Anda di halaman 1dari 118

TUMBUH KEMBANG

ANAK
Martira Maddeppungeng
Bagian IKA FK-UNHAS
RSUP-DR Wahidin Sudirohusodo
Anak
Memiliki suatu ciri khas = selalu tumbuh
dan berkembang = beda dari orang
dewasa.

Anak tidak bisa diidentikkan dengan
dewasa dalam bentuk kecil

UU Perlindungan anak No. 23 tahun 2002

Pasal 4 UUPA : setiap anak berhak untuk
dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan
berpartisipasi secara wajar

ANAK harapan Orang tua
Bangsa
Dunia

TUMBUH-KEMBANG ANAK
Pertumbuhan (growth) perubahan
besar, jumlah,ukuran atau dimensi tingkat
sel, organ maupun individu.
- BB, TB, Umur Tulang, LK, LILA.

Perkembangan (development)
bertambahnya kemampuan(skill) dalam
struktur dan fungsi tubuh yg lebih
kompleks, pola teratur, dapat
diramalkan,hasil proses pematangan.
Tahapan tumbuh- kembang
I. Masa pranatal (intra uterin) dibagi 2 :
a. Masa embrio = konsepsi umur 8 minggu
b. Masa fetus = umur 9 minggu kelahiran
- Fetus dini (9 mgg trimester 2) =
percepatan tumbuh, pembentukan jasad,
alat tubuh telah terbentuk & mulai
berfungsi.
- Fetus lanjut = trimester akhir pertumbuhan
berlangsung pesat & adanya perkembangan fungsi-
fungsi transfer Ig G, akumulasi asam lemak esensial
(omega 3 & omega 6)
Tahapan tumbuh kembang
II . Masa postnatal (setelah lahir)

1. Masa neonatal (0-28 hari) = adaptasi terhadap
lingkungan, perubahan sirkulasi darah, mulai
berfungsi organ tubuh

2. Masa bayi
- Masa bayi dini (1-12 bulan) = pertumbuhan pesat,
proses pematangan berlangsung kontinu,
meningkatnya fungsi sistem saraf
- Masa bayi akhir (1-2 tahun) = kecepatan
pertumbuhan mulai menurun, kemajuan
perkembangan motor & fungsi ekskresi
3.Masa prasekolah (2-6 tahun) = pertumbuhan stabil,
aktifitas jasmani bertambah & meningkatnya
ketrampilan dan proses berfikir

4. Masa sekolah ( 6-10 tahun, 8-12 tahun) =
pertumbuhan lebih cepat, ketrampilan dan intelektual
makin berkembang, senang bermain berkelompok

5. Masa adolesen /remaja (10-18 th,12-20 th) =
masa transisi dari periode anak ke dewasa, terjadi
percepatan tumbuh, tanda-tanda kelamin / seks
sekunder
Ciri ciri pertumbuhan
1. Perubahan ukuran = fisik ; organ
tubuh akan bertambah besar =
peningkatan kebutuhan tubuh
2. Perubahan proporsi = bayi baru
lahir kepala relatif mempunyai
proporsi lebih besar dibanding umur
selanjutnya. Pusat tubuh di umbilikus,
dewasa setinggi simpisis pubis
Ciri-ciri pertumbuhan
3. Hilangnya ciri-ciri lama = proses
pertumbuhan = menghilangnya kel
timus, gigi susu tanggal, hilangnya
refleks primitif
4. Timbulnya ciri-ciri baru = akibat
pematangan fungsi organ = gigi
tetap, tanda-tanda seks sekunder
Pola kurva pertumbuhan
Pola pertumbuhan umum
Pola pertumbuhan organ limfoid
Pola pertumbuhan otak & kepala
Pola pertumbuhan organ reproduksi
Pola pertumbuhan umum
Khas = tinggi badan
Sampai usia 2 tahun cepat = stabil
(pengaruh hormon pertumbuhan)
Pubertas = hormon kelamin berperan =
pertumbuhan berlangsung dengan cepat
= henti
Pola pertumbuhan organ
limfoid
Tumbuh secara cepat sampai 200 % pada
usia 12 tahun, berangsur menurun sampai
usia dewasa menjadi 100% = anak pada
masa pubertas daya tahan relatif lebih
kuat
Pola pertumbuhan
otak dan kepala
Otak & kepala tumbuh lebih cepat
dibandingkan organ lain sejak intrauterin
Pola dasar pertumbuhan organ
reproduksi
Masa anak = tumbuh kembang organ
kelamin sangat lambat
Masa pubertas = percepatan yang
luar biasa
Pertumbuhan organ reproduksi sejalan
dengan perkembangan kemampuan
seksual
Pertumbuhan lainnya
Proporsi tubuh
Bone age
Berkembangnya gigi
Perubahan stuktur & fisiologi organ

Peningkatan ukuran tubuh :
tinggi badan / panjang badan
berat badan
lingkar kepala

Faktor penentu pertumbuhan anak
Internal :
genetik : ayah, ibu, nenek, kakek, dst
proses selama kehamilan : nutrisi, penyakit, obat,
polusi, dll
Eksternal: nutrisi, penyakit, polusi, aktivitas fisik

Pertumbuhan Anak
Penambahan panjang badan
+Trimester I : 2,8 4,4 cm / bulan
+Timester II : 1,9 2,6 cm / bulan
+Trimester III : 1,3 1,6 cm / bulan
+Trimester IV : 1,2 1,3 cm /bulan

Pertambahan PB

0-3 bln = 3,5 cm/bln
3-6 bln = 2,0 cm/bln
6-9 bln = 1,5 cm/bln
9-12bln = 1,2 cm/bln
1-3 thn = 1,0 cm/thn
4-6 thn = 3,0 cm/thn

Perkiraan TB

a. Lahir = 50 cm
b. Umur 1 tahun = 75 cm
c. 2-12 tahun = umur (tahun) x 6 + 77
Potensi tinggi badan (genetik)
pada umur 18 tahun
Laki = (Tinggi Ayah + tinggi Ibu + 13 cm )
2
+/- 8.5cm

Perempuan =( Tinggi Ayah + ibu 13 cm)
2
+/- 8.5cm
Berat badan
Dipengaruhi oleh :
Genetik (keturunan)
Asupan nutrisi (makan, minum, camilan)
Penyerapan usus & pengeluaran
Aktivitas fisik
Metabolisme tubuh, hormon
Penyakit kronik (jantung, ISK, TBC)
Kadar air dan lemak tubuh
Penambahan berat badan
+ Trimester I : 700 1000 gram/bln
+ Timester II : 500 600 gram/bln
+ Trimester III : 350 450 gram/bln
+ Timester IV : 250 350 gram/bln
Lingkar kepala
Berhubungan dengan perkembangan volume
otak
Lingkar kepala lebih besar (makrosefali)
* 88 % IQ normal
* 5 % retardasi mental ringan
* 7 % retardasi mental berat (Lober &
Priestly, 1981)
Lingkar kepala lebih kecil dari normal
(mikrosefali) = retardasi mental
Riwayat kehamilan, kelahiran, penyakit
sampai usia 3 tahun = erat dgn retardasi
mental
Umur ~ otak
20 mgg ~ 100 g
Lahir ~ 400 g
18 bln ~ 800 g
3 th ~ 1100 g
Dewasa ~ 1400 g
Perkembangan
Perkembangan = bertambahnya
kemampuan / fungsi semua sistem
organ tubuh; akibat bertambahnya
kematangan fungsi-fungsi sistem
organ tubuh


Ciri-ciri perkembangan
Perkembangan melibatkan perubahan
setiap pertumbuhan disertai perubahan
fungsi, contoh perkembangan sistem
reproduksi disertai perubahan organ kelamin

Perkembangan awal menentukan
pertumbuhan selanjutnya. Tidak akan bisa
melewati satu tahap perkembangan sebelum
melewati tahapan sebelumnya.
Perkembangan mempunyai pola yang tetap =
di daerah kepala ke kaudal (sefalokaudal)
di daerah proksimal ke bagian distal
(proksimodistal)
Perkembangan memiliki tahap yang berurutan
= pola yang teratur dan berurutan
Perkembangan mempunyai kecepatan yang
berbeda
Perkembangan berkorelasi dengan
pertumbuhan
Peningkatan fungsi-fungsi individu
1. sensorik (dengar, lihat, raba, rasa, cium)
2. motorik (gerak kasar, halus)
3. kognitif (pengetahuan, kecerdasan)
4. komunikasi / berbahasa
5. emosi - sosial
6. kemandirian
7. kreativitas
8. kerjasama dan kepemimpinan
9. etika, budi pekerti, moral-spiritual
Faktor Penentu Perkembangan Anak
internal : genetik + proses sejak kehamilan
eksternal : gizi, penyakit, kualitas pengasuh
/keluarga, teman, sekolah
Pemantauan perkembangan
4 aspek perkembangan =
1. motor kasar / gerak kasar
2. motor halus / gerak halus
3. bahasa-bicara-kecerdasan
4. Kemampuan bergaul-mandiri

Faktor yg mempengaruhi
Pertumbuhan dan Perkembangan
1. Faktor genetik.
- orang tua : ayah, ibu, nenek, kakek.
- jenis kelamin, suku, bangsa

2. Faktor lingkungan.
pranatal
- Gizi
- Mekanis
- Toksin/zat kimia
- Endokrin
- Radiasi
- Infeksi
- Stres
- Imunitas
- Anoksia embrio
Perinatal
- Asfiksia
- Trauma lahir
- Hipoglikemia
- Hiperbilirubinemia
- BBLR
- infeksi
Postnatal
faktor bio-psikososial
- lingkungan biologis
- faktor fisik : cuaca, musim, sanitasi,
keadaan rumah
- faktor psikososial
- faktor keluarga dan adat istiadat
CHILD GROWTH & DEVELOPMENT Determinat factors
: INTRINSIC (genetic- heredokonstitutional)
+ EXTRINSIC ( environment)
Father, siblings, caregiver,
toys, stimulation, norm,
Mother, Substitute
Mother, Substitute
Role of environment :
fulfill the basic needs
for Child Growth &
Development
Bio-
psychosocial
needs

(Kobayashi, 1985; Bronfenbrenner, 1986; Sularyo, 1989; Ismael, 1991, Needlman, 2000)
Apa yang dibutuhkan anak ?
1. Kebutuhan fisis-biomedis
(asuh)
2. Kebutuhan kasih sayang /
emosi (asih)
3. Kebutuhan latihan / rangsangan
/ stimulasi (asah)
I. Kebutuhan fisis-biomedis
1.Nutrisi = adekuat & seimbang = gizi
seimbang (4 sehat 5 sempurna) =
ASI eksklusif, MP-ASI, makanan anak

-Tujuan makan = mencukupi
kebutuhan, mendidik kebiasaan makan
Nutrien yang penting
-Zat pembangun = protein hewani,
nabati
-Zat sumber tenaga / energi
-Zat penunjang membran sel =
sumber
lemak (susu, keju, kuning telur dll)
-Zat pelindung = vit & mineral
-Air = porsi terbesar


Protein
zat pembangun
Mengganti jaringan yang rusak
Asam amino esensial, a.l.:
Lysine, leucine, isoleucine, methionine,
phenylalanine, threonine, tryptophan,
valine, histidine
Lemak
Energi utama untuk bayi
Palatability : kelezatan
Asam lemak esensial
(essensial fatty acids)
Vitamin yang larut dalam lemak
(A, D, E, K)
Nutrisi dan otak
Glukosa
Vitamin
Mineral
Zat gizi esensial
Periode kritis
Bayi lahir : lingkar kepala 75% dewasa
2 tahun pertama :
6 bulan pertama : 1 cm / bulan
6 bulan kedua : 0,5 cm / bulan
12 bulan kedua : 2 cm / tahun
Usia 18 tahun
Anak perempuan 52 57,5 cm
Anak laki-laki 52 59 cm

2 sandang (pakaian)
- Pakaian = sesuai usia
- Perhatikan jenis bahan pakaiannya
3.Perawatan kesehatan dasar =
imunisasi, pengobatan dini &
tepat, cegah kecacatan
4.Pemukiman = yang layak & sehat
= perhatikan ventilasi, sinar
matahari, kebersihan
5.Kebutuhan tempat tinggal = 7
m
2
/orang
6.Kesegaran jasmani = olahraga,
rekreasi
7.Imunisasi : sejak lahir usia 18 tahun
* Mencegah penyakit = cegah sakit berat
* Hepatitis B, BCG, DPT, Polio, Campak
* HIB, MMR, Hepatitis A
* Demam Thypoid, Cacar air, Influenza
8.Kebersihan
Badan : cuci tangan, kuku, mandi, rambut dll
Makanan : sayur, buah, jajan, air, peralatan makan
& minum
Rumah, sekolah, tempat bermain, transportasi
Lingkungan : asap rokok, asap mobil, debu,
sampah, dll
Bermain / aktivitas fisik
Merangsang hormon pertumbuhan, nafsu makan,
metabolisme KH, protein & lemak
Merangsang pertumbuhan otot & tulang
Merangsang perkembangan
Tidur / istirahat
Merangsang pertumbuhan
Kebutuhan istirahat sesuai usia anak
Contoh : usia 5 tahun + 11 jam/hari
Pelayanan kesehatan
Pencegahan penyakit : KIE, imunisasi
Pemantauan tumbuh kembang
Deteksi dini & intervensi
II. Kebutuhan emosi /
kasih sayang
Sejak dalam kandungan 6 bulan
Kasih sayang orang tua
Rasa aman
Diberi contoh (bukan dipaksa)
Dibantu, didorong, dihargai
Penuh kegembiraan
Harga diri
~pola asuh demokratik
~ Kecerdasan emosional

Kebutuhan akan stimulasi
Menunjang perkembangan mental-
psikososial (agama, etika, moral,
kepribadian, kecerdasan,
kreativitas, ketrampilan dsb)

Pendidikan informal,
formal, non formal

Kebutuhan emosi / kasih sayang
Kemandirian
Dorongan dari orang
sekelilingnya
Mendapatkan kesempatan &
pengalaman
Rasa memiliki
Kepemimpinan, kerjasama

Pola Pengasuhan keluarga
1. Demokratik (autoritatif)
2. Diktator (otoriter) = sering menghukum,
Child abuse (penganiayaan anak)
3. Permisif (serba boleh)
4. Tidak diperdulikan
Temperamen anak
1. Easy (penurut)
2. Difficult (susah diatur)
3. Slow to warm up (pemalu)
Pola Pengasuhan (Parenting Style)
1. Otoritatif ( demokratik)
Penuh kasih sayang, kehangatan kegembiraan
ciptakan rasa nyaman + aman +dilindungi,
Peka pada isyarat bayi/anak (minat, keinginan, pendapat),
diberi contoh ( bukan dipaksa),
dibantu, didorong, dihargai,
koreksi (bukan ancaman / hukuman)
Anak ; lebih percaya diri, mandiri, kreatif
2. Otoriter (diktator)
Melarang, membatasi, tidak didengar minat / pendapat, sering
menghukum abuse
Anak : kurang inisiatif , kreativitas & komunikasi
3. Permisive : serba boleh, kurang kendali diri / tanggung jawab
4. Tidak dipedulikan : diterlantarkan, kemampuan anak rendah .
III Kebutuhan akan stimulasi
Cikal bakal proses pembelajaran
anak = pendidikan & pelatihan

Stimulasi dini = rangsangan dari
lingkungan (bermain, mengajak
bicara, dll) = dengan orang tua

Merangsang hubungan antar sel-sel otak
(sinaps)
Milyaran sel otak dibentuk sejak kehamilan 6
bulan = belum ada hubungan antar sel otak
Bila ada rangsangan = terbentuk hubungan
Sering dirangsang = makin kuat hubungan
Variasi banyak = hubungan makin kompleks /
luas = rangsang otak kiri & kanan = multipel
intelegen
Kecerdasan lebih luas & tinggi
Kebutuhan Stimulasi
Perangsangan / bermain / latihan:
setiap hari, setiap berinteraksi,
suasana nyaman, timbulkan rasa aman
suasana bermain, gembira, kasih sayang
tidak tergesa-gesa, tidak memaksa
beri contoh, dorong untuk mencoba
bervariasi, sesuai dgn minat & kemampuan balita
beri pujian bila berhasil
koreksi bila belum bisa, bukan hukuman
pola asuh demokratik
Kecerdasan emosional
Kemandirian, kreativitas
Kerjasama , kepemimpinan
Stimulasi / rangsangan bermain
Yang dirangsang : sensorik, motorik, kognitif,
komunikasi-bahasa, sosio-emosional, kemandirian,
kreativitas, kerjasama dan kepemimpinan, moral-
spiritual

Cara : rangsang suara, musik, gerakan, perabaan,
bicara, menyanyi, bermain, memecahkan masalah,
mencoret, menggambar

Kapan : setiap kali interaksi dengan anak,
memandikan, ganti baju, bermain, nonton TV dll

Kebutuhan tidur pada anak
Pemantauan Tumbuh Kembang
Anak
Gangguan ( periode kritis) menghambat
pertumbuhan & perkembangan periode
selanjutnya.
Penyimpangan dini penanganan
optimal.
Yang melakukan ortu, kader, guru,
medis, perawat.
Pemantauan pertumbuhan
Berat badan, panjang badan,
lingkar kepala
Bayi = setiap bulan
Balita = setiap 3 bulan
Anak usia sekolah dasar & remaja
= setiap 6 bulan

Pemantauan Pertumbuhan
KMS
Buku KIA
Kurva WHO
Kurva CDC 2000
Kurva Babson & Benda

Pemantauan perkembangan
4 aspek perkembangan =
1. motor kasar / gerak kasar
2. motor halus / gerak halus
3. bahasa-bicara-kecerdasan
4. Kemampuan bergaul-mandiri

Aspek perkembangan
. Motorik kasar melakukan pergerakan
Sikap tubuh yg melibatkan otot-otot besar.
Motorik halus gerakan bagian tubuh
tertentu dan otot-otot kecil koordinasi visual
Bicara/bahasa respon terhadap suara,
berbicara, berkomunikasi, mengikuti perintah.
Sosialisasi dan kemandirian mandiri dan
interaksi dengan lingkungannya

Skrining
perkembangan
Deteksi dini Tumbuh Kembang (KPSP)
Buku KIA
Denver II
Bayley Infant Neurodevelopmental
Screener
PEDS
WSIP
Skala Muenchen
BSID

II. PEMERIKSAAN FISIK
1. Tinggi badan, berat badan, lingkar
kepala
2. Pemeriksaan fisik umum
3. Pemeriksaan neurologis dasar


PERKEMBANGAN ANAK

Gerak kasar
Persentil 90
Denver II
Tengkurap bolak balik
Duduk tanpa pegangan
Berdiri berpegangan
Berdiri tanpa berpegangan
Berdiri sendiri
Berjalan lancar
Lari
5.4 bulan
6.8 bulan
8.5 bulan
11.6 bulan
13.7 bulan
14.9 bulan
19.9 bulan

Bahasa / bicara /
komunikasi

P90
Denver II
Tertawa
Berteriak, mengoceh
Memanggil mama, papa
Bicara 2 kata
Bicara 6 kata
Menunjuk gambar
3.1 bln
4.3 bln
13.3 bln
16.5 bln
21.4 bln
23.6 bln
DETEKSI DINI
GANGGUAN TUMBUH
KEMBANG

I. Anamnesis (+ observasi)
II. Pemeriksaan fisik rutin
(+ pemeriksaan neurologis dasar)

III. Pemeriksaan penunjang
Skrining perkembangan

I. OBSERVASI dan ANAMNESIS
OBSERVASI : Ketika balita masuk ruang periksa
cara berjalan, penampilan wajah, bentuk kepala,
proporsi tubuh, pandangan mata, komnikasi,
cara bicara, interaksi dgn lingkungan, perilaku dll.

ANAMNESIS :
* Kecurigaan orangtua sangat penting
*Riwayat perkembangan sebelumnya -
*Faktor-faktor risiko

Gangguan Tumbuh-kembang
Gangguan bicara/bahasa
Cerebral palsy
Sindrom Down
Perawakan pendek
Gangguan autisme
Retardasi mental
Gangguan pemusatan perhatian dan
hyperaktifitas(GPPH)
Bagaimana agar tumbuh
kembang anak optimal ?
Pertumbuhan sesuai usianya = berat
badan, tinggi badan yang sesuai = ada
rentang penilaian (min maksimal)

Perkembangan / kepintaran sesuai usia
= perlu dilakukan rangsangan / latihan
/ stimulasi sesuai usianya
Bagaimana agar tumbuh
kembang anak optimal ?
Cukupi kebutuhan gizi sesuai usianya
= ASI & MP-ASI
Imunisasi lengkap
Bila sakit = pengobatan dini & tepat
BAB IV
DETEKSI DINI
PENYIMPANGAN TUMBUH
KEMBANG ANAK
Cara Deteksi Dini Penyimpangan
Tumbuh Kembang Anak
PERTUMBUHAN
Timbang berat badannya (BB)
Ukur tinggi badan (TB) dan lingkar kepalanya (LK)
Lihat garis pertambahan BB, TB dan LK pada grafik


PERKEMBANGAN
KPSP (Kuesioner Pra Skrining Perkembangan)
TDD (Tes Daya Dengar)
TDL (Tes Daya Lihat),
KMME (Mental Emosional)
CHAT (Autis)
CONNERS (gangguan pemusatan perhatian & hiperaktif
PEMBULATAN UMUR ANAK
Pedoman dari CDC (Center of Diseases Control)
tahun 2000:
1. Umur lebih atau kurang 16 s/d 30 hari,
dibulatkan menjadi 1 bulan.

contoh: 20 bulan + 17 hari = 21 bulan
19 bulan 16 hari = 18 bulan

2. Umur lebih atau kurang 1 s/d 15 hari,
dibulatkan menjadi 0 bulan

Contoh: 20 bulan + 15 hari = 20 bulan
19 bulan 14 hari = 19 bulan
90

Deteksi Dini Penyimpangan
Perkembangan
1. Tanya perkembangan anak dengan KPSP
(Kuesioner Pra Skrining Perkembangan)
mulai umur 3 bulan :
minimal tiap 3 bln sampai umur 2 thn
minimal tiap 6 bulan umur 2 - 6 thn.

2. Tanya pendengaran anak dengan TDD
(tes daya dengar) mulai umur 3 bln :
minimal tiap 3 bln sampai umur 1 thn
minimal tiap 6 bulan sampai umur 6 thn


Deteksi Dini Penyimpangan
Perkembangan
3. Tes penglihatan anak dengan TDL
(tes daya lihat) mulai umur 3 tahun
tiap 6 bulan.
4. Gangguan perilaku dengan KMME
(kuesioner masalah mental emosional),
CHAT (checklist for autisme in toddler)
dan Conners untuk Gangguan
Pemusatan Perhatian dan Hiperaktifitas

1. Kuesioner Pra Skrining Perkembangan
(KPSP)
9-10 pertanyaan singkat pada orang-tua / pengasuh,
tentang kemampuan yang telah dicapai oleh anak
mulai umur 3 bulan, minimal tiap 3 bulan sampai umur 2
tahun, minimal tiap 6 bulan sampai umur 6 tahun
untuk mengetahui perkembangan anak sesuai umurnya atau
terlambat

Alat :
1. Kuesioner (daftar pertanyaan) sesuai umur anak
2. Kertas, pensil,
3. bola karet atau plastik seukuran bola tenis,
4. kerincingan,
5. kubus berukuran sisi 2,5 cm sebanyak 6 buah,
6. benda-benda kecil seperti kismis/potongan biskuit kecil
berukuran 0,5-1 cm
Hitung umur anak (tanggal, bulan, tahun).
Lebih 16 hari dibulatkan menjadi 1 bln
Buka kuesioner sesuai umurnya : 3, 6, 9, 12 bln,
dst.
atau kuesioner yang lebih muda dari umurnya (kalau
datang umur 4 atau 5 bulan gunakan kuesioner umur 3
bulan dulu)
Jelaskan tujuan KPSP pada orangtua
Orangtua jangan ragu-ragu atau takut disalahkan
Tanyakan isi KPSP sesuai urutan
Atau melaksanakan perintah sesuai KPSP



Kuesioner Pra Skrining Perkembangan
(KPSP)
Interpretasi (penafsiran) KPSP :
Ya, bila orang tua menjawab : anak bisa
melakukan atau pernah atau sering atau
kadang-kadang.
Tidak, bila anak belum pernah / tidak pernah /
ibu tidak tahu
Bila Ya berjumlah 9-10, berarti perkembangan
anak sesuai tahap perkembangannya (S)
Bila Ya berjumlah 7-8, berarti meragukan (M)
Bila Ya sama atau kurang dari 6, kemungkinan
ada penyimpangan (P) = rinci jawaban tidak
pada aspek perkembangan mana
Bila jawaban KPSP : Ya 9 10
Artinya : perkembangan anak sesuai dengan
umurnya (S)
beri pujian pada ibu
teruskan pola asuh
teruskan stimulasi sesuai tahap
perkembangan berikutnya
Ikutkan anak di Posyandu, BKB, PADU


Artinya : perkembangan anak meragukan (M)
Beri dukungan ibu
Ajarkan ibu cara stimulasi sesuai kelompok
umur
Cari kemungkinan penyakit yang menyebabkan
penyimpangan perkembangan
Ulangi setelah 2 minggu kemudian dengan
KPSP sesuai umur anak

Jika hasil KPSP ulangan Ya tetap 7 - 8,
maka kemungkinan ada penyimpangan (P)
rujuk ke RS terdekat

Bila jawaban KPSP : Ya 7 8
Kemungkinan ada penyimpangan
perkembangan (P)
Segera rujuk ke Rumah Sakit
Tulis jenis dan jumlah
penyimpangan perkembangan
(mis. gerak kasar, halus, bicara & bahasa,
sosial dan kemandirian)

Bila jawaban KPSP Ya : 6 atau kurang
Test Daya Dengar (TDD)
Mulai umur 3 bulan
Tiap 3 bulan sampai umur 1 tahun
Tiap 6 bulan umur 1-6 tahun,
Umur < 24 bln dijawab oleh ibu / pengasuh
Umur > 24 bln perintah melalui ibu/
pengasuh agar dikerjakan oleh anak
Alat :
Daftar pertanyaan : 0-6 bln, 6-9 bln, 9-12 bln,
12-24 bln, 2 3 thn, > 3 thn.
Gambar binatang (ayam,anjing,kucing), manusia
Mainan (boneka, kubus, sendok, cangkir, bola)

Hitung umur anak (tanggal, bulan, tahun).
Lebih 16 hari dibulatkan menjadi 1 bln
Pilih daftar pertanyaan yang sesuai kelompok
umurnya
Jelaskan tujuan TDD pada orangtua
Orangtua jangan ragu-ragu atau takut disalahkan
Umur < 24 bln : tanyakan isi TDD
Umur > 24 bln : laksanakan perintah sesuai
TDD











Test Daya Dengar (TDD)
Bacakan pertanyaan kepada ibu/pengasuh
dengan lambat, jelas dan nyaring, satu persatu.
Semua pertanyaan harus dijawab oleh
orangtua/pengasuh.
Tunggu jawaban dariorangtua/pengasuh
Jawaban Ya jika:
Menurut orangtua, anak dapat melakukan
dalam satu bulan terakhir.
Jawaban Tidak jika:
Menurut orangtua anak tidak pernah, tidak
tahu atau tidak dapat melakukan dalam
satu bulan terakhir.




Tes daya dengar (TDD)
umur < 24 bulan

Berupa perintah melalui orangtua/pengasuh untuk
dilakukan oleh anak.
Amati kemampuan anak dalam melakukan perintah
orangtua/pengasuh.
Jawaban Ya jika:
Anak dapat melakukan perintah orangtua /
pengasuh.
Jawaban Tidak jika:
Anak tidak dapat /tidak mau melakukan
perintah orangtua/pengasuh.


Tes daya dengar (TDD)
umur > 24 bulan

Interpretasi (penafsiran) Tes Daya
Dengar:
1. Bila ada satu atau lebih jawaban Tidak,
kemungkinan anak mengalami gangguan
pendengaran.
2. Catat jumlah ketidakmampuan anak.
Intervensi (tindakan):
Rujuk ke RS bila tidak dapat
ditanggulangi

Tes daya dengar (TDD)
Tes Daya Lihat (TDL)
Mulai umur 3 tahun, ulang tiap 6
bulan
Dikerjakan oleh tenaga kesehatan
atau guru
Alat dan Sarana :
1. Ruangan
2. Dua buah kursi
3. Poster huruf E dan penunjuk
4. Guntingan huruf E
Cara:
gantungkan poster 3 m dari anak,
setinggi mata anak dalam posisi duduk
latih anak megarahkan kartu E dengan benar ke atas,
bawah, kanan, kiri, sesuai yang ditunjuk pada poster
Tutup sebelah mata dengan kertas
Tunjuk huruf E pada poster satu persatu mulai baris 1 -4
Puji bila anak dapat mencocokkan arah huruf E
Ulangi pada mata sebelahnya.
Interpretasi (penafsiran)
Bila tdk dapat mencocokkan posisi E s/d baris ketiga
gangguan daya lihat
Intervensi (tindakan) : rujuk
Tes Daya Lihat (TDL)
Bila ada keluhan orangtua atau kecurigaan
petugas / guru / kader (tidak rutin)
1. Dgn kuesioner daftar tilik untuk autisme
(Checklist for autism in toddlers / CHAT)
bagi anak umur 18 bulan s/ 3 tahun.
2. Dgn Kuesioner Masalah Mental Emosional
(KMME) bagi anak 3 - 6 tahun.
3. Dgn kuesioner Abreviated Conner Rating
Scale untuk Gangguan Pemusatan Perhatian
dan Hiperaktifitas (GPPH) bagi anak umur 3
tahun ke atas.

Deteksi Dini Gangguan Perilaku
1. Daftar Tilik Deteksi Dini Autis (CHAT)
Deteksi dini autis pada umur 18-36 bulan.
Bila ada keluhan / kecurigaan dari orang tua/ pengasuh /
petugas karena ada 1 (satu) atau lebih
1. Keterlambatan bicara.
2. Gangguan komunikasi/ interaksi sosial.
3. Perilaku yang berulang-ulang.
Tanyakan dan amati perilaku anak
9 pertanyaan untuk ibu/pengasuh (A): ya/ tidak
5 perintah bagi anak (B) : ya / tidak
Interpretasi (penafsiran) CHAT
Risiko tinggi menderita Autis : tidak A5, A7, B2-4 rujuk
Risiko rendah menderita Autis : tidak A7, B4
Kemungkinan ggn perkembangan lain : tidak 3 atau lebih A1-
4, A6, A8-9, B1, B5
Normal


Ringkasan kuesioner Autis (CHAT)
A. Pertanyaan pada orangtua / pengasuh
1. Senang di ayun-ayun, diguncang-guncang
2. Tertarik memperhatikan anak lain
3. Suka memanjat tangga
4. Suka main ciluk-ba, petak umpet
5. Bermain pura-pura membuat minuman
6. Meminta dengan menunjuk
7. Menunjuk benda
8. Bermain dengan benda kecil
9. Memberikan benda utk menunjukkan sesuatu
B. Pengamatan perilaku anak
Anak memandang mata pemeriksa
Anak melihat ke benda yang ditunjuk
Bermain pura-pura membuat minum
Menunjjuk benda yang disebut
Menumpuk kubus

2. Kuesioner Masalah Mental Emosional
(KMME)

Bila ada kecurigaan orangtua / petugas
(tidak rutin) anak umur 3- 6 tahun
12 pertanyaan untuk deteksi dini
masalah mental - emosional, tiap 6 bulan
Tanyakan pada orangtua / pengasuh.
Catat jawaban Yaatau Tidak.
Hitung jumlah jawaban Ya.
Interpretasi (penafsiran) KMME
Jawaban Ya > 1 : kemungkinan anak
mengalami masalah mental emosional.


Ringkasan isi kuesioner KMME
1. Sering terlihat marah
2. Menghindar dari teman-teman
3. Perilaku merusak dan menentang
lingkungan
4. Takut atau kecemasan berlebihan
5. Konsentrasi buruk / sulit
6. Kebingungan
7. Perubahan pola tidur
8. Perubahan pola makan
9. Sakit kepala, sakit perut, keluhan fisik
10. Putus asa
11. Kemunduran perilaku
12. Perbuatan yang diulang-ulang

Intervensi (tindakan):
1. Bila ditemukan 1atau lebih masalah mental emosional :
Lakukan konseling pada orang tua menggunakan
Buku Pedoman Pola Asuh yang mendukung
perkembangan anak.
Evaluasi setelah 3 bulan,
bila tidak ada perubahan rujuk ke Rumah Sakit yang
ada fasilitas tumbuh kembang anak / kesehatan jiwa.

2. Bila ditemukan 2 atau lebih masalah mental emosional,
rujuk anak ke Rumah Sakit.
Dalam surat rujukan harus ditulisakan jumlah dan masalah
mental emosional yang ditemukan.


3. Kuesioner Deteksi dini Gangguan
Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas
(GPPH)
Bila ada keluhan orangtua atau kecurigaan petugas /
guru / kader (tidak rutin) umur > 3 thn
10 pertanyaan
Terjadi di mana saja, kapan saja
Nilai : 0 (tidak pernah); 1 (kadang-kadang); 2
(sering); 3 (selalu)
Interpretasi (penafsiran)
Nilai > 13 kemungkinan GPPH
Intervensi :
Nilai > 13 rujuk RS, tuliskan kelainan yang ada
< 13 tetapi ragu, periksa ulang 1 bulan lagi

Ringkasan kuesioner deteksi
Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktifitas
(GPPH)
1. Tidak kenal lelah, aktifitas berlebihan
2. Mudah gembira, impulsif
3. Mengganggu anak lain
4. Gagal selesaikan kegiatan, perhatian singkat
5. Gerakkan anggota badan / kepala terus menerus
6. Kurang perhatian, mudah teralihkan
7. Permintaan harus segera dipenuhi, mudah frustasi
8. Mudah menangis
9. Suasana hati mudah berubah, cepat dan drastis
10. Ledakkan kekesalan, tingkah laku eksplosif dan tak terduga

Anda mungkin juga menyukai