Anda di halaman 1dari 5

ANALISA DAN PEMBAHASAN Multimeter adalah suatu alat perhitungan yang berfungsi untuk mengukur tegangan, hambatan dan

arus serta untuk mengetahui baik atau tidaknya suatu komponen tertentu. Sebelumnya kita telah membahas tentang multimeter analog dan pada pratikum ini kita akan membahas multimeter digital. Multimeter digital adalah alat ukur yang dapat mengukur besar-besaran elektronik dimana besaran tersebut dapat di baca dengan jelas sehingga mengurangi tingkat kesalahan dalam menentukan nilai besaran kelistrikan. Dalam multimeter digital hasil pengukuran langsung dapat di baca dalam bentuk angka yang tampil pada layar display. Perbedaan multimeter analog dengan multimeter digital terletak pada cara penggunaannya dan membaca nilai hasil pengukuran pada displaynya. Pada multimeter analog untuk menujukan hasil pengukurannya dengan cara melihat jarum pada display multieter analog, sedangkan pada multimeter digitak hasil pengukurannya dalam bentuk digit atau angka. Sebenarnya fungsi dari multimeter digital sama dengan fungsi dari multimeter analog tapi dalam keakuratannya dalam mengukur suatu komponen, multimeter digital lebih baik daripada multimeter analog. Dalam melakukan pengukuran dengan menggunakan multimeter digital, sama hal nya dengan melakukan pengukuran pada multimeter analog, kita harus melakukan kalibrasi terlebih dahulu pada multimeter digital. Kalibrasi pada multimeter digital adalah mengembalikan posisi atau kedudukan nilai pada display multimeter digital pada keadaan nol. Sama halnya pada pratikum sebelumnya pada pratikum ini kita akan mengukur resistor dan tegangan serta melakukan pengecekan pada komponen dioda, kapasitor polar, kapasitor bipolar, transistor PNP(Positif Negatif Positif) dan transistor NPN(Negatif Positif Negatif). Resistor adalah terminal dua komponen elektornik yang menghasilkan tegangan pada terminal yang sebanding dengan arus listrik. Komponen resistor termasuk ke dalam komponen pasif yaitu komponen yang bekerja tanpa memerlukan arus panjar. Pada komponen resistor biasanya terdapat 4 warna. 3 warna sebagai nilai dan 1 warna sebagai toleransi. Apabila kita ingin mengukur besarnya nilai dari suatu komponen resistor terlebih dahulu kita harus mengatur tombol putar pada multimeter yang kita gunakan sesuai dengan kapasitas nilai dari resistornya, setelah itu lakukan kalibrasi supaya dapat menghasilkan nilai yang baik. Sedangkan untuk pemasangan probenya kita dapat memasangnya secara bolak balik. Untuk mengetahui hasil dari pengukuran kita harus mengurangi nilai pada hasil pengukuran multimeter digital dengan nilai dari kalibrasi. Sama halnya dengan komponen resistor, komponen dioda termasuk dalam komponen pasif yaitu komponen komponen yang bekerja tanpa memerlukan arus panjar. Fungsi dari komponen ini adalah sebagai penyearah. Komponen dioda memiliki dua kutub yaitu kutub positif(Anado) dan kutub negatif(Katoda). Pada pratikum yang kami lakukan kami menggunakan dioda jenis 1N4007. Pengecekan dioda dilakukan untuk mengetahui baik atau rusaknya dan bocor atau tidaknya komponen dioda tersebut. Apabila kita ingin melakukan pengecekan dioda dengan menggunakan multimeter digital,caranya hampir sama seperti kita melakukan pengecekan dengan menggunakan multimeter analog, yang membedakannya adalah pada multimeter digital kita harus menghubungkan probe merah ke lubang merah yang bertanda V

dan probe hitam ke lubang yang bertanda com, dan menekan tombol lambang dioda pada multimeter digital. Selanjutnya pada pratikum ini kita juga mengukur komponen kapasitor, nama lain dari komponen kapasitor adalah condensator. Sama hal nya dengan komponen resistor, komponen kapasitor termasuk ke dalam komponen pasif yaitu komponen yang bekerja tanpa memerlukan arus panjar. Kapasitor menurut polaritasnya terbagi atas dua yaitu kapasitor polar dan kapasitor bipolar. Perbedaan kapasitor polar dan kapsitor bipolar adalah pada kapasitor polar memiliki polaritas positif dan negativ sehingga dalam pemasangannya maupun pengukurannya harus memperhatikan kaki kakinya. Sedangkan pada kapasitor bipolar tidak sehingga dalam pemasangannya maupun pengukurannya dapat di ukur dan di pasang bolak balik. Dalam pengecekannya dengan menggunakan multimeter digital kita harus menghubungkan probe merah pada lubang merah yang bertanda C dan probe hitam ke lubang hitam yang bertanda com pada multimeter digital dan kita juga harus menekan tombol C pada multimeter tersebut. Pada pengecekan komponen resistor, cara yang dilakuakaan sama seperti melakukan pengcekan pada komponen kapasitor, yang membedakannya adalah pada kapasitor kita menekan tombol C sedangkan pada transistor kita menekan tombol berlambang dioda. Dan pada pengukuran transitor apabila kita akan menghubungkan probe kita harus memperhatikan kakikakinya sesuai dengan jenisnya komponen transistor tersebut. Untuk pengukuran tegangan dan arus pada baterai kita harus menekan tombol V apabila kita ingin mengukur tegangan dan tombol A apabila kita ingin mengukur arus dan mengubah jenis tegangan nya menjadi DC dengan menekan tombol DC/AC.jika ingin melakukan pengukuran pada panel listrik langkah yang kita lakukan sama seperti mengukur baterai, tetapi pada pengukuran 3 phasa kita harus mengubah jenis tegangan nya menjadi DC dengan menekan tombol AC/DC.

IV. KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN. 1. Multimeter dapat di operasikan dengan sakelar banyak posisi, meter dapat di ubah menjadi Ampmeter, Voltmeter dan Ohmmeter secara cepat dan mudah.

2. Multimeter digital adalah multimeter yang menunjukan hasil penilaianya dengan digit atau angka. 3. Hasil pengukuran sama dengan nilai pada multimeter di kurangi dengan nilai kalibrassi. 4. Perbedaan multimeter digital dan analog terletak padda cara penggunaanya.

ANALISA DAN PEMBAHASAN Sebelumnya kita telah membahas mengenai alat ukur Multimeter analog dan Multimeter Digital, pada pratikum ini kita akan membahas aplikasi dari osiloskop, osiloskop adalah alat ukur dimana bentuk gelombang sinyal listrik yang diukur akan tergambar pada layar tabung sinar katoda atau alat ukur yang dapat memetakan sinyal listrik Fungsi dari osiloskop adalah untuk menganalisa tingkah laku besaran yang berubahubah terhadap waktu yang ditampilkan pada layar, untuk dapat melihat bentuk sinyal yang sedang diamati. Dengan adanya osiloskop kita dapat mengetahui berapa frekuensi, periode dan tegangan dari sinyal, dengan sedikit penyetelan kita juga dapat mengetahui beda fasa antara sinyal masukan dan sinyal keluaran. Beberapa kegunaan dari osiloskop adalah kita dapat mengukur besaran tegangan listrik dan hubungannya terhadap waktu, mengukur frekuensi sinyal yang berosilasi, mengecek jalannya suatu sinyal pada sebuah rangkaian listrik, untuk membedakan antara arus AC dengan arus DC dan yang terakhir untuk mengecek noise pada sebuah rangkaian listrik dan hubungannya terhadap waktu. Didalam osiloskop terdapat tabung panjang yang di sebut tabung sinar katoda atau Cathode Ray Tube(CRT). Secara prinsip osiloskop terbagi atas dua tipe, yaitu tipe analog (ART Analog Real Time Osciloscope) dan tipe digital (DSO Digital Storage Osciloscope). Masing masing dari jenis osiloskop tersebut memiliki kelebihan dan kekurangannya masing masing. Perbedaan dari masing masing jenis osiloskop ini adalah, pada osiloskop analog menggunakan tegangan yang diukur untuk menggerakkan berkass electron dalam tabung sesuai gambar yang diukur sedangkan pada osiloskop digital, osiloskop ini memcuplik bentuk gelombang yang diukur dengan menggunakan ADC (Analog to Digital Converter) untuk mengubah besaran tegangan yang di cuplik menjadi besaran digital. Osiloskop itu terdiri dari dua bagian utama yaitu display dan panel kontrol, display itu berfungsi sebagai tempat sinyal uji ditampilakn dan display itu seperti tampilan layar televisi tetapi perbedannya kalau tampilan televisi berwarna warni sedangkan pada display osiloskop tidak. Pada display ini terdapat dua garis-garis yang melintang secara vertikal dan secara horizontal yang membentuk kotak-kotak yang disebut dengan div. Arah garis dari vertikal untuk menunjukan sumbu tegangan sedangakn arah garis dari horizontal untuk menunjukan sumbu waktu. Display atau layar osiloskop terbagi atas 8 kotak skala besar dalam arah vertikal dan 10 kotak dalam arah Horizontal. Tiap kotak di buat skala yang lebih kecil dan tombil-tombol pada osiloskop digunakan untuk mengubah nilai skala-skala tersebut. Sedangkan panel control itu berisi tombol-tombol yang digunakan untuk menyesuaikan tampilan pada layar. Osiloskop juga terdiri dari dua kanal yang bisa digunakan untuk melihat dua sinyal yang berlainan, sebagai

contoh kanal satu untuk melihat sinyal masukan dan kanal dua untuk melihat sinyal keluaran ataupun sebaliknya. Terdapat bebrapa jenis gelombang yang dapat diperlihatkan oleh display osloskop yaitu : gelombang sinusoida, gelombang blok, gelombang gigi gergaji dan yang terakhir gelombang segitiga. Apabila ingin menggunakan osiloskop, osiloskop harus distel atau di atur terlebih dahulu agar tidak terjadi kesalahan fatal dalam pengukurannya, hal pertama yang harus kita lakukan sebelum pemakaian adalah pengkalibrasian, kita dapat melakukan kalibrasi dengan menggunakan tegangan referensi yang terdapat pada osiloskop, ada dua jenis tegangan referensi yang bisa digunakan sebagai acuan yaitu tegangan persegi 2 Vpp dan 0.2 Vpp dengan frekuensi 1 KHz. Hubungkan probe dengan terminal tegangan acuan maka akan muncul tegangan persegi pada layar monitor osiloskop. Pada saat kita selesai melakukan kalibrasi yang harus keluar dilayar adalah garis lurus mendatar jika tidak ada sinyal masukan dan yang harus kita atur adalah fokus, intensitas, kemiringan, x position dan y positionnya. Apabila kita ingin melihat bentuk sinyal pada dua tempat yang berbeda dalam suatu rangkaian elektronik kita dapat melakukan dual trace pada osiloskop. Dual Trace adalah cara untuk memperagakan dua buah sinyal sekaligus secara bersamaan. Tombol yang digunakan pada dual trace adalah tombol dual, tombol chop dan tombol inv. Tombol dual di gunakan apabila kita ingin melihat dua gelombang secara bergantian, tombol chop di gunakan apabila kita ingin meliihat dua gelombang secara bersamaan, jika kita ingin mengaktifkan tombol ini kita harus menekan tombol Dual dan tombol Add, sedangkan tombol inv di gunakan untuk mengatur agar fassanya menjadi sama.

IV. KESIMPULAN DAN SARAN


A. KESIMPULAN. 1. Secara umum fungsi dari osiloskop adalah untuk menganalisa tingkaah laku besaran yang berubah-ubah terhadap waktu yag ditampilkan pada layar, untuk melihat bentuk sinyal listrik yang sedang kita amati. 2. Terdapat beberapa jenis tegangan gelombang yang terdapat padaa osiloskop yaitu gelombang sinusoida, gelombang blok, gelombang gigi gergaji dan gelombang segitiga. 3. Cara penggunaan osiloskop adalah pertama pengkalibrasian kemudian menyetel fokus, intensitas, kemiringan, x position dan y position, setelah probe dikalibrasi maka dengan menempelkan probe ke terminal tegangan acuan maka akan muncul tegangan persegi pada layar. 4. Layar osiloskop terbagi atas 8 skala besar arah vertikal dan 10 kotak dalam arah horizontal.

Anda mungkin juga menyukai