Anda di halaman 1dari 43

Sebagai hasil pelipatan mudigah ke arah sefalokaudal dan lateral, sebagian dari rongga kantung kuning telur yang

dilapisi endoderm bergabung ke dalam mudigah membentuk usus primitif

Perkembangan usus primitif dan turunannya dibahas dalam 3 bagian: 1. Usus depan, membentang kepala dan leher hingga ke tunas hati 2. Usus tengah, mulai dari kaudal hati berjalan sampai ke suatu titik 3. Usus belakang, membentang dari 1/3 kolon transversum hingga ke membrana kloakalis

Adalah suatu lapisan ganda peritoneum yang membungkus suatu organ dan menghubungkannya dengan dinding tubuh

Seperti organ bagian intraperitoneal dan retroperitoneal

Mula-mula usus depan, usus tengah, dan usus belakang, menempel secara luas pada mesenkim dinding abdomen posterior

Pada minggu ke-5 jembatan jaringan tersebut menjadi semakin sempit dan bagian kaudal usus depan, usus tengah dan sebagian besar usus belakang digantung dari dinding abdomen oleh mesentrium dorsal

Mesenterium ventral hanya terdapat di daerah esofagus bagian terminal, lambung dan bagian atas duodenum Mesentrium dorsal berjalan dari ujung bawah esofagus ke daerah kloaka usus belakang

Esofagus

Ketika mudigah berusia 4 minggu, sebuah diventrikulum respiratorium (tunas paru) nampak di dinding ventral usus depan, di perbatasan dengan faring

Divertikulum ini atau berangsurangsur terpisah dari bagian dorsal usus depan melalui sebuah pambatas (septum esofagotrakealis) Dengan cara ini, usus depan terbagi menjadi bagian ventral (primorduim pernapasan) dan dorsal (esofagus)

Lambung - Suatu pelebaran usus depan berbentuk fusiformis pada perkembangan minggu ke-4 - Minggu-minggu berikutnya, bentuk dan kedudukannya banyak berubah akibat perbedaan kecepatan pertumbuhan pada berbagai dindingnya - Perubahan kedudukan lambung seperti berputar, lambung melakukan putaran 90 searah jarum jam

Duodenum - Bagian saluran ini dibentuk dari bagian akhir usus depan dan bagian sefalik usus tengah - Ketika lambung berputar, duodenum mengambil bentuk melengkung seperti huruf C dan memutar ke kanan - Putarannya tumbuh bersama dengan tumbuhnya kaput pankreas, menyebabkan duodenum membelok dari posisi tengahnya yang semula ke arah sisi kiri rongga abdomen

Duodenum dan kaput pankreas ditekan ke dinding dorsal badan, dan permukaan jadi terletak retroperitoneal

Selama bulan kedua, lumen duodenum tersumbat oleh proliferasi sel di dindingnya, akan tetapi lumen ini mengalami rekanalisasi

Hati dan Kandung Empedu - Premordium tampak pada pertengahan minggu ke-3 sebagai pertumbuhan epitel endoderm pada ujung distal usus depan, pertumbuhan ini dikenal sebagai divertikulum hepatis/tunas hati karena proliferasi dengan cepat dan menembus septum transversum - Sel hati terus menembus septum transversum, hubungan antara divertikulum hepatis dan usus depan (duodenum) menyempit, sehingga membentuk saluran empedu

sebuah tonjolan kecil ke arah ventral terbentuk dari saluran empedu dan pertumbuhan ini menghasilkan kantung empedu dan duktus sistikus - perkembangan selanjutnya, epitel korda hati saling berbelit dengan vena vitellina dan umbilikalis membentuk sinusoid-sinusoid hati

perkembangan minggu ke-10 berat hati < 10% dari berat badan seluruhnya karena sel-sel berproliferasi menghasilkan sel darah merah dan putih - perkembangan minggu ke-12 empedu dibentuk oleh sel hati karena kantung empedu dan duktus sistikus telah berkembang dan duktus sistikus telah bersatu dengan duktus hepatikus membentuk duktus koledokus, empedu memasuki saluran cerna

Pankreas - pankreas dibentuk oleh 2 tunas yang berasal dari lapisan endoderm duodenum - pulau-pulau langerhans berkembang dari jaringan parenkim pankreas pada bulan ke-3 kehidupan janin dan tersebar di seluruh kelenjar - sekresi insulin < bulan ke-5, sel-sel mengeluarkan glukagon dan somatostatin berkembang dari sel parenkim

Pada minggu ke-5, usus tengah menggantung pada dinding dorsal perut oleh suatu mesentrium pendek dan berhubungan dengan kantung kuning telur melalui duktus vitellinus atau tangkai kuning telur

Pada orang dewasa, usus tengah mulai tepat di sebelah distal muara saluran empedu ke duodenum dan berakhir di perbatasan antara 2/3 proksimal dan 1/3 distal kolon transversum Perkembangan usus tengah ditandai dengan pemanjangan usus yg cepat dan mesenteriumnya, sehingga terbentuk gelung usus primer

Bagian kranial saluran usus ini berkembang menjadi bagian distal duodenum, jejenum dan bagian ileum Bagian kaudal menjadi bagian bawah ileum, sekum, apendiks, kolon asendens, dan 2/3 bagian proksimal kolon transversum

Perkembangan gelung usus primer ditandai oleh pertambahan panjang yang cepat, terutama di bagian kranial. Akibat pertumbuhan cepat ini dan membesarnya hati serentak, rongga perut jadi terlampau kecil untuk menampung semua usus. Pada minggu ke-6, gelung usus masuk ke rongga selom ekstraembrional

Serentak dengan pertumbuhan panjang, gelung usus primer berputar mengelilingi sebuah poros yang dibentuk oleh arteri mesenterika superior.

Pada minggu ke-10, gelung usus yang mengalami herniasi mulai kembali dalam rongga perut

Bagian proksimal jejenum merupakan bagian pertama yang masuk kembali ke rongga perut dan mengambil tempat di sisi kiri.

Tunas sekum yang tampak pada minggu ke-6 sebagai pelebaran kecil berbentuk kerucut dari bagian kaudal gelung usus primer, adalah bagian usus terkahir yang masuk kembali kedalam rongga perut, saat ini sekum berada di kuadran kanan atas

Usus bergerak turun menuju ke dalam fossa iliaka kanan, sehingga kolon asendens dan fleksura hepatika menjadi terletak disebelah kanan rongga abdomen Selama proses ini, ujung distal tunas sekum membentuk sebuah divertikulum yang sempit yaitu apendiks primitif

Usus belakang membentuk 1/3 distal kolon transversum, kolon desendens, sigmoid, rektum, bagian atas kanalis ani. Endoderm usus belakang ini juga membentuk lapisan dalam kandung kemih dan uretra. Bagian akhir usus belakang bermuara ke dalam kloaka, suatu rongga yang dilapisi endoderm yang berhubungan langsung dengan ektoderm permukaan.

Perkembangan selanjutnya timbul suatu rigi melintang, yaitu septum urorektal Sekat ini tumbuh ke arah kaudal, membagi kloaka menjadi bagian depan (sinus urogenitalis primitif) dan bagian posterior (kanalis anoreketalis)

Mudigah 7 minggu, septum urorektal mencapai membran kloaka, dan daerah ini terbentuk korpus perinealis.

Membran kloakalis terbagi jadi membrana analis di belakang dan membran urogenital di depan.

Membrana analis dikelilingi oleh tonjol-tonjol mesenkim, dan pada minggu ke-8 selaput ini terletak di dasar cekungan ektoderm yang dikenal sebagai celah anus Minggu ke-9, membran analis koyak dan terbukalah jalan antara rektum dan dunia luar

Anda mungkin juga menyukai