Anda di halaman 1dari 8

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

Laporan ini dibuat berupa hasill penelitian perkembangan anak, sebagai tugas Ujian Tengah Semester dan syarat Ujian Akhir Semester

Penelitian Perkembangan Anak


Dosen Pembimbing: Gazi Saloom, S.Psi, M.Si

Disusun oleh: Khoiril Anwar (1110012000007)

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA ARAB FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2012

A. Sekilas Tentang Perkembangan Sebelum mendeskripsikan lebih lanjut tentang perkembangan anak diatas, akan dipaparkan terlebih dahulu tentang pengertian perkembangan, prinsip prinsip perkembangan, dan macam macam perkembangan. Lalu setelah itu, deskripsi tentang Perkembangan Shofwana Shofwatulloh. a. Pengertian Perkembangan Perkembangan adalah proses perubahan tingkah laku dan kemampuan individu sepanjang proses perkembangannya sejak masa koneksi sampai kematian ( Ross Vasta). Pengertian lain, perkembangan adalah perubahan perubaha yang dialami individu/organisme menuju tingkat kedewasaannya/kematangannya (maturation) yang berlangsung secara sistematis, prrogresif, dan berkesinambungan, baik yang menyangkut fisik (jasmaniah) dan psikis (rohaniah). Secara umum, perkembangan memiliki ciri ciri sebagai berikut: Terjadi perubahan dalam aspek fisik, seperti: perubahan berat badan dan organ organ tubuh lain, serta perubahan aspek pskis, seperti: bertambahnya pembendaharaan kata, matangnya kemampuan berfikir, mengingat, dan menggunaka imajinasi kreatifnya. Terjadi perubahan dalam proporsi: a. Aspek fisik: perubahan proporsi tubuh anak sesuai dengan fase perkembangannya b. Aspek psikis: perubahan imajinasi dan fantasi ke realitas dan perubahan perhatian yang selalu tertuju pada diri sendiri perlahan beralih kepada orang lain. Lenyapnya tanda tanda yang lama: a. Tanda fisik: lenyapnya kelenjar thymus (kelenjar kekanak kanakan) yag terletak pada bagian dada, kelenjar phyneal pada bagian bawah otak, rambut, dan gigi susu. b. Tanda psikis: lenyapnya masa mengoceh, gerak gerik kanak kanak, dan lenyapnya perilaku impulsif (dorongan untuk bertindak sebelum berfikir) Diperolehnya tanda tanda yang baru: a. Tanda fisik: pergantian gigi dan karakteristik seks pada usia remaja b. Tanda psikis: perkembangan rasa ingin tahu terhadap ilmu pegetahuan, nilai nilai moral, dan keyakinan beragama B. Biografi Objek Penelitian1
1

Biografi ini didapat hasil kuisioner angket yang diberikan kepada objek langsung.

Nama Tempat, Tanggal Lahir Alamat Sekolah, kelas Pengalaman Organisasi

: Ianatuzzulfa (Ana ) : Majalengka, 2 September 1998 : Jl. Nurkamal no. 65 RT/RW 01/05, Desa-Kecamatan Rajagaluh, Kab. Majalengka Jawa Barat, 45472. : Madrasah Tsanawiyah Negeri Leuwimunding, Kelas IX (Formal) Pesantren Daar al-Tarbiyah, Kelas II (Informal) : IPPNU Kecamatan Rajagaluh Pengurus OSIS MTsN Leuwimunding PMR MTsN Leuwimunding Tim Marching Band MTsN Leuwimunding (Ketua) Dewan Galang PRAMUKA MTsN Leuwimunding

Prestasi yang penah diraih

: - Juara 1 hifdzil quran - Juara II lomba doa pilihan - Peringkat kelas - Peringkat kelas

Hobi Cita-cita Nama Orang Tua, Anak ke Tinggi, berat badan Warna Favorit - Ibu

: Membaca, menonton televisi, mendengarkan berkumpul bersama teman dan keluarga. : Guru, Perawat, Pengacara. - Ayah : Anwaruddin : Rukminah : 4 dari 5 bersaudara. : 131 cm, 44 Kg : Biru, ungu, putih, coklat, hitam.

musik, ngemil,

Nama Tempat, Tanggal Lahir

: Inayatuzzulfa ( Ina ) : Majalengka, 2 September 1998

Alamat Sekolah, kelas Pengalaman Organisasi

: Jl. Nurkamal no. 65 RT/RW 01/05, Desa-Kecamatan Rajagalauh, Kab. Majalengka Jawa Barat, 45472. : Madrasah Tsanawiyah Negeri Leuwimunding, Kelas IX (Formal) Pesantren Daar al-Tarbiyah, Kelas II (Informal) : IPPNU Kecamatan Rajagaluh Pengurus OSIS MTsN Leuwimunding PMR MTsN Leuwimunding (Ketua) Tim Marching Band MTsN Leuwimunding Dewan Galang PRAMUKA MTsn Leuwimunding

Prestasi yang penah diraih

: - Juara I hifdzil quran - Juara II pidato bahasa inggris - Peringkat kelas - Peringkat kelas

Hobi Cita-cita Nama Orang Tua, Anak ke Tinggi, berat badan Warna Favorit - Ibu

: Membaca, nonton televisi, mendengarkan musik, ngemil, memasak, berkumpul bersama teman dan keluarga. : Dokter, Cheff, - Ayah : Anwaruddin : Rukminah : 5 dari 5 bersaudara. : 134 cm, 45 Kg : Merah, kuning, coklat, putih, hitam.

C. Deskripsi Penelitian2
2

Penelitian yang dilakukan penulis melalui metode analisis data (angket), penelitan langsung melalui aspek perbandingan, dan wawancara kepada objek langsung dan keluarga

Ianatuzzulfa dan Inayatuzzulfa, gadis kembar putri ke 4 dan 5 dari pasangan Anwaruddin dan Rukminah. Keduanya dilahirkan di Rajagaluh, pada tanggal 2 September 1998. Sekarang ini mereka telah sekolah di Madrasah Tsanawiyah Negeri Leuwimunding kelas 2. Teteh Dede panggilan yang sering mereka sandang. Dan si kembar itulah istilah yang biasa diberikan kepada keduanya oleh keluarga, para guru, teman-teman di rumah dan sekolahnya karena adanya kesamaan dan kemiripan baik dari segi fisik seperti wajah, postur tubuh, bentuk rambut dan sejenisnya maupun dari segi non fisik seperti pakaian, sendal, peralatan mandi, peralatan sekolah, peralatan ibadah, hobi, warna favorit, dan sejenisnya. Tapi jika ditilik lebih spesifik lagi ternyata tetaplah tedapat perbedaan mencolok diantara kedua kembar tersebut. Memang benar setiap kembar dimanapun memiliki persamaan yang relatif sama dan umum antara kembar yang satu dengan kembar yang lainnya. Oleh karenanya, disini saya selaku kaka dari kedua adik kembarnya mencoba untuk menggali dan mendeskripsikan perihal perbedaan diantara keduanya, baik dari aspek fisik, psikis, sifat dan sikapnya, sosialisasi dalam pergaulan, kemampuan pribadi dalam belajar dan lain sebagainya kegiatan sehari-hari yang biasa dijalani itu bangun pagi, persiapan berangkat sekolah, membantu orang tua seperti menyapu-beres-beres, belanja, dan lainnya, kemudian persiapan dan belajar di sekolah hingga siang hari. Pulang dari sekolah keduanya makan siang, istirahat hingga waktu setelah ashar, kemudian dilanjutkan dengan bermain, berkumpul bersama keluarga, atau belajar untuk persiapan sekolah. Selesai maghrib biasanya keduanya pergi ke pesantren untuk mengaji hingga malam hari, dan setelah pulang keduanya melanjutkan belajar atau nonton televisi hingga keduanya tertidur sampai esok pagi kemabali. Ianatuzzulfa sebagai kakak dari adik kembarnya Inayatuzzulfa dalam postur tubuh yang dimiliki memiliki perbedaan tersendiri dari adiknya seperti tinggi badan yang lebih kecil dengan bentuk tubuh lebih tegap, bentuk wajah yang sedikit lonjong, suara yang sedikit nyaring dan serak sehingga dalam gaya bicaranya cenderung cepat, bentuk gigi yang lebih rata dan rapih dibandingkan dengan adik kembarnya sehingga saat tertawa gusi gigi tampak terlihat. Kemudian
dekat yang bersangkutan.

bentuk mata yang tidak terlalu melotot. Sedangkan adiknya Inayatuzzulfa memiliki perbedaan lain dari kakak kembarannya itu, seperti tinggi badan yang lebih besar dan gemuk dengan postur yang sedikit kurang tegap, bentuk wajah yang sedikit bulat, suara yang lebih lembut dan nyaring, bentuk gigi yang kurang rata, bentuk mata yang lebih bulat dan melotot. Dari segi kesehatan fisik kedua kembar ini bisa dikatakan unik, mengapa demikian? Karena biasanya ketika salah seorang diantara mereka berdua sakit, maka yang lainnyapun pasti mengalami sakit. Tetapi hal tersebut sering dialami oleh kakaknya yang lebih lemah dalam kesehatan dibandingkan adiknya yang jarang mengalami hal tersebut. Entah karena sistim imun yang lemah untuk kakaknya daripada adiknya, atau karena pola hidup yang dijalani keduanya yang berbeda sehingga bepengaruh terhadap kesehatan keduanya. Karena memang, bisa diperhatikan pula perihal makanan dan minuman yang dikonsumsi oleh keduanya. Sebagai contoh, kakaknya itu dalam makan atau minum makanan dia terkadang masih sembarangan memilah dan memilih jajanan saat di sekolahnya atau di rumah. Tetapi adiknya cukup selektif dalam hal tersebut. Walaupun ternyata memang untuk perihal makanan ini kakaknya lebih menerima apa yang dia makan, dibandingkan adiknya yang royal dalam mementukan apa yang ingin dia makan. Dalam hal sifat dan sikap yang dimiliki masing-masing memanglah terdapat perbedaan yang cukup menarik. Seperti kakaknya si teteh yaang dalam sikapnya ituh lebih perhatian, berjiwa sosial yang cukup tinggi, gesit dan cekatan, dan selalu memperhatikan hal-hal yang kecil yang ada di sekelilingnya. Adapun adiknya si dede justu sebaliknya, dia lebih kurang peduli dengan situasi dan kondisi yang ada di sekelilingnya, kurang gesit dan cekatan. Hal itu yang biasa terjadi sebagaimana diceritakan oleh ibunya. Dia mengatakan, si teteh itu lebih perhatian dengan kondisi dan keadaan yang adadi sekitarnya, seperti saat adiknya si dede sakit saja, tetehnya itu lebih membantu dan selalu berada disampingnya, membawakan air minum untuk minum obat, menyelimutinya. Tetapi disaat tetehnya yang sakit, adiknya lebih acuh dan kurang perhatian. Namun ada sisi lain lagi yang unik, seperti dalam hal keaktifan dan kecerdasan belajar keduanya. Justru adiknya itu (si dede) yang lebih aktif, pintar, hafalannya yang cukup kuat, dan juga kreatif. Tetapi kakaknya (si teteh) itu kurang begitu aktif, kepintarannya yang masih dibawah adiknya. Hal itupun digambarkan dalam hal nilai rapot yang diterima setiap akhir semester sekolah dan madrasahnya, yang mana pasti adiknya selalu lebih baik dalam peringkat kelas prestasinya.

Hal lucu, unik, dan mengesankan yang sering diperlihatkan kedua kembar ini diantaranya dalam kekompakan, kebersamaan, dan keserasian diantara mereka berdua. Terkadang mereka berselisih dan bertengkar ketika memperebutkan hal yang diinginkannya, atau ada hal yang tidak sependapat diantara keduanya. Dan oarang tuanya harus turun tangan untuk mendamaikan, menyatukan kembali, dan menyelesaikan masalah yang ada dengan kakanya ini yang biasa untuk mengalah. Adanya sisi perbedaan yang ada diantara kedua kembar tersebut apakah ada faktor yang mempengaruhinya ataukah tidak, akan tetapi setidaknya dapat dikatakan demikian. Contohnya saja, ternyata dalam usia balitanya ternyata keduanya mendapatkan lingkungan asuh yang berbeda. Seperti kakaknya si teteh ana, saat balita dia diasuh oleh tetangga rumah yang mana lingkungan yang ada disana itu lebih ramai, terbuka, sering ada interaksi sosial antara keluarga tersebut dengan warga lainnya, dan lingkungannya itu lebih banyak anak-anak. Berbanding terbalik dengan adiknya si dede ina, saat usia balita dia sering dibawa untuk diasuh dan main bersama oleh tetangga rumah yang mana lingkungan yang ada disana lebih tertutup, kurang adanya interaksi sosial antara keluarga tersebut dengan warga lain, lebih banyak keberadaan orang-orang dewasa disana. Oleh karenya, pernah beberapa kali saat itu, si teteh diajak bermain dan diasuh oleh tetangga yang notabene lingkungannya itu sepi, tertutup, lebih banyak orang dewasa, tetapi dia kurang bisa menyesuaikan dan tidak bertahan lama untuk bersama dalam lingkungan itu. Begitu pula saat si dede ketika diajak bermain dan diasuh oleh tetangga yang lingkungannya ramai, banyak anak-anak, maka cukup waktu yang lama untuk dapat menyesuaikan dengan keadaan tersebut. Dan sekarang inipun demikian dengan keadaan sekarang, kakaknya itu lebih berani untuk tampil disaat berhadapan dan berinteraksi dengan orang orang disekelilingnya yang baru ia kenal, dibandingkan adiknya yang butuh waktu untuk dapat mengenal dan berinteraksi lebih dekat dengan orang-orang yang baru dikenal. Apakah itu saudara dari keluarga, teman, tetangga, ataupun lainnya. Dalam hal prestasi dan perkembangan belajar kedua kembar ini dapat dikatakan hampir sama dalam prestasi yang diraih, pemahaman keilmuwan, ataupun rajin dan keaktifan dalam kegiatan belajar. Bahkan mereka berdua sering bersaing dan saling meledek dalam urusan nilai yang didapat dari ulangan belajar ataupun hal lainnya disamping memang keduanya juga saling membantu, mengisi dan support ketika terdapat kesulitan ataupun kendala yang dihadapi disaat belajar. Namun memang, untuk urusan ini maka adiknyalah yang biasanya lebih dominan dan

unggul. Dia lebih sabar dalam belajar dan mengerjakan soal, kuat dalam menghafal, berani bertanya untuk hal yang belum mengerti. Memang itulah kedua kembar bersaudara, Ianatuzzulfa (Ana) dan Inayatuzzulfa (Ina). Terdapat sisi persamaan dan sisi lain yang ada padanya. Sebagai kakak kandung dari keduanya berharap semoga keduanya bisa saling mengisi, membantu, kerja sama dalam kegitan yang dijalani sehari-hari. Rajin beribadah, rajin belajar, berbakti dan membantu orang tua beserta keluarganya menjadi anak yang sholehah. Patuh terhadap aturan agama, keluarga, lingkungan sekolah dan masyarakat. Dan terus aktif berkreasi membangun potensi diri menjadi lebih baik lagi.

Anda mungkin juga menyukai