Anda di halaman 1dari 3

Judul Penegakkan Diagnosis pada Pasien dengan Gangguan Skizoafektif Tipe Depresif

Abstrak Gangguan Skizoafektif adalah kelainan mental yang ditandai dengan adanya gejala kombinasi antara gejala skizofrenia dan gejala gangguan afektif. Pada gangguan skizoafektif terdapat gejala klinis berupa gangguan episodic dari gejala gangguan mood maupun gejala skizofreniknya menonjol dalam episode penyakit yang sama, baik secara simultan atau secara bergantian dalam beberapa hari. Gejala khas pada pasien skizoafektif tipe depresif berupa waham, halusinasi, perubahan dalam berpikir, perubahan dalam persepsi disertai dengan gejala gangguan suasana perasaan depresif. Pada kasus ini, terdapat seorang pasien perempuan berusia 27 tahun yang mengalami gejala ciri khas sindrom skizofren dan sindrom depresi pada satu episode yang bersamaan sehingga pasien didiagnosa mengalami gangguan skizoafektif tipe depresif. Isi Pasien perempuan 27 tahun mengalami peningkatan gejala dan yang kedua kali. Pasien pertama kali dirawat di RS Grhasia tahun 2011, diperbolehkan pulang dengan membawa obat diminum rutin, namun setelah obat habis, pasien tidak kontrol kembali. Berdasarkan informasi yang didapat, pasien sering mengurung diri di kamarnya. Pada pemeriksaan status psikiatrik didapatkan kesadaran kompos mentis, orientasi baik, sikap kooperatif dan tingkah laku hipoaktif, roman muka disforik, bentuk pikir non-realistik, isi pikir terdapat waham kejar (+) dan kendali pikir (+), progresi pikir secara kualitatif relevan dan secara kuantitatif remming, terdapat halusinasi (+) auditori, ilusi (-), hubungan jiwa mudah, perhatian mudah ditarik dan mudah dicantum, insight derajat III (memahami dirinya sakit dan butuh bantuan, namun tidak memahami penyebab penyakitnya. Sindrom skizofren yang didapatkan yaitu waham kejar, waham kendali pikir, halusinasi auditori. Sindrom depresi yang ditemukan yaitu hipomimik, hipoaktif, disforik, dan remming.

Diagnosis Multi Axial Axis I Axis II : F 25.1 (Skizoafektif tipe Depresif) : cenderung skizoid

Axis III Axis IV Axis V

: belum ditemukan : ekonomi kebawah : 60-51

Terapi Farmakologi : Haloperidol 3 x 1,5 mg, Trihexylphenidyl 3 x 2 mg, Kalxetine 1 x 20 mg. Psikoterapi Rehabilitatif Spiritual : Terapi kelompok dan bimbingan : Pemberian ketrampilan. : Sholat dan dzikir

Diskusi Pada kasus ini, dari hasil anamnesis dan pemeriksaan status mentalis pada pasien seorang perempuan berusia 27 tahun yang mengalami peningkatan gejala untuk yang kedua kalinya ditemukan gejala-gejala yang cenderung mengarah pada gangguan skizoafektif tipe depresif. Gangguan skizoafektif merupakan kelainan mental yang ditandai dengan adanya gejala kombinasi antara gejala skizofrenia dan gejala gangguan afektif pada satu episode waktu. Pada gangguan skizoafektif terdapat gejala klinis berupa gangguan episodic gejala gangguan mood maupun gejala skizofreniknya yang menonjol dalam episode penyakit yang bersamaan, baik secara simultan atau secara bergantian dalam beberapa hari. Pada pasien ditemukan gejala khas dari skizofrenia dan gangguan mood depresif. Gejala khas skizofrenia yang ditemukan diantaranya terdapat waham kejar dan waham kendali pikir, halusinasi auditorik, dan bentuk pikir yang non-realistik. Disaat yang bersamaan, pada pasien gejala mood depresif yang ditemukan, diantaranya roman muka yang hipomimik, afek disforik, progresi pikir yang remming secara kuantitatif, tingkah laku yang hipoaktif dan sering mengurung diri di kamar. Dari pemeriksaan juga tidak diperoleh adanya riwayat dan tanda trauma pada kepala atau tindakan operasi yang dapat mempengaruhi secara langsung fungsi otak sehingga gangguan mental organik (F00-09) dapat disingkirkan. Sehingga berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut, pasien didiagnosis menderita gangguan skizoafektif tipe depresif (F25.1). Kesimpulan Gangguan Skizoafektif merupakan kelainan mental yang ditandai dengan adanya gejala kombinasi antara gejala skizofrenia dan gejala gangguan afektif pada satu episode waktu. Gejala

khas pada pasien skizoafektif tipe depresif berupa waham, halusinasi, perubahan dalam berpikir, perubahan dalam persepsi disertai dengan gejala gangguan suasana perasaan depresif. Pada kasus ini ditemukan gejala skizofrenik berupa waham kejar (+), waham kendali pikir (+), halusinasi (+) auditori. Sedangkan gejala gangguan mood depresif yang didapatkan pada pasien ini berupa pasien sering mengurung diri di kamar, hipomimik, hipoaktif, disforik dan remming. Gejala tersebut terjadi pada satu episode waktu yang bersamaan dan tidak ditemukan faktor organik, sehingga pasien didiagnosa menderita gangguan skizoafekif tipe depresif (F25.1)

Referensi Maslim, Rusdi. 1995. Buku Saku Pedoman Penggolongan Diagnostik Gangguan Jiwa III. Kedokteran Jiwa FK Unika Atmajaya : Jakarta. Sadock, Benjamin J., Sadock Virginia A., Ruiz, Pedro. 2009. Kaplan & Sadocks Comprehensive Textbook of Psychiatry, 9th Edition. Lippincott Williams & Wilkins. Penulis Doni Revai, Stase Ilmu Penyakit Jiwa, RSJ Grhasia, DI Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai