sepasang suami istri yang kayaraya,yang dikaruniai tiga orang anak yang bernama Kamarudin, Syafrudin dan yang

ketiga bernama Lasuddin. Ayah dari ketiga orang anak itu adalah seorang tuan tanah yang kaya raya, orang yang cukup disegani dan cukup dipandang didesanya. Sebagai seorang orang suami istri, sudah sebagai suatu kewajibanumat muslim untuk mensucikan diri dengan cara di khitankan.Kedua anak mereka yang pertama meninggal pada saat dia sedang dikhitan dan yang kedua meninggal pada hari kedua setelah acara pensucian.Entah apa yang terajadi pada keluarga kaya raya itu, kedua anak merekameninggal pada saat meraka sedang melakukan upacara pensucian diri sebagaiumat muslim terutama sebagai seorang laki-laki. Desas desus yang beradar peristiwa ini bermula dari sifat ayahnya yang tamak, lintah darat, kikir, penghisab.Tapi sejak lama dia sudah merubah sifatnya. Lasuddin putra mereka yang ketigaadalah anak yang baik dan penurut. Ada yang berbeda pada saat Lasuddin dikhitan, kali ini keluarga itu memanggil dokter yang ahli di bidang ini bukan lagiseorang dukun. Ibunda Lasudin tak dapat membendung tangisnya, sebab takut akan kehilangan buah hati untuk yang ketiga kali. Belum lagi ramalan-ramalan yang berhembus di kampung, menambah beban pikirannya. Ia mulai mengingat kembali, dan mencari jawaban mengapa kemeriahan di hari sebelumnya dapat dengan cepat berganti menjadi tangis pilu. Karena sebuah pisau khitan. Usaha telah ia lakukan, dengan meminta dokter speaialis untuk menyucikan putranya. Namun itu saja tidak cukup untuk menyeretnya keluar dari keputusasaan. Setelah menyalahkan suami yang kikir dan menganggapnya sebagai penyebab kematian putra terdahulu, ia bernazar untuk memberikan sebagian harta benda jika Lasanudin tetap hidup. Tapi pada akhirnya desas desus yang beredar itu tidak terbukti,karena Lasuddin selamat. Dan dokter itu menjelaskan sebab dari meninggalnyaKamaruddin dan Syafruddin, penyebab dari meninggalnya kedua anak mereka adalah karena ada bagian urat vital yang terputus yang bisa menyebabkan kematian orang.