Anda di halaman 1dari 1

Nama NPM

: R.A. Safitri Kusumawardhani : 0906627511

Tugas Mata Kuliah Hukum Telematika 1. Uraian Singkat Kasus Kasus Prita Mulyasari yang terjadi pada tahun 2009. Dimana Prita mendapatkan salah diagnosa dari dokter rumah sakit Omni. Dikarenakan pengaduan serta permintaan tertulis untuk mendapatkan rekam medis serta hasil laboratorium awal yang tidak dapat dipenuhi oleh pihak rumah sakit Prita kemudian menulis e-mail tentang tanggapan serta keluhan atas perlakuan yang diterimanya ke sebuah milis. Email tersebut kemudian menyebar luas. 2. Pembuktian secara Elektronik Dalam kasus tersebut Pembuktian elektronik dilakukan melalui adanya alat bukti berupa e-mail yang dikirimkan oleh prita kepada kerabatnya dan kesebuah milis. Dalam UU ITE e-mail merupakan katagori informasi elektronik, dokumen elektronik sebagai alat bukti. Pengakuan terhadap informasi dan dokukem elektronik dapat dilakukan dengan: - Didasarkan atas kemampuan kommputer itu sendiri dimana informasi dan dokumen elektronik tersebut dapat diakui tanpa adanya keterangan. - Menyandarkan pada hasil akhir sistem komputer. - Perpaduan dari dua metode diatas, yaitu pengakuan terhadap informasi dan data elektronik tersebut dilihat dari proses penyimpanan informasi atau dokumen elektronik tersebut. Dalam kasus ini, bukti elektronik dapat dikatagorikan sebagai alat buki surat atau sebagai alat bukti petunjuk. Informasi elektronik tersebut dapat menjadi alat bukti petunjuk apabila informasi elektronik tersebut diubah dalam bentuk cetak, dan menjadi alat bukti petunjuk informasi elektronik tersebut memiliki keterkaitan dengan alat bukti lain dan semua kekuatan alat bukri tersebut bebas yang artinya kekuatan dari alat bukti elektronik tersebut sebagai petunjuk sangat tergantung pada keyakinan hakim sebagai pemutus perkara. Orang yang mengajukan suatu bukti elektronik harus dapat menunjukkan bahwa informasi dan dokumen yang dimilikinya berasal dari sistem elektronik yang terpercaya dimana hal ini diatur didalam pasal 5 ayat (2), pasal 6 dan pasal 7 UU ITE. Sehingga jika dikaitkan dengan kasus, maka kedudukan suatu informasi elektronik sebagai alat bukti yang sah dalam kasus Prita Mulyasari dapat di lihat dalam sistem hukum Indonesia, bahwa keberadaan data elektronik, termasuk email sudah dapat dijadikan sebagai alat bukti yang sah dimana dalam kasus ini Prita di gugat oleh RS OMNI INTERNSIONAL akibat dari isi e-mail Prita yang berisi keluhan serta tanggapannya mengenai perlakuan yang di perolehnya di RS OMNI INTERNSIONAL yang tersebat di berbagai mailing list yang mana kemudian e-mail tersebut kemudian menyebar hingga membuat pihak rumah sakit harus membuat bantahan atas tuduhan yang dilontarkan oleh Prita ke media cetak serta mengajukan gugatan hukum. Kedudukan e-mail dapat dijadikan alat bukti dalam proses peradilan perdata, merujuk pada ketentuan pasal 5 UU ITE, dimana UU ITE telah mempertegas kedudukan informasi elektronik dalam hal ini e-mail sebagai salah satu Dokumen Elektronik yang sapat dijadikan sebagai alat bukti yang sah.

Anda mungkin juga menyukai