Anda di halaman 1dari 6

BAB I PENDAHULUAN A.

Latar Belakang Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan di Indonesia yang bertujuan untuk mengembangkan berbagai aspek kesehatan, kebugaran jasmani, keterampilan berfikir kritis, stabilitas emosional, keterampilan sosial, penalaran, dan tindakan moral yang secara nyata dapat disaksikan melalui aktivitas jasmani dan olahraga bagi seseorang.Sehubungan dengan itu maka olahraga sampai sejauh ini menjadi bagian penting untuk menumbuhkan rasa persahabatan melalui berbahai jenis permainan yang dikembangkan diberbagai belahan dunia. Permainan sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga permainan yang sangat dikenal dan digemari masyarakat diseluruh

dunia.termasuk di Indonesia. Permainan sepak bola dikenal dan dan senantiasa dilakukan oleh sebagian besar lapisan masyarakat mulai dari anak-anak, remaja hingga orang tua, termasuk mereka yang berjenis kelamin perempuan.Dengan demikian tidak keliru apabila di Indonesia, sepakbola disebut sebagai olahraga rakyat yang dapat membantu dalam membentuk watak dan kepribadian yang sebagai ciri khas suatu bangsa. Kenyataan menjadi sebagian alasan bahwa olahraga dilakukan tidak hanya semata-mata mengisi waktu senggang atau hanya sekedar memanfaatkan fasilitas yang tersedia, namun lebih dari itu olahraga dilakukan bertujuan untuk membantu dalam membangun kerja sama dalam diri menuju barbagai hal yang

dapat melahirkan keuntungan dalam mencapai cita-cita yang diharapkan. Kaitannya dengan pernyataan tersebut, Sajoto (2002)menjelaskan bahwa, ada empat dasar tujuan manusia melakukan olahraga sekarang ini yaitu ; a) olahraga untuk rekreasi, (b). olahraga dalam mencapai tujuan pendidikan, c). mencapai tingkat kesegaran jasmani tertentu, dan d). mencapai sasaran atau prestasi tertentu. Telah dipahami bahwa, untuk memperoleh prestasi yang baik perlu dilakukan pembinaan yang harus dimulai dari pembinaan usia dini atau dalakukan pada seseorang yang secara nyata memiliki potensi sebagai atlet muda berbakat. Untuk memperoleh bibit atlet yang unggul perlu pengolahan dan proses kepelatihan secara baik, sehingga dengan demikian pemahaman dan peningkatan keterampilan menjadi semakin baik pula yang pada akhirnya dapat dikuasai dan dapat diaplikasikan dalam kehidupan terutama yang berkaitan dengan pendidikan. Suharno HP (1986) mengatakan bahwa, Atlet muda berbakat perlu dilakukan pembinaan secara dini dan pembinaannya lebih efektif banyak terdapat di sekolah-sekolah mulai dari; SD, SMP, SMA, klub, pemuda dan yang ada di kampung-kampung Besarnya peranan guru olahraga di sekolah menengah pertama (SMP) menjadi hal yang sangat penting untuk dikembangkan mengingat detailis pengarahan dan penjelasan yang diberikan oleh guru yang berhubungan dengan sifat psikologis melalui pendidikan olahraga sepak bola ada pada mereka yang masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP). Upaya menguasai keterampilan sepak bola bagi siswa hendaknya dapat dilakukan dengan cara

melatih tanpa menggunakan bola yaitu untuk melatih kemampuan tubuh dengan kecepatan dan kelincahan gerak. Sedang, jika melatih dengan bola lebih diutamakan pada kemampuan keterampilan menguasai teknik dasar permainan sepak bola seperti teknik menendang, teknik dasar menahan atau control bola, teknik dasar menyundul, teknik dasar melempar kedalam dan teknik dasar menggiring bola. Pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan yang disingkat menjadi (Penjaskes) merupakan bagian dari mata pelajaran yang ditetapkan dalam undang-undang kependidikan nasional di Indonesia dan dapat diselenggarakan pada setiap jenjang pendidikan dengan maksud meletakkan dasar

pengembangan aspek-aspek efektif dan psikomotor, disamping aspek kognitif sebagai unsur pembinaan anak menjadi pribadi-pribadi yang utuh, sehat dan segar baik jasmani, rohani, maupun sosialnya. Oleh karena itu, pelaksanaan pendidikan jasmani harus senantiasa diarahkan pada pencapaian tujuan pendidikan dan pembangan aspek kesehatan dan kebugaran jasmani menuju kemampuan mengembangkan keterampilan berpikir yang lebih rasional melalui aktivitas jasmani dan olahraga sehingga dalam bertindak selalu lebih memperlihatkan jati diri yang semakin berkualitas. Begitu pentingnya pendidikan jasmani maka dalam proses

pembelajaran pendidikan jasmani, guru harus dapat menguasai berbagai keterampilan gerak dasar, teknik dan strategi permainan/ olahraga, internalisasi nilai-nilai sportifitas, jujur, kerjasama dan kebiasaan pola hidup sehat yang pelaksanaannya bukan semata-mata melalui pengajaran konvensional di dalam

kelas yang bersifat kajian teoritis, namun melibatkan unsur fisik, mental, intelektual, emosional dan sosial. Dengan demikian aktivitas yang diberikan dalam pengajaran harus pula mendapatkan sentuhan yang lebih baik, sehingga aktivitas yang dilakukan dapat mencapai tujuan pengajaranyang sesuai harapan. Kreatifitas guru yang kurang terutama dalam menciptakan starategi pembelajaran yang sesuai mengakibatkan rendahnya mutu pendidikan.Akibat tersebut menyebabkan tidak sedikit informasi yang ditemukan mengenai rendahnya hasil belajar pendidikan jamani di berbagai jenjang sekolah di Indonesia termasuk di Provinsi Sulawesi Tenggara khususnya di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 8 Bau-Bau. Sesuai dengan observasi awal, dijumpaiadanya peserta didik yang belum mencapai penguasaan kompetensi yang telah ditentukan di sekolah terutama pada pelajaran Penjaskes khususnya pada materi pokok sepak bola. Dari keadaan tersebut maka penulis berinisiatif untuk melakukan tindakan untuk memperbaiki proses pelaksanaan pembelajarandengan menerapkan salah satu model pembelajaran yaitu pembelajaran dengan strategi bermain. Pemberian pembelajaran melalui strategi bermain ini didasarkan oleh pemahaman bahwa peserta didik memiliki banyak perbaedaan seperti perbedaan sikap, pengetahuan dan keterampilannya. Dengan diterapkannya metode pembelajaran dengan strategi bermain bagi peserta didik yang belum mencapai tingkat ketuntasan belajar, maka peserta didik diharapkan memiliki hasil belajar yang baik sesuai tujuan pendidikan yang telah diprogramkan.

Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka penulis berinisiatif melakukan menggunakan penelitian Stratergi tentang Bermain Efektifitas dalam Penerapan Pembelajaran Hasil Belajar

Meningkatkan

menggiring Pada Permainan Sepak Bola siswa Kelas 2 SMP Negeri 8 BauBau. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang maka penulis dapat merumuskan permasalahan bahwa; Apakah Penerapan Pembelajaran

Menggunakan Strategi bermain efektif meningkatkan hasil belajar menggring pada permainan sepak bola siswa kelas 2 SMP Negeri 8 Bau-Bau ? C. Tujuan Penelitian Tujuan yang diharapkan dalam penelitian ini adalah: Untuk mengetahui efektifitas peningkatkan hasil belajar dribbling bola dalam permainan sepak bola siswa SMP Negeri 8 Bau-Bau. D. Manfaat Hasil Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak yaitu antara lain sebagai berikut: 1. Manfaat bagi Guru, Manfaat yang diharapkan bagi guru dari hasil penelitian ini adalah untuk membantu meningkatkan kualitas mengajar menuju keberhasilan ssiswa yang bermutu

2. Manfaat bagi Siswa, Manfaat yang diharapkan bagi siswa dari hasil penelitian ini adalah munculnya motivasi dan semangat belajar yang tinggi dan membantu menghilangkan rasa jenuh dalam mengikuti proses belajar 3. Manfaat bagi Sekolah, Dari hasil penelitian ini, diharapkan dapat bermanfaat bagi sekolah yang bersangkutan terutama mendapatkan informasi baru tentang model pembelajaran yang menciptakan rasa gembira menuju motiasi belajar yang tinggi sehingga sekolah mendapatkan sorotan positif baik sorotan dari masyarakat pada umumnya, maupun dari lembaga yang menaunginya. 4. Manfaat bagi Peneliti, Manfaat bagi penelitai dari hasil penelitian ini adalah sebagai pengalaman baru yang sangat berharga untuk meningkatkan hasil pembelajaran penjaskes di sekolah.

Anda mungkin juga menyukai