Anda di halaman 1dari 20

RESPONSI SEORANG WANITA 65 TAHUN DENGAN SEPSIS PERBAIKAN, LEUKOSITURI-HEMATURI, GAGAL GINJAL, DM TIPE 2 OVERWEIGHT DENGAN HIPOGLIKEMIA TERATASI

DAN ISKEMIA MIOKARD ANTERIOR EKSTENSIF

Oleh: Lia Nurlela Anggraeni Hari Dwisetiawan Yuli Astuti Nugraha Afandi G0002009 G0002072 G0002154 G0003144

Pembimbing Dr. Sugiarto, Sp. PD KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN ILMU PENYAKIT DALAM FAKULTAS KEDOKTERAN UNS / RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA 2008 HALAMAN PENGESAHAN

RESPONSI SEORANG WANITA 65 TAHUN DENGAN SEPSIS PERBAIKAN, LEUKOSITURI-HEMATURI, GAGAL GINJAL, DM TIPE 2 OVERWEIGHT DENGAN HIPOGLIKEMIA TERATASI DAN ISKEMIA MIOKARD ANTERIOR EKSTENSIF

Oleh: Lia Nurlela Anggraeni Hari Dwisetiawan Yuli Astuti Nugraha Afandi G0002009 G0002072 G0002154 G0003144

Tahun 2008

Telah di sahkan pada hari

tanggal

Februari 2008

Pembimbing

Dr. Sugiarto, Sp. PD DAFTAR MASALAH

N Problem aktif o 1 2 3 4 5 6 7 8

Tanggal

Problem Inaktif Sindrom sepsis teratasi Syok septik teratasi Hipoglikemia teratasi

Tanggal 02-02-08 02-02-08 31-01-08

Penurunan kesadaran 31-01-08 Syok septik 31-01-08 Hipoglikemia DM tipe 31-01-08 2 04-02-08

overweight Gagal ginjal 31-01-08 Iskemia miokard 31-01-08 anterior ekstensif Hipoalbumin 04-02-08 Leukosituri-hematuri 04-02-08

LAPORAN KASUS

A. ANAMNESIS Autoanamnesis dan alloanamnesis dilakukan pada tanggal 6 Februari 2008 di bangsal Melati I 1. Identitas Penderita Nama Umur Jenis kelamin Agama Pekerjaan Alamat No. CM Tanggal masuk 2. Keluhan Utama Badan Panas 3. Riwayat Penyakit Sekarang Sejak 5 tahun yang lalu pasien mengeluh sering buang air kecil (BAK), BAK 10-12 kali sehari, masing-masing sebanyak 1-2 gelas belimbing, BAK warna kuning jernih, BAK seperti air teh (-), nyeri saat BAK (-), anyang-anyangan (-), BAK seperti pasir (-). Menurut keluarga, pasien tidak terlihat lebih kurus, cepat lapar (+), makan nasi 3-4 kali sehari 1 piring penuh, makan makanan ringan seperti pisang goreng/rebus, kacang rebus dan lain-lain 1-2 kali sehari. Pasien biasa minum air putih lebih dari 10 gelas belimbing sehari. Pandangan kabur (+), sering kesemutan (+), gatal-gatal (+), keputihan (-), luka sulit sembuh (-), nyeri dada (-). Sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit (SMRS), penderita mengeluh badan panas. Panas dirasakan mendadak tinggi, terus-menerus, : Ny. T : 67 tahun : Wanita : Islam : Ibu rumah tangga : Jebol 4/7 Donohudan Ngemplak Boyolali : 88 22 21 : 31 Januari 2008

Tanggal pemeriksaan : 06 Februari 2008

panas tidak berkurang dengan istirahat dan kompres hangat, menggigil (-). Badan lemas (-), pasien masih dapat beraktifitas seperti biasa (makan, minum, sholat, memberi makan ayam), keringat malam hari (-), sesak nafas (-), sesak saat beraktifitas (-), bangun malam karena sesak nafas (-), keringat dingin (-), pusing (-), batuk (-), pilek (-), nyeri saat menelan (-), nyeri sendi dan otot (-), mual (-), muntah (-), nyeri perut (-) nafsu makan menurun (-). Buang air kecil (BAK) 10-12 kali sehari, masing-masing sebanyak 1-2 gelas belimbing, BAK warna kuning jernih, BAK seperti air teh (-), nyeri saat BAK (-), anyang-anyangan (-), BAK seperti pasir (-). Namun sejak sakit, pasien BAK hanya 3-4 kali, sebanyak gelas belimbing . Buang air besar (BAB) 1 2 kali sehari, konsistensi lunak, lendir (-), darah (-), mengejan (-). Kemudian oleh keluarga pasien dibawa berobat ke mantri desa setempat. Oleh mantri pasien dinyatakan tensi rendah dan disarankan berobat ke rumah sakit. Kurang lebih 8 jam SMRS pasien tidur dan sulit dibangunkan oleh keluarganya, tidak membuka mata, tidak bersuara maupun berbicara, namun pasien bergerak-gerak seperti gelisah. Pada saat dipegang oleh keluarganya, tubuh pasien panas tinggi, menggigil (+). Sebelumnya, pasien tidak terjatuh ataupun terbentur di kepala, lumpuh separuh (-), bicara pelo (-). Sebelumnya pasien tidak pernah mengeluh sakit. Saat datang di IGD didapatkan keadaan umum pasien lemah, somnolen, gizi kesan cukup dengan tanda vital tensi 60/40, nadi: 128 kali per menit, frekuensi nafas: 24 kali per menit, suhu: 40,0 0 C. Pada pemeriksaan fisik tidak didapatkan kelainan. Pada pemeriksaan laboraatorium didapatkan AL: 16 x 103/UL, GDS: 57 mg/dl dan creatinin: 2,2 mg/dl. Untuk mengatasi syok, diberikan infus RL 2 jalur dan koreksi hipoglikemia dengan infus D 40% 2 flash. Untuk mengatasi infeksi diberikan injeksi metil prednisolon 20 mg/8 jam, injeksi ceftriaxon 1 gram/24 jam dan injeksi metronidazol 500 mg/8 jam. Setelah koreksi hipoglikemia dilakukan pemeriksaan GDS ulang, didapatkan hasil GDS: 187 mg/dl. Syok sepsis teratasi setelah 2 hari perawatan di RSDM.

4. Riwayat Penyakit Dahulu a. Riwayat sakit gula b. Riwayat sakit darah tinggi c. Riwayat sakit jantung d. Riwayat stroke e. Riwayat sakit kuning f. Riwayat mondok 5. Riwayat Lingkungan a. Riwayat kontak dengan unggas mati mendadak : disangkal b. Riwayat tetangga sakit demam berdarah 6. Riwayat Penyakit Keluarga a. Riwayat sakit gula b. Riwayat sakit darah tinggi c. Riwayat sakit kuning d. Riwayat sakit darah tinggi 7. Riwayat Kebiasaan a. Riwayat minum jamu b. Riwayat olahraga teratur c. Riwayat minum obat-obatan 8. Riwayat Gizi Penderita makan teratur, tidak ada keluhan, nafsu makan tidak menurun baik sebelum sakit ataupun pada saat sakit. Penderita makan 3-4 kali sehari dengan sayur dan lauk: tahu, tempe, jarang makan daging dan tidak pernah minum susu. : (+) jamu kunyit, buatan sendiri, 1-2 kali seminggu, selama 20 tahun : disangkal : disangkal : disangkal : disangkal : disangkal : disangkal : disangkal : disangkal : disangkal : disangkal : disangkal : disangkal : disangkal

9. Riwayat Sosial Ekonomi Penderita adalah seorang ibu dari 7 orang anak dan nenek dari 15 cucu. Saat ini pasien tinggal hanya bersama suami karena anak-anaknya sudah berkeluarga dan tinggal dirumah terpisah. Saat ini penderita dirawat dengan biaya dari pihak keluarga. 9. Riwayat Fertilitas Baik 10. Riwayat Obstetri Pasien pernah melahirkan 7 kali di bidan, tidak pernah mengalami keguguran dan tidak pernah melahirkan bayi dengan BB > 4000 gram. 11. Riwayat Haid Pasien menarche pada usia 12 tahun, haid 1 kali dalam 1 bulan, menopouse saat usia 50 tahun 12. Anamnesis Sistem a. Keluhan utama b. Sistem saraf pusat c. Sistem Indera Mata : berkunang- kunang (-), kuning (-), pandangan dobel (-), penglihatan kabur (+), pandangan berputar (-), bengkak sekitar mata (-) Hidung Telinga : mimisan (-), pilek (-) : pendengaran darah (-) berkurang (-), berdenging (-) keluar cairan (-), : badan panas : sakit kepala (-), nyeri tengkuk (-), kejang (-), kaku kuduk (-)

d. Kepala e. Mulut

:rambut rontok (-), wajah bengkak (-) : sariawan (-), luka pada sudut bibir (-), gusi berdarah (-), mulut kering (-)

f. Tenggorokan g. Sistem respirasi

: sakit menelan (-), suara serak (-), gatal (-) : sesak nafas (-), batuk (-), batuk darah (-), mengi (-) tidur mendengkur (-)

h. Sistem kardiovaskuler

: sesak nafas saat beraktivitas (-), nyeri dada (-), berdebar-debar (-) kadang-kadang

i. Sistem gastrointestinal

: mual (-), muntah (-), sakit perut (-), susah berak (-), perut sebah (-), mbeseseg (-), kembung (-), nafsu makan berkurang (-), ampeg (-), tinja lunak, warna kuning.

j. Sistem muskuloskeletal k. Sistem genitourinaria

: nyeri otot (-), nyeri sendi (-), kaku otot (-), badan lemas (-), kejang (-) : kencing banyak sebelum sakit (+), sejak sakit kencing sedikit (+), air kencing berwarna merah (-), nyeri saat kencing (-), keluar darah (-), kencing nanah (-), sulit memulai kencing (-).

l. Ekstremitas atas

: luka (-), tremor (-), ujung jari terasa dingin (-), kesemutan (-), bengkak (-), sakit sendi (-), panas (-) berkeringat (-)

m. Ekstremitas bawah

: luka (-/-), kesemutan (-/-), tremor (-/-), ujung jari terasa dingin (-/-), bengkak (-/-). lemah (-/-),

n. Sistem neuropsikiatri

: kejang (-), gelisah (+), kesemutan (+), mengigau (-), emosi tidak stabil (-)

o. Sistem Integumentum

: Kulit kuning (-), pucat (-), gatal (+).

B. PEMERIKSAAN FISIK Pemeriksaan fisik dilakukan tanggal 06 Februari 2008. Setelah perawatan selama kurang lebih 7 hari di RSDM. 1. Keadaan Umum Baik, compos mentis, gizi kesan lebih 2. Tanda Vital Tensi Nadi Frekuensi nafas Suhu 3. Status Gizi BB = 55 kg TB = 150 cm
57 2 BMI = (1,50) = 25,3 kg/m2 (harga normal = 18,5-22,5 kg/m2)

: 110/60 mmHg : 76 x/menit, irama reguler, isi dan tegangan cukup. : 18 x/menit, tipe thoracoabdominal : 36,9 C per axiler

BB 57 X 100% BBR = TB 100 = 50 x 100 % = 114 % Kesan : overweight 4. Kulit keriput, warna sawo matang, ikterik (-), turgor cukup, hiperpigmentasi (-). 5. Kepala bentuk mesocephal, rambut warna hitam, mudah rontok (-), luka (-)

6. Mata konjungtiva pucat (-/-), sklera ikterik (-/-), perdarahan subkonjungtiva (-/-), pupil isokor dengan diameter 3 mm/3 mm, reflek cahaya (+/+) normal, oedem palpebra (-/-), strabismus (-/-) 7. Telinga sekret (-), darah (-), nyeri tekan mastoid (-) gangguan fungsi pendengaran (-) 8. Hidung Deviasi septum nasi (-), epistaksis (-), nafas cuping hidung (-), sekret (-), fungsi pembau baik, foetor ex nasal (-) 9. Mulut Sianosis (-), gusi berdarah (-), kering (-), stomatitis (-), pucat (-), lidah tifoid (-), papil lidah atropi (-), luka pada sudut bibir (-), foetor ex ore (-) 10. Leher JVP tidak meningkat (R+2) cm, trakea di tengah, simetris, pembesaran tiroid (-), pembesaran kelenjar getah bening (-) Thoraks Bentuk normochest, simetris, retraksi intercostalis (-), spider nevi (-), pernafasan thorakoabdominal, sela iga melebar (-), pembesaran kelenjar getah bening aksilla (-), rambut ketiak rontok (-) Jantung : Inspeksi Palpasi Perkusi : Ictus cordis tidak tampak : Ictus cordis tidak teraba, tidak kuat angkat : Batas jantung : SIC II linea parasternalis sinistra : SIC V 1 cm lateral linea midclavicularis sinistra : SIC II linea parasternalis dextra : SIC IV linea parasternalis dextra

kiri atas kiri bawah kanan atas kanan bawah

pinggang jantung : SIC II-III parasternalis sinistra Konfigurasi jantung kesan tidak melebar

Auskultasi : HR 76 x/menit reguler. Bunyi jantung I-II murni, intensitas normal, regular, bising (-), gallop (-). M1 > M2, T1 > T2, A2 > A1, P2 > P1 Pulmo Depan Inspeksi : Statis Dinamis Palpasi : Statis Dinamis Perkusi : Kanan : Sonor hingga SIC III Batas paru lambung sulit dievaluasi Batas paru hepar redup relatif di SIC V linea medioklavikularis dextra Batas paru hepar redup absolut di SIC VI linea medioklavikularis dextra Kiri Auskultasi : Kanan : Suara dasar vesikuler intensitas normal, suara tambahan wheezing (-), ronchi basah kasar (-), ronchi basah halus basal paru (-), krepitasi (-) Kiri : Suara dasar vesikuler intensitas normal, suara tambahan wheezing (-), ronchi basah kasar (-), ronchi basah halus basal paru (-), krepitasi (-) : Sonor : simetris, sela iga tidak melebar, retraksi (-), tidak ada yang tertinggal : pengembangan paru simetris, tidak ada yang tertinggal Fremitus : fremitus raba simetris : normochest, simetris kanan-kiri, sela iga tak melebar, retraksi (-) : simetris, sela iga tak melebar, retraksi (-), pergerakan paru simetris

Belakang Inspeksi : Statis Dinamis : normochest, simetris, sela iga melebar kanan dan kiri (-), iga mendatar (-) : pengembangan dada simetris kanan sama dengan kiri, sela iga melebar kanan dan kiri (-), retraksi interkostal kanan dan kiri (-) Palpasi : Statis : Dada kanan dan kiri simetris, sela iga melebar kanan dan kiri (-), retraksi interkostal kanan dan kiri (-), gerakan tertinggal kanan dan kiri (-) Dinamis : Pergerakan kanan sama dengan kiri, simetris, fremitus raba kanan sama dengan fremitus raba kiri, penanjakan dada kanan sama dengan kiri Perkusi : Sonor Auskultasi : Kanan : Suara dasar vesikuler intensitas normal, wheezing kanan dan kiri (-), ronchi basah kasar kanan dan kiri (-/-), ronchi basah halus di basal paru kanan dan kiri (-/-), krepitasi kanan dan kiri (-/-) Kiri : Suara dasar vesikuler intensitas normal, wheezing kanan dan kiri (-), ronchi basah kasar kanan dan kiri (-/-), ronchi basah halus di basal paru kanan dan kiri (-/-), krepitasi kanan dan kiri (-/-) 11. Punggung kifosis (-), lordosis (-), skoliosis (-), nyeri ketok kostovertebra (-/-) 12. Abdomen Inspeksi : dinding perut lebih tinggi dari dinding dada, distended (-), venektasi (-), sikatrik (-).

Auskultasi Perkusi Palpasi 13. Genitourinaria

: peristaltik (+) normal : timpani, nyeri ketok kostovertebra (-). : supel, nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan supra pubik (-).

Ulkus (-), secret (-), tanda-tanda radang (-) 14. Kelenjar getah bening inguinal tidak membesar 15. Ekstremitas Superior dekstra : pitting odem (-), sianosis (-), pucat (-), akral dingin (-), eritema palmaris (-), luka (-), ikterik (-), spoon nail (-), kuku pucat (-), jari tabuh (-), nyeri tekan dan nyeri gerak (-), deformitas (-) tremor halus (-), selulitis (-) Superior sinistra : pitting odem (-), sianosis (-), pucat (-), akral dingin (-), eritema palmaris (-), luka (-), ikterik (-), spoon nail (-), kuku pucat (-), jari tabuh (-), nyeri tekan dan nyeri gerak (-), deformitas (-), tremor halus (-), selulitis (-) Inferior dekstra : pitting odem (-), sianosis (-), pucat (-), akral dingin (-), eritema palmaris (-), luka (-), ikterik (-), spoon nail (-), kuku pucat (-), Jari tabuh (-), nyeri tekan dan nyeri gerak (-), deformitas (-), selulitis (-) Inferior sinistra : odem (-), sianosis (-), pucat (-), akral dingin (-), eritema palmaris (-), luka (-), ikterik (-), spoon nail (-), kuku pucat (-), jari tabuh (-),deformitas (-), selulitis (-)

C. PEMERIKSAAN PENUNJANG 1. Laboratorium a. Darah


31/01
Hb 13,4

04/02
12,6

Satuan
gr/dl

Nilai Rujukan
Lk : 13,5-18,0 Pr : 12,0-16,0 Lk : 40-54 Pr: 38-47 Lk : 4,6-6,2 Pr : 4,2-5,4 4,5-11

Hct AE

38,6

35,5

4,15

3,8

106/Ul

AL AT

16,3

5,7

237

165 93,5 33,0 35,4

103/Ul fl pg gr/dl mg/dl

150-440 80-97 27-31,2 31,8-35,4 80-110 70-110 80-140

MCV MCH MCHC GDS GDP GD2JPP Gol. Drh Ureum Kreatinin Elektrolit Na K Cl Ion Ca Prot total Albumin Globulin Bil. Total Bil direk Bil. Indirek SGOT (u/L) SGPT (u/L) LDH Asam Urat Kolesterol total HDL-D LDL-D Trigliserid PT INR APTT CT 139 4,3 104 AB 49 2,2 57

450 312

mg/dl mg/dl

61 1,1

mg/Dl mg/Dl

10-50 0,7-1,3

mmol/L mmol/L mmol/L mmol/L 6,3 2,9 3,4 g/Dl g/Dl g/Dl mg/Dl mg /Dl mg /Dl 59 39 u/L u/L u/L 5,8 mg/dl mg /Dl mg /Dl mg /Dl mg /Dl detik detik detik

136-146 3,5-5,1 98-106 1,00-1,20 6,6-8,7 3,5-5 0,6-5,2 0-1,1 0-0,25 0-0,75 0-38 0-41 100-190 3,4-7,0 50-200 41-67 0-130 50-150 10-15

20-40

Analisa Gas Darah 31 Januari 2008


pH pCO2 pO2 Hct HCO3 CO2 BE SO2 31/02/2008 7,436 28,3 59,3 34,1 18,6 11,2 -4,0 91,0 Satuan Nilai rujukan 7,350-7,450 35,0-45,0 80,0-100 35,0-45,0

% Mmol/L Mmol/L Mmol/L %

Kesimpulan : Asidosis metabolik terkompensasi sempurna b. Urin Rutin 04 Januari 2008


Urinalisa SG pH Leukosit Nitrit Protein Glukosa Keton UBG Bilirubin Erytrosit Sedimen urin Erytrosit Leukosit Silinder Kristal Epitel Lain-lain 6-8/LPB 8-10/LPB Gepeng 0-1 Benang mukus (+) 1,005 7 100/L Normal Normal 1 mg/dl (+) 25/L (++)

2. Hasil EKG pada tanggal


Irama Frekuensi LVH RVH LAH RAH QRS rate P-R interval QRS Axis QT interval RBBB LBBB ST depresi ST elevasi Q wave T inverted Kesimpulan 31 -01-2008 Sinus 125 x per menit 0,06 0,12 -20 0,32 (+) V1 V6 04-02-06 Sinus 72 x per menit 0,08 0,12 -20 0,32 (+) V1 V6 Normosinus ritme Iskemia miokard anterior extensif 05-02-06 Sinus 88 x per menit 0,08 0,12 -20 0,32 (+) V1 V5

Sinus takikardi Iskemia miokard


anterior extensif

Normosinus ritme Iskemia miokard


anterior extensif

D.RESUME Sejak 5 tahun yang lalu pasien mengeluh sering buang air kecil (BAK), BAK 10-12 kali sehari, masing-masing sebanyak 1-2 gelas belimbing. Cepat lapar (+), Pasien biasa minum air putih lebih dari 10 gelas belimbing sehari. Pandangan kabur (+), sering kesemutan (+), gatal-gatal (+). Sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit (SMRS), penderita mengeluh badan panas. Panas dirasakan mendadak tinggi, terus-menerus, panas tidak berkurang dengan istirahat dan kompres hangat. Buang air kecil (BAK) malam hari 10-12 kali sehari, masing-masing sebanyak 1-2 gelas belimbing. Namun sejak sakit, pasien BAK hanya 3-4 kali, sebanyak gelas belimbing. Kurang lebih 8 jam SMRS pasien tidur dan sulit dibangunkan oleh keluarganya, tidak membuka mata, tidak bersuara maupun berbicara, namun pasien bergerak-gerak seperti gelisah. Pada saat dipegang oleh keluarganya, tubuh pasien panas tinggi, menggigil (+), pandangan kabur (+), sejak 5 tahun yang lalu, sering kesemutan (+), gatal-gatal (+). Dari pemeriksaan fisik, tanda vital dalam batas normal, status gizi overweight, thorax, cor, pulmo dan abdomen dalam batas normal. Dari pemeriksaan penunjang pada pemeriksaan

darah tanggal 31 Januari 2008 didapatkan AL: 16,3x103/uL, GDS: 57 mg/dl, creatinin: 2,2 mg/dl, analisa gas darah didapatkan asidosis metabolik terkompensasi sempurna, pemeriksaan EKG didapatkan iskemia miokard anterior luas. pemeriksaan tanggal 4 Februari 2008 didapatkan GDP: 450 mg/dl, GD 2 jam PP: 312 mg/dl, ureum 61 mg/dl, albumin 2,9 g/dl, globulin: 3,4 g/dl, SGOT: 59 u/L. Pada pemeriksaan urin didapatkan bilirubin +1, sedimen urin: eritrosit: 6-8/LPB, leukosit: 8-10/LPB. E. DAFTAR ABNORMALITAS 1. Panas, menggigil 2. Gelisah 3. Pandangan kabur, polidipsi, polifagi 4. Oligouria 5. Overweight 6. AL: 16,3x103/uL 7. GDS: 57 mg/dl 8. Creatinin: 2,2 mg/dl 9. Analisa gas darah : asidosis metabolik terkompensasi sempurna, 10. EKG : iskemia miokard anterior ekstensif 11. GDP: 450 mg/dl 12. GD 2 jam PP: 312 mg/dl 13. Ureum 61 mg/dl 14. Albumin 2,9 g/dl 15. SGOT: 59 u/L 16. Eritrosit: 6-8/LPB 17. Leukosit: 8-10/LPB kesemutan (+), gatal-gatal (+), riwayat poliuria,

F. ANALISIS DAN SINTESIS Abnormalitas Abnormalitas Abnormalitas Abnormalitas Abnormalitas Abnormalitas : 1, 2, 4, 6, 9, 15 Sepsis perbaikan : 16, 17 : 3, 5, 7, 11, 12 DM tipe 2 overweight dengan hipoglikemia teratasi : 4, 8, 13 : 10 : 14 Gagal ginjal Iskemia miokard anterior ekstensif Hipoalbuminemia Leukosituri-hematuria

G.PROBLEM DAN PEMECAHAN MASALAH Problem I. Sepsis Perbaikan Ass IpDx Tx :: kultur darah : Tirah baring tidak total Infus martos 20 tetes per menit Paracetamol 500 mg (jika suhu > 380 C Methil prednisolon tab 4 mg 3-4-5 (hari I), 1-4-4 (hari II), 0-3-3 (hari III), 0-0-3 (hari IV) tappering off 20% Mx Ex : Cek DR I ulang, keadaan umum dan tanda vital : Menjelaskan kepada pasien dan keluarga tentang penyakitnya

Prognosis : Baik Problem II. Leukosituri-hematuria Ass IpDx Tx Mx Ex : dd Infeksi saluran kemih Batu saluran kemih : Kultur urin, BNO : Injeksi Ceftriaxon 1 gram/24 jam : Urin rutin ulang setelah 3 hari : Menjelaskan kepada pasien dan keluarga tentang penyakitnya Menjaga higiene daerah urogenital Prognosis : Baik

Problem III. DM tipe 2 overweight dengan hipoglikemia teratasi Ass : Komplikasi - retinopati - nefropati - neuropati IpDx : HbA1c, kolesterol total, trigliserid, HDL, LDL, konsultasi gizi, konsultasi mata, konsultasi neurologi, USG abdomen dan urologi Tx : Tirah baring tidak total Diet DM 1700 kkal Insulin 6-6-4 unit 30 menit sebelum makan Mx Ex Prognosis Ass : Cek GDS pagi dan sore, cek GDP, GD2JPP : Menjelaskan kepada pasien dan keluarga tentang penyakitnya Melakukan perencanaan diit : dubia : dd Acute Renal Failure Acute On Chronic Chronic renal Failure IpDx Tx Mx Ex Prognosis : Cek ureum, Creatinin setiap 3 hari :: Balance cairan : Menjelaskan kepada pasien dan keluarga tentang penyakitnya Banyak minum air putih (minimal 8 gelas per hari) : Baik Problem IV. Gagal ginjal

Problem V. Iskemia Miokard Anterior Ektensif Ass : Dx fungsional Dx etiologi Dx anatomi IpDx Tx Mx Ex Prognosis Ass IpDx Tx Mx Ex Prognosis : ISDN 3x5 mg : EKG ulang setiap 3 hari : Menjelaskan kepada pasien dan keluarga tentang penyakitnya : Dubia et bonam : dd Secunder problem III Intake kurang :: Diet tinggi protein Infus Aminofuschin 1 fl/hari : Cek albumin ulang : Menjelaskan kepada pasien dan keluarga tentang penyakitnya Banyak makan makanan yang mengandung protein : Baik : Compensated cordis : Atherosklerosis : Iskemia Miokard Anterior Ektensif

: Rontgen thorax PA

Problem VI. Hipoalbuminemia

Anda mungkin juga menyukai