Anda di halaman 1dari 10

Dermatitis Kontak Alergik

Pengertian Anamnesis dermatitis yang terjadi sebagai akibat berkontaknya kulit dengan bahan yang bersifat alergik (alergen) - Bercak merah yang gatal sesuai dengan daerah yang berkontak - Riwayat kontak sebelumnya (+) - Muncul kelainan kulit dapat segera atau tidak segera setelah kontak (beberapa hari beberapa bulan) - Lokasi sesuai dengan daerah yang berkontak - Area kelainan kulit dapat lebih luas dari daerah yang berkontak - Bentuk kelainan kulit menyerupai kontaktan - Riwayat alergi dengan bahan tau zat yang sama sebelumnya - Riwayat atopi (+) pada pasien atau keluarganya - Pekerjaan pasien untuk mencari kemungkinan kontaktan Lokasi : Sesuai dengan daerah yang berkontak, juga dapat lebih luas dari daerah yang berkontak Distribusi : Bergantung luas daerah yang berkontak Bentuk / Susunan : Sesuai dengan kontaktan Batas : Tegas / tidak tegas Ukuran : Bergantung luas yang berkontak Efloresensi : Polimorfik (plak eritem, vesikel dan papul eritem, erosi, udem, ekskoriasi, krusta, skuama, fusira, likenifikasi) - Memenuhi kriteria anamnesis di atas - Memenuhi kriteria pemeriksaan fisik di atas Dermatitis Kontak Alergi ec . Dermatitis Kontak Iritan ec . Uji tempel ( Patch test ) Sistemik - Antihistamin: o Klorfeniramin maleat (CTM) 3 x 4 mg o Loratadine 1 x 10 mg o Desloratadine 1 x 10 mg o Cetirizine 1 x 10 mg - Kortikosteroid: Prednison 20mg/hr dalam hangka pendek ( bila parah) Topikal - Jika lesi basah : diberikan kompres terbuka dengan kalium permanganas 23x/hari selama 10-15 menit - Kortikosteroid topikal (Betametason valerat 0,1%, Desoximethasone 0,025%, Mometason furoat 0,1%, Klobetasol propionat 0,05%) atau Kalsineurin inhibitor topikal (takrolimus 0,03-0,1%, pimekrolimus 1%) - Moisturizer / emolient : o Urea 10% o Lanolin 10% Hentikan kontak dengan alergen tersangka Quo ad Vitam : bonam Quo ad Sanationam : bonam Quo ad Fungsionam : bonam Quo ad Cosmeticum : bonam Perbaikan lesi. Cepat lambatnya bergantung pada identifikasi dan eliminasi kontaktan

Pemeriksaan Fisik

Kriteria Diagnosis Diagnosis Kerja Diagnosis Banding Pemeriksaan Penunjang Terapi

Edukasi Prognosis

Indikator Medis

Dermatitis Kontak Iritan


Pengertian Dermatitis yang terjadi sebagai akibat berkontaknya kulit (pajanan) dengan bahan iritan, baik iritan kuat maupun iritan lemah yang dapat berupa bahan kimia, fisik maupun biologik. - Gelembung dan bercak merah yang terasa nyeri di daerah yang berkontak (iritan kuat) - Bercak merah tebal dengan sisik kasar di atasnya yang terasa perih dan kadang sedikit gatal (iritan lemah) - Keluhan nyeri lebih dominan daripada gatal - Ada riwayat kontak dengan bahan bersifat iritatif sebelumnya - Dapat didahului oleh riwayat kelainan kulit sebelumnya di daerah yang berkontak - Munculnya kelainan kulit setelah berkontak, segera untuk iritan kuat, perlahan untuk iritan lemah - Lokasi kelainan kulit sesuai dengan daerah yang berkontak - Faktor endogen yang mempengaruhi : predisposisi genetik, usia, jenis kelamin, etnis, lokasi tubuh tertentu, riwayat atopi : (+) - Pekerjaan pasien Lokasi : Sesuai dengan daerah yang berkontak Distribusi : Bergantung luasnya daerah yang berkontak Bentuk / Susunan : Tidak khas / tidak khas Batas : Tegas Ukuran : Bergantung luas daerah yang berkontak Efloresensi : Bersifat monomorfik atau oligomorfik ( plak eritem, udem, vesikel, bula, pustul, erosi, fisura, skuama ) dipengaruhi oleh sifat bahan iritan serta lama berkontak - Memenuhi kriteria anamnesis di atas - Memenuhi kriteria pemeriksaan fisik di atas Dermatitis Kontak Iritan ec . Dermatitis Kontak Alergi ec . Uji tempel ( Patch Test ) Sistemik - Analgetik : asam mefenamat 500 mg, 3 x 1 tablet (bila nyeri) - Antihistamin : o Klorfeniramin maleat (CTM) 3 x 4 mg o Loratadine 1 x 10 mg o Desloratadine 1 x 10 mg o Cetirizine 1 x 10 mg - Derajat sakit berat : kortikosteroid oral setara dengan prednison 20mg/hr dalam jangka pendek Topikal - Jika lesi basah : diberikan kompres terbuka dengan kalium permanganas 23x/hari selama 10-15 menit - Kortikosteroid topikal (Betametason valerat 0,1%, Desoximethasone 0,025%, Mometason furoat 0,1%, Klobetasol propionat 0,05%) atau Kalsineurin inhibitor topikal (takrolimus 0,03-0,1%, pimekrolimus 1%) - Moisturizer / emolient : o Urea 10% o Lanolin 10% o Seramid - Hentikan pajanan dengan iritan tersangka - Anjuran penggunaan personal safety devices (PSD) seperti sarung tangan

Anamnesis

Pemeriksaan Fisik

Kriteria Diagnosis Diagnosis Kerja Diagnosis Banding Pemeriksaan Penunjang Terapi

Edukasi

Prognosis

Indikator Medis

- Anjuran untuk memakai moisturizer atau krim barier Quo ad Vitam : bonam Quo ad Sanationam : bonam / dubia ad malam (tergantung kasus) Quo ad Fungsionam : bonam Quo ad Cosmeticum : bonam Perbaikan lesi. Cepat lambatnya bergantung pada identifikasi dan eliminasi kontaktan. Perbaikan pada iritan kronis berlangsung lebih lama dan sulit dibandingkan iritan kuat

Dermatitis Atopik
Pengertian Anamnesis Peradangan kulit kronik residif dengan rasa sangat gatal, yang berhubungan dengan atopi - Riwayat perjalanan penyakit kronik residif - Kriteria Hanifin Rajka mayor (gatal, bercak merah pada ekstensor pada infant dan anak-anak, likenifikasi fleksural pada anak yang lebih besar, cenderung kronik atau berulang, riwayat keluarga dengan atopi) - Kriteria Hanifin Rajka minor (kulit kering, lipatan Dennie-Morgan, allergic shiner, muka pucat, pitiriasis alba, keratosis pilaris, hiperlinear palmar dan plantar, white dermatografism, konjungtivitis, keratokonus, katarak subkapsular anterior, peningkatan serum IgE, reaksi kulit tipe cepat) - Faktor pencetus : kulit kering, infeksi kulit, penyakit atopi Lokasi : Distribusi : Bentuk / Susunan : Batas : Ukuran : Efloresensi :

Pemeriksaan Fisik

Kriteria Diagnosis Diagnosis Kerja Diagnosis Banding Pemeriksaan Penunjang Terapi Edukasi Prognosis

Quo ad Vitam Quo ad Sanationam Quo ad Fungsionam Quo ad Cosmeticum

: : : :

Tingkat Evidens Tingkat Rekomendasi Indikator Medis Kepustakaan

Pengertian Anamnesis Pemeriksaan Fisik

Lokasi Distribusi Bentuk / Susunan Batas Ukuran Efloresensi

: : : : : :

Kriteria Diagnosis Diagnosis Kerja Diagnosis Banding Pemeriksaan Penunjang Terapi Edukasi Prognosis

Quo ad Vitam Quo ad Sanationam Quo ad Fungsionam Quo ad Cosmeticum

: : : :

Tingkat Evidens Tingkat Rekomendasi Indikator Medis Kepustakaan

Pengertian Anamnesis Pemeriksaan Fisik

Lokasi Distribusi Bentuk / Susunan Batas Ukuran Efloresensi

: : : : : :

Kriteria Diagnosis Diagnosis Kerja Diagnosis Banding Pemeriksaan Penunjang Terapi Edukasi Prognosis

Quo ad Vitam Quo ad Sanationam Quo ad Fungsionam Quo ad Cosmeticum

: : : :

Tingkat Evidens Tingkat Rekomendasi Indikator Medis Kepustakaan

Pengertian Anamnesis Pemeriksaan Fisik

Lokasi Distribusi Bentuk / Susunan Batas Ukuran Efloresensi

: : : : : :

Kriteria Diagnosis Diagnosis Kerja Diagnosis Banding Pemeriksaan Penunjang Terapi Edukasi Prognosis

Quo ad Vitam Quo ad Sanationam Quo ad Fungsionam Quo ad Cosmeticum

: : : :

Tingkat Evidens Tingkat Rekomendasi Indikator Medis Kepustakaan

Pengertian Anamnesis Pemeriksaan Fisik

Lokasi Distribusi Bentuk / Susunan Batas Ukuran Efloresensi

: : : : : :

Kriteria Diagnosis Diagnosis Kerja Diagnosis Banding Pemeriksaan Penunjang Terapi Edukasi Prognosis

Quo ad Vitam Quo ad Sanationam Quo ad Fungsionam Quo ad Cosmeticum

: : : :

Tingkat Evidens Tingkat Rekomendasi Indikator Medis Kepustakaan

Pengertian Anamnesis Pemeriksaan Fisik

Lokasi Distribusi Bentuk / Susunan Batas Ukuran Efloresensi

: : : : : :

Kriteria Diagnosis Diagnosis Kerja Diagnosis Banding Pemeriksaan Penunjang Terapi Edukasi Prognosis

Quo ad Vitam Quo ad Sanationam Quo ad Fungsionam Quo ad Cosmeticum

: : : :

Tingkat Evidens Tingkat Rekomendasi Indikator Medis Kepustakaan

Pengertian Anamnesis Pemeriksaan Fisik

Lokasi Distribusi Bentuk / Susunan Batas Ukuran Efloresensi

: : : : : :

Kriteria Diagnosis Diagnosis Kerja Diagnosis Banding Pemeriksaan Penunjang Terapi Edukasi Prognosis

Quo ad Vitam Quo ad Sanationam Quo ad Fungsionam Quo ad Cosmeticum

: : : :

Tingkat Evidens Tingkat Rekomendasi Indikator Medis Kepustakaan

Anda mungkin juga menyukai