Anda di halaman 1dari 6

PENERAPAN NATURAL VEGETATION STRIP UNTUK PENANGANAN EROSI PADA LAHAN KERING (UPLAND) DI CLAVERA

Fanita Widyah Alviana

(115040200111044)

I.PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Salah satu bagian penting dari budi daya pertanian yang sering terabaikan oleh para praktisi pertanian di di lahan kering adalah konservasi tanah. Hal ini terjadi antara lain karena dampak degradasi tanah tidak selalu segera terlihat di lapangan, atau tidak secara drastis menurunkan hasil panen. Dampak erosi tanah dan pencemaran agrokimia, misalnya, tidak segera dapat dilihat seperti halnya dampak tanah longsor atau banjir badang. Padahal tanpa tindakan konservasi tanah yang efektif, produktivitas lahan yang tinggi dan usaha pertanian sulit terjamin keberlanjutannya. Hal ini tercermin dari pernyataan Lord John Boyd Orr (1948), Dirjen FAO pertama, dalam (Dudal 1980) sebagai berikut: If the soil on which all agriculture and all human life depends is wasted away, then the battle to free mankind from want cannot be won. Pernyataan tersebut menegaskan pentingnya konservasi tanah untuk memenangkan perjuangan kemanusiaan dalam memenuhi kebutuhan dasar manusia. Tingkat laju erosi tanah pada lahan pertanian berlereng antara 3-15% tergolong tinggi, yaitu berkisar antara 97,5-423,6 t/ha/tahun. Padahal, banyak lahan pertanian yang berlereng lebih dari 15%, bahkan lebih dari 100%, sehingga laju erosi dipastikan sangat tinggi. Hal ini terjadi terutama karena curah hujan yang tinggi dan kelalaian pengguna lahan dalam menerapkan kaidah-kaidah konservasi tanah dan air.

1.2 Tujuan Penulisan makalah ini bertujuan untuk membahas permasalahan erosi di lahan kering (Upland)

II. ISI
1.3 Erosi pada lahan kering (Upland) Degradasi lahan yang terjadi di daerah tropis umumnya disebabkan oleh erosi air hujan. Hal ini sehubungan dengan tingginya jumlah dan intensitas curah hujan. Faktor lereng juga merupakan penyebab besarnya potensi penyebab bahaya erosi pada pertanian di lahan kering. Sedangkan usaha tani tanaman banyak dilakukan di .lahan kering berlereng. Tanah yang peka erosi dan praktek pertanian yang tidak disertai upaya pengendalian erosi juga turut menentukan tingkat kerawanan lahan-lahan pertanian terhadap tingkat erosi. Erosi merupakan terangkatnya lapisan tanah atau sedimen karena stres yang ditimbulkan oleh gerakan angin atau air pada permukaan tanah atau dasar perairan. Erosi yang terjadi dipengaruhi oleh faktor alam secara alami maupun oleh adanya tindakan dari manusia yang berusaha untuk mengolah tanah dan lingkungan demi kepentingannya. Tingkat erosi semakin meningkat dengan meningkatnya kegiatan penduduk membuka tanah-tanah pertanian tanpa pengelolaan yang benar.(Van Dijk dalam Arsyad, 2000). Adapun dampak dari erosi adalah menipisnya lapisan permukaan tanah bagian atas, yang akan menyebabkan menurunnnya kemampuan lahan (degradasi lahan) dan hasil produktivitas lahan menurun. Lahan kering didefinisikan sebagai hamparan lahan yang tidak pernah tergenang dengan airpada sebagai waktu dalam setahun atau sepanjang tahun.

1.4 Natural Vegetative Strips a. Deskripsi Natural Vegetative Strips (NVS) adalah suatu metode untuk................ Konsep Erosi? b. Metode Caranya? Menentukan counter line? c. Keuntungan Air Biota air Pencemaran Degradasi

1.5 Proses Penerimaan dan Adopsi NVS Mudah.....................Kenapa?

III. PENUTUP
3.1 Kesimpulan Edukasi-Kerja sama-Peningkatan kualitas hidup

3.2 Saran

REFERENSI
Arsyad, S.2000. Pengawetan Tanah dan Air. Departemen Ilmu-ilmu Tanah. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat, Bogor. Dudal, R. 1980. An evolution of conservation needs p. 5-12. In R.P.C. Morgan (Ed). Soil Conservation, Problems and Aspects. John Wiley & Sons, USA.

Anda mungkin juga menyukai