Anda di halaman 1dari 19

KOMUNIKASI SEL

Drs. Ainur Rofieq, M.Kes.


Materi: A. Pengertian Komunikasi Sel B. Penerimaan Sinyal (Inisiasi Transduksi) C. Jalur Transduksi D. Respons Spesifik
1

A. Pengertian Komunikasi Sel


Bagaimanakah sel berkomunikasi?
Contoh 1: Perkawinan antar sel-sel Saccharomyces type a dan type adalah berawal dari KOMUNIKASI SEL Sel-sel Saccharomyces menggunakan sinyal kimia untuk mengenali jenis pasangan yang berlawanan untuk mengawali proses perkawinan Proses dimana sinyal pada permukaan sel diubah menjadi respons seluler spesifik transduksi 2

Contoh 2:

KOMUNIKASI SEL antar sel-sel bakteri Myxococcus xanthus ketika berkoloni untuk berbagi informasi tentang keterbatasan nutrien Bentuk komunikasi: makanan langka sel-sel lapar sekresi protein (pembawa sinyal) protein masuk ke dalam sel-sel berdekatan merangsang sel-sel berkoloni koloni berspora
3

Ada tiga jenis komunikasi sel

1a. Komunikasi Parakrin

1b. Komunikasi Sinaptik 2. Komunikasi Hormonal

Jenis komunikasi sel: (1) Komunikasi jarak dekat ada dua tipe, yaitu: (a)komunikasi parakrin dan (b) komunikasi sinaptik (pada tumbuhan tidak jelas) (2) Komunikasi jarak jauh (Komunikasi hormonal) (3) Komunikasi kontak langsung ada dua tipe kontak, yaitu kontak melalui (a) junction sel dan, (b) interaksi antar molekul membran plasma

Perbedaan ketiga jenis komunikasi pada


komunikasi hormonal, molekul pembawa sinyal (mesenjer) dapat mencapai seluruh sel tubuh dan tidak hanya sel target; tetapi pada komunikasi jarak dekat dan komunikasi kontak langsung mesenjer hanya sampai sel target
3. Komunikasi kontak langsung
5

Tahap Komunikasi Sel

Tahap-tahap: Penerimaan menerima mesenjer atau sinyal Transduksi mengubah bentuk sinyal/mesenjer menjadi molekul yg dapat menimbulkan respons seluler Respons spesifik merespon molekul hasil tranduksi menjadi respons seluler spesifik, misalnya: katalisis suatu enzim, menghasilkan glukosa, penyusunan sitoskeleton, pengaktifan gen-gen spesisifk di dalam inti, dll.

B. Penerimaan Sinyal (Inisiasi Transduksi)


1
Molekul pembawa sinyal diterima oleh sel melalui empat jenis reseptor

Empat jenis reseptor penerima sinyal: (1) Reseptor terkait protein-G (2) Reseptor tirosine-kinase (3) Reseptor saluran ion (4) Reseptor intraseluler

Reseptor Terkait Protein-G


Protein-G terikat lemah pada sisi membran yang menghadap sitosol Kerja protein-G (1) konformasi reseptor; (2) GTP dan GDP Fungsi mengatur respon spesifik: Perkembangan embrio; tikus mutan yang tidak punya proteinG pembuluh darah tidak berkembang normal embrio mati dlm rahim Infeksi bakteri kolera, batuk rejan, dan botulisme menghasilkan racun fungsi protein-G terganggu Farmakologi 60% mekanisme fisiologi obat meggunakan jalur reseptor terkait protein-G 8

Struktur reseptor terkait protein G

Strukturnya berupa polipeptida (protein) tunggal yang memiliki tujuh segmen -heliks transmembran
9

Reseptor Tirosin-kinase Struktur reseptor berupa polipeptida tunggal yang memiliki satu segmen heliks transmembran Menimbulkan lebih dari satu respons spesifik Fungsi mengatur respon beberapa jalur transduksi sekaligus, misalnya pada reproduksi sel dan pembelahan sel Aktivasi reseptor tirosinkinase yg abnormal pertumbuhan sel tidak terkontrol (kanker)
10

Reseptor Saluran Ion


Struktur berupa protein channel ion yang memiliki reseptor untuk ligan dan mesenjer pada sisi ekstraseluler Protein channel ion ada pada membran sel dan membran organela Mesenjer dapat masuk setelah ligan terikat pada reseptor Fungsi berguna dalam komunikasi pada sel saraf, dan sebagai mesenjer kedua
11

Reseptor Intraseluler

Reseptor tidak berupa protein membran tetapi protein berukuran kecil di dalam sitoplasma dan nukleoplasma sel target. Berarti mesenjer sebelumnya harus melakukan transduksi dengan cara melintasi membran sel target
Mesenjer (molekul pembawa sinyal) berupa hormon steroid, hormon tiroid, dan molekul gas oksida nitrat. Contoh hasil respon oleh reseptor ini;

(pada testosteron): Sekresi testosteron oleh sel-sel testis bergerak melalui aliran darah masuk ke dalam sel-sel tubuh berikatan dengan reseptor mengaktifkan gen dalam nukleus karakter seks pria
12

C. Jalur Transduksi
Jalur untuk meneruskan sinyal sampai menimbulkan respons seluler spesifik sebagian besar melalui molekul protein Ada dua jalur transduksi: (1) Jalur fosforilasi protein Menimbulkan respon pengaturan reproduksi dan pembelahan sel, dll (2) Jalur melalui mesenjer kedua (ada dua mesenjer, yaitu: mesenjer cAMP, serta mesenjer ion kalsium dan inositol trifosfat) Menimbulkan respon kontraksi sel otot, sekresi nutiren tetentu, sekresi air, pembelahan sel, fisiologi adaptasi, dll Molekul penting dalam jalur fosforilasi protein protein kinase (menstransfer phosfat dari ATP kesuatu protein) dan Protein fosfatase (mengeluarkan phosfat dari suatu protein)
13

Melalui Fosforilasi Protein

14

Melalui cAMP Siklik

Infeksi Vibrio cholera berkoloni di lapisan usus kecil toksin yang memodifikasi protein-G tidak dapat menghidrolisis GTP menjadi GDP merangsang adenilil siklase membuat cAMP semakin tinggi dalam sel menyebabkan sekresi air dan garam Bila mekanisme ini terus menerus terjadi maka sel mensekresi air dan garamgaraman dalam jumlah banyak (abnormal)
15

Melalui Ion Kalsium dan Inositol Trifosfat


Respons spesisfik: kontraksi otot, pembelahan sel, sekresi nutrient tertentu, adaptasi lingkungan terbatas (tumb)

16

D. Respons Spesifik
1
Respon spesifik: sel yg dapat mengatur aktivitas dalam sitoplasma Contoh pada sel otot dan hati Depolimerisasi glikogen glukosa-1-fosfat untuk energi dan nutrien
17

2
Respon spesifik yang dapat mengatur aktivitas transkripsi dalam nukleus

18

Hal-hal khusus dalam pensinyalan: Jenis sel berbeda memiliki koleksi protein berbeda Ada 3 protein: P.reseptor; P.relai; P.untuk melaksanakan respon spesifik Contoh: Epineprin dapat direspon depolimerisasi glikogen (sel hati) dan kontraksi otot (sel otot jantung)
19

Anda mungkin juga menyukai

  • Internal Bleeding
    Internal Bleeding
    Dokumen33 halaman
    Internal Bleeding
    Yelina Wulan
    Belum ada peringkat
  • Hyalin Membran Disease
    Hyalin Membran Disease
    Dokumen27 halaman
    Hyalin Membran Disease
    Yelina Wulan
    Belum ada peringkat
  • TIVA
    TIVA
    Dokumen31 halaman
    TIVA
    Yelina Wulan
    Belum ada peringkat
  • Epidermolisis Bulosa
    Epidermolisis Bulosa
    Dokumen33 halaman
    Epidermolisis Bulosa
    Yelina Wulan
    Belum ada peringkat
  • Refrat Osteomielitis
    Refrat Osteomielitis
    Dokumen22 halaman
    Refrat Osteomielitis
    Yelina Wulan
    Belum ada peringkat
  • Penyuluhan CA Mamae
    Penyuluhan CA Mamae
    Dokumen24 halaman
    Penyuluhan CA Mamae
    Yelina Wulan
    Belum ada peringkat
  • Referat Anestesi
    Referat Anestesi
    Dokumen34 halaman
    Referat Anestesi
    Yelina Wulan
    Belum ada peringkat
  • Mengenal Sistem Anestesi, Obat-Obat Anestesi, Obat-Obat
    Mengenal Sistem Anestesi, Obat-Obat Anestesi, Obat-Obat
    Dokumen24 halaman
    Mengenal Sistem Anestesi, Obat-Obat Anestesi, Obat-Obat
    Septika Purnastuti Hapsari
    Belum ada peringkat
  • Lamp Iran
    Lamp Iran
    Dokumen7 halaman
    Lamp Iran
    Yelina Wulan
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen2 halaman
    Daftar Pustaka
    Yelina Wulan
    Belum ada peringkat
  • Laporan Kasus
    Laporan Kasus
    Dokumen8 halaman
    Laporan Kasus
    Yelina Wulan
    Belum ada peringkat
  • Pomr Diare
    Pomr Diare
    Dokumen11 halaman
    Pomr Diare
    Yelina Wulan
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    Yelina Wulan
    Belum ada peringkat
  • Abs Trak
    Abs Trak
    Dokumen2 halaman
    Abs Trak
    Yelina Wulan
    Belum ada peringkat
  • Cover Home Visit
    Cover Home Visit
    Dokumen1 halaman
    Cover Home Visit
    Yelina Wulan
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen6 halaman
    Daftar Isi
    Yelina Wulan
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi RD
    Daftar Isi RD
    Dokumen1 halaman
    Daftar Isi RD
    Yelina Wulan
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen3 halaman
    Cover
    Yelina Wulan
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen1 halaman
    Daftar Isi
    Yelina Wulan
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    Yelina Wulan
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen1 halaman
    Daftar Isi
    Yelina Wulan
    Belum ada peringkat
  • Penyakit Paru Kerja
    Penyakit Paru Kerja
    Dokumen16 halaman
    Penyakit Paru Kerja
    ARIFATUN NISAA, SKM, MPH
    100% (1)
  • Cover
    Cover
    Dokumen3 halaman
    Cover
    Yelina Wulan
    Belum ada peringkat
  • PENYULUHAN
    PENYULUHAN
    Dokumen3 halaman
    PENYULUHAN
    Yelina Wulan
    Belum ada peringkat
  • PENYULUHAN
    PENYULUHAN
    Dokumen3 halaman
    PENYULUHAN
    Yelina Wulan
    Belum ada peringkat