Anda di halaman 1dari 5

PENTINGNYA MEMBACA DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BELAJAR DI STAIN PADANGSIDIMPUAN A.

Pendahuluan Belajar merupakan suatu proses pendewasaan sekaligus melatih diri, serta pengisian intelektual. Dalam proses belajar kita tidak bisa memisahkan diri dari komponen pembelajaran maupun metode dalam belajar. Dalam meningkatkan kualitas belajar, banyak hal yang harus diperhatikan baik metode yang digunakan maupun keadaan belajar. Berkenaan dengan keadaan belajar sangat mempengaruhi kualitas belajar. Secara garis besarnya dapat dibagi menjadi dua, yaitu internal dan eksternal, lebih lanjut membaca juga merupakan faktor yang dapat mempengaruhi kualitas belajar, karena semakin sering kita membaca akan terpenuhi kebutuhan intelektual, dengan terpenuhinya kebutuhan tersebut maka akan dapat mencapai kualitas belajar. Dalam makalah ini penulis hanya membahas mengenai pentingnya membaca dalam meningkatkan kualitas belajar di STAIN Padangsidimpuan, yang akan dibahas pada penjelasab selanjutnya. B. Pengertian Membaca Membaca adalah melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis (dengan melisankan atau hanya dalam hati), mengeja atau melafalkan apa yang tertulis, mengucapkan, mengetahui, memahami. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2001:83). Membaca menurut Y. Sofyan mengandung pengertian sebagai suatu proses penafsiran dan pemberian makna tentang lambang-lambang oleh seorang pembaca dalam usahanya memperoleh pesan yang disampaikan penulis melalui kata-kata atau bahasa tulis. Membaca merupakan sarana untuk belajar bagi diri sendiri dan untuk rekreasi. Disamping itu, membaca juga merupakan sarana untuk mengusir kesepian, jendela bagi kehidupan dan pelita yang tak pernah padam untuk memahami sesuatu. Dengan membaca mampu membawa masa lalu dan masa depan ke dalam masa kini.

C. Pengertian Belajar Banyak orang beranggapan bahwa belajar adalah mencari ilmu, adalagi yang secara khusus mengartikan belajar itu dengan menyerap pengetahuan. Jika konsep ini yang dipakai tidak ubahnya mendefenisikan dirinya seperti botol kosong yang perlu dituangi air. Anggapan diatas disebabkan perbuatan belajar itu adalah sangat kompleks sekali. Dengan kompleksnya belajar itu terdapatlah banyaklah defenisi yang dituliskan para ahli, sebahagian diantaranya ialah seperti yang dijelaskan pada uraian berikut ini. Belajar adalah suatu proses yang dapat dilakukan jenis makhluk hidup tertentu sebahagian besar binatang. Termasuk manusia tetapi tumbuhan tidak. Belajar merupakan proses memungkinkan makhluk-makhluk ini merubah tingkah lakunya cukup cepat dalam cara yang kurang lebih sama, sehingga perubahan yang sama tidak harus terjadi lagi pada setiap situasi baru. (Robert M. Gagne, 1988: 17). Belajar dapat diartikan sebagai kegiatan psiko-fisik menuju perkembangan pribadi seutuhnya. (Sardiman AM, 1987: 19) Dari pengertian diatas dapat diakumulasikan bahwa belajar itu adalah perubahan tingkah laku (change behavior). Perubahan dimaksud bukan hanya berkaitan dengan ilmu pengetahuan tetapi juga berhubungan dengan kecakapan, ketrampilan sikap, pengertian, harga diri, minat, watak dan penyesuaian diri. D. Tujuan Membaca Tujuan membaca antara lain adalah kebutuhan untuk memenuhi tuntutan intelektual, spritual dan pengembangan diri, disamping itu, juga bermanfaat untuk mengetahui hal-hal aktual di sekelilingnya serta untuk mengisi waktu luang. Manusia diberikan potensi rasa ingin tahu, maka dalam memenuhi rasa ingin tahu dibutuhkan pengamatan, perhatian, begitu juga dengan membaca. Sementara potensi keagamaan juga dimiliki oleh setiap orang, dalam hal ini pengembangan juga dibutuhkan. Demikian pula dengan pengembangan diri sebab tanpa pengembangan diri kebudayaan tidak akan tercapai.

E. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kualitas Belajar Secara garis besar, faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas belajar dibagi menjadi dua kelompok, yaitu: 1- Faktor internal (faktor yang bersumber dari dalam diri) 2- Faktor eksternal (faktor yang bersumber dari luar diri) Faktor internal adalah faktor yang menyangkut seluruh diri pribadi, seperti jasmani dan psikologis. Faktor jasmani meliputi faktor kesehatan, kebugaran tubuh. Siswa yang sehat badannya akan lebih baik hasil belajarnya dari siswa yang sakit. Begitu juga sangat berpengaruh kesempurnaan dan kelengkapan indra (penglihatan, pendengaran serta kelengkapan anggota fisik lainnya). Sedangkan faktor psikologis meliputi inteligensi, perhatian, minat, bakat, motiv, kematangan, kesiapan dan kelelahan (Harjanto, 2000: 11). Faktor eksternal ialah faktor yang bersumber dari luar individu yang bersangkutan, contohnya keluarga, sekolah, dan masyarakat. Didalam keluarga yang menjadi penanggung jawab adalah orang tua, sikap orang tua didalam keluarga sangat mempengaruhi hasil belajar peserta didik. Faktor sekolah juga tidak kalah pentingnya dalam menciptakan kondisi pembelajaran yang baik, meliputi guru, sarana, fasilitas, kirikulum, disiplin, lingkungan sekolah, hubungan guru dengan siswa, hubungan sekolah dengan orang tua siswa dan lainnya sebagainya. 1) Faktor Internal yang Bersumber dari dalam Diri Adapun faktor internal yang bersumber dari dalam diri antara lain: a. Minat Minat menentukan sukses atau gagalnya kegiatan seorang siswa terhadap suatu bidang studi pendidikan yang diharapkan hasilnya lebih baik dari pada siswa yang tidak memiliki minat sama sekali dalam bidang studi tersebut. b. Motivasi

Bila siswa memiliki motivasi yang kuat baik berupa motivasi intrinstik (dari dalam diri siswa), maka siswa tersebut akan bergairah dan bersemangat dalam mempelajari sesuatu pembelajaran. Hal ini dapat mendorong siswa untuk mencapai prestasi belajar yang optimal. c. Bakat Bila seseorang memiliki bakat yang kuat, maka bakat yang diarahkan oleh guru tersebut akan terdorong pada tujuan yang diperoleh anak didik. 2) Faktor Internal yang Bersumber dari dalam Diri Adapun faktoe eksternal yang bersumber dari luar diri yang dapat mempengaruhi kegiatan belajar antara lain: a. Faktor yang bersumber dari keluarga Semenjak anak dilahirkan, maka yang mula-mula yang menanamkan pengaruh kepadanya adalah lingkungan kehidupan rumah tangga. Lingkungan keluarga ini akan memberi pengaruh yang besar pada perkembangan dan pertumbuhan anak, demikian juga halnya dalam belajar. b. Faktor yang bersumber dari sekolah Hambatan-hambatan dalam kemajuan belajar tidak saja bersumber dari diri siswa, akan tetapi kemungkinan juga bersumber dari sekolah. c. Faktor yang bersumber dari masyarakat Siswa yang belajar di sekolah tidak terlepas dari kehidupan masyarakat. Siswa yang memanfaatkan keadaan yang terdapat di lingkungannya akan akan mampu mengembangkan dirinya dalam belajar.

F. Kesimpulan Membaca adalah melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis (dengan melisankan atau hanya dalam hati. Dengan membaca mampu membawa masa lalu dan masa depan ke dalam masa kini. Sedangkan belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu, berlatih, berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman. Adapun tujuan dari membaca antara lain adalah kebutuhan untuk memenuhi tuntutan intelektual, spritual dan pengembangan diri, disamping itu, juga bermanfaat untuk mengetahui hal-hal aktual di sekelilingnya serta untuk mengisi waktu luang. Secara umum, faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas belajar ada dua , yaitu faktor internal (faktor yang bersumber dari dalam diri) dan faktor eksternal (faktor yang bersumber dari luar diri). Faktor internal meliputi minat, motivasi, dan bakat. Sedangkan faktor eksternal meliputi faktor yang bersumber dari keluarga, sekolah dan masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai