Anda di halaman 1dari 15

M Zahri Kadir

Teknik Mesin FT Unsri


MEKANIKA FLUIDA I
APLIKASI VISKOSITAS PADA BANTALAN

Presented by
M. ZAHRI KADIR
M Zahri Kadir
Teknik Mesin FT Unsri
2
Apakah Tegangan (Stress) ?
Tegangan didefinisikan sebagai Gaya per satuan luas permukaan (area).
Sebuah gaya dapat diuraikan atas 2 koponen terhadap areanya.
dA
F
n
= o
Gaya, F
Review
Komponen Gaya Normal (F
n
)
Tegangan normal (normal stress)
Komponen gayaTangential (F
t
)
Tegangan geser (shear stress)
# Pada fluida statik, tegangan normal
disebut tekanan (pressure)
dA
F
t
= t
(dA tegak lurus F
n
)
(dA sejajar F
t
)
M Zahri Kadir
Teknik Mesin FT Unsri
3
Definisi Fluida :
Fluida adalah zat yang berubah bentuk (deformasi) secara kontinu bila dikenai
tegangan geser sekecil apapun.
F
t
Keterangan Gbr :
- Suatu zat ditempatkan diantara dua pelat sejajar (luas pelat, A sangat besar sehingga
pengaruh tepi pelat dapat diabaikan
- Jarak antara pelat, t sangat kecil
- Pelat bawah tetap/ diam.
Bila gaya, F menyebabkan pelat atas bergerak dengan suatu kecepatan (bukan nol) yang
stedi (zat mengalami deformasi yang kontinu), betapapun kecilnya F, maka disimpulkan
bahwa zat diantara kedua pelat tersebut adalah suatu fluida.
- Gaya, F diterapkan pada pelat atas, sehingga timbul tegangan geser, = F/A pada zat yang
ada diantara pelat ( A = luas pelat atas ) dan zat mengalami deformasi.
A
M Zahri Kadir
Teknik Mesin FT Unsri
4
F
t
y
U
u
y
x
t
Fluida yang bersentuhan dengan permukaan pelat mempunyai kecepatan yang sama dengan kecepatan
pelat. U ( karena pada permukaan batas antara fluida dengan pelat diasumsikan tidak terjadi slip /gelincir).
setiap partikel fluida mengalir sejajar terhadap pelat, dan kecepatannya. u
berubah dari, u = 0 pada pelat diam (bawah) dan u = U pada pelat atas .
Dari hasil eksperimental:
Gaya F sebanding terhadap luas pelat A dan kecepatan U, dan berbanding terbalik dengan jarak pelat,
t :
t
AU
F
t
U
t =
dy
du
t =
= F/A , tegangan geser
hukum Viskositas Newton
t
AU
F =
A
Fluida
Pelat diam
= faktor kesebandingan
= viskositas dinamik atau viskositas absolut fluida
du/dy = gradien kecepatan
= laju deformasi
U u
u
t y
y
=
=
=
=
0
0
M Zahri Kadir
Teknik Mesin FT Unsri
5
1. Fluida Newton (Newtonian Fluids)
Fluida yang mematuhi hukum Viskositas Newton
Kebanyakan fluida termasuk jenis ini (udara, air, oil, dsb.)
Linear fluids
2. Fluida non-Newton (Non-Newtonian Fluids)
Tidak mematuhi hukum Viskositas Newton
Special fluids (kebanyakan fluida biologikal, pasta gigi, sejumlah cat, dll.)
Non-linear fluids
Jenis Fluida
(hukum Viskositas
Newton)
n = indeks behavior aliran
k = indeks konsistensi
Hukum viskositas Newton n =1 & k =
iscosity apparent v
1
= =
n
dy
du
k q
M Zahri Kadir
Teknik Mesin FT Unsri
6
Fluida Newton hubungan antara besarnya tegangan geser ( ) dan laju perubahan bentuk ( du/dy )
linear atau mematuhi hukum viskositas Newton.
Fluida non-Newton hubungan () dan (du/dy) tak linear.
Plastik ideal tidak berubah secara kontinu bila tegangan yang diterapkan lebih rendah dari tegangan
geser luluhnya; dan mempunyai hubungan () dan (du/dy) linear bila
luluh
.
Fluida takviskos (nonviscous) viskositas fluida nol ( = 0 ) Tegangan geser selalu nol
Fluida takmampumanpat (incompressible) volume jenis fluida tetap ( v = 0 )
Fluida Ideal = fluida takviskos dan takmampumanfat
dy dU /
t
=
(Dilatant)
( Pseudo-plastic)
Grafik
Laju deformasi (du/dy) vs Tegangan geser () Fluida
M Zahri Kadir
Teknik Mesin FT Unsri
7
1. Torsi dan Daya Viskos Bantalan Journal
y
u
dy
du
t = =
Tegangan geser :
Kecepatan Keliling (Tangensial) :
60
. . N D
u
t
=
Gaya Tangensial :
DL A A F
t
t t = = , .
Torsi :
h
NLD
D
x
h
DN
r F T
t
. 120
2 60
) (
.
3 2
t
t
=
= =
Daya :
h
r L N T N
P
. 450
. . . .
60
. . 2
3 2 2
t t
= =
u
F
t

r
Clearance: h=y
M Zahri Kadir
Teknik Mesin FT Unsri
8
2. Torsi dan Daya Viskos Piringan Berputar ( Bantalan Aksial )
Perhatikan sebuah annular yang diarsir dengan radius r
dan lebar dr . Gaya tangensial pada unsur annular tsb :
h
u
A A F t . . = =
Dimana :
u = 2r N/60 dan A = 2r dr
Torsi = Gaya x radius, pada unsur annular yang diarsir
besar Torsi :
dr r
h
N
r
h
rN
rdr dT
3
2
15 . 60
2
. 2
t t
t = =
Integralkan, dari 0 ke R, didapat Torsi :
h
NR
T
60
4 2
t
=
Daya yang dibutuhkan :
h
R N NT
P
1800 60
2
4 2 3
t t
= =
R
M Zahri Kadir
Teknik Mesin FT Unsri
9
3. Torsi dan Daya Viskos Bantalan Collar
Torsi untuk Colar dapat digunakan Torsi
untuk Piringan dengan meng-integrasikan
dari R
i
ke R
o .

dr r
h
N
r
h
rN
rdr dT
3
2
15 . 60
2
. 2
t t
t = =
}
=
o
i
R
R
dr r
h
N
T
3
2
15
t
Didapat :
h
R R N
T
o
i o
60
) (
4 2

=
t
h
R R N NT
P
i
1800
) (
60
2
4 4
0
2 3

= =
t t
Collar Oil film
R
o

R
i

M Zahri Kadir
Teknik Mesin FT Unsri
10
3. Torsi dan Daya Viskos Permukaan konis ( Bantalan Kerucut )
Tinjau elemen kecil antara radius r dan r + dr. Lebar permukaan
elemen yang kontak dengan oli : dx = dr/sin
Luas permukaan kontak :
A = 2 (r /cos ).dx = 2r.dr / (sin .cos ).
Kecepatan sepanjang permukaan :
u = (2r N / 60).cos
Tebal film : h.
Gaya geser pada permukaan:
F = A. (du/dy)
= {( 2r.dr/sin .cos )} (2r N.cos /60) (1/h)
F = (
2
N r
2
dr ) / (15.h.sin ),
Torsi : T = F. r
Torsi pada elemen : dT =
2
N r
2
dr.r /15.h.sin = ( N /15 h sin ) r
3
dr
Integrasikan antara r = 0 dan r = R, didapat :
T =
2
N R
4
/ 60.h sin
Untuk permukaan yg kontak hanya antara R
1
dan R
2
,
T =
2
N ( R
2
4
R
1
4
) /60.h. sin
Daya :

P = 2 N T /60 =
3
N
2
[ R
2
4
R
1
4
] /1800 h sin
M Zahri Kadir
Teknik Mesin FT Unsri
11
Contoh 1.
Tentukanlah daya yang diperlukan untuk memutar sebuah poros berdiameter
300 mm dengan kecepatan 400 rpm yang didukung oleh dua bantalan
journal dengan clearance 1 mm dan panjang bantalan 300 mm. Viskositas
dinamik oil 0,03 Ns/m
2
.
M Zahri Kadir
Teknik Mesin FT Unsri
12
P = 2 NT/60 = 2 x 400 x 15,995/60 = 670 W
atau,
P =
3
N
2
LR
3
/450 h = 669,74 W
Penyelesaian:
Tegangan geser pada permukaan poros:
u = .D.N/60
= x 0,3 x 400/60 = 6,28 m/s
= 0,03 {(6,28 0)/0,001}
= 188,4 N/m2
= (du/dy) = (u/h)
Luas permukaan dua bantalan: A = 2 DL
Gaya pada permukaan poros: F
t
= x A= 188,4x (2 x 0,3x 0,3)= 106,6 N
Torsi: T = F
t
.r = 106,6 x 0,15 = 15, 995 Nm
Daya yang diperlukan:
M Zahri Kadir
Teknik Mesin FT Unsri
13
Contoh 2.
Sebuah peralatan uji untuk mengukur viskositas terdiri dari sebuah silinder yang
ditahan oleh sebuah pegas torsi; diameter silinder 20 cm dan panjangnya 20
cm. Sebuah selongsong mengelilingi silinder berputar 900 rpm dan torsi yang
terukur 0,2 Nm. Jika tebal filem antara silinder dan selongsong 0,15 mm,
tentukanlah viskositas oil.

900 rpm
2
0
0

200 0,15
M Zahri Kadir
Teknik Mesin FT Unsri
14
T = (
2
n R
3
/ 15 h ) {L+(R/4) }
0,2 = *( x
2
900 x 0,1
3
/ 15 x 0,0015) x {0,2+(0,1/4)}
h
NLD
D DL
h
DN
r A r F T
t s
. 120
) 2 / )( (
. 60
) . ( .
3 2
t
t
t
t = = = =
Penyelesaian:
Torsi yang terukur merupakan torsi total untuk
mengatasi gaya geser pada permukaan silender
bagian samping dan bawah.
Torsi pada permukaan samping silinder:
Torsi pada permukaan bawah silinder:
T
b
=
2
n R
4
/ 60 h
2
h = clearance antara selongsong dan silinder, h
1
= h
2
= h.
Torsi total :
Viskositas:
= 0.00225 Ns/m
2
atau 2,25 cP
900 rpm
2
0
0

200 0,15
ROTARY VISCOMETER
M Zahri Kadir
Teknik Mesin FT Unsri
15
Contoh 3.
Tentukanlah daya yang dibutuhkan untuk mengatasi
gesekan viskos dari sebuah poros yang berputar 700
rpm pada sebuah bantalan kerucut. Radius dalam dan
luar bantalan kerucut adalah 0,3 m dan 0,5 m. Tinggi
kerucut 0,3 m. Clearance antara bantalan dan
pendukungnya seragam sebesar 1,5 mm dan diisi
dengan oli berviskositas 0,02 Ns/m
2
.
R
2
= 0,5 m
R
1
= 0,3 m
0
,
3

m

Torsi :
T =
2
N ( R
2
4
R
1
4
) /60.h. sin
dimana :
tan = (0,5 -0,3 ) / 0,3 =0,667 = 34
o

T = 0,02 x
2
x 700 x ( 0,5
4
0,3
4
) / (60.0,0015 x sin 34 )
= 149,36 Nm.
Daya :
P = 2 NT/60 = 2 x 700 x 149,36 / 60
= 10948 W.
Penyelesaian :

Anda mungkin juga menyukai