Anda di halaman 1dari 4

Aku dan kamu seperti partikel-partikel pembentuk air. Kerasnya batu bisa kita kikis saat kita bersatu.

Buatku kamu lebih dari kupu-kupu cantik yang sekedar hinggap sementara, kamu abadi. Senyumu seperti lagu favorit yang menentramkan perasaan. Ocehanmu setiap hari bisa jadi alarm yang memekakkan telinga. Tapi itu yang selalu aku rindu darimu, saat kamu jauh aku kehilangan nyonya besar yang mengutukku menjadi sopir seharian, aku kehilangan gelayut manja yang merayu mengajakku berkencan. Alena, dia menemani hari-hariku sudah tiga tahun terakhir ini. Mencintainya bukan hanya sekedar ingin memiliki, tapi aku ingin memberi yang terbaik untuknya, untuk Alena... Sejenak meletakkan sebentar bunga mawar yang sudah lama aku genggam... Tuhan mempertemukan kita tidak untuk sekedar menyapa. Kita selalu berjalan bersama, berbagi kesedihan dan saling tertawa. Kamu seperti ibu yang mengajariku berbagai hal, walaupun aneh tapi aku nyaman dengan sifatmu yang terkesan seperti sedang menggurui. Kalau ada kata yang lebih dari sempurna, itu adalah kata yang pas menggambarkan sosokmu. Aku merasa bodoh kalau melewatkanmu begitu saja. Aku masih ingin menjadi laki-laki yang menggenggam hatimu Kinar.... bukan dia yang membuat aku bahagia, tapi mereka. Meninggalkan salah satu saja sudah berarti memutus denyut nadiku. Aku bahkan seperti kecanduan, sampai tidak bisa lepas dari jerat cintanya. Mereka begitu indah. Ciptaan Tuhan yang sangat luar bisa. Entah mengapa aku bisa berada dalam drama ini, kenapa harus aku yang menjadi dalang dari semuanya. Sekarang aku menempatkan keduanya diposisi yang sama, mereka adalah surga. Surga di dunia yang semakin sulit ini. Sulit, sangat sulit membuat akhir dari perjalanan kita. Sempat aku membayangkan kalau saat yang terdesak mereka mengetahui "kejahilanku". Aku ingin buta saat itu juga saat harus melihat air mata memecah senyum manis mereka, aku ingin tuli mendengar isak tangis mereka, kesedihan mereka adalah kehancuran untuk ku. Saat ini aku benar-benar kacau, kebingungan atas kesalahanku sendiri membuat aku galau. ** Untuk Alena tersayang,

aku minta maaf tiba-tiba pergi tanpa memberi kabar. surat ini aku buat sudah tiga bulan yang lalu sebelum kepergianku. jangan ngambek sayang, kamu akan tau kenapa pesan ini baru sampai ditanganmu sekarang. yang pasti saat ini aku baik-baik saja. aku sejuta lipat menanam rindu disini. bukan sekedar sepi celotehan manja gadisku ini, aku juga sepi omelan nyonya besar yang jadi alarm untuk pulang kerumah saat larut malam. sayang, apa kamu masih ingat kita pernah janji suatu saat nanti akan menjadi ayah ibu untuk anakanak kita? kita pernah punya mimpi hidup bersama, tinggal dirumah sederhana namun dengan keluarga yang sempurna. maaf kalau rahasia ini akan menghancurkan mimpi kita.. sebenarnya sulit aku menerima kenyataan ini. terlebih harus mengatakan padamu itu terasa berat. aku takut kamu sedih, akan sulit untuk kamu menerima ini. tapi aku sudah cukup siap untuk menenangkan kamu sayang.. sekarang aku sudah dirumah, aku harap kamu mau berbesar hati menerima keadaanku sekarang. atau mungkin kehidupan yang lebih baik menjadi alasanmu untuk meninggalkanku. apapun sayang, asal kamu bahagia:)

Love, Lucky

** dengan cinta untukmu Kinar

apa kabar bidadariku? maaf ya meninggalkanmu tanpa kabar, maaf aku membiarkan kamu sepi, maaf untuk kesalahanku. bertemu denganmu adalah keberuntungan, sampai mencintaimu menjadi jiwa untuk aku semangat menjalani hidup. kamu seperti atap yang menaungiku dari hujan, kamu wanita sempurna yang dikirimkan Tuhan untuk menyelamatkanku. tapi aku tidak selamat! aku terjatuh... jatuh sangat curam... kamu membuat aku jatuh cinta pada sikapmu yang lembut, tutur katamu yang menentramkan, pada pemikiranmu yang mengajakku jauh kedepan, dengan pembawaanmu yang dewasa membuat aku sangat nyaman disampingmu. saat ini kamu harus tau sesuatu sayang... kamu harus tau keadaan yang akan membuat kamu berada diposisi sulit. untuk keputusanmu setelah ini akan aku hargai, karna sekarang aku merasa tidak pantas memiiki wanita sempurna sepertimu. aku harap kamu masih sudi menemuiku dirumah. kamu boleh marah karna setelah membiarkanmu tergantung oleh ketidak pastian, aku dengan lancang memintamu menemuiku. tapi sudahlah... pertemuan kita nanti akan melengkapi kenangan kita sayang:) tanah yang kering karna kemarau ini akan setia menunggu hujan untuk membasahi dan memberi kesejukan.

Lelaki Lucky **

yang

mencintaimu,

aku meghilang bukan karna menginginkan mereka melupakanku. terlalu pengecut untuk lari dari drama yang aku buat. sekarang aku merasa bukan manusia berguna. semua kegiatanku dulu tidak bisa aku lakukan, aku tersiksa, aku ingin marah atas keadaan ini. Kenapa Tuhan begitu cepat mengistirahatkan ku. semua seperti mimpi. tapi ini kenyataan, aku benar-benar tidak tau gambar masa depan. yang membuat aku miris, saat wanitaku datang. apa yang akan aku katakan... aku takut mereka meninggalkanku.... tapi aku tidak berhak egois meminta mereka tetap menerima keadaan ini. aku merasa tidak punya harapan. yang aku rasakan adalah sesak saat mengingat mimpi-mimpiku bersama Alena. Aku menangis mengingat janji untuk menjaga Kinar sampai kita tua. apakah aku harus kehilangan mereka?? aku memutuskan hilang dari peredaran ketika dokter memvonis penyakit kanker tulang yang sudah masuk stadium akhir. aku lumpuh.. benar saja semua yang biasanya tegap sekarang layu. tidak ada yang bisa aku lakukan selain berbaring. aku menyesal, karna kesibukan mengejar materi aku hampir tidak memperhatikan kesehatanku sendiri. padahal gejalanya sudah aku alami jauh sebelum aku mengenal Alena. aku terlalu takut memberitahukan ini pada mereka.... sampai akhirnya aku terbangkan surat untuk kekasihku Alena dan Kinar.

**

namaku Lucky, orang tuaku menitipkan doa pada nama depanku. aku beruntung, Tuhan memberi semangat lewat Alena dan Kinar. Mereka bahkan tidak tau mengapa mereka bisa bertemu ditempat yang sama dihadapan pria yang meminta datang lewat surat. Mereka hanya tau dulu dan sekarang bahkan selamanya tidak berubah. Penyakit tidak menghapuskan perasaan mereka padaku. Dengan cinta mereka memberi bujukan untuk aku tetap semangat. Ya, Alena dan Kinara yang merawatku setiap hari. Aku merasa mendapat anugrah dua malaikat yang masih setia menerima aku apa adanya. mereka tidak pernah menanyakan tentang drama segitiga yang aku buat. Dengan penuh kasih sayang Kinar menyuapi sop buntut kesukaanku, dia yang menyiapkan sagala macam obat yang harus aku minum. sebenarnya aku muak, toh juga obat tidak akan membuat aku bisa seperti dulu. Tapi Alena selalu memarahiku, dia tidak suka mendengar aku putus asa. Dengan gaya bicaranya yang manja dia menyuntikan gairah hidup baru. Dia tidak mengeluh dengan kerepotan membersihkan air kencingku bahkan saat aku buang air besar. Padahal dulu jalan kaki satu kilometer saja udah ngomel. Tidak ada yang bisa aku lakukan untuk membahagiakan mereka selain cinta. Cinta tidak butuh kaki untuk berjalan mendekat, cinta tidak butuh badan tegap untuk memeluk dan cinta tidak butuh tangan kekar untuk merangkul. Cinta hanya butuh nafas, nafasku untuk mencintai Alena dan denyut nadiku untuk mencintai Kinar. Entah Tuhan memberikan waktu sampai kapan untuk kebersamaanku dengan mereka. Alena dan Kinar telah menjadi penyelamat saat aku ingin menyerah. Aku memang tidak bisa mewujudkan masa depan yang pernah terencana, tapi Tuhan menunjukan masa depan yang DIA rencanakan..... ini jauh lebih indah.

----------------------------------------------------------------------------------------------------------Dulu aku tidak suka menulis. Bahkan saat kamu meminta akupun enggan. Tapi sekarang aku menyimpan cerita tentang kamu. Kamu yang membuat aku menulis. Karena ini tentang kamu. Dulu aku benci membaca. Aku muak melihat rentetan kata-kata yang seakan hanya bualan. Jika membacapun aku benci, jelas menulis menjadi musuh besar. Terkadang semua yang aku tulis membuat kamu sedih. Karena aku menulis bukan tentang kamu. Aku menulis tentang hujan. Aku menulis tentang daun. Aku menulis tentang bintang. Aku menulis tentang mereka. Tentang kesederhanaan mereka. Sering membayangkan mereka membuatmu sedih. Padahal kamu bilang mereka tidak akan memberiku kebahagiaan. "aku yang akan memberimu bahagia" itu yang selalu kamu katakan. Sekarang aku bahagia.. Aku bahagia bukan karena memilikimu yang sempurna, tapi aku bahagia karna aku bisa menulis untukmu. ------------------------------------------------------------------------------------------------------------Hubungan kita terlalu monoton, aku jenuh! Kapan terakhir kali kamu mengatakan perasaanmu untukku? Kapan kamu memberikan kejutan di hari spesialku? Kapan ada getaran saat kita bertemu?

Aku rasa kita merasakan hal yang sama. Merasa ada yang salah dengan hubungan ini. Jangan salahkan jarak jika kita tidak pernah bertemu, salahkan dirimu sendiri yang memilih hanya ditemani bayanganku. Bahkan berbicara di telfon tidak lebih asyik dibandingkan mengerjakan laporan penelitianmu disana. Kamu tidak peduli apa yang aku rasakan. Berkencan atau hanya sekedar bercanda adalah barang langka untuk kita. Bandingkan dengan pasangan lain, kita jauh dari kesan "kebersaman" Sampailah pada titik jenuh. Ada orang lain yang selalu membawakan obat saat aku sakit, memberikan payung saat hujan, dan sudi meluangkan waktunya walau hanya lima menit untuk memastikan aku baik-baik hari ini. Mungkin aku bosan dengan satu orang saja. Aku butuh suasana baru. Seseorang lain yang menyediakan bahu untukku, seseorang lain yang mengangkat telfonku dan seseorang lain yang menggenggam tanganku. Cukup lama kamu mendiamkan keadaanku ini, ya... karna kamu tidak tau. Apakah kamu akan hancur saat melihat seseorang lain memeluku? Aku tidak peduli. Terserah! Apa mungkin hatimu sudah mati, sampai saat aku ulang tahun saja kamu lupa. Yang aku tau sekarang aku bahagia, seseorang lain membuat keengganan menjadi semangat. Waktu adalah mahal bagimu, tapi tidak untuknya. Jangan bilang aku jahat, tak punya hati atau kejam. Tanaman yang tidak disiram terus menerus akan mati. Aku sadar hubungan kita terlalu lama untuk menemukan kepastian. Sekedar kepastian aku dan kamu masih ingin bersama sekarang ini. Walaupun seseorang telah membuat bunga yang layu kembali mekar, aku tidak mau terlalu jauh. Saat ini aku anggap sedang menutup mata, aku tidak melihat apapun yang terjadi. Semua gelap, seperti malam, dan malam akan berakhir saat terbit fajar. Aku mohon biarkan aku menikmati malamku sampai fajar tiba...

Anda mungkin juga menyukai