Anda di halaman 1dari 14

HIDROLOGI

Mamok Suprapto

Referensi: Applied Hydrology, Ven Te Chow dkk. (1988)


1

1. Pendahuluan
1. Pengetahuan Dasar
Air merupakan benda cair yang terbarukan, tetapi besaran, agihan jumlah-waktulokasi kejadian berbeda. Oleh karena itu perlu dikaji secara seksama agar air yang sangat dibutuhkan oleh mahluk hidup keberadaannya, secara kuantitatif dan kualitatif, masih dapat dimanfaatkan, tidak saja untuk masa sekarang namun juga untuk masa yang akan datang. Cabang ilmu yang mempelajari tentang air di bumi adalah hidrologi, yang membahas tentang: Kejadian Sirkulasi Agihan (distribusi) Reaksi Hubungannya dengan kehidupan

Perlu dipahami bahwa pada suatu saat air bisa menimbulkan bencana seperti diilustrasikan pada Gambar-1. Namun di saat lain, air sangat dibutuhkan untuk kehidupan manusia, dimanapun air itu berada dan bagaimanapun cara yang digunakan untuk bisa mendapatkannya. Gambar-2 menjelaskan upaya manusia untuk mendapatkan air secara sederhana. Gambar-3 menunjukkan salah satu upaya manusia untuk memperoleh air dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Gambar-1. Contoh bencana banjir

Gambar-2. Contoh bencana kekeringan dengan upaya sederhana

Gambar-3. Contoh kekeringan dan upaya modern

2. Daur Hidrologi
Daur (siklus) hidrologi sangat tergantung pada iklim. Iklim sangat ditentukan oleh aktivitas di bumi. Secara global proses daur hidrologi adalah air yang berada di permukaan bumi karena adanya panas menjadi uap. Uap terangkat ke atas terkondensasi membentuk awan dan pada akhirnya jatuh kebumi sebagai hujan yang mengisi pori tanah, cekungan permukaan, dan alur drainasi yang selanjutnya mengalir terakumulasi sebagi aliran sungai menuju laut. Gambar-4 memberikan ilustrasi proses daur hidrologi.

Gambar-4. Ilustrasi proses daur hidrologi Banyak komponen yang terkait dalam proses daur hidrologi sehingga proses tersebut sangat kompleks. Beragam upaya dilakukan untuk mengetahui jenis komponen yang terkait agar dapat dianalisis lebih seksama. Meskipun banyak penyederhanan yang harus dilakukan, Gambar-2 menjelaskan jenis komponen dan hungunan antar kompenen dalam proses daur hidrologi.

Gambar-5. Komponen daur hidrologi

3. Abstraksi
Abstraksi adalah pengurangan hujan oleh beragam proses atau komponen, sehingga hanya bagian hujan efektif saja yang menimbulkan aliran di permukaan. Komponen yang merupakan abstraksi adalah: A. Intersepsi Intersepsi adalah proses tertahannya air hujan olah tanaman. Besaran air hujan yang terserap tanaman sehingga tidak mencapai permukaan tanah dapat diperkirakan berdasarkan jenis penutupan lahan. Gambar-6 menjelaskan proses intersepsi serta perkiraan jumlah air yang tertahan. tertahan di tanaman (interseption) tertahan di cekungan permukaan (detention/depretion storage) meresap kedalam tanah (infiltration) menguap kembali (evaporation, evapotranspiration) aliran permukaan (surface runoff) aliran saluran drainasi (channel flow) aliran sungai (channel/river flow)

.Adapun yang menjadi aliran dapat berupa:

Gambar-6. Proses dan bagian air intersepsi B. Cekungan permukaan

Gambar- . Komponen cekungan permukaan C. Infiltrasi

Gambar- . Komponen proses infiltrasi

4. Aliran permukaan

Gambar- . Komponen aliran permukaan

5. Daerah pengisian

Gambar- . Daerah pengisian air bawah tanah

6. Air bawah tanah

Gambar- . Komponen air bawah tanah

7. Pengaruh perubahan iklim

Gambar- . Prediksi peningkatan intensitas hujan

Gambar- . Prediksi peningkatan aras muka air laut

Gambar- . Prediksi perubahan kuantitas kala ulang

8. Pendekatan teragih

Gambar- . Pendekatan teragih dalam analisis

9. Hidrologi Dalam Teknik Sipil


Teknik sipil bidang perencanaan dan kajian melibatkan proses analisis hidrologi, terutama pada pekerjaan: Jalan: o Menentukan drainasi jalan o Menentukan tinggi jembatan Terminal udara dan darat: o Menentukan drainasi Pemukiman o Menentukan drainasi PLTA o Menentukan enerji yang dapat disediakan Bendung o Menentukan tinggi bendung o Menentukan aliran yang diambil Waduk o Menentukan volume waduk o Menentukan air yang dilimpahkan Irigasi o Menentukan aliran yang dapat dimanfaatkan 9

o Menentukan kebutuhan air irigasi Air minum o Menentukan jumlah air yang dapat diambil Sungai o Kapasitas sungai o Rencana tanggul Dll

10.Bahasan Pokok Hidrologi


Secara garis besar, bahasan pokok hidrologi dikelompokkan dalam 3 ha, seperti yang disketsakan dalam Gambar-1 yang meliputi: Input (hujan, aliran) Proses (pengalihragaman/transformasi hujan-aliran) Output (aliran)

Input

Proses

Outpu t

Tidak menentu

Sangat kompleks

Sulit dipastikan

Gambar-1. Bahasan pokok hidrologi

A. Input
A.1.Hujan Kejadiannya: o Waktu o Lokasi o Jumlah o Acak (tidak beraturan), independen sehingga sulit diprediksi Pencatatan: Manual

10

o o o o o o A.2.Aliran/Debit Kejadiannya: o Waktu o Lokasi o Jumlah o o o o o o o

Otomatis Diletakkan di permukaan bumi, dalam jumlah dan agihan tertentu Yang tercatat hujan pada satu titik (hujan titik) Keadaan data: Sering tidak lengkap Sering tidak absah (panggah) Perlu diuji sebelum digunakan (agihan lokasi, kepanggahan) Satuan hujan: Tebal atau dalam hujan (mm, inch) Intensitas hujan (mm/jam, inch/jam) Durasi hujan

Tertentu diprediksi

tergantung

kejadian

sebelumnya

(stokastik),

bisa

Pencatatan: Manual (ordinary gauge) Otomatis (Automatic Water Level Recorder) Diletakkan di sungai, di tempat tertentu, berupa alat pembaca tinggi muka air Keadaan data: Sering tidak lengkap Sering tidak absah (panggah) Perlu diuji sebelum digunakan, disesuaikan dengan kejadian hujan, atau dengan cara statistik Satuan aliran: Volume (m3) Kecepatan aliran (m/dt, feet/dt) Debit aliran (m3/dt, feet3/dt, cusec) 11

B. Proses (sangat kompleks)


Proses yang dimaksud adalah kejadian setelah butir hujan jatuh di permukaan bumi. Permukaan bumi yang dimaksud terbagi dalam satuan wilayah sungai yang sering disebut Daerah Aliran Sungai (DAS), Daerah Pengaliran Sungai (DPS), Catchment Area, Basin, atau sebutan yang lain. Batasan DAS adalah kontur (garis penghubung titik ketinggian yang sama di permukaan bumi) tertinggi di wilayah sungai DAS. Pemahaman peta kontur ditampilkan dalam Gambar-2. Batas DAS diperoleh dengan membuat garis batas pada peta berkontur seperti yang ditunjukkan dalam Gambar-3. Tampilan 3-dimensi batas DAS ditunjukkan dalam Gambar-4.

Gambar-2. Peta Kontur

12

Gambar-3. Batas DAS

Gambar-4. Batas DAS 3-dimensi B.1. Hujan tertahan di tanaman (intersepsi) Jenis tanaman Canopy tanaman Kepadatan Ukuran lekukan Jumlah/kepadatan lekukan Jenis permukaan/tataguna tanah Jenis tanah 13

B.2.Hujan tertahan di cekungan permukaan sebagai simpanan lekukan (depression storage)

B.3.Hujan masuk ke bawah permukaan (infiltrasi)

Kemiringan permukaan tanah Kelembaban tanah Jenis permukaan/tataguna tanah Kemiringan permukaan tanah

B.4.Hujan langsung menjadi aliran permukaan (direct runoff)

B.5.Aliran di permukaan (sheet flow) watershed flow routing (penelusuran aliran permukaan) B.6.Aliran di sepanjang saluran (channel flow) channel flow routing B.7.Ramalan untuk kejadian yang akan datang atau yang mungkin terjadi B.8.Pemodelan (pendekatan dengan cara penyederhanaan suatu proses/sistem)

C. Output
C.1.Hujan rencana C.2.Debit rencana untuk beragam keperluan

14

Anda mungkin juga menyukai