Skill Lab Tinjauan Pustaka - Flu Burung

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 7

Materi : Skill Lab Tinjauan Pustaka Leni Herliani 102011394 Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Jln. Arjuna Utara No. 6 Jakarta 11510. Telephone : (021)56942061, fax : (021) 563-1731 Herliani.leni@rocketmail.com

Tinjauan Pustaka

Flu Burung dan Cara Meminimalisirnya

Leni Herliani

Abstrak : Flu burung atau avian influenza merupakan penyakit pendemi atau epidemi / wabah global merupakan terjangkitnya penyakit menular pada banyak orang dalam daerah geografi yang luas. Penyakit ini merupakan sejenis penyakit influenza yang disebabkan oleh mikroorganisme yaitu virus influenza A. Dalam kurun waktu tahun 2004-2005 hingga berlangsung sampai saat ini dunia dengan perantara berbagai media massa diributkan oleh perkembangan wabah flu burung yang terjadi hampir secara merata di seluruh penjuru dunia. Hal ini dikarenakan avian influenza ini mampu membunuh korbannya yang masih berada dalam fase kehidupannya seperti golongan usia dewasa yang masih sehat dan bugar. Apalagi jika kita melihat cara penularan yang begitu mudahnya menjangkit pada orang seperti penularan virus melalui udara. Oleh karena kita bisa terserang virus tersebut dimana saja dan kapan saja, maka perlu diketahui cara mengenali penularan, gejala, pengobatan

Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana ,


1

Flu Burung dan Cara Meminimalisirnya

serta cata pencegahan penularan virus flu burung agar penyebarannya dapat ditekan seminimal mungkin. Kata kunci : Flu burung, avian influeza, permasalahan, pencegahan Abstract : Bird flu or avian influenza is a disease or epidemic pendemi / global outbreak is an outbreak of infectious disease in many people in a wide geographic area. This disease is a type of influenza disease caused by microorganisms of the influenza virus A. In the period of 2004-2005 to the world lasts to this day by firing a variety of media fuss by the development of bird flu outbreaks that occur almost equally in all parts of the world. This is because avian influenza is capable of killing its victims are still in the phase of his life as an adult age groups who are still healthy and fit. Moreover, if we look at ways of transmission is so easily spread on persons, such as the transmission of the virus through the air;. Therefore we can have a virus it anywhere and anytime, you need to know how to recognize the transmission, symptoms, treatment and prevention of cata bird flu virus to spread could be a reduce toa minimum. Key words: bird flu, avian influeza, problems, prevention

Pengertian Flu Burung Flu burung (avian flu/avian influenza [AI]) adalah penyakit influenza yang disebabkan oleh virus influenza tipe A yang terdapat (menyerang) unggas. Secara umum, virus flu burung tidak menyerang pada manusia, namun dalam perkembangannya beberapa tipe tertentu dapat mengalami mutasi lebih ganas dan menyerang manusia khususnya oleh virus influenza subtipe H5N1.1 Walaupun penyakit flu burung atau avian influenza telah lama dikenal, namun bahwa penyebabnya oleh sebuah agen filterable yaitu sejenis virus baru diketahui pada tahun 1901 . Pada tahun 1955, virus ini bersama dengan kerabat virus yang lunak lainnya yang menyerang ayam, itik, dan angsa, diidentifikasikan dan dikelompokkan ke dalam jenis virus influenza

Flu Burung dan Cara Meminimalisirnya

tipe A yang termasuk dalam keluarga orthomyxoridiae dan selanjutnya diidentifikasi sebagai virus negative-stranded RNA bersegmen.2 a. Virus H5N1 adalah subtipe dari virus influenza tipe A dengan ciri komponen proteinnya menunjukkan tipe H5 (hemaggllutinin tipe 5) dan N (neuroamidase tipe 1) seperti deketahui subtipe hemaglutinin dikenal terdapat enam belas subtipe dan neuroamidase sebanyak sembilan subtipe. b. AI Virulensi Rendah adalah tipe virus influenza H5N1 yang menyerang unggas namun hanya menimbulkan penyakit yang ringan bahkan dapt pula tanpa menimbulkan penyakit. Dalam literatur disebut Low Pathologic Avian Influenza (LPAI). c. AI Virulensi Tinggi adalah tipe virus influenza H5N1 yang ganas, menyerang, dan menimbulkan penyakit bahkan kematian pada unggas dalam jumlah besar, serta dapat menular ke manusia teutama mereka yang mengadakan kontak (terekspos) secara erat dengan unggas literatur disebut High Pathogenic Avian infuenza (HPAI).1 Maninfestasi Klinis Masa penualaran pada manusia adalah sehari sebelum sampai dengan 3-5 hari setelah timbulnya gejala. Masa penularan pada anak dapet sampai 21 hari. Berbagai tipe influenza unggas dapat mengakibatkan bermacam gejala seperti influenza, biasa pada manusia yakni berupa demam,batuk, rasa capek, sakit otot, nyeri tenggorokan radang saluran pernapasan atas, pengeluaran lendir dari hidung (ingus), sakit kepala, pneumonia, dan infeksi mata.3,4 Dalam beberapa kasus H5N1 terdapat beberapa orang yang terkena (mengakibatkan) radang paru-paru

Orthomyxoviridae adalah famili virus RNA yang meliputi lima genera: Influenzavirus A, Influenzavirus B Influenzavirus C, Thogotovirus dan Isavirus. Tiga genera pertama dapat menyebabkan influenza pada vertebrata, termasuk burung, manusia dan mamalia lainnya. Isavirus menginfeksi salmon; thogotoviruses menginfeksi vertebrata dan invertebrata, seperti nyamuk. (http;//id.wikipedia.org/wiki/Orthomyxoviridae)

Flu Burung dan Cara Meminimalisirnya

yang parah dan dalam kasus lain dapat menderita radang otak (ensefalitis) atau diare. Flu Burung banyak menyerang anak-anak di bawah usia enam belas tahun. Hampir separuh kasus flu burung pada manusia menimpa pada anak-anak karena sistem kekebalan tubuh yang belum begitu kuat sedangkan penyakit ini belum ada obatnya. Penderita hanya akan diberi obat simptomatik untuk meredakan gejala yang menyertai penyakit flu tersebut seperti demam, batuk, atau pusing. Obat-obatan itu hanya meredam gejalanya,tetapi tidak mengobati (mengatasi) penyebabnya. Kemampuan virus flu burung adalah membangkitkan hampir keseluruhan respons bunuh diri dalam sistem imuntas tubuh manusia. Semakin banyak virus itu bereplikasi maka semakin banyakpula sitoksin-protein yang memicu untuk penignkatan respons imunitas dan memainkan peran penting dalam peradangan yang diproduksi tbuh, Sitoksin membanjiri aliran darah karena virus yang bertambah banyak dan justru melukai jaringan-jaringan dalam tubuh yang dalam literatur dikenal dengan efek bunuh diri.1,5 Mencegah Penularan Upaya pencegahan penularan dapat dilakukan dalam rangka menekan angka pertumbuhan penyebaran virus H5N1 dari satu orang ke orang lain. Tindakan yang dapat dilakukan adalah seperti menghindari bahan yang terkontaminasi kotoran (feces) dan sekret unggaas, dengan beberapa tindakan seperti: a. Tiap orang yang berhubungan dengan bahan yang berasal dari saluran ceran unggas harus menggunakan pelindung (seperti masker dan kacamata renang), b. Bahan yang berasal dari kotoran (feces) harus ditata laksanakan dengan baik (ditanam atau dibakar) agar tidak menjadi sumber penularan bagi orang sekitarnya. c. Alat-alat yang digunakan dalam peternakan harus dicuci dengan desinfektan. d. Mengonsumsi daging ayam yang telah dimasak pada suhu 80oC selama satu menit dan telur unggas yang telah dipanaskan pada suhu 64oC selama satu menit. e. Melaksanakan kebersihan lingkungan.

Flu Burung dan Cara Meminimalisirnya

f. Menjaga kebersihan diri. Perawatan Kasus Flu Burung Flu burung H5N1 pada umumnya lebih parah daripada kasus flu biasa dan sering kali memerlukan perawatan di rumah sakit. Penderita harus berkonsultasi ke dokter sesegera mungkin. Beberapa obat antivirus mungkin efektif untuk pengobatan penyakit itu. Obatobatan harus digunakan secara hati-hati sesuai dengan petunjuk dokter,karea obat-obatan tersebut dapat menimbulkan efek samping yang kurang baik. Dalam proses keperawatan, metode pencegahan mencakup dua hal yaitu kewaspadaan standar dan kewaspdaan berdasarkan transmisi. Pada kewaspadaan standar langkah-langkah yang meliputinya adalah dengan melakukan pencucian tangan yang benar untuk mencegah infeksi silang, menggunakan alat pelindung diri yang benar, mengelola jarum dan benda tajam untuk mencegah perlukaan, mengelola alat bekas pakai, limbah, serta sanitasi lingkungan. Untuk kewaspadaan berdasarkan transmisi meliputi menghindari kontak langsung dengan penderita flu burung, untuk itu pasien penderita flu burung diharuskan tetap berada di dalam kamar perawatan serta dibatasi mobilisasinya, menutup hidung dan mulut ketika bersin dan batuk, penggunaan masker pada penderita flu burung, petugas, dan pengunjung.6 Aspek keperawatan selanjutnya ialah perawatan penderita dalam ruang isolasi. Isolasi ialah pemisahan penderita sedemikian rupa untuk menghindari penularan kepada orang lain. Upaya penanggulangan yang dilakukan pemerintah Beberapa kebijakan pemerintah Indonesia saat ini dalah berupa instruksi yang harus dilakukan melalui ke tiga jajaran institusi yang bertanggung jawab dan terkait erat dengan permasalahan flu burung yakni jajaran peternakan (Dinas Pertanian), jajaran kesehatan, serta pemerintah daerah setempat, hal-hal yang dapat dilakukan : a. Masyarakat atau petugas dihimbau agar menginformasikan dinas peternakan atau jajarannya dan Puskesmas atau dinas kesehatan, apabila terdapat daerah atau kawasan yang tertular atau ditemukannya penampungan ayam yang dinyatakan positif flu

Flu Burung dan Cara Meminimalisirnya

burung dari hasil surveilans unggas yang rutin dilakukan, dan kematian massal pada unggas. b. Dinas kesehatan atau ajajarannya segera menindak-lanjuti informasi dari dinas peternakan, yakni melakukan pemeriksaan klinis terhadap orang-orang yang berisiko tinggi terkena virus flu burung yaitu orang yang bertempat tinggal dekat dengan tempat penampungan unggas dan jika orang tersebut didapati kualifikasi kasus flu burung maka petugas segera melakukan rujukan ke rumah sakit, melakukan pengamatan kesehatan, dan melakukan penyuluhan mengenai ancaman flu burung. c. Badan penelitian dan laboratorium kesehatan melakukan pangambilan sampel darah masyarakat setempat yang berisiko terkena flu burung. Kesimpulan Faktor penyebab flu burung adalah virus influenza tipe A. Virus influenza termasuk famili Orthomyxoviridae. Tipe (strain) yang sangat virulen/ ganas dan menyebabkan flu burung adalah dari subtioe H5N1. Penularan penyakit flu burung berlangsung dari unggas ke unggas dan dari unggas ke manusia. Penyakit ini dapat menular melalui udara yang tercemar virus H5N1 yang ada di kotoran( feces) atau sekret burung/unggas ke manusia juga dapat terjadi jika manusia mengadakan kontak langsung dengan unggas yang terinfeksi virus flu burung.1,5 Pencegahan yang disarankan pada unggas adalah pemusnahan unggas/burung yang terinfeksi flu burung dan melakukan vaksinasi pada unggas yang sehat. Sedang pada manusia yaitu dapat menjaga kesehatan dan kebersihan diri, serta menghindari kontak langsung dengan unggas. Melihat kenyataan ini pemerintah pun menghimbau masyarakat agar tetap wapada terhadap ancaman flu burung, namun tidak perlu sampai timbul kepanikan.

Daftar pustaka 1. Tamher S, Noorkasiani. Flu burung: aspek klinis dan epidemologis. Jakarta: Salemba Medika; 2008.

Flu Burung dan Cara Meminimalisirnya

2. Akoso TB. Waspada flu burung: penyakit menular pada hewan dan manusia. Yogyakarta: Kanisius; 2006. 3. Apa itu selesema burung? Edisi 2004. Diunduh dari http://www.jphpk.gov.my/watbirdflu.html,7 November 2011. 4. Heriyanto, Hudyono J. Berbagai upaya dalam mengatasi penyebaran virus flu burung. Meditek 2006:14(37); 8-13. 5. Kamarudzaman K, Hudyono J. Cara penularan, gejala, dan perawatan flu burung. Meditek 2006; 14(38): 9-12 . 6. Soejoedno RD. Flu burung. Jakarta: Niaga Swadaya; 2005

Anda mungkin juga menyukai