Anda di halaman 1dari 2

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Terorisme yang semakin berkembang dari tahun ke tahun semakin meresahkan masyarakat karena kejahatan dari teroris yang berusaha untuk melukai atau membunuh orang sebanyak mungkin. Peran dari dokter dan tenaga medis sangat dibutuhkan untuk penanganan korbankorban akibat serangan teroris ini. Meskipun informasi tentang terorisme telah menekankan peristiwa kimia, biologis, dan radiasi, namun sebagian besar serangan teroris telah melibatkan alat peledak. Sampai saat ini, jumlah nyawa yang hilang, jumlah orang yang terluka, dan konsekuensi pada infrastruktur lebih tinggi setelah ledakan daripada setelah insiden kimia atau biologis. Senjata nonkonvensional telah dianggap lebih berbahaya daripada bahan peledak, mungkin karena efek dari ledakan lebih mudah untuk dipahami. Ledakan dapat menyebabkan kerusakan multisistem organ, mengancam jiwa korban, serta cedera yang ditimbulkan dapat tunggal atau bersamaan dengan cedera lain. Ledakan dapat menghasilkan pola cedera klasik dari mekanisme trauma tumpul dan tajam untuk beberapa sistem organ, tetapi juga dapat mengakibatkan pola cedera yang unik untuk organ tertentu termasuk paru-paru dan sistem saraf pusat. Tingkat dan pola cedera yang dihasilkan oleh ledakan adalah akibat langsung dari beberapa faktor termasuk jumlah dan komposisi bahan peledak (misalnya, kehadiran materi pecahan peluru atau longgar yang dapat mendorong, radiologi atau kontaminasi biologis), lingkungan sekitar (misalnya, adanya intervensi hambatan pelindung), jarak antara korban dan ledakan, metode pengiriman jika bom yang terlibat, dan setiap bahaya lingkungan lainnya. Tidak ada dua peristiwa yang identik, dan spektrum dan luasnya cedera diproduksi sangat bervariasi. Memahami perbedaan ini sangat penting untuk mengelola situasi ini.

B. Rumusan Masalah
Bagaimana mekanisme serta penjelasan manifestasi klinis dari cedera ledakan dan penanganan dari trauma serta efek khusus yang dihasilkan dari cedera ledakan?
1 Kepaniteraan Klinik Ilmu Kedokteran Forensik RS Bhayangkara Semarang Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Periode 6 Februari-3 Maret 2012

C. Tujuan
Makalah ini dibuat untuk memenuhi Tugas Ujian Kepaniteraaan Klinik Ilmu Forensik RS Bhayangkara Semarang, dan juga sebagai bahan pengayaan materi agar mahasiswa mengetahui dan memahami lebih jauh tentang macam-macam cedera akibat dari ledakan.

2 Kepaniteraan Klinik Ilmu Kedokteran Forensik RS Bhayangkara Semarang Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Periode 6 Februari-3 Maret 2012

Anda mungkin juga menyukai