Anda di halaman 1dari 2

PENDAHULUAN

Albumin merupakan serum binding protein tubuh yang dominan, terdiri dari 75-80% dari tekanan onkotik koloid plasma normal dan 50% dari kandungan protein. Ketika protein plasma khususnya albumin tidak lagi mempertahankan tekanan osmotik koloid yang cukup untuk mengimbangi tekanan hidrostatik, maka akan timbul udem. 1 (Hypoalbuminemia
Author:Ruben Peralta,MD, FACS; Chief Editor:Michael R Pinsky, MD, CM, FCCP, FCCM)

Albumin mengangkut berbagai zat, termasuk bilirubin, asam lemak, logam, ion, hormon, dan obat-obatan eksogen. Salah satu konsekuensi dari hipoalbumin adalah obat yang biasanya terikat protein bebas dalam plasma membutuhkan konsentrasi yang lebih tinggi atau metabolisme hati lebih cepat. 1 (Hypoalbuminemia Author:Ruben Peralta,MD, FACS; Chief
Editor:Michael R Pinsky, MD, CM, FCCP, FCCM) http://emedicine.medscape.com/article/166724-

overview#showall

Kadar albumin serum merupakan indikator prognostik penting. Di antara pasien rawat inap, penurunan kadar albumin serum berkorelasi dengan peningkatan resiko morbiditas dan mortalitas. Konsentrasi albumin tertinggi ada di dalam sel hati, yaitu berkisar antara 200-500 mcg/g jaringan hati. Hanya albumin dalam plasma (intravaskuler) yang mempertahankan volume plasma dan mencegah edema, sedangkan albumin ekstra vaskuler tidak berperan.
Surabaya)
2

(Pedoman Penggunaan Albumin edisi II-2003 Rumah Sakit Umum Dokter Soetomo

Albumin merupakan 50% dari protein plasma. Sebagian fungsi albumin dapat digantikan oleh globulin yang meningkat. Kompartemen ekstravaskuler ada di kulit, otot, paru, dan organ visera lainnya yang mengandung 2/3 dari albumin total. 2 (Pedoman Penggunaan
Albumin edisi II-2003 Rumah Sakit Umum Dokter Soetomo Surabaya)

Albumin

dipakai

sebagai

terapi

suplemen

pada

kejadian

hipoproteinemia

(hipoalbumin) yang membahayakan jiwa penderita akibat terjadinya gangguan keseimbangan cairan /tekanan onkotik dan rangkaian penyakit /kelainan yang ditimbulkannya. Keadaan hipoalbuminemia saja bukan merupakan indikasi pemberian albumin, tetapi harus dipertimbangkan juga keadaan-keadaan penderita.
Rumah Sakit Umum Dokter Soetomo Surabaya)
2

(Pedoman Penggunaan Albumin edisi II-2003

Hipoalbumin merupakan defisit albumin dalam darah, lebih sering pada pasien usia tua, pasien yang dirawat di rumah sakit dengan penyakit stadium lanjut (misal kanker terminal) dan anak-anak kurang gizi. 3 (American journal of clinical nutrition. Lower Serum Albumin
Concentration and Change in Muscle Mass: The Health, Aging and Body Composition Study, 2005 vol82)

http://www.ajcn.org/content/82/3/531.long

Hipoalbumin merupakan masalah umum diantara orang dengan kondisi medis akut dan kronis. Hipoalbumin bisa disebabkan karena produksi yang menurun, pengeluaran yang berlebihan, redistribusi albumin keluar ruang intravaskuler, dilusi albumin dalam ruang intravaskuler. Pada pasien hipoalbumin sedang atau berat bisa timbul akumulasi cairan, penurunan volume plasma, dan tromboembolisme. Mengobati penyakit yang mendasari pada hipoalbumin merupakan faktor paling penting dalam mengelola pasien hipoalbumin. 4
(Albumin in Health and Disease: Causes and Treatment of Hypoalbuminemia Juliene L. Throp,VMD)

Hipoalbumin sering ditemukan pada pasien sakit kritis di rumah sakit. Bila penyakit menyebabkan hipoalbumin sedang atau berat dapat mempengaruhi perjalanan klinis dan berdampak negatif terhadap prognosis. Pertimbangan pengobatan untuk pasien hipoalbumin harus mencari penyebab hipoalbumin. Pengobatan pasien dengan hipoalbumin harus diarahkan pada penyakit primer. Pemberian dukungan nutrisi, penyesuaian obat, mencegah tromboemboli dan pengaturan pemberian koloid dapat memberikan hasil yang baik dan dapat menyelamatkan nyawa. 5 (Department of Cardiology, Aubagne Hospital, Aubagne, France)

Anda mungkin juga menyukai