Perlindungan dan pengelolaan LH meliputi : Perencanaan, pemanfaatan, pengendalian, pemeliharaan, pengawasan dan penegakan hukum Perencanaan perlindungan dan pengelolaan LH dilaksanakan melalui tahapan : 1. Inventarisasi LH 2. Penetapan Wilayah ekoregion 3. Penyusunan RPPLH
3.
4. 5. 6. 7. 8.
Illegal logging Kebakaran hutan dan lahan Alih fungsi lahan dll
KERUSAKAN LINGKUNGAN
EROSI/ SEDIMENTASI
DEBIT BESAR
INDUSTRI/HOTEL/
DEBIT KECIL
PENCEMARAN AIR
KRISIS AIR BANJIR
20.000
15.000
0.000 S umatera Jawa & Madura Bali & Nusa Tenggara Kalimantan S ulawesi Maluku & Papua
PULAU
1 Sumatera 2 Jawa & Madura 3 Bali & Nusa Tenggara 4 Kalimantan 5 Sulawesi 6 Maluku & Papua JUMLAH
735.038,00 6.150,00 1.634,00 187.221,00 1.560,00 4.234,00 59.933,00 1.008.055,00 246.782,00 980.969,00 3.217.998,00 499,00 472,00
8.400,00 588,00 911,00 2.057,00 852,00 943,00 8.175,00 379,00 1.302,00 26.841,00 8.159,00 10.193,00
PROSES PENETAPAN KELAS AIR MUTU AIR SAAT INI KELAS 2 MUTU AIR SASARAN KELAS 1
SEGMENT 2
KELAS 3
KELAS 2
SEGMENT 3
KELAS 3
KELAS 2
SUMBER KERUSAKAN SUMBER PENCEMAR KONSERVASI DAN PKL IMPLEMENTASI, MONEV & PELAPORAN
(1) Kelas A : baik sekali, skor = 0 memenuhi baku mutu (2) Kelas B : baik, skor = -1 s/d -10 cemar ringan (3) Kelas C : sedang, skor = -11 s/d -30 cemar sedang (4) Kelas D : buruk, skor = -31 cemar berat
Sungai yang dipantau: Sungai Barito Mutu Kelas Air yang di pantau : Kelas II Parameter parameter yang melampaui baku mutu (PP 82 tahun 2001): BOD, COD, Phosfat, Zn, Cl2, dan Nitrat
Perhitungan status mutu air dengan menggunakan metode STORET menghasilkan skor rata-rata 70 yang berarti segmen sungai yang dipantau tersebut berada dalam kondisi tercemar berat..
Sungai yang dipantau: Sungai Jelai Mutu Kelas Air yang di pantau : Kelas I dan II Parameter parameter yang melampaui baku mutu (PP 82 tahun 2001): BOD, COD, Zn, Fenol, dan dan E.Coli
Untuk parameter logam berat mercuri (Hg) sudah terdeteksi di semua segmen sungai yang dipantau, tapi konsentrasinya masih dibawah baku mutu yang ditetapkan. Perhitungan status mutu air dengan menggunakan metode STORET menghasilkan skore 96 yang berarti segmen sungai yang dipantau tersebut berada dalam kondisi tercemar berat..
Sungai yang dipantau: Sungai Kapuas Mutu Kelas Air yang di pantau : Kelas I dan II Parameter parameter yang melampaui baku mutu (PP 82 tahun 2001): DO, BOD, COD, Zn, Fe, Mn, Fenol, dan
E.Coli Untuk parameter logam berat mercuri (Hg) sudah terdeteksi di semua segmen sungai yang dipantau, tapi konsentrasinya masih dibawah baku mutu yang ditetapkan.
KP
IUP
1 2 3. 4.
188
80 173
TERIMA KASIH