Anda di halaman 1dari 18

" "

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas pada mata kuliah Ulumul Hadits Dosen Pengampu: Dr. Asyhar Kholil, Lc., M.A.

Oleh: NUR KHASBI ASIDIQI

PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER PENDIDIKAN ISLAM UNIVERSITAS SAINS AL-QUR'AN (UNSIQ) JAWA TENGAH DI WONOSOBO 2012

"BANYAK BERTANYA"

PENDAHULUAN Dalam dunia pendidikan, bertanya adalah sarana terpenting dalam mengetahui sampai mana pemahaman peserta didik atas materi yang telah disampaikan seorang guru. Maka benar sebuah pernyataan 'Bertanya adalah separuh dari kepahaman'. Sengaja penulis mengangkat masalah ini, namun yang dimaksud banyak bertanya tentunya bukan banyak bertanya seperti pernyataan di atas, tetapi yang dimaksud adalah seperti pertanyaannya Bani Israil kepada nabi Musa as ketika beliau memerintahkan mereka untuk menyembelih sapi. Dalam surat al-Baqarah : 67-71 Dan (ingatlah), ketika Musa berkata kepada kaumnya: "Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyembelih seekor sapi betina." Mereka berkata, "Apakah kamu hendak menjadikan kami bua ejekan:" Musa menjawab, "Aku berlindung kepada Allah agar tidak menjadi seorang dari orang-orang yang jahil." Mereka menjawab, "Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami, agar Dia menerangkan kepada kami, sapi betina apakah itu." Musa menjawab, Sesungguhnya Allah berfirman bahwa sapi betina itu adalah sapi betina yang tidak tua dan tidak muda; pertengahan antara itu; maka kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu." Mereka berkata, "Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami agar Dia menerangkan kepada kami apa warnanya?" Musa menjawab, "Sesungguhnya Allah berfirman bahwa sapi betina itu adalah sapi betina yang kuning, yang kuning tua warnanya, lagi menyenangkan orang-orang yang memandang." Mereka berkata, "Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami agar Dia menerangkan kepada kami bagaimana hakikat sapi betina itu, karena sesungguhnya sapi itu (masih) samar bagi kami dan sesungguhnya kami insya Allah akan mendapat petunjuk (untuk memperoleh sapi itu)." Musa berkata, "Sesungguhnya Allah berfirman bahwa sapi betina itu adalah sapi betina yang belum pernah dipakai untuk membajak tanah dan tidak pula untuk mengairi tanaman, tidak bercacat, tidak ada belangnya." Mereka berkata, "Sekarang barulah kamu menerangkan hakikat sapi betina yang sebenarnya." Kemudian mereka menyembelihnya dan hampir saja mereka tidak melaksanakan perintah itu."

PEMBAHASAN
A. Matan Hadist 1. Diriwayatkan Bukhari dalam kitab berpegang teguh kepada al-Qur'an dan

Sunnah yaitu hadist ke-6844 disebutkan:

: 1 Ismail berkata kepada kita, Malik berkata padaku dari Abi Zinad
dari al-A'raj dari Abi Hurairah dari Nabi SAW bersabda, "Tinggalkanlah aku (dengan) apa yang saya tinggalkan kepada kalian, sesungguhnya orang-orang sebelum kalian binasa karena pertanyaan mereka dan perselisihan mereka atas nabi-nabi mereka. Maka jika saya melarang kalian atas sesuatu, maka jauhilah dan jika saya memerintahkan kepada kalian sesuatu, maka kerjakanlah itu )semampu kalian." (HR. Bukhari
2. Diriwayatkan Muslim dalam kitab Haji pada bab kewajiban berhaji sekali

dalam seumur yaitu hadist ke-412 disebutkan:

: : : " : " : : 2 Dan berkata padaku Zuhair bin Harb, berkata pada kita Yazid bin
Harun, Rabi' bin Muslim al-Qursyi mengabarkan kepada kita dari Muhammad

1 2

. . " 83 106-162 . 21 :

bin Ziyad dari Abu Hurairah berkata Rasulullah SAW berkhotbah kepada kita, maka beliau bersabda, "Wahai manusia Allah telah mewajibkan kepada kalian haji, maka berhajilah." Maka seorang laki-laki berkata, "Apakah tiap tahun ya Rasulullah?" maka beliau diam, sampai orang tadi mengucapkannya tiga kali. Maka Rasulullah SAW bersabda, "Jika saya berkata ya, maka itu wajib dan kalian tidak akan mampu. " Kemudian beliau bersabda, "Biarkanlah aku (dengan) apa yang saya tinggalkan kepada kalian, maka sesungguhnya orangorang sebelum kalian binasa karena banyaknya pertanyaan mereka dan perselisihan mereka atas nabi-nabi mereka. Maka jika saya memerintahkan kepada kalian sesuatu, maka kerjakanlah itu dengan semampu kalian dan jika saya melarang kalian atas sesuatu, maka jauhilah itu. " (HR. Muslim)
3. Diriwayatkan Turmudzi dalam kitab ilmu pada bab mencukupkan dengan

apa yang dilarang oleh Rasulullah SAW yaitu hadist ke-2820 disebutkan:

: : 3 . .
Hannad berkata kepada kita, Abu Mu'awiyah mengabarkan kepada kita dari al-A'masy dari Abu Shalih dari Abu Hurairah berkata, Rasulullah SAW bersabda, "Tinggalkanlah aku (dengan) apa yang saya tinggalkan kepada kalian, maka jika saya berkata kepada kalian, ambillah ia dariku, maka sesungguhnya orang-orang sebelum kalian binasa karena banyaknya pertanyaan mereka dan perselisihan mereka atas nabi-nabi mereka. " Hadist ini Hasan lagi shahih. (HR. Turmudzi)
4. Diriwayatkan Nasa'i dalam kitab manasik haji pada bab kewajiban berhaji

disebutkan:

:
3

. . .104-134 211 :

: : : : : : 4 Muhammad bin Abdullah bin al-Mubarok al-Makhrumi mengabarkan


kepada kita, Abu Hisyam yang namanya adalah al-Mugirah bin Salamah berkata kepada kita, Rabi bin Muslim berkata kepada kita, Muhammad bin Ziyad berkata kepada kita dari Abu Hurairah berkata, Rasulullah SAW berkhotbah kepada manusia, maka beliau bersabda, "Sesungguhnya Allah SWT telah mewajibkan atas kalian haji." Maka seorang laki-laki berkata, "pada tiap-tiap tahun?", maka beliau diam atasnya sampai ia mengulang tiga kali. Maka beliau bersabda, "Jika saya berkata ya, maka itu wajib dan jika wajib, kalian tidak akan sanggup mengerjakannya. Biarkanlah aku (dengan) apa yang saya tinggalkan kepada kalian, maka sesungguhnya orang-orang sebelum kalian binasa karena banyaknya pertanyaan mereka dan perselisihan mereka atas nabi-nabi mereka. Maka jika saya memerintahkan kepada kalian sesuatu, maka ambillah (kerjakanlah) semampu kalian dan jika saya melarang kalian atas sesuatu, maka jauhilah." (HR. Nasa'i)
5. Diriwayatkan Ibnu Majah dalam pendahuluan pada bab mengikuti sunnah

Rasulullah SAW yaitu hadist ke-2 disebutkan:

: : :

. . ) 2480/ 2833( 220 : .

5 Abu Abdillah berkata kepada kita, Muhammad bin Shabah menceritakan


kepada kita sesungguhnya Jarir dari al-A'masy dari Abi Shalih dari Abu Hurairah berkata, Rasulullah SAW bersabda, "Biarkanlah aku (dengan) apa yang saya tinggalkan kepada kalian, maka sesungguhnya orang-orang sebelum kalian binasa karena pertanyaan mereka dan perselisihan mereka atas nabinabi mereka. Maka jika saya memerintahkan kepada kalian sesuatu, maka ambillah (kerjakanlah) semampu kalian dan jika saya melarang kalian atas sesuatu maka jauhilah." (HR. Ibnu Majah)

B. Penelitian Sanad Hadist

1. Skema seluruh mukhrij Sebenarnya hadist ini diriwayatkan oleh Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Nasa'i, Ibnu Hanbal dan Ibnu Majah, namun karena penulis belum mendapatkan kitab musnad Ibnu Hanbal Jilid 2, maka penulis cukupkan riwayat dari 5 yang lainnya dengan dilengkapi jenis persambungan sanadnya.

2 : . . . 121-102

2. Jarh dan Ta'dil dari Masing-masing Rawi Untuk jarh dan ta'dil dari para perawi, penulis hanya meneliti dari tiga jalur periwayatan saja, yaitu Muslim, Tirmidzi dan Nasa'i. Dan untuk guru dan murid, penulis cukupkan yang dibutuhkan saja, sehingga tidak disebutkan secara keseluruhan, a. Periwayatan dari jalur Muslim 1) Zuhair bin Harb6 Nama lengkap beliau adalah Zuhair bin Harb bin Syaddad al-Harasyi, Abu Khaitsamah an-Nasa'i. Beliau tinggal di Baghdad, pemimpin bani al-Huraisy bin Ka'b. Guru-guru beliau adalah Abdullah bin Idris, Ibnu 'Uyainah, Hafs bin Giyas, Hamid bin Abdurrahman, Jarir bin Abdul Hamid, Ibnu 'Aliyah, Abdurrahman bin Namir, Abdurrazak, Ubadah bin Sulaiman, Umar bin Yunus, Marwan bin Mu'awiyah, Muadz bin Hisyam, Hasyim, Yazid bin Harun, Qaththan, Abi Nadzr dan Khulq. Dan murid-murid beliau adalah Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Ibnu Majah. Mu'awiyah bin Shalih berkata dari Ibnu Mu'in: ia tsiqoh. Ali bin Junaid berkata dari Ibnu Mu'in juga: cukup untuk diterima. Ibnu Hatim berkata: ia shaduq (jujur). Ya'qub bin Syaibah berkata: Zuhair lebih pantas dari Abdullah bin Abi Syaibah, karena Abdullah terlalu meringankan hadist tanpa membeda-bedakan lafadznya. al-Ajuri berkata kepada Abu Dawud: Abu Khaitsamah hujjah periwayatannya, ia berkata sungguh bagus sekali ilmunya. Nasa'i berkata: ia tsiqoh lagi terpercaya. Muhammad bin Abdullah berkata: ia meninggal pada tahun 234 H. 2) Yazid bin Harun7 Nama lengkap beliau adalah Yazid bin Harun bin Wadi. Guruguru beliau adalah Sulaiman at-Taimi, Hamid at-Thawil, 'Ashim al-

Al-Asqalani, Ahmad bin Ali bin Hajar, Tahdzibu at-Tahdzib, Juz 3, Darul Kutub al-Ilmiyah, BirutLebanon. hlm. 303
7

Ibid. Juz 11. hlm. 366

Ahwal,

Ismail

bin

Abi

Khalid,

Abi

Malik

al-Asyju'i,

Ibnu Aun, Rabi' bin Muslim, Syu'bah, ats-Tsauri, dan lain-lain. Murid-murid beliau adalah Baqiyah bin al-Walid, Adam bin Abi Iyas, Ahmad bin Hanbal, Ishaq bin Rahawiyah, Yahya bin Mu'in, 'Ali bin al-Madani, 2 anaknya Ibnu Syaibah, Bayan bin Amr, Muhammad bin Hatim, Zuhair bin Harb, dan lain-lain. Ibnu al-Madani berkata: ia termasuk tsiqoh dan berkata di lain waktu: saya tidak melihat orang yang lebih hafal darinya. Ibnu Mu'in berkata: ia tsiqoh. al-'Ajuli berkata: ia tsiqoh dan tsabit di dalam hadist, rajin beribadah, bagus shalatnya serta selalu shalat dhuha 16 harakat. Abu Zar'ah berkata dari Abi Bakar bin Abi Syaibah: saya tidak pernah melihat seseorang yang lebih teliti hafalannya dari Yazid. Mu'mal bin Ihab berkata: saya mendengar Yazid berkata saya tidak pernah mentadlis sebuah hadist kecuali satu hadist dari 'Aun. Muhammad bin Qudamah al-Jauhari berkata: saya mendengar Yazid berkata saya hafal 25.000 sanad, tidak (untuk) sombong. 3) Rabi' bin Muslim8 Nama lengkap beliau adalah al-Rabi' bin Muslim al-Jumahi, Abu Bakar al-Basyri. Guru-guru beliau adalah Muhammad bin Ziyad alQurasyi, Hasan Basyri, Khashib bin Jahd, dan lain-lain. Murid-murid beliau adalah Ibnu Mahdi, Qaththan, Ibnu Mubarok, Yazid bin Harun, Khalid bin Harits, Abdurrahman bin Salam, Abu Hisyam, dan lain-lain. Abdullah bin Ahmad berkata dari bapaknya: ia syaikh yang tsiqoh. Abu Dawud berkata ia yang lebih layak meriwayatkan dari Muhammad bin Ziyad. Ibnu Abi 'Ashim menyebutkan bahwa ia meninggal pada tahun 167 H. 'Ajuli berkata: ia tsiqoh dan Ibnu Hibban mencantumkannya dalam (kitabnya) ats-tsiqot.

Ibid. Juz 3. hlm. 225

4) Muhammad bin Ziyad9 Nama lengkap beliau adalah Muhammad bin Ziyad al-Qurasyi al-Jumahi, Abu al-Harits al-Madani. Guru-guru beliau adalah Fudhail bin Abbas, Muhaishah bin Mas'ud, Abi Hurairah, Aisyah, Abdullah bin Zubair, dan lain-lain. Murid-murid beliau adalah anaknya Harist, Khalid al-Khadda', Husain bin Waqid, Hisyam bin Hisan, Yunus bin 'Ubaid, Rabi' bin Muslim, Hamadan, Utsman bin Abdurrahman, dan lain-lain. Ibrahim bin Hani' berkata dari Ahmad: ia tsiqoh. Abu Thalib berkata saya bertanya kepada Ahmad tentangnya, maka ia berkata: ia termasuk orang yang tsiqoh dan tiada seorang yang meriwayatkan darinya dari Hamad bin Salamah yang lebih baik hadistnya. Ishaq bin Manshur dari Ibnu Mu'in berkata: ia tsiqoh. Al-Ajuri berkata : Abu Dawud memujinya. Tirmidzi dan Nasa'i berkata: ia tsiqoh. 5) Abu Hurairah10 Nama lengkap beliau adalah Abu Harairah ad-Darasi al-Yamani. Ada perbedaan pendapat mengenai nama beliau dan nama bapaknya. Ada yang mengatakan namanya adalah Abdurrahman bin Shahr, ada juga Abdullah bin 'Amr, Sukain bin Wadzamah, dan lainnya. Namun yang lebih masyhur adalah Abdurrahman bin Shahr. Guru-guru beliau adalah Rasulullah SAW, Ubay bin Ka'ab, Usamah bin Zaid, Bashrah bin Abi Bashrah al-Ghifari, Umar bin Khattab, dan lain-lain. Murid-murid beliau adalah Ibrahim bin Ismail, Ibrahim bin Abdullah bin Hunain, Ishaq bin Ismail, Anas bin Malik, Sa'id bin Abi Hasan al-Basyri, Abdurrahman bin Hurmuz al-A'raj, Muhammad bin Ziyad al-Jamahiy, Abu Shalih as-Samman, Abu Hasyim al-Madani, dan lain-lain.

Ibid Juz 9. hlm. 144

10

al-Mizzi, Jamaluddin Abi al-Hajjaj Yusuf. Tahdzibu al-Kamal. Juz 22. Darul Fikr, BirutLebanon. Hlm. 90

Bukhari berkata, "Orang yang meriwayatkan darinya sekitar 800 orang atau lebih dari ahlul 'ilmi baik dari sahabat, tabi'in atau lainnya." Zuhri berkata dari Abdurrahman al-A'raj, saya mendengar Abu Hurairah berkata, "Sesungguhnya kalian mengira bahwa Abu Hurairah banyak meriwayatkan hadist Rasulullah SAW, maka demi Allah ketahuilah bahwa saya adalah orang miskin dari sahabat Rasul yang tidak pernah kenyang perutnya. Sedangkan orang-orang muhajirin sibuk dalam perniagaan di pasar dan orang-orang Anshar sibuk untuk menginvestasikan hartanya. Kemudian saya hadir di majlisnya Rasulullah SAW, maka beliau berkata, Barangsiapa yang menggelar pakaiannya sampai selesai kebutuhanku kemudian baru mengambilnya, maka barang siapa lupa atas apa yang dia dengar dariku, saya akan (mendo'akan) untuk melapangkan ingatannya sampai ia menyampaikan hadistnya.' Kemudian beliau memberikannya kepadaku, maka demi jiwa yang diriku di tanganNya, saya tidak pernah lupa lagi dengan apa yang telah saya dengar darinya." Sufyan bin 'Uyainah berkata, "Abu Hurairah dan Aisyah meninggal pada tahun 57 H." Abu Hasan alMadani, Ali bin al-Madani, Yahya bin Bukair, Khalifah bin Khayyath dan Amr bin Ali berkata, "Abu Hurairah meninggal pada tahun 57 H." Waqidi, Abu 'Ubaid, Abu Umar adh- Dharir dan Ibnu Munir berkata, "Beliau meninggal pada tahun 59 H."

b. Periwayatan dari jalur Tirmidzi 1) Hannad11 Nama lengkap beliau adalah Hannad bin al-Sarra bin Mush'ab bi Abi Bakar bin Syibr bin sha'fuq bin Amr bin Zurarah. Guru-guru beliau adalah Abdurrahman bin Abi Zinad, Abu Mu'awiyah adh-Dharir, dan lain-lain. Murid-murid beliau adalah Bukhari, Muslim, Nasa'i, Ahmad bin Hanbal, Tirmidzi, dan lain-lain.
11

Ibid. Juz 11. hlm. 77

10

Bukhari meriwayatkan darinya tentang penciptaan hamba dan lainnya serta cucu saudaranya. Ahmad bin Hambal berkata: "Ambillah Hannad." Abu Hatim berkata, "Ia shaduq (jujur)." Qutaibah berkata, "Saya tidak pernah melihat Waqi' mengagungkan seseorang seperti ia mengagungkan Hannad." Nasa'i berkata, "Ia tsiqoh." Ibnu Hibban mencantumkannya di (kitabnya) ats-Tsiqot. 2) Abu Mu'awiyah12 Nama lengkap beliau adalah Abu Mu'awiyah adh-dhorir al-Kufi, atau Muhammad bin Khazim at-Tamimi. Guru-guru beliau adalah 'Ashim al-Ahwal, Abi Malik al-Asyju'i, Sa'id, Yahya Ibnu Sa'id al-Anshari, al-A'masy, Dawud bin Abi Hind, dan lain-lain. Murid-murid beliau adalah Ibrahim, Ibnu Juraij, Yahya alQaththan, Yahya bin Hisan, Ahmad bin Hanbal, Hannad bin al-Sari, Abu Musa Muhammad bin al-Mutsanna, dan lain-lain. Abu Ayyub bin Ishaq bi safari berkata: saya bertanya kepada Ahmad dan Yahya tentang Abu Mu'awiyah dan Jarir, maka berkata Abu Mu'awiyah lebih kita senangi ketika keduanya mengambil dari alA'masy. Abdullah bin Ahmad berkata: saya mendengar ayahku berkata Abu Mu'awiyah di selain hadisnya al-A'masy mudhtharib karena hafalannya kurang baik. Duwairi berkata dari Ibnu Mu'in: Abu Mu'awiyah lebih baik dari Jarir dalam hadisnya al-A'masy. Ya'qub bin Syaibah berkata: ia tsiqoh walau kadang mentadlis serta ia seorang murji'ah. al-Ajuri berkata dari Abu Dawud: ia seorang murji'ah, dikatakan di kesempatan lain ia pemimpin murji'ah di Kufah. Nasa'i berkata: tsiqoh. Ibnu Khurrasy berkata: jujur di hadisnya al-A'masy dan selainnya ada idhthirab. Ibnu Hibban mencantumkannya di atstsiqot bahwa ia hafidz, teliti tetapi ia seorang murji'ah yang jelek. Ahmad bin Hambal menuturkan ia meninggal pada tahun 112 H.

12

Ibid. Juz 9. hlm. 116

11

3) al-A'masy13 Nama lengkap beliau adalah Abu Muhammad al-A'masy atau Sulaiman bin Mihran al-Asadi al-Kahili. Guru-guru beliau adalah Abu Shalih, dll. Murid-murid beliau adalah Abu Mu'awiyah, dan lain-lain. Ia seorang yang tsiqoh dan hafidz, pandai tentang qira'at, waro' tetapi sering mentadlis hadis. Meninggal pada tahun 47 atau 48 H. 4) Abu Shalih14 Nama lengkap beliau adalah Dzakwan, Abu Shalih as-Samman al-Zayyat al-Madani, Maulanya Juwairiyyah binti al-Ahmas alGathafani. Guru-guru beliau adalah Abu Hurairah, Abu Darda', Abu Sa'id al-Hudriy, 'Uqail bin Abi Thalib, dan lain-lain. Murid-murid beliau adalah Anaknya Suhail, Shalih, Abdullah, 'Atha' bin Abi Riyah, Abdullah bin Dinar, al-A'masy, Abu Hazim Salmah Ibnu Dinar, dan lain-lain. Abdullah bin Ahmad berkata dari bapaknya, "Dia tsiqah, tsiqah dari kebanyakan manusia dan paling terpercaya." Ibnu Mu'in berkata, "Dia tsiqah." Abu Hatim berkata, "Dia tsiqah, baik hadistnya dan bisa dipakai hujjah." Abu Zar'ah berkata, "Tsiqah, lurus hadistnya." Abu Dawud berkata, saya bertanya kepada Ibny Mu'in, "Siapa orang yang paling tsabat pada Abu Hurairah?" maka ia menjawab, "Ibnu alMusayyab, Abu Shalih, Ibnu Sirin, al- Maqbari, al-A'raj dan Abu Rafi'." 5) Abu Hurairah Lihat keterangannya pada periwayatan Muslim c. Periwayatan dari jalur Nasa'i 1) Muhammad bin Abdullah bin al-Mubarak15 Nama lengkap beliau adalah Muhammad bin Abdullah bin al-

13

al-'Asqalani, Ahmad bin Ali bin Hajar. Taqrubu at-Tahdzib. Juz 1. Darul Kutub al-'Ilmiyah, BirutLebanon. hlm. 392
14 15

Ibid. Juz 3. hlm. 195 Ibid, Juz 9. hlm. 236

12

Mubarok al-Mukhrimi. Bapak dari Ja'far al-Baghdhadi al-Madani alHafidz, seorang qodhi daerah Hulwan. Guru-guru beliau adalah Abu Mu'awiyah adh-Dharir, Yahya alQaththan, Ibnu Mahdi, Abi Amir al-'Aqd, Abi Salamah, al-Mughirah bin Salamah, dan lain-lain. Murid-murid beliau adalah Bukhari, Abu Dawud, Nasa'i dari Ahmad bin 'Ali al-Maruzi, Abu Hatim, Ibrahim al-Harbi, dan lain-lain. Ibnu Uqdah berkata: saya mendengar Nashr bin Ahmad bin Nashr berkata Muhammad bin Abdullah al-Mukhrimi adalah seorang hafidz yang teliti lagi dipercaya. Ibnu Hatim berkata: Bapakku menulis darinya sedang ia adalah jujur dan tsiqoh, bapakku ditanya tentangnya, maka ia berkata: tsiqoh dan tsiqoh. Nasa'i berkata: tsiqoh dan Daruquthni berkata: tsiqoh dan hafidz. Ibnu Hibban mencantumkannya dalam (kitabnya) atstsiqot. Ibnu Qoni' berkata: beliau meninggal pada tahun 254 H tetapi Ibnu Hibban berkata: meninggal sekitar tahun 260 H. 2) Abu Hisyam 16 Nama lengkap beliau adalah al-Mughirah bin Salamah alMakhzumi atau lebih terkenal dengan sebutan Abu Hisyam al-Qurasyi al-Bashri. Guru-guru beliau adalah Mahdi bin Maimun, Nafi' bin 'Amr Wahb, Ibban al-Mathar, Rabi' bin Muslim, dan lain-lain. Murid-murid beliau adalah Ali bin al-Madani, Ishaq bin Rahawiyah, Abu Musa, Muhammad bin Abdullah bin al-Mubarak alMakhrumi, dan lain-lain. Ali bin al-Madani berkata: ia tsiqoh. Dan berkata lagi: Tidak pernah aku melihat seorang al-Qurasyi yang lebih utama dan lebih tawadhu' darinya serta sebagian tetangganya mengabariku bahwa ia shalat sepanjang malam. Ya'qub bin Syaibah berkata: ia tsiqoh lagi tsabit. Ali bin al-Husain bin al-Junaid dan Nasa'i berkata: ia tsiqoh.
16

Ibid Juz 10. hlm. 261

13

Bukhari

berkata:

ia

meninggal

tahun

200

H.

Ibnu

Hibban

mencantumkannya dalam (kitabnya) atstsiqot. 3) Rabi' bin Muslim Lihat keterangannya pada periwayatan Muslim. 4) Muhammad bin Ziyad Lihat keterangannya pada periwayatan Muslim 5) Abu Hurairah Lihat keterangannya pada periwayatan Muslim

3. Meneliti susunan sanad Jika dilihat dari susunan sanad, maka didapatkan semua perawinya tsiqah, muttashil antara perawi satu dengan perawi lain baik yang melalui jalur Muslim, Tirmidzi dan Nasa'i dan tidak didapatkannya sebuah kemunkaran dan kecacatan ('illat) serta memiliki jalur yang banyak dan saling melengkapi.

C. Penelitian Matan Hadist

1. Susunan matan semakna Kata ( )pada riwayat Bukhari, kata ( )pada riwayat Muslim, Nasa'i dan Ibnu Majah kemudian kata ( )pada riwayat Tirmidzi dengan redaksi ( )yang semuanya berarti tinggalkanlah aku. Atau kata ( ) pada riwayat Bukhari, (

pada riwayat Muslim, Tirmidzi, Nasa'i dan Ibnu

Majah yang semua berarti sesungguhnya binasa. Atau juga kata ( )pada riwayat Bukhari dan Ibnu Majah, ( ) pada riwayat Muslim, Tirmidzi dan Nasa'i yang semuanya bermaksud sama yaitu disebabkan banyaknya pertanyaan. Ataupun kata ( )pada riwayat Bukhari, Nasa'i dan kata () pada riwayat Muslim serta kata ( )pada riwayat Ibnu Majah, Yang semuanya berarti maka tinggalkanlah/jauhilah.

14

2. Meneliti kandungan matan Untuk kandungan matan dari semua riwayat memiliki kandungan yang sama yaitu binasanya kaum terdahulu disebabkan banyaknya pertanyaan mereka dan perselisihan mereka terhadap nabi-nabi mereka. Adapun susunan yang diriwayatkan Muslim dan Nasa'i yang lebih panjang dari lainnya tidak lain itu sebagai asbabul wurud dari hadist di atas.

D. Kesimpulan Penelitian

Jika dilihat dari susunan sanad yaitu jalur Muslim, Tirmidzi dan Nasa'i, maka bisa dikatakan memiliki sanad yang baik, walaupun seperti disebutkan di dalam kitab Fathul Bari, bahwa Malik (perawi di dalam jalur Bukhari) sendiri dalam periwayatan (tafarrada bihi anhu), namun ia diikuti oleh riwayat dari Malik Abdullah bin Wahab, bahkan disebutkan Daruquthni, "Bersamanya Ishaq bin Muhammad al-Farawi dan Abdul Aziz al-Uwaisi dan dari keduanya adalah guru Bukhari." Dan disebutkan pula Thariq bin Abi Qurrah Musa bin Thariq, Walid bin Muslim, Muhammad bin Hasan asy-Syaibani sehingga lengkap 7 orang; dengan jalur inilah Bukhari mengambil Malik. 17 Dan dari segi matan, maka tidak didapatkan matan-matan yang berseberangan, tetapi saling mendukung satu sama lainnya, maka hadist di atas sudah bisa dikategorikan sebagai hadist hasan lagi shahih walau tidak sampai mencapai derajat mutawatir, sebagaimana disebutkan oleh Tirmidzi.18

E. Syarah Hadist

Sesungguhnya Rasulullah SAW memerintahkan untuk mencukupkan dengan apa yang diperintahkan dan apa yang telah dilarang dengan sabda beliau

dan sabda beliau

dengan

redaksi yang sudah dipaparkan di atas. Kemudian Rasulullah SAW mengingatkan kepada kaumnya akan nasib bangsa-bangsa terdahulu akibat memperbanyak

17 18

Al-Asqalani, Ahmad bin Ali bin Hajar, Fathul Bari, Darul Fikr, Beirut-Libanon, h. 190. At-Tirmidzi, Imam al-Hafidz Abi Isa Muhammad bin Isa bin Surah, Sunan at-Tirmidzi, juz 4, h. 152.

15

pertanyaan dan perselisihan mereka terhadap nabi-nabi mereka dengan sabda

. beliau:
Untuk pengertian bertanya di atas para ulama sepakat bahwa banyak bertanya yang dilarang oleh Rasulullah saw adalah pertanyaan yang dengan pertanyaan itu sesuatu yang tidak dilarang sebelumnya menjadi sesuatu yang dilarang atau dengannya suatu perintah menjadi lebih sulit dikerjakan. Sebagaimana firman Allah dalam surat al-Maidah: 101


"Janganlah kamu menanyakan (kepada Nabimu) hal-hal yang jika diterangkan kepadamu niscaya menyusahkan kamu." Sabda Rasulullah SAW:

: 19
Sesungguhnya sebesar-besarnya dosa orang Islam adalah orang yang bertanya tentang sesuatu yang tidak diharamkan, maka diharamkan karena pertanyaan tersebut. (HR. Bukhari)

PENUTUP Bertanya dan selalu ingin tahu adalah perbuatan yang baik, namun jika bertanya itu bermaksud ingin lari dari perintah atau mempersulit diri, maka bertanya itulah yang dikhawatirkan oleh Rasulullah SAW, karena itu akan menjadikan ia binasa atau kerasnya hati. Karena biasanya itu disebabkan oleh jadal atau debat yang tidak ada gunanya. Debat itu baik, namun debat dalam agama yang tidak memiliki faedah tidak akan menjadikan kita dekat kepada Allah, tetapi justru menjadikan ia jauh dari-Nya dan keras hati sehingga timbullah rasa sombong yang akhirnya ia justru mengkritisi apa yang disyariatkan Rasul, bukan mengamalkannya. Nasta'inu billah 'an dzalika.

19

Ibid. Hadist ke-8289 Hlm. 192

16

REFERENSI

al-Qur'an dan Terjemahnya. Toha Putera, Semarang. Tanpa tahun ai-Asqalani, Ahmad bin Ali bin Hajar. Taqrubu at-Tahdzib. Juz 1. Darul Kutub al-'Ilmiyah, Birut-Lebanon. Tanpa tahun. al-Asqalani, Ahmad bin Ali bin Hajar. Fathul Bari. Darul Fikr, Beirut-Lebanon. Tanpa tahun al-Asqalani, Ahmad bin Ali bin Hajar. Tahdzibu at-Tahdzib. Juz 3, 9, 10 dan 11. Darul Kutub al-'Ilmiyah, Birut-Lebanon. Tanpa tahun. al-Bukhari, Abi Abdullah, Shahih al-Bukhari bi syarhi al-Kirmani. Juz 25. Darul Fikr, Birut-Lebanon. Tanpa tahun. al-Mizzi, Jamaluddin Abi al-Hajjaj Yusuf. Tahdzibu al-Kamal. Juz 22. Darul Fikr, Birut-Lebanon. Tanpa tahun. an-Nisaburi, Imam bin Abi al-Husain al-Hajjaj al-Qusyairi, Shahih Muslim. Juz 2. Darul Kutub al-'Ilmiyah, Birut-Lebanon. Tanpa tahun al-Qazwini, al-Hafidz Abi Abdillah Muhammad bin Yazid Ibnu Majah, Sunan Ibnu Majah. Juz 1. Pustaka Dahlan: Indonesia. Tanpa tahun. as-Suyuthi, al-Hafidz Jalaluddin, Sunan an-Nasa'i bisyarkhi as-Suyuthi dan Hasyiyatu al-Imam as-Sanadi. Juz 5. Pustaka Thoha Putera, Semarang: Indonesia. Tanpa tahun at-Tirmidzi, Imam al-Hafidz Abi 'Isa Muhammad bin 'Isa bin Surah, Sunan atTirmidzi. Juz 4. Pustaka Dahlan: Indonesia. Tanpa tahun.

17

Anda mungkin juga menyukai