manusia Siklus hidup : - siklus seksual (skizogoni) dan gametogoni (fase isosporan) terjadi di dalam epitel intestinum penjamu definitif (kucing peliharaan ) - siklus aseksual (fase toksoplasmik) dalam tubuh manusia
Cara penularan
1.Transmisi kongenital tergantung dari ketahanan imunitas penjamu dan virulensi strain parasit. Terjadi pada awal kehamilan akan menimbulkan parasitemia dan infeksi pada plasenta kelainan kongenital pada bayi Hanya 30% infeksi terjadi pada bayi dari ibu yang terinfeksi saat kehamilan
Cara penularan
2. Transmisi melalui makanan melalui daging yang mengandung kista. Transmisi melalui daging yang tidak atau kurang matang bukan merupakan jalur penularan yang penting dibandingkan dengan penularan melalui makanan yang tercemar kista dari tinja kucing
Cara penularan
3. Penularan lain Transfusi darah dari donor yang menderita toksoplasmosis asimptomatis Melalui petugas laboratoium yang bertugas memelihara binatang dan alat suntik yang terkontaminasi
Gambaran klinis
Gangguan perkembangan Kejang Ukuran kepala normal/ < normal Ikterus +/Mikroptalmia Korioretinitis Tuli Hepatomegali Splenomegali Ekstremitas spastis Kalsifikasi serebral
Diagnosis
Cairan serebrospinal : santokrom, pleiositosis monuklear, kadar protein Gambaran darah tepi : leukopenia/leukositosis, eosinofilia (30%)
Laboratorium
Histologik
Serologik
Anti IgM dapat dideteksi pada 2 minggu setelah infeksi, mencapai puncak dalam 1 bulan, kemudian menurun dan tidak dapat terdeteksi setelah 6-9 bulan kemudian
Diagnosis
Anti IgG mencapai konsentrasi tertinggi pada 1-2 bulan setelah infeksi, titer tertinggi dapat ditemukan selama berbulan-bulan sampai setahun/lebih, kemudian menurun dan dapat ditemukan seumur hidup dengan titer rendah
Serologik
Kalsifikasi multipel diameter 1-3 mm menyebar di daerah periventrikular, oksipitoparietal dan temporal Kalsifikasi intrakranial (18%), hidrosefalus (74%)
darah tepi
Pada bayi :
- IgG didapatkan secara pasif secara transplasental dari ibu yang mendapat infeksi akut atau laten - IgM (+) infeksi akut pada bayi, karena IgM memiliki molekul besar, tidak dapat melalui plasenta
Bayi terinfeksi : titer IgG akan tetap tinggi Bayi tidak terinfeksi : IgG lambat laun akan menurun dan tidak dijumpai antibodi igM
Neonatus tersangka toksoplasmosis, tetapi IgM tidak
ditemukan maka perlu pemeriksaan serologi berkala. Zat anti IgG dari ibu lambat laun akan menghilang (tiap bulan turun separuhnya), kemudian pada usia 2-3 bulan bayi akan membentuk zat anti IgG sendiri Dx ditegakkan bila dideteksi IgM spesifik atau IgG spesifik yang menetap setelah IgG dari ibu menghilang
Tatalaksana
Pengobatan toksoplasmosis kongenital sangat
spesifik, harus dilihat kasus per kasus oleh karena manifestasi klinis yang bervariasi
Parasit tidak dapat hilang seluruhnya dan yang
Pirimetamin + sulfadiazin Pirimetamin 1 mg/kgBB/hari oral, maksimal 25 mg/hari ES pirimetamin : depresi sumsum tulang, trombositopenia, leukopneia dan anemia Sulfadiazin 85 mg/kgBB/ hari, dibagi dalam 2 dosis Asam folat 5 mg selang sehari 2 kali seminggu harus dilakukan pemantauan hitung eritrosit, leukosit dan trombosit
3.
Toksoplasmosis kongenital lama pengobatan 1 tahun pada semua kasus Toksoplasmosis kongenital + tanda inflamasi aktif (korioretinitis, kadar protein cairan likuor yang tinggi, infeksi umum) pengobatan no. 1 + kortikosteroid Toksoplasmosis kongenital sub-klinis Pirimetamin + sulfadiazin selama 6 minggu, dilanjutkan dengan spiramisin 6 minggu. Seterusnya bergantian dengan pirimidin + sulfadiazin selama 4 minggu, sampai mencapai 1
2.
3.