Anda di halaman 1dari 37

1

BAB II GAMBAR TELEVISI Pada dasarnya televisi adalah suatu sistem untuk memproduksi gambar diam seperti adegan. Akan tetapi, gambar-gambar yang diperlihatkan satu diatas yang lainnya cukup cepat memberikan ilusi gerakan. Satu kerangka gambar sendiri hanyalah sekelompok daerah yang kecil dari cahaya dan gambar. Struktur ini dapat dilihat pada Gambar 2-1.b, yang mana adalah suatu pandangan yang diperbesar untuk

memperlihatkan rincian gambar diam pada Gambar 2-1.a. Semua rincian dengan cahaya yang berubah-ubah dan bintik yang gelap melengkapi sinyal video untuk informasi gambar. Pertama-tama kita meninjau gambar hitam putih, atau monokrom, karena persyaratan ini juga berlaku untuk yang berwarna. Sebuah gambar televisi berwarna memiliki garis-garis bentuk hitam dan putih dengan warna yang diisi untuk daerah utama dari layar.Rincian yang lebih mendalam ,engenai gambar televisi diuraikan dalam topiktopi berikut: 2.1 2.2 2.3 2.4 2.5 2.6 2.7 2.8 2.9 Elemen-elemen Gambar Pemayaran Horisontal dan Vertikal Informasi Sinyal Video Gambar Bergerak Frekkuensi Kerangka (frame) dan Medan (field) Frekuensi Pemayaran Horisontal dan Vertikal Penyelarasan Horisontal dan Vertikal Pengosongan Horisontal dan Vertikal Sinyal Warna 3,58 MHz

2.10 Mutu Gambar 2.11 Saluran Pemancar Telvisi 6 MHz 2.12 Standar Transmisi

(a)

(b)

Gambar 2-1.(a) Gambar diam melukiskan informasi gambar. (b) Gambar yang diperbesar memperlihatkan masing-masing elemen gambar.

2-1 ELEMEN ELEMEN GAMBAR Pada dasarnya sebuah gambar diam adalah suatu susunan dari banyak daerah gelap dan terang yang kecil. Dalam cetakan foto, butir-butir perak halus memberikan perbedaan dalam cahaya dan naungan yang diperlukan untuk memproduksi citra (bayangan). Bila sebuah gambar dicetak dari sebuah gambar ukiran, terdapat banyak titik-titik tercetak hitam kecil yang membentuk citra.Dengan melihat pada pandangan yang diperbesar pada Gambar 2-1b, kita dapat melihat bahwa gambar tercetak tersebut tersusun dari daerah-daerah elementer kecil hitam dan putih.Struktur dasar gambar inii jelas dalam potret-potret di koran. Jika diperiksa secara cermat, bintik-bintik akan terlihat, sebab elemen-elemen gambar adalah relatif besar. Setiap daerah kecil dari cahaya atau naungan meruoakan sebuah rincian gambar atau elemen gambar. Untuk singkatnya, ini disebut pixel atau pel. Semua elemen secara bersama-sama mengandung informasi visual pada layar. Jika elemen-elemen ini ditransmisikan pada dan direproduksi dalam tingkat cahaya atau bayangan yang sama seperti yang asli dan pada posisi yang sesuai, maka gambar direproduksi.

Sebagai suatu contoh, misalakan bahawa kita ingin mentransmisikan sebuah citra dari sebuah silang hitam pada suatu dasar putih, disebelah kiri pada Gambar 2-2 ke bagian kanan gambar. Gambar dibagi dalam daerah-daerah elementer berwarna hitam dan putih seperti diperlihatkan. Elemen gambar dalam dasar hitam adalh putih dan pixelpixel yang membentuk silang adalh hitam. Bila tiap elemen gambar ditransmisikan dan direproduksi dalam posisi semula dengan bayangan hitam atau putih, citra diduplikasi.

Gambar 2-2. Pembuatan (reproduksi) sebuah gambar dengan meniru (duplikasi) elemen-elemen gambar. Pertanyaan 2-1 Jawablah Benar atau Salah a. Satu elemen gambar adalah sebuah pixel. b. Sebuah gambar diam mempunyai banyak elemen gambar c. Posisi sebuah elemen gambar tidak penting dalam produksi Jawaban: a. Benar b. Benar c. Salah

2.2 PEMARAYAN HORISONTAL DAN VERTIKAL Gambar televisi dipayar dalam deretan garis-garis horisontal yang berutan, satu di bawah yang lain. Seperti diperlihatan pada gambar 2-3. Pemayaran ini memungkinkan suatu sinyal video untuk mencakup semua elemen untuk keseluruhan gambar. Pada suatu saat, sinyal video hanya dapat memperlihatkan satu variasi. Guna memiliki satu sinyal video untuk semua varisi cahaya dan naungan, semua rincian gambar dipayar dalam tingkatan waktu yang berurutan. Pemayaran membuat reproduksi gambar televisi berbeda dengan yang pada cetakan foto (potret). Dalam sebuah potret, keseluruhan gambar direproduksi pada suatu waktu. Dalam televisi gambar dikumpulkan kembali garis demi garis dan kerangka demi kerangka. Faktor waktu ini menjelaskan mengapa sebuah gambar televisi dapat muncul dengan struktur garis yang terpotong-potong dalam segmen-segmen diagonal dan kerangka-kerangka bergulung ke atas atau ke bawah layar. Gambar telivisi dipayar dalam cara yang sama seperti anda akan membaca sebuah halaman buku untuk meliput semua kata dalam satu garis dan semua garis dalam halaman. Dimulai dari bagian atas kiri pada Gambar 2-3, semua elemen gambar dipayar dalam barisan yang berurutan dari kiri ke kanan dan dari atas ke bawah, satu garis pada satu saat. Metode ini disebut pemayaran linier horizontal (horizontal linear scanning). Ini digunakan dalam tabung kamera pada pemancar untuk membagi gambar menjadi elemen-elemen gambar; dan dalam tabung gambar pada pesawat penerima untuk mengumpulkan kembali gambar yang direproduksi.

scanning : pergaan layar atas

Berkas pemayaran kiri kanan

Bawah

Gambar 2-3. Bagaimana pemayaran linear horizontal dilakukan. Urutan unruk pemayaran semua elemen gambar adalah sebagai berikut : 1. Berkas elektron menyapu melintas satu garis horisontal, meliputi semua elemen gambar pada garis tersebut. 2. Pada ujung tiap-tiap garis, berkas kembali dengan cepat kebagian kiri untuk memulai pemayaran garis horisontal berikutnya. Waktu untuk kembali ini disebut pengulangan jejak (retrace) atau flayback. Tidak ada informasi gambar yang dipayar selama pengulangan jejak sebab pada periode ini, keduanya tabung kamera dan tabung gambar dikosongkan. Jadi pengulangan jejak haruslah cepat sekali karena mereka memboroskan waktu berkenan dengan informasi gambar.

3. Bila berkas telah kembali kesebelah kiri, posisi vertikalnya menurun sehingga berkas tersebut akan memayar garis berikutnya ke bawah dan tidak mengulangi garis yang sama. Ini dilakukan oleh gerak pemayaran vertikal dari berkas, yang diberikan sebagai tambahan bagi pemayaran horisontal. Sebagai akibat pemayaran Vertikal,semua garis horisontal miriing sedikit arah ke bawah dari atas ke bawah. Bila berkas berada di bawah, pengulangan jejak vertikal mengembalikan berkas ke atas untuk memulai kembali urutan pemaaran. Garis-Garis Setiap Kerangka Jumlah garis-garis pemayaran untuk satu gambar lengkap sebaiknya adalah besar agar mencakup jumlah elemen-elemen gambar paling banayak, dan berarti lebih terinci. Akan tetapi faktor-faktor lain membatasi pemilihan, dan ini telah distandarkan pada suatu jumlah sebesar 525 garis pemayaran untuk satu gambar atau kerangka lengkap. Ini merupakan jumlah optimum dari garis-garis pemayaran setiap kerangka untuk lebar bidang standar 6 MHz dari saluran penyiaran televisi. Kerangka Setiap Detik Perhatikan bahwa berkas bergerak dengan lambat ke arah bawah sewaktu dia memayar secara horisontal . Gerak pemayaran vertikal vertikal ini diperlukan agar garis-garis tidak akan dipayar satu di atas yang lainnya. Pemayaran horizontal menghasilkan garis-garis dari kiri ke kanan, sedangkan pemayaran vertikal menyebabkan garis-garis untuk mengisi kerangka dari atas ke bawah. Waktu untuk satu kerangka lengkap dengan 525 garis pemayaran adalah 1/30 detik. Maka laju pengulangan gambar sama dengan 30 kerangka setiap detik. Pertanyaan 2-2 Jawaban pada akhir Bab a. Berapa banyak kerangka gambar lengkap yang dipayar dalam 1 detik? b. Berapa banyak garis pemayaran horizontal dalam satu kerangka?

Jawaban: a. 30
b. 525

2-3 INFORMASI SINYAL VIDEO Dalam suatu sinyal video, amplitudo tegangan dan arus berubah terhadap waktu, persis seperti suatu sinyal audio. Tetapi sinyal video berhubungan informasi visual. Sebuah contoh sinyal video diperlihatkan pada Gambar 2-4. Tinjaulah sinyal ini sebagai hasil dari pemayaran yang diperlihatkan pada Gambar 2-3 untuk gambar pada Gambar 2-2. Sinyal video ini memperlihatkan informasi hitam putih untuk satu garis pemayaran horizontal pada pertengahan silang. Pada bagian kiri, informasi adalah putih. Selanjutnya informasi adalah hitam dan untuk waktu yang lebih lama pada titik tengah. Akhirnya informasi menjadi putih kembali pada ujung sebuah garis disebelah kanan. Suatu sinyal video dihasilkan menurut cara ini, untuk garis-garis horizontal yang dipayar melintang gambar. Jumlah sebesar 525 garis membentuk satu kerangka. Semua ke-525 garis-garis tersebut dipayar dalam 1/30 detik. Berarti kerangka berulang pada laju kecepatan sebesar 30 Hz. Perhatikan bahwa 30 Hz adalah setengah dari frekuensi jala-jala sebesar 60 Hz. Amplitudo sinyal-sinyal video dapat memiliki putih naik untuk polaqritas positif dan hitam turun untuk poliritas negatif; atau dengan polaritas berlawanan tergantung pada pemakaiannya. Dengan cara manapun, efek utama adalah putih dan hitam dinyatakan oleh polaritas-polaritas tegangan yang berlawanan dalam suatu sinyal bolak-balik video.

Gambar 2-4. Informasi sinyal video untuk satu garis pemayaran horisontal Sinyal video di reproduksi oleh sebuah tabung kamera. Alat pengambil(pick-up) ini mengubah informasi gambar dalam bentuk perubahan-perubahan listrik dalam sinyal video. Tabung kamera mencakup sebuah pelat bayangan fotolistrik untuk pengubahan cahaya. Juga, berkas elektron dibuat bergerak melintang pelat bayangan guna memayar semua elemen gambar. Secara aktual, bentuk gelombang pada Gambar 2-4 adalah untuk sebuah sinyal kamera. Untuk efek sebaliknya sebuah, tabung gambar mampu merekontruksi gambar pada layar fluoresennya. Sinyal video mengubah intensitas berkas sesuai dengan informasi gambar. Arus berkas yang paling besar menghasilkan putih. Hitam sesuai dengan arus berkas nol. Juga gambar defleksi sekeliling leher tabung melengkapi pemayaran guna mengisi layar dengan seluruhan gambar. Sinyal video adalah cara dengan mana informasi gambar dapat di bawa dari satu lokasi ke yang lain. Kebutuhan pokok adalah untuk mendapatkan informasi gambar dari keluaran kamera ke pemasukan tabung gambar. Metode yang lazim mencakup: 1. televisi rangkaian tertutup(CCTV). 2. perekaman video pada pita magnet atau piringan perekam. 3. penyiaran televisi 4. televisi kabel.

5. televisi satelit. Metode pertama menggunakan sinyal video frekuensi dasar(baseband) secara langsung, tanpa modulasi sebuah gelombang pembawa frekuensi radio(RF). Yang lainlainnya memerlukan sinyal-sinyal RF termodulasi. Pertanyaan 2-3 Pada Gambar 2-4, apakah informasi sinyal video adalah hitam atau putih di: a. Sebelah kiri? b. Tengah-tengah? Jawaban: a. Putih b. Hitam 2-4 GAMBAR BERGERAK Dengan semua elemen gambar dalam kerangka ditelevisikan dengan menggunakan proses pemayaran juga adalah perlu untukmenyajikan gambar tersebut ke mata sedemikian rupa sehingga setiap gerakan dalam adegan terlihat dilayar sebagai suatu perubahan yang lembut dan kontinyu. Dalam hal ini, system televise sangat mirip dengan gambar bergerak. Gambar 2-5 memperlihatkan sebilan (strip) film gambar bergerak. Perhatikan bahwa ini terdiri dari sederetan gambar-gambar diam dengan msing-masing kerangka gambar yang sedikit berbeda dari yang sebelumnya. Masing-masing kerangka diproyeksikan tersendiri sendiri sebagai suatu gambar yang diam. Akan tetapi, kerangka diperlihatkan satu sesudah yang lainnya dalam urutan yang cepat guna menghasilkan ilusi gerak yang kontinyu. Dalam kejadian gambar hidup komersial, 24 kerangka diperlihatkan pada layar untuk setiap detik selama mana film diproyeksikan. Sebuah pengatur cahaya (shutter) dalam

10

proyektor berputar disepan sumber cahaya. Shutter ini memperbolehkan cahaya diproyeksikan ke layar bial kerangka film adalah diam tetapi mengosongkan setiap cahaya selagi kerangka film berikutnya bergerak keposisinya. Sebagai akibatnya, pada layar terlihat suatu rangkaian kerangka-kerangka film yang diam. Satu-satunya waktu anda melihat film adalah ketika dia tidak bergerak. KETAHANAN PENGLIHATAN (PERSITENCE OF VISION). Kesan yang dibuat oleh sebarang cahaya yang terlihat oleh mata, bertahan untuk beberapa detik setelah sumber cahaya dipindahkan. Dengan demikian, jika selama interval memepertahankan pandangan ini dengan banyak pandangan yang disajikan ke mata, dan mata akan mengumpulkannya dan pengamat memiliki kesan melihat semua gamber dengan waktu yang sama. Ini adalah efek persistensi yang memungkinkan pentelevisian dari satu elemen dasar gambar pada suatu saat. Bila elemen-elemen tersebut dibayar cukup cepat, mereka kelihatan dimata sebagai sebuah gambar yang lengkap. Disamping itu, untuk menciptakan ilusi gerakan, gambar-gambar yang cukup lengkap harus diperlihatkan dalm tiap detik. Efek ini dapat dihasilkan dengan memiliki suatu laju pengulangan gambar yang lebih besar dari pada 16 setiap detik yang digunakan dalam gambar hidup adalah cukup untuk menghasilkan ilusi gerak pada layar. KEDIP (FLICKER) DALAM GAMBAR-GAMBAR HIDUP. Akan tetapi laju kecepatan sebesar 24 kerangka setiap detik tidaklah cukup cepat untuk memungkinkan terangnya sebuah gambar bercampur secara lembut dengan yang berikutnya bila diantara kerangka-kerangka layar adalah hitam. Hasilnya adalah satu kedipan cahaya yang terbatas jika layar dibuat bergantian terang dan gelap. Kedipan ini lebih jelek pada level penerangan yang lebih tinggi. Dalam film-film gambar hidup, masalah kedipan diatasi dengan menjalankan film melalui proyektor pada laju kecepatan sebesar 24 kerangka setiap detik tetapi melihatkan setiap kerangka dua kali agar selama tiap detik menyalakan 48 gambar, sebuah alat pengatur cahaya (shutter) digunakan untuk mengosongkan cahaya dari layar bukan hanya

11

ketika masing-masing kerangka berubah tetapi juga berselang-seling. Maka setiap kerangka diproyeksikan dua kali pada layar. Selama tiap detik terdapat 48 pandangan adegan, dan layar dikosongkan 48 kali setiap detik walaupun masih terdapat 24 kerangka yang sama setiap detik. Sebagai akibat dari kenaikan laju pengosongan, kedipan menghilang. Pertanyaan 2-4 Jawablah, Benar atau Salah a. Gerakan diperlihatkan oleh suatu rangkaian gambar diam yang cepat. b. Kedip dihasilkan bila laju pengosongan terlalu cepat. Jawaban: a. Banar b. Salah 2-5 FREKUENSI KERANGKA DAN MEDAN Suatu proses yang serupa dengan film gambar bergerak digunakan untuk mereproduksi gerak dalam adegan. Bukan hanya setiap gambar yang terpotong-potong menjadi banyak elemen gambar tersendiri, akan tetapi juga layar dipayar cukup cepat agar memberikan gambar-gambar atau kerangka lengkap yang cukup setiap detik guna memberikan ilusi gerak. Akan tetapi sebagai pengganti laju kecepatan sebesar 24 kerangka setiap detik yang digunakan dalam praktek gambar bergerak komersial, laju pengulangan kerangka adalah 30 setiap detik dalam televise. Laju pengulangan ini memberikan kontuinitas gerak yang diperlukan. Laju pengulangan gambar sebesar 30 setiap detik masih belum cukup cepat untuk mengatasi kedip pada level-level cahaya yang dihasilkan oleh layar tabung gambar. Sekali lagi, penyelesaiannya adalah serupa dengan yang pada gambar bergerak. Setiap kerangka dibagi menjadi dua bagian, sehingga 60 pandangan adegan disajikan ke mata

12

selama tiap detik. Akan tetapi pembagian sebuag kerangka menjadi dua bagian tidak dapat dilakukan hanya oleh sebuah pengatur cahaya seperti pada film sebab dalam televise, gambar direproduksi satu elemen pada satu saat. Sebaliknya, efek yang sama diperoleh dengan menjalin garis-garis pemayaran horizontal dalam dua kelompok, yakni satu dengan garis-garis bernomor ganjil dan yang lain dengan garis-garis bernomor genap. Setiap sekelompok garis-garis ganjil atau genap disebut medan (field). Laju pengulangan medan-medan adalah 60 setiap detik, karena dua medan dipayar selama satu periode kerangka selama satu 1/30 detik. Dalam cara ini 60 pandangan gambar diperlihatkan selama 1 detik. Laju pengulangan ini adalah cukup tepat untuk menghilangkan kedip. Laju pengulangan kerangka sebesar 30 dipilih dalam televise karena kebanyakan rumah di amerika serikat dibekali dengan daya bolak balik 60 Hz. Bila laju kerangka adalah 30 setiap detik, laju medan sama dengan frekuensi jala-jala sebesar 60 Hz. Dinegara-negara dimana frekuensi jala-jala adalah 50 Hz, laju kerangka adalah 25 Hz yang membuat frekuensi medan 50 Hz. Standard-standard televise di amerika serikat dan Negara-negara lain dibandingkan pada lampiran D. Pertanyaan 2-5 a. Beraapa banyak medan pemayaran terdapat dalam satu kerangka gambar? b. Berapa banyak medan yang dipayar dalam 1 detik? Jawaban: a. 2 b. 60

13

Gambar 2-5. Kerangka-kerangka gambar diam di dalam strip film gambar hidup

14

2.6 FREKUENSI PEMAYARAN HORISONTAL DAN VERTIKAL Laju medan sebesar 60 Hz merupakan frekuensi pemayaran vertical. Ini adalah laju kecepatan pada mana berkas electron menyelesaikan siklus gerak vertikalnya dari atas ke bawah dan kembali lagi ke atas. Dengan demikian, rangkaian-rangkaian defleksi vertical untuk salah satu dari tabung kamera atau tabung gambar beroperasi pada 60 Hz. Waktu dari setiap siklus pemayaran vertical untuk satu medan adalah detik.

Jumlah garis-garis pemayaran horizontal didalam sebuah medan adalah setengah dari jumlah 525 garis untuk sebuah kerangka lengkap, sebab satu medan mengandung setiap garis lainnya. Ini memberikan 262 garis horizontal untuk setiap medan vertical. Karena waktu untuk suatu medan adalah detik dan karena dia mengandung

262 garis, jumlah garis-garis setiap detik adalah: 262 x 60 = 15.750 Atau dengan menganggap 525 garis untuk suatu pasangan medan yang berurutan yang mana adalah sebuah kerangka, kita dapat mengalihkan laju kerangka sebesar 30 dengan 525 yang menghasilkan garis-garis yang sama 15.750 Hz ini adalah laju pada mana berkas electron menyelesaikan siklus gerak horisontalnya dari kiri ke kanan dan kembali lagi ke kiri. Dengan demikian rangkaian-rangkaian defleksi horizontal untuk salah satu tabung kamera atau tabung gambar bekerja pada 15.750 Hz. Frekuensi 15.750 Hz ini adalah laju pada mana berkas electron menyelesaikan siklus gerak horisontalnya dari kiri ke kanan dan kembali lagi kekiri. Dengan demikian rangkaian-rangkaian defleksi horizontal untuk salah satu tabung kamera atau tabung gambar bekerja pada 15.750 Hz. WAKTU UNTUK GARIS HORIZONTAL. horizontal (H) adalah H= Waktu untuk setiap garis pemayaran

detik. Dalam mikrodetik Waktu

15

Waktu dalam mikrodetik ini menunjukkan bahwa sinyal video untuk elemen-elemen gambar dalam garis-garis horizontal dapat memiliki frekuensi-frekuensi tinggi yakni dalam orde MegaHerzt, perhatikan bahwa frekuensi f sama dengan . Jika terdapat lebih banyak garis, waktu pemayaran akan lebih singkat ytang menghasilkan frekuensifrekuensi video yang lebih tinggi. Secara actual dalam system kita yakni 525 garis, frekuensi video paling tinggi dibatasi sampai mendekati 4MHz sebab adanya pembatasan 6 MHz untuk saluran pemancar televisi komersial. Pertanyaan 2-6 a. Berapa frekuensi pemayaran horizontal, dalam Hertz? b. Berapa waktu untuk pemayaran satu garis horizontal dalam mikrodetik? c. Berapa frekuensi pemayaran medan vertikal, dalam Hertz? Jawaban: a. 15.750 b. 63,5 c. 60 2.7 PENYELARASAN HORIZONTAL DAN VERTIKAL Waktu yang dihabiskan dalam pemayaran berhubungan dengan jarak dalam citra , berkas tersebut meliput elemen-elemen yang berbeda dan memberi informasi gambar yang sesuai. Dengan demikian, bila berkas elektron memayar layar tabung gambar pada penerima, pemayaran harus diatur waktunya secara tepat guna membuat informasi gambar dalam kedudukan yang tepat. Sebaliknya, berkas elektron dalam tabung gambar bisa saja memayar bagian dari layer dimana mulut seseorang seharusnya ketika informasi gambar diterima pada saat yang sesuai pada hidung orang. Untuk menjaga agar

pemayaran pemancar dan penerima sejalan, harus dikirimkan sinyal-sinyal penyelarasan khusus bersama informasi gambar untuk penerima. Sinyal-sinyal pengaturan waktu ini

16

berupa pulsa-pulsa persegi yang digunakan untuk mengontrol kedua pemayaran kamera dan penerima. Pulsa-pulsa penyelarasan dipancarkan sebagai bagian dari sinyal gambar lengkap untuk penerima, tetapi mereka terjadi pada waktu pengosongan bila tidak ada informasi yang dipancarkan. Gambar dikosongkan pada periode ini sewaktu berkas electron melakukan pengulangan jejak. Sebuah pulsa penyelarasan horisontal pada akhir tiap-tiap garis menentukan awal pengulangan jejak horisontal. Perhatikan bahwa penyelarasan adalah pada awal pengulangan jejak atau akhir penjejakan, dan bukan pada permulaan penjejakan. Pengulangan jejak horisontal dari berkas pemayaran elektron dimulai dari sebelah kanan gambar. Penyelarasan vertikal pada akhir tiap-tiap medan menentukan dimulainya pengulangan jejak vertikal. Pada waktu ini berkas pemayaran elektron berada di bagian bawah gambar. Tanpa penyelarasan medan vertikal, gambar yang diproduksi pada penerima tidak bertahan secara vertikal. Dia menggulung ke atas atau ke bawah pada layar tabung gambar. Jika garis pemayaran tidak selaras, gambar tidak bertahan secara horisontal. Dia meluncur ke kiri atau ke kanan dan kemudian tepotong-potong menjadi segmen-sesgmen diagonal. Ringkasnya, frekuensi pemayaran garis horisontal adalah 15.750 Hz. Frtekuensi pulsa-pulsa penyelarasan juga adalah 15.750 Hz. Laju kecepatan pengulangan kerangka adalah 30 setiap detik, tetapi frekuensi pemayaran medan vertikal adalah 60 Hz. Frekuensi pulsa-pulsa penyelarasan vertikal juga adalah 60 Hz. Perhatikan bahwa frekuensi-frekuensi pemayaran sebesar 15.750 dan 60 Hz adalah tepat untuk televisi monokrom tetapi hanya pendekatan bagi televisi berwarna. Dalam pemancaran berwarna, frekuensi pemayaran garis horisontal persis 15.734,26 Hz dan frekuensi pemayaran medan vertikal adalah 59,94 Hz. Frekuensi-frekuensi pemayaran yang tepat ini digunakan untuk memperkecil interferensi antara sinyal

17

pembawa tambahan warna pada 3,579545 Mhz dan sinyal luminasi (satu warna). Akan tetapi frekuensi-frekuensi pemayaran horisontal dan vertikal umumnya dapat dianggap sebagai 15.750 dan 60 Hz sebab rangkaian-rangkaian defleksi secara otomatis diselaraskan pada frekuensi pemayaran yang diperlukan untuk keduanya yakni penyiaran monokrom (satu warna) dan berwarna. Pertanyaan 2-7 a. Berapa frekuensi pulsa-pulsa penyelarasan horisontal, dalam Hertz untuk tiap-tiap garis? b. Berapa frekuensi pulsa-pulsa penyelarasan vertikal untuk setiap medan, dalam Hertz? Jawaban: a. 262 1 60 15.750Hz 2 b. 60 Hertz

2.8 PENGOSONGAN HORISONTAL DAN VERTIKAL Dalam televisi, pengosongan berarti menjadi hitam. Sebagai bagian dari sinyal video, tegangan pengosongan adalah pada level hitam. Tegangan video pada level hitam memutuskan arus berkas dalam tabung gambar untuk mengosongkan cahaya dari layar. Tujuan pulsa-pulsa pengosongan ini adalah untuk membuat pengulangan jejak yang diperlukan tidak kelihatan dalam pemayaran. Pulsa-pulsa horisontal pada 15.750 Hz mengosongkan pengulangan jejak dari kanan ke kiri untuk tiap-tiap garis. Pulsa-pulsa vertikal pada 60 Hz mengosongkan pengulangan jejak dari bawah ke atas untuk tiap medan. Waktu yang diperlukan untuk pengosongan horisontal mendekati 16 persen dari tiap garis horisontal (H). Waktu horisontal tetap adalah 63,5 det, termasuk penjejakan dan pengulangan jejak. Maka waktu pengosongan untuk tiap garis adalah 63,5 X 0,16 = 10,2 det. Waktu pengosongan H ini berarti bahwa pengulangan jejak dari kanan ke kiri

18

harus selesai dalam 10,2 det sebelum mulainya informasi gambar visible selama pemayaran dari kiri ke kanan. Waktu untuk pengosongan vertikal (V) adalah mendekati 8 persen dari masingmasing medan V. Waktu vertikal total adalah 1
60

detik termasuk penjejakan arah ke

bawah dan pengulangan jejak arah ke atas. Maka waktu pengosongan untuk setiap medan adalah 1
60 0,08 0,0013 detik. Waktu pengosongan V ini berarti bahwa dalam 0,0013

detik pengulangan jejak vertikal harus lengkap dari bawah ke atas gambar. Pengulangan jejak berlangsung selama waktu pengosongan sebab penyelarasan pemayaran. Pulsa-pulsa penyelarasan menentukan mulainya pengulangan jejak. Masingmasing pulsa penyelarasan horisontal disisispkandidalam sinyal video selama waktu pulsa pengosongan horisontal. Juga setiap pulsa penyelarasan vertikal disisipkan didalam sinyal video selama waktu pulsa pengosongan vertikal. Ringkasnya, pertama-tama sebuah pulsa pengosongan meletakkan sinyal video pada level hitam; kemudian sinyal penyelarasan memulai pengulangan jejak dalam pemayaran. Urutan ini berlaku bagi kedua pengosongan yakni pengulangan jejak horisontal dan vertikal. Pertanyaan 2-8 a. Apakah layar televisi dikosongkan 30 atau 60 kali setiap detik? b. Berapa frekuensi pulsa-pulsa pengosongan H setiap garis, dalam Hertz? Jawaban: a. Layar televisi dikosongkan 60 kali setiap detik. b. 15.750 Hertz

2.9 SINYAL WARNA 3,58 Mhz Sistem pada televisi berwarna sama seperti pada monokrom kecuali bahwa informasi berwarna juga dugunakan dalam adegan. Ini dilakukan dengan memandang informasi gambar dinyatakan dalam merah, hijau dan biru. Bila gambar dipayar pada tabung kamera, dihasilkan sinyal-sinyal video terpisah untuk informasi gambar merah, hijau dan

19

biru. Filter-filter optik berwarna memisahkan warna-warna untuk kamera. Akan tetapi untuk penyiaran dalam saluran televisi 6 Mhz, sinyal-sinyal merah, hijau dan biru digabungkan guna membentuk dua sinyal ekivalen, yakni satu untuk terang dan yang lain untuk warna. Secara khusus kedua sinyal yang ditransmisikan ini adalah sebagai berikut: 1. Sinyal luminasi (luminance signal). Sinyal ini hanhya mengandung variasi terangnya informasi gambar, termasuk rincian yang halus, seperti dalam sinyal satu warna. Sinyal luminasi digunakan untuk memproduksi gambar hitam dan putih atau monokrom. Biasanya dinamai sinyal Y (bukan untuk kuning). 2. Sinyal warna(chrominance signal). Sinyal ini mengandung informasi warna. Dia dipancarkan sebagai modulasi pada sebuah pembawa tambahan (subcarrier). Persisnya frekuensi pembawa tambahan adalah 3,579545 Mhz yang umumnya dianggap sebagai 3,58 Mhz. Dengan demikian 3,58 Mhz adalah frekuensi untuk berwaarna. Umumnya dia dinamai sinyal C untuk krominasi atau kroma. Dalam sebuah penerima televisi berwarna, sinyal berwarna digabungkan dengan sinyal luminansi untuk mendapatkan kembali sinyal mula-mula yakni merah, hijau dan biru. Kemudian sinyal-sinyal ini digunakan untuk memproduksi gambar berwarna. Layar berwarna ini memiliki fosfor-fosfor yang menghasilkan merah, hijau dan biru. Semua warna dapat dihasilkan sebagai campuran dari merah, hijau dan biru. Sebuah gambar khas televisi berwarna diperlihatkan pada pelat warna I. Dalam penerima-penerima monokrom, sinyal Y mereproduksi gambar hitam dan putih. Sinyal warna 3,58 Mhz masih belum digunakan. Sebagai akibatnya, sistem-sistem berwarna dan monokrom secara lengkap adalah sepadan. Bila suatu acara ditelevisikan dalam berwarna, gambar diproduksi berwarna oleh penerima-penerima berwarna dan hitam putih oleh penerima monokrom. Lagipula acara-acara yang ditelevisikan dalam monokrom diproduksi dalam hitam putih oleh penerima monokrom maupun berwarna. Tabung gambar tiga warna juga dapat memproduksi putih dengan menggabungkan merah, hijau dan b iru.

20

Perhatikan bahwa informasi berwarna dimulai dengan merah, hijau dn biru pada kamera dan berakhir dengan merah, hijau dan biru pada tabung gambar, sebab warnawarna ini merupakan warna utama bagi televisi. Sinyal-sinyal warna lain hanyalah informasi yag diubah (encoded) yang digunakan untuk mudahnya transmisi. Pertanyaan 2-9 Jawablah Benar atau Salah a. Sinyal luminasi Y adalah untuk informasi gambar hitam dan putih. b. Sinyal warna (krominasi) untuk berwarna adalah pada 3,58 MHz. c. Sinyal warna (krominasi) mencakup informasi gambar merah, hijau dan biru. Jawaban: a. Benar b. Benar c. Benar

2.10 MUTU GAMBAR Dengan menganggap diselaraskan ke keadaan diam, gambar yang direproduksi juga akan memiliki terang yang tinggi, kontras yang kuat, rincian yang tajam, dan kesebandingan yang tepat antara tinggi dan lebar. Persyaratan-persyaratan ini berlaku bagi keduanya, berwarna dan monokrom. Disamping itu, gambar berwarna sebaiknya memiliki warna atau saturasi yang kuat, dengan cat atau corak yang tepat.

TERANG CAHAYA (BRIGHTNESS). Keterangan (terang) adalah intensitas iluminansi rata-rata atau total dan menentukan level dasar dalam gambar yang direproduksi. Elemen-elemen gambar masing-masing dapat berubah-ubah di atas dan di bawah level terang atau rata-rata ini. Terang pada layer bergantung pada jumlah tegangan tinggi untuk tabung gambar dan bias arus searah dalam rangkaian katoda kisi. Dalam

21

pemerima-penerima televise, pengontrolan terang mengubah bias arus searah dari tabung gambar. Layar fluoresensi dari tabung gambar hanya diterangi pada satu bintik kecil pada suatu saat. Jadi ternagnya gambar lengkap jauh lebih rendah dari pada iluminasi bintik actual. Jika layer lebih besar, diperlukan cahaya bintik yang lebih banyak untuk menghasilkan terang yang cukup. KONTRAS. Dengan kontras(contrast) kita maksudkan sebagai perbedaan intensitas antara bagian-bagian hitam dan putih dari gambar yang direproduksi. Rangkuman kontras sebaiknya cukup besar guna menghasilkan suatu gambar yang kuat, dengan putih yang terang dan hitam yang gelap untuk nilai intensitas yang ekstrim. Jumlah sinyal bolak-balik menentukan kontras dari gambar yang direproduksi. Amplitudo sinyal arus bolak-balik menentukan bagaimana kuatnya warna putih ndibandingkan dengan bagian-bagian hitam dari sinyal. Dalam penerima televise, pengontrol kontras mengubah amplitude puncak ke puncak dari sinyal video bolak-balik yang digandeng ke rangkaian katoda-kisi dari tabung gambar. Secara aktual, hitam dalam gambar adalah level cahaya yang sama yang anda lihat pada layer tabung gambar bila televise ditutup. Dalam sebuah gambar, level ini kelihatan hitam berlawanan fluoresensi putih. Akan tetapi, hitam tidak dapat muncul lebih gelap lagi dari pada penerangan ruangan yang dipantulkan dari layer tabung gambar. Jadi iluminansi sekeliling haruslah cukup rendah guna membuat hitam kelihatan gelap. Pada keadaan ekstrim yang berlawanan, gambar kelihatan rusak dengan kontras yang kecil bila dia dilihat dalam cahaya matahari langsung karena begitu banyak cahaya yang dipantulkan dari layer, yang membuatnya tidak mungkin memiliki hitam yang gelap.

RINCIAN (DETAIL). Mutu rincian yang juga disebut resolusi atau definisi, tergantung pada jumlah elemen gambar yang dapat direproduksi. Dengan banyak elemen gambar kecil, rincian yang halus dari bayangan adalah jelas. Dengan demikian, sebaiknya

22

direproduksi sebanyak mungkin elemen gambar untuk menciptakan suatu gambar dengan resolusi yang baik. Mutu ini membuat gambar lebi jelas. Rincian-rincian yang kecil dapat terlihat, dan benda-benda dalam gambar diperlihatkan secara tajam. Resolusi yang baik juga memberikan kedalaman yang jelas bagi gambar dengan menghasilkan rincian-rincia dasar. Mutu sebuah gambar yang diperbaiki dengan rincian yang lebih banyak, dapat dilihat pada Gambar 2-6, yang memperlihatkan berapa banyak lagi elemen-elemen gambar memperbesar resolusi. Dalam system penyiaran televise komersial kita, gambar yang direproduksi pada layer di batasi sampai suatu maksimum yakni mendekati 150.000 elemen gambar jika kita menghitung seluruh rinian secara horizontal dan vertical. Resolusi sedemikian memperbolehkan rincian yang hamper sama seperti pada film 16 mm. Jumlah maksimum ini berlaku bagi setiap ukuran kerangka, dari gambar kecil 4 x 3 inci (102 x 76 mm) sampai suatu bayangan terproyeksi 20 x 15 kaki (6,1 x 4,6 m). Alasannya adalah bahwa resolusi maksimum dalam sebuah televise tergantung pada jumlah garis-garis pemarayan dan pada lebar bidang saluran transmisi.

23

(a)

(b)

Gambar 2-6 .Mutu gambar bertambah baik dengan rincian yang lebih besar. (a) Struktur kasar dengan beberaapa rincian, definisi atau resolusi adalah jelek. (b) Rincian-rincian yang halus untuk mutu yang baik. TINGKATAN WARNA. Sebenarnya informasi warna ditindihkan di atas suatu gambar monokrom. Berapa banyak warna yang ditambahkan ini bergantung pasa amplitude dari sinyal warna 3,58 MHz. Jumlah warna, atau level (tingkatan) warna, di ubah dengan mengatur penguatan atau level untuk sinyal C. Dalam penerima televise berwarna, pengontrol ini disebut warna, kroma, intensitas atau saturasi. Pengontrolan warna akan mengubah gambar dari tidak ada warna menjadi earna pucat atau sedang, sampai pada warna yang hidup atau kuat. CORAK WARANA(HUA). Apa yang lazim kita sebut warna sebuah benda lebih sfesifiknya adalah corak atau cat. Sebagai contoh, rumput memiliki corak hijau. Dalam gambar televise berwarna, corak atau cat tergantung pada sudut fasa dari sinyal warna 3,59 MHz. Fasa ini, berkenan dengan suatu sinyal penyelaras warna diubah-ubah melalui

24

pengatur corak atau cat. Pengatur tersebut disetel pada corak yang tepat dari sebarang warna yang dikenal dalam adegan, seperti biru langit, hijau rumput atau merah muda seperti daging. Maka semua corak yang lain adalah tepat untuk penyelarasan warna menahan corak pada fasanya yang tepat. PERBANDINGAN ASPEK. Perbandingan lebar dengan tinggi dari sebuah kerangka gambar di sebut perbandingan aspek ( aspect ratio). Dibuat standar pada 4 : 3, perbandingan ini membuat gambar lebih lebar dari pada tingginya dengan suatu factor sebesar 1,33. Secara pendekatan, perbandingan aspek yang sama digunakan pada kerangka-kerangka dalam film gambar bergerak yang biasa. Membuat kerangka lebih lebar dari pada tingginya memungkinkan gerakan dalam adegan, yang biasanya adalah dalam arah horizontal. Hanya kesebandingan yang di atur oleh perbandingan aspek. Ukuran kerangka actual dapat saja sebarang yakni dari beberapa inci kuadrat sampai 20 x 15 kaki ( 6,1 x 4,6 m), sepanjang perbandingan aspek yang tepat yakni sebesar 4 :3 dipertahankan. Jika tabung gambar tidak mereproduksi gambar dengan perbandingan ini, seseorang dalam adegan kelihatan terlalu kurus atau terlalu besar. Layar tabung gambar persegi mempunyai perbandingan mendekati 4:3 antara lebar dengan tinggi. Jadi bila amplitude pamayaran vertical tepat mengisi tingginya, gambar yang direproduksi memiliki perbandingan aspek yang sesuai. JARAK PANDANGAN. Dekat pada layer, kita melihat semua rincian. Akan tetapi, garis-garis pamayaran dapat dilihat. Kita dapat juga melihat butiran yang halus dari reproduksi gambar. Dalam televise, butir-butir ini terdiri dari bintik-bintik putih kecil yang disebut salju (snow), yang dihasilkan oleh derau dalam sinyal video. Jadi, jarak pandangan yang paling baik adalah suatu kesepakatan, yakni sekitar 4 sampai 8 kali tinggi gambar. Pertanyaan 2-10 a. Apakah sinyal video yang lebih banyak akan memperbesar kontras atau resolusi dalam gambar?

25

b. Apakah iluminasi layer rata-rata merupakan terang atau kontras? Jawaban: a. Kontras b. Keterangan (brightness)

2.11 SALURAN PEMANCAR TELEVISI 6 MHZ Kelompok frekuensi yang ditetapkan oleh FFC bagi sebuah stasiun pemancar untuk transmisi sinyal (channel). Pada masing-masing stasiuntelevisi mempunyai sebuah saluran 6 MHz dalam salah satu dari bidang frekuensi (band) berikut yang dialokasikan untuk penyiaran televise komersial. 1. VHF bidang frekuensi rendah saluran 2 sampai 6 dari 54 sampai 88 MHz. 2. VHF bidang frekuensi tinggi saluran 7 sampai 13 dari 174 sampai 216 MHz. 3. UHF saluran 14 sampai 83 dari 470 sampai 890 MHz. Dalam semua bidang-bidang frekuensi ini, lebar tiap-tiap saluran televisi adalah 6 MHz. Sebagai contoh, saluran 3 disiarkan pada 60 sampai 66 MHz. Sinyal-sinyal pembawa RF untuk gambar dan suara keduanya termasuk dalam tiap saluran. Saluran-saluran ini diringkaskan pada table 1-1. Semua saluran terlihat pada daftar dalam Lampiran A, termasuk frekuensi-frekuensi pembawanya. Bagaimana tiap saluran ini di gunakan pada sinyal-sinyal gambar dan suara dilukiskan pada gambar 2-7. MODULASI VIDEO. Lebar bidang 6 MHz terutama diperlukan pada sinyal pembawa gambar. Amplitudo sinyal pembawa ini dimodulasi oleh sinyal video dengan suatu rangkuman frekuensi videoyang lebar sampai pada mendekati 4 MHz. Frekuensifrekuensi pemodulasi video tertinggi dari 2 sampai 4 MHz berkaitan dengan rincian horizontal terkecil dalam gambar. MODULASI WARNA. Untuk penyiaran warna, sinyal warna 3,58 MHz mengandung informasi warna. Sinyal warna ini di gabungkan dengan sinyal luminansi untuk

26

membentuk satu sinyal video yang memodulasi gelombang pembawa gambar untuk transmisi ke penerima. SUARA FM. Juga yang termasuk dalam saluran 6 MHz adalah sinyal pembawa suara untuk gambar, yang disebut suara tercakup ( associated sond). Pembawa suara adalah suatu sinyal yang FM yang dimodulasi oleh frekuensi audio dalam rangkuman 50 sampai 15.000 Hz. Rangkuman frekuensi audio ini sama seperti pada stasiun dalam bidang frekuensi pemancar FM komersial dari 88 sampai 108 MHz. Dalam sinyal suara TV, ayunan frekuensi maksimum dari pembawa adalah 25 kHz pad modulasi 100 persen. Ayunan ini lebih kecil dari pada 75 kHz pada modulasi 100 persen dalam bidang frekuensi penyiaran FM. Akan tetapi, suara televise memiliki seluruh keuntungan FM dibanding terhadap AM, termasuk derau dan interverensi yang lebih kecil

Gambar 2-7. Bagaimana frekuensi-frekuensi digunakan dalam saluran pemancar televise 6 Mhz. P adalah pembawa gambar; S adalah pembawa suara; C adalah pembawa tambahan untuk warna. Perhatikan bahwa AM adalah lebih baik untuk sinyal gambar sebab hantu (ghost) yang dihasilkan dari penerimaan lintasan yang banyak adalah kurang jelas. Dengan AM, ghost ini tinggal diam, tetapi dengan FM dia akan bergetar

27

FREKUENSI-FREKUENSI PEMBAWA. Gambar 2-7 memperlihatkan bagaimana sinyal-sinyal pembawa yang berlainan cocok dengan saluran standard 6 Mhz. Frekuensi pembawa gambar yang dinamai P, selalu 1,25 Mhz diatas ujung rendah dari saluran. Pada ujung sebaliknya, frekuensi pembawa suara yang dinamai S adalah 4,5 Mhz diatas sinyal pembawa gambar, atau 0,25 Mhz diatas ujung saluran. Jarak frekuensi-frekuensi pembawa berlaku untuk semua saluran TV dalam bidang frekuensi-frekuensi VHF dan UHF, apakah penyiaran tersebut adalah berwarna atau tidak berwarna (monokrom). Perhatikan bahwa frekuensi pembawa gambar tidak berada pada pertengahanpertengahan saluran 6 Mhz, sebab susunan ini memungkinkan lebih banyak ruangan untuk bidang frekuensi sisi atas (upper sidebands) dari sinyal pembawa gambar yang termodulasi. Untuk menerapkan jarak standar terhadap pembawa-pembawa RF sebenarnya, tinjaulah saluran 3 sebagai sebuah contoh. Saluran ini disiarkan pada 60 sampai 66 MHz yang mana adalah suatu bidang frekuensi dengan lebar 6 MHz. Frekuensi pembawa gambar adalah 60 + 1,25 = 61,25 MHz. Frekuensi pembawa suara adalah 66-0,25=65,75 MHz. SUARA ANTAR PEMBAWA (INTER CARRIER SOUND). Pembawa suara RF juga dapat di gambarkan sebagai 4,5 MHz di atas pembawa gambar karena kedua frekuensi ini selalu terpisah persis sebesar 4,5 MHz. Selisih ini sangat penting karena semua penerima televisi menggunakan 4,5 MHz untuk sinyal suara IF (frekuensi menengah). Sinyal 4,5 MHz disebut sinyal suara antar pembawa (inter carrier sound signal). Pada penerima, sinyal suara dibuat memiliki frekuensi pelayangan (beat) dengan pembawa gambar, agar membuat perbedaan frekuensi selalu persis sama dengan 4,5 Mhz. Metode suara antar pembawa membuat penerima jauh lebih mudah menyetalakan suara yang bergabung dengan gambar, terutama untuk saluran-saluran UHF. Perhatikan, bahwa suara 4,5 Mhz masih merupakan sinyal FM dengan modulasi audio yang asli. Pertanyaan 2-11 a. Berapa lebar frekuensi sebuah saluran penyiaran televisi, dalam megahertz?

28

b. Berapa frekuensi antar pembawa suara, dalam megahertz? c. Berapa penyimpangan frekuensi maksimum untuk sinyal suara FM? d. Hitung frekuensi pembawa gambar untuk saluran 4 pada 66 sampai 72 MHz! Jawaban: a. 6 b. 4,5 c. 25 kHz d. 67,25 MHz 2.12 STANDAR TRANSMISI Terutama karena pemayaran harus diselaraskan, mka untuk oprasi-oprasi yang tepat, penerima bergantung pada pemancar. Dengan demikian, adlah perlu untuk menetapkan standar-standar pemancar, sehingga sebuah penerima akan bekerja sama pada semua stasiun. FFC telah menetapkan suatu daftar standar penyiaran. Beberapa hal dalam standar tersebut di sebutkan disini untuk meringkaskan secara singkat persyaratan utama dari system televisi. 1. Adalah standar untuk memayar pada kecepatan yang seragam dalam garis-garis horizontal dari kiri ke kanan, dilanjutkan dari atas ke bawah gambar bila adegan dilihat dari posisi kamera. 2. Jumlah garis-garis pemayaran setiap periode kerangka adalah 525. 3. Laju kecepatan pengulangan kerangka adalah mendekati 30 hz, atau tepatnya 29,97 Hz. 4. Sinyal pembawa tambahan untuk warna mempunyai frekuensi yang tepat sebesar 3,579545 MHz. 5. Perbandingan aspek kerangka adalah 4 unit horizontal dan 3 unit vertical atau 1,33.

29

6. Lebar saluran yang di tetapkan bagi sebuah pemancar televisi adalah 6 MHz. Lebar bidang ini berlaku bagi saluran-saluran VHF san UHF, untuk monokrom atau pun berwarna. 7. Amplitudo sinyal pembawa gambar dimodulasi oleh sinyal gambar maupun sinyal penyelarasan. Mereka memiliki amplitude yang berada pada pembawa gamba AM untuk sinyal gambar disebut pemancar yang dapat dilihat (visual transmitter). 8. Suara yang termasuk di dalam dipancarkan sebagai suatu sinyal FM. Ayunan frekuensi maksimum adalah 23kHz pada modulasi 100 persen. Frekuensi pembawa suara adalah 4,5 MHz di atas frekuensi pembawa gambar di dalam saluran penyiaran 6MHz. Pemancar FM untuk sinyal suara disebut pemancar yang dapat didengar ( aural transmitter).

Pertanyaan 2-12 a. Berapa perbandingan aspek untuk sebuah gambar televisi? b. Apakah sinyal pembawa gambar adalah AM atau FM? c. Apakah sinyal pembawa suara adalah AM atau FM? d. Apakah frekuensi 3,58 MHz adalah untuk sinyal warna atau untuk sinyal suara? Jawaban: a. 4:3 b. AM c. FM d. Warna

RINGKASAN 1. Daerah cahaya atau naungan paling kecil dalam bayangan adalah elemen gambar yang disebut pixel atau pel. 2. Elemen-elemen gambar di ubah menjadi sinyal listrik oleh sebuah tabung kamera di studio.

30

3. Besar electron memanyar semua elemen gambar dari kiri ke kanan dalam satu garis horizontal dan semua dalam urutan dari atas ke bawah. Terdapat 525 garis setiap kerangka gambar. 4. Kerangka gambar yang lengkap dibayar 30 kali setiap detik. 5. Pengosongan berarti menjadi hitam sehingga pengulangan jejak tidak terlihat. 6. Untuk pemayaran vertical, ke 525 garis dalam tiap kerangka di bagi menjadi dua medan, masing-masing dengan 262 garis. Garis-garis ganjil dipayar secara terpisah, kemudian garis-garis genap di payar. Prosedur ini di sebut pemayaran terjalin. 7. Frekuensi pemayaran vertical adalah laju kecepatan medan sebesar 60 Hz. 8. Frekuensi pemayaran horizontal adalah 15.750 Hz. 9. Penyelarasan adalah perlu untuk mengatur waktu pemayaran berkenan dengan informasi gambar. Frekuensi-frekuensi pulsa penyelarasan bertueut-turut adalah 15.750 dan 60 Hz, sama seperti frekuensi pemayaran horizontal dan vertical. 10. Terang (brightness) adalah iluminansi rata-rata atau keseluruhan. Pada layer tabung gambar, terang tergantung pada tegangan tinggi dan bias kisi arus searah pada tabung gambar. 11. Kontras adalah perbedaan intensitas antara bagian-bagian hitam gambar dan putih. Amplitudo puncak ke puncak dari sinyal video bolak-balik (ac) menentukan kontras. 12. Rincian, resolusi atau definisi adalah suatu ukuran berapa banyak elemen gambar yang dapat direproduksi. Dengan rincian-rincian halus yang banyak, gambar kelihatan tajam dan jelas. 13. Perbandingan aspek menetapkan 4:3 untuk perbandingan lebar terhadap tinggi kerangka. 14. Lebar saluran standar penyiaran televise komersial adalah 6 MHz. Ini mencakup sinyal pembawa gambar AM 1,25 MHz di atas ujung rendah dari saluran dan sinyal pembawa suara FM 0,25 MHz di bawah ujung atas. Kedua frekuensi pembawa ini terpisah sejauh 4,5 MHz.

31

15. Dalam penyiaran televise berwarna, sinyal-sinyal video merah, hijau dan biru yang sesuai dengan informasi gambar di ubah menjadi sinyal-sinyal iluminansi dan warna untuk pemancarandalam saluran penyiaran standar 6 MHz. Sinyalsinyal luminansi memiliki informasi gambar hitam san putih. 16. Frekuensi pembawa tambahan untuk warna secara pendekatan adalah 3,58 MHz. 17. Jumlah warna dalam gambar atau intensitas warna adalah tingkatan warna, tingkatan kroma, atau saturasi. Dia tergantung pada amplitudo sinyal warna yang termodulasi. 18. Cat (tint) warna adalah coraknya. Corak (hue) tergantung pada sudut fasa sinyal warna. Lihat Tabel 2-1

TABEL 2-1 MUTU GAMBAR MUTU Kontras GAMBAR SINYAL

Rangkuman antara hitam Amplitudo sinyal video bolakdan putih balik bias arus searah pada tabung gambar

Keterangan/terang Penerangan latar belakang

Resolusi Saturasi warna

Ketajaman rincian Intensitas warna atau

Respons frekuensi sinyal video tingkatan Amplitudo 5,58MHz Sudut 3,58MHz fasa sinyal warna sinyal warna

Corak

Cat warna

UJIAN SENDIRI Jawaban di belakang Buku Isilah atau perkataan ataun nomor yang kosong dalam pernyataan berikut : 1. Kerangka-kerangka gambar berulang pada laju kecepatan sebesar ___________ setiap detik. 2. Jumlah garis-garis pemayaran adalah ___________ setiap kerangka.

32

3. Jumlah medan adalah ___________ ssetiap kerangka. 4. Jumlah garis-garis pemayaran adalah ____________ setiap medan. 5. Jumlah garis-garis pemayaran adalah ____________ setiap detik. 6. Frekuensi penyamaran garis horizontal adalah ___________ Hz. 7. Frekuensi penyamaran medan vertikal adalah ___________ Hz. 8. Amplitudo sinyal video yang menentukan mutu gambar disebut ___________ . 9. Cahaya diubah menjadi sinyal video oleh tabung ___________ . 10. Sinyal video diubah menjadi cahaya oleh tabung ___________ . 11. Lebar bidang saluran televisi adalah ____________ . 12. Jenis modulasi pada sinyal pembawa gambar adalah ____________. 13. Jenis modulasi pada sinyal pembawa suara adalah __________. 14. Lebar bidang yang ditetapkan bagi laluran 3 adalah ___________ MHz. 15. Selisi antara frekuensi pembawa gambar dan suara untuk saluran 3 adalah __________ MHz. 16. Waktu pemayaran dalam penerima diatur secara tepat oleh pulsa-pulsa ________. 17. Pengulangan jejaktidak dapat dilihat sebab _________ pulsa-pulsa 18. Hitam pada layar tabung gambar dihasilkan dari __________ arus berkas. 19. Frekuensi gelombang tambahan warna adalah mendekati _________ MHz. 20. Jumlah satu rasi warna dan gambar tergantung pada jumlah sinyal __________.

PERNYATAAN DAN UJI COBA 1. Mengapa sistem pemancaran dan penerimaan informasi gambar pada televisi di sebut metode berurutan ? Jawab : Sistem pemancaran dan penerimaan informasi gambar pada televisi di sebut metode berurutan karena pada system ini untuk menerima gamabar diperlukan proses bergantian/berurutan, Gambar (image) ditangkap oleh camera dan diubah ke dalam bentuk sinyal-sinyal listrik mengikuti terang-gelapnya gambar. Informasi gambar yang telah diubah tadi selanjutnya dipancarkan. Pada penerima

33

sinyal gambar diperkuat dan disinkronkan sehingga reproduksi gambar aslinya dapat diproyeksikan dan dilihat pada layar tabung gambar (CRT). Pada gambar, seksi suara (audio) tidak disertakan untuk penyederhanaan. 2. Mengapa pemayaran vertical diperlukan selain pemayaran garis horizontal ? Jawab : Karena, bila berkas telah kembali kesebelah kiri, posisi vertical nya menurun sehingga berkas tersebut akan memayar garis berikutnya kebawa dan tidak mengulangi garis yang sama, ini dilakukan oleh gerak pemayaran vertical dari berkas yang merupakan tambahan atau pelengkap bagi pemayaran horizontal. 3. Definisikan perbandingan aspek kontras, terang (brightness) dan resolusi ? Jawab : Perbandingan aspek menetapkan 4 : 3 untuk perbandingan lebar terhadap tinggi kerangka. Kontras adalah perbedaan intensintas anatara bagian bagian hitam gambar dan putih. Terang (brightness) adalah iluminasi rata rata atau keseluruhan. Pada layar tabung gambar, terang tergantung pada tegangan tinggi dan bias isi arus searah pada tabung gambar. Resolusi adalah suatu ukuran berapa banyak nya elemen gambar yang dapat direproduksi. Dengan rincian rincian halus yang banyak, gambar kelihatan tajam dan jelas. 4. Sebutkan kedua sinyal yang dipancarkan dalam televisi bewarna ? Jawab : Gambar dan suara 5. Bagaimana kedip (flicker) dihilangkan dengan menggunakan pemayaran terjalin? Jawab :

34

Dengan menggunakan proyektor pada laju kecepatan suara sebesar 24 kerangka setiap detik tetapi memperlihatkan setiap kerangka dua kali agar selama setiap detik dinyalakan 48 gambar. 6. bagaimana gambar yang direproduksi akan terlihat seandainya dia dipancarkan dengan perbandingan aspek sebesar 4:3 tetapi kerangka pada laayr tabung gambar pada penerima adalah bujur sangkar? Jawab : Dengan perbandingan aspek 4 : 3 akan membuat gambar lebih lebar daripada tingginya dengan suatu faktor 1.33. 7. Apa beda antara tingkatan warna dn corak (hue)? Jawab : Perbedaan antara tingkatan warna dan corak adalah pada tingakatan warna bergantung pada amplitudo dari sinyal warna 3.58 MHz sedangkan corak ( hue ) bergantung pada sudut fasa sinyal warna 3.58 MHz. 8. Sebutkan dua cara dimana penyiaran televisi berwarna dan monokrom adalah sepadan ? Jawab : Penyiaran pada saluran TV dalam bidang frekuensi-frekuensi VHF dan UHF. 9. sebutkan tiga pemakaian informasi gambar dalam sinyal video? Jawab : sinyal video direproduksi oleh tabung kamera, alat pengambil pick-up ini mengubah informasi gambar dalam bentuk perubahan-perubahan cahaya menjadi perubahan-perubahan listrik sinyal video. Sebuah tabung gambar mampu merekontruksi gambar pada layar fluoresennya. Sinyal video mengubah intensitas berkas sesuai dengan informasi gambar.

35

Penggunaan efekn utama putih dan hitam dinyatakan oleh

polaritas-

polaritas tegangan yang berlawanan dalam suatu sinyal bolak-balik video.

10. mengapa pulsa-pulsa pengosongan digunakan dalam sinyal video? Jawab : Karena digunakan untuk pengulangan jejak yang diperlukan tidak kelihatan dalam pemayaran. SOAL-SOAL
Jawaban soal-soal bernomor ganjil ada di belakang buku

1. Sebuah gambar memiliki 400 elemen gambar horizontal dan 300 elemen vertikal. Hitung jumlah total rincian gambar. 2. Perhatikan perhitungan untuk waktu pengosongan horizontal dari 10,2 det sebagai 16 persen dari H. 3. Berapa lama dibutuhkan untuk membayar 2 elemen gambar bila dibayar sebanyak 400 dalam 50det? 4. Pada frekuensi berapakah saluran 2,6,7,13 dan 14 dipancarkan? 5. Hitung waktu satu garis pemayaran horizontal untuk : (a) kerangka-kerangka yang berulang pada 60 Hz dengan 525 garis setiap kerangka untuk pemayan berurutan tanpa jalinan; (b) kerangka-kerangka berulang pada 25 Hz dengan 625 garis yang terjalin setiap kerangka ( utuk standar Eropa)

PERNYATAAN KHUSUS 1. Mutu gambar yang mana Anda pikir yang lebih penting, kontras atau resolusi? 2. Sebutkan satu kesamaan dan satu perbedaan antara gambar-gambar televisi dan gambar hidup pada film?

36

3. Mengapa jumlah pixel dalam televisi sama untuk setiap ukuran gambar?

JAWABAN PERTANYAAN 2-1 a. Benara b. Benar c. salah 2-2 a. 30 b. 525 2-3 a. Putih b. Hitam 2-4 a. b. 2-5 a. b. 2-6 a. 15.750 2 60 Benar Salah b. 63,5 c. 60 2-7 a. 15.750 b. 60 2-8 a. 60 b. 15.750 2-9 a. Benar b. Benar c. Benar 2-10 a. Kontras b. Keterangan (brightness) 2-11 a. 6 b. 4,5 c. 25 KHz d. 67,25 MHz 2-12 a. 4:3 b. AM c. FM d. Warna

37

Anda mungkin juga menyukai