Anda di halaman 1dari 2

MUSTAFA : KISAHKU DAN AYAHKU

Dikisahkan ada seorang pemuda Palestina bernama Mustofa Fachrul Zaini, telah ditinggal mati oleh ayahnya yang berjuang di medan bentrok di perbatasan Gaza. Seusai pemakaman para para pejuang yang gugur di jalur Gaza itu, Mus duduk di teras masjid melamunkan apa yang ada di pikirannya. Mustofa adalah anak yang tegar. Tak ada setetes air mata pun yang keluar dari kelopak matanya. Semenjak kecil, Mus selalu mengikuti gerakan pertahanan pemuda Palestina yang ada di desanya. Aksi berperang dengan serdadu Israel pun sudah menjadi hal yang biasa baginya. Di kalangan pemuda, dia terkenal lihai mengkoordinir dan mengatur strategi dalam Intifadah (dalam Bahasa Arab, adalah nama untuk perjuangan yang dilakukan oleh sekelompok orang Palestina, yang bersenjatakan batu-batu, melawan salah satu musuh terbesar dunia, yaitu orang yang menjawab lemparan batu itu dengan peluru, roket, dan rudal) dan juga sosoknya yang berwibawa membuatnya disegani penduduk di desanya sehingga memiliki pengaruh besar dalam keamanan desanya. Tak hanya itu. Mus juga adalah seseorang yang sangat provokatif. Dia sering melakukan serangan-serangan di jalan-jalan sekitar pemukiman Yahudi dan memimpin serangan terhadap polisi-polisi yang melakukan serangan sewenang-wenang. Dia termenung berjam-jam di teras masjid. Dia masih terngiang-ngiang dengan kata-kata ayahnya sebelum pergi ke medan tempur perbatasan Gaza. Aku sadar, kekerasan tidak akan pernah menyelesaikan masalah. Sehebat apa pun kami bertempur, sebanyak apa pun Yahudi yang berhasil kami taklukan, tidak akan pernah mewujudkan perdamaian di negeri ini. Jika kamu berpikir kebahagiaan akan kau raih setelah memenangkan pertempuran ini, kau salah. Selama ini, kita seperti ikan yang menanyakan, seperti apakah air? Padahal dia hidup di dalam air itu sendiri. Kebahagiaan itu ada dalam diri kita anakku. Kepergianku bukan tanpa makna. Aku bahagia ., Kehidupan Tidak akan bermakna, sebelum kita mampu memberi makna bagi diri kita sendiri. Bangun Bangkitlah jiwamu, kita maknai hidup ini dengan kekuatan. Kekuatan itu ada dalam diri kita.. Barulah, air mata Mustafa menetes perlahan membasahi kedua pipinya. Ya Allah, Engkau pasti tidak menciptakan kami tanpa kebahagiaan. Setelah itu, dia mengambil wudhu dan sholat sunnah dua rak aat. Keesokan harinya, Mus bangun pagi-pagi sekali. Hari itu udara terasa lebih sejuk dari biasanya baginya. Dia tersenyum. Memang, semenjak peristiwa pertempuran yang menewaskan ayahnya, Penyerangan oleh Serdadu Israel lebih jarang terjadi. Pemerintah Israel mulai mengurangi kekejamannya, karena ribuan warga Palestina dibantai dengan kejam pada peristiwa itu. Kemudian setelah bangun, ia bergegas pergi ke masjid dan melakukan sholat tahajud dan sholat hajat. Dia berdoa
Created By : Muhammad Adhijaya Saputra ( 2211100113 )

benar-benar khusyuk pagi itu. Akhirnya, setelah tiba waktu subuh, dia sholat subuh dan beranjak pergi ke pusat kota. Ternyata, Mus melakukan hal yang di luar dugaan. Dia menyelinap ke sel tempat dimana para serdadu Israel yang berhasil ditangkap dan membebaskan mereka. Tidak lelahkah kamu dengan permainan setan ini..? Kita ini sedang di adu domba. Dan masing-masing dari kita tak ada yang percaya akan perdamaian. Aku tahu, kau juga berjuang demi negerimu. Pemerintahmu mengkoarkan perjuangan kalian sebagai pahlawan. Tapi percayalah, kekokohkan kita akan pendirian kita saat ini bukanlah jawaban atas tujuan hidup kita. Bahagiakah kalian dengan pertempuran tiada akhir ini? Aku tak peduli, jika setelah aku membebaskan kalian, aku dibunuh. Yang terpenting adalah aku sudah bahagia, mengembalikan hak kalian. Itulah kata-kata yang diucapkan Mus kepada salah satu serdadu Israel. Orang tersebut tersentuh mendengar kata-kata Mus. Dan dia hendak mengucapkan terima kasih kepadanya. Namun sungguh tak disangka-sangka, sebelum dia sempat mengucapkannya, salah satu serdadu Israel yang lain, yang dibebaskan Mus juga, dengan seketika memukul perut Mus tepat di ulu hati. Mus tak berdaya, dia hampir pingsan. Tak cukup, setelah dia tersungkur, serdadu bejat itu pun memegang dagu Mus dengan tangan kanannya dan kepala bagian atas dengan tangan kirinya dan dengan sangat keras memutar kepala Mus ke kiri. Kreekkk.. Seketika, mereka melarikan diri dari tempat itu. Dua jam kemudian, petugas kemanan Palestin berkumpul di tempat itu, dan disana terdapat Mus yang tergelatak dan sudah tak bernyawa lagi. Kejadian itu sangat memukul Seluruh warga Palestina. Semenjak kejadian itu, pemerintah Israel membuat satu kebijakan yang sangat di luar dugaan. Baru kali ini mereka melakukan hal yang merupakan bentuk kepedulian akan perdamaian. Yang dilakukan mereka adalah membebaskan semua warga Palestina yang mereka tawan dan mengajak dengan hormat pemerintah Palestina untuk merundingkan Pemberhentian gencatan senjata dan rumusan-rumusan yang dapat dilakukan untuk mewujudkan keamanan kedua-belah pihak. Baik Mustafa, maupun ayahnya, berhasil menemukan kebahagiaan mereka sendiri walaupun dalam situasi dan lingkungan yang memaksa mereka menyaksikan kekejaman dan ketidakadilan setiap harinya. Dan mereka berhasil membawa kebahagiaan dan kekhusyuan itu hingga akhir hayatnya.

Created By : Muhammad Adhijaya Saputra ( 2211100113 )

Anda mungkin juga menyukai