Anda di halaman 1dari 5

Penanggulangan Pemerintah Dalam Menanggulangi Bencana

Nama:M RIZAL FAHMI No,Abs:26 Kelas:VIII G

Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan pemerintah Indonesia serius menyiapkan upaya dan langkah untuk penanganan bencana alam, mengingat wilayah Indonesia memiliki potensi diguncang gempa bumi dan gunung berapi meletus setiap waktu. "Dalam berbagai langkah, Indonesia menempatkan upaya pencegahan dan penanganan bencana dalam program pembangunan nasional," kata Presiden saat membuka pertemuan konsultasi bidang penanganan bencana yang diselenggarakan oleh UNDP dan Komite Nasional Post 2015 Development Agenda di Istana Negara Jakarta, Selasa pagi. Presiden mengatakan tanpa adanya ketahanan menghadapi bencana maka implementasi agenda pembangunan pasca-2015 akan menemui hambatan mengingat potensi bencana dimiliki oleh semua negara tanpa memandang negara maju atau berkembang. "Belajar dari pengalaman tsunami di Aceh dan Nias pada 2004 serta gempa Yogyakarta pada 2006, Indonesia terus mendorong pencapaian ketahanan nasional dan lokal menghadapi bencana," tegasnya. Pemerintah, kata Presiden menempatkan program pencegahan dan penanggulangan bencana secara terintegrasi dengan rencana aksi nasional, sehingga dapat diimplementasikan dalam agenda pembangunan yang bar. Untuk memadukan langkah-langkah penanganan dan pencegahan bencana, kata Presiden,

pemerintah mendirikan lembaga penanganan bencana yakni Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sejak 2008. "Melalui lembaga ini, pemerintah membuat indeks risiko bencana atau Indonesia Disaster Risk Index (IDRI)," katanya. Selain memasukkan upaya pencegahan bencana dalam program pemerintah, Presiden juga mengatakan pemerintah bersama legislator merumuskan sebuah undang-undang tentang penanganan bencana alam sebagai payung hukum. Meski telah siap secara domestik dengan beberapa langkah, namun Presiden mengatakan kerja sama dengan kalangan internasional tetap diperlukan untuk menangani bencana Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan pemerintah Indonesia serius menyiapkan upaya dan langkah untuk penanganan bencana alam, mengingat wilayah Indonesia memiliki potensi diguncang gempa bumi dan gunung berapi meletus setiap waktu. "Dalam berbagai langkah, Indonesia menempatkan upaya pencegahan dan penanganan bencana dalam program pembangunan nasional," kata Presiden saat membuka pertemuan konsultasi bidang penanganan bencana yang diselenggarakan oleh UNDP dan Komite Nasional Post 2015 Development Agenda di Istana Negara Jakarta, Selasa pagi. Presiden mengatakan tanpa adanya ketahanan menghadapi bencana maka implementasi agenda pembangunan pasca-2015 akan menemui hambatan mengingat potensi bencana dimiliki oleh semua negara tanpa memandang negara maju atau berkembang. "Belajar dari pengalaman tsunami di Aceh dan Nias pada 2004 serta gempa Yogyakarta pada 2006, Indonesia terus mendorong pencapaian ketahanan nasional dan lokal menghadapi bencana," tegasnya. Pemerintah, kata Presiden menempatkan program pencegahan dan penanggulangan bencana secara terintegrasi dengan rencana aksi nasional, sehingga dapat diimplementasikan dalam agenda pembangunan yang baru. Untuk memadukan langkah-langkah penanganan dan pencegahan bencana, kata Presiden, pemerintah mendirikan lembaga penanganan bencana yakni Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sejak 2008. "Melalui lembaga ini, pemerintah membuat indeks risiko bencana atau Indonesia Disaster Risk Index (IDRI)," katanya. Selain memasukkan upaya pencegahan bencana dalam program pemerintah, Presiden juga mengatakan pemerintah bersama legislator merumuskan sebuah undang-undang tentang penanganan bencana alam sebagai payung hukum. Meski telah siap secara domestik dengan beberapa langkah, namun Presiden mengatakan kerja sama dengan kalangan internasional tetap diperlukan untuk menangani bencana

Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan pemerintah Indonesia serius menyiapkan upaya dan langkah untuk penanganan bencana alam, mengingat wilayah Indonesia memiliki potensi diguncang gempa bumi dan gunung berapi meletus setiap waktu. "Dalam berbagai langkah, Indonesia menempatkan upaya pencegahan dan penanganan bencana dalam program pembangunan nasional," kata Presiden saat membuka pertemuan konsultasi bidang penanganan bencana yang diselenggarakan oleh UNDP dan Komite Nasional Post 2015 Development Agenda di Istana Negara Jakarta, Selasa pagi. Presiden mengatakan tanpa adanya ketahanan menghadapi bencana maka implementasi agenda pembangunan pasca-2015 akan menemui hambatan mengingat potensi bencana dimiliki oleh semua negara tanpa memandang negara maju atau berkembang. "Belajar dari pengalaman tsunami di Aceh dan Nias pada 2004 serta gempa Yogyakarta pada 2006, Indonesia terus mendorong pencapaian ketahanan nasional dan lokal menghadapi bencana," tegasnya. Pemerintah, kata Presiden menempatkan program pencegahan dan penanggulangan bencana secara terintegrasi dengan rencana aksi nasional, sehingga dapat diimplementasikan dalam agenda pembangunan yang baru. Untuk memadukan langkah-langkah penanganan dan pencegahan bencana, kata Presiden, pemerintah mendirikan lembaga penanganan bencana yakni Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sejak 2008. "Melalui lembaga ini, pemerintah membuat indeks risiko bencana atau Indonesia Disaster Risk Index (IDRI)," katanya. Selain memasukkan upaya pencegahan bencana dalam program pemerintah, Presiden juga mengatakan pemerintah bersama legislator merumuskan sebuah undang-undang tentang penanganan bencana alam sebagai payung hukum. Meski telah siap secara domestik dengan beberapa langkah, namun Presiden mengatakan kerja sama dengan kalangan internasional tetap diperlukan untuk menangani bencana Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan pemerintah Indonesia serius menyiapkan upaya dan langkah untuk penanganan bencana alam, mengingat wilayah Indonesia memiliki potensi diguncang gempa bumi dan gunung berapi meletus setiap waktu. "Dalam berbagai langkah, Indonesia menempatkan upaya pencegahan dan penanganan bencana dalam program pembangunan nasional," kata Presiden saat membuka pertemuan konsultasi bidang penanganan bencana yang diselenggarakan oleh UNDP dan Komite Nasional Post 2015 Development Agenda di Istana Negara Jakarta, Selasa pagi. Presiden mengatakan tanpa adanya ketahanan menghadapi bencana maka implementasi agenda pembangunan pasca-2015 akan menemui hambatan mengingat potensi bencana dimiliki oleh semua negara tanpa memandang negara maju atau berkembang. "Belajar dari pengalaman tsunami di Aceh dan Nias pada 2004 serta gempa Yogyakarta pada 2006, Indonesia terus mendorong pencapaian ketahanan nasional dan lokal menghadapi bencana," tegasnya.

Pemerintah, kata Presiden menempatkan program pencegahan dan penanggulangan bencana secara terintegrasi dengan rencana aksi nasional, sehingga dapat diimplementasikan dalam agenda pembangunan yang baru. Untuk memadukan langkah-langkah penanganan dan pencegahan bencana, kata Presiden, pemerintah mendirikan lembaga penanganan bencana yakni Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sejak 2008. "Melalui lembaga ini, pemerintah membuat indeks risiko bencana atau Indonesia Disaster Risk Index (IDRI)," katanya. Selain memasukkan upaya pencegahan bencana dalam program pemerintah, Presiden juga mengatakan pemerintah bersama legislator merumuskan sebuah undang-undang tentang penanganan bencana alam sebagai payung hukum. Meski telah siap secara domestik dengan beberapa langkah, namun Presiden mengatakan kerja sama dengan kalangan internasional tetap diperlukan untuk menangani bencana Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan pemerintah Indonesia serius menyiapkan upaya dan langkah untuk penanganan bencana alam, mengingat wilayah Indonesia memiliki potensi diguncang gempa bumi dan gunung berapi meletus setiap waktu. "Dalam berbagai langkah, Indonesia menempatkan upaya pencegahan dan penanganan bencana dalam program pembangunan nasional," kata Presiden saat membuka pertemuan konsultasi bidang penanganan bencana yang diselenggarakan oleh UNDP dan Komite Nasional Post 2015 Development Agenda di Istana Negara Jakarta, Selasa pagi. Presiden mengatakan tanpa adanya ketahanan menghadapi bencana maka implementasi agenda pembangunan pasca-2015 akan menemui hambatan mengingat potensi bencana dimiliki oleh semua negara tanpa memandang negara maju atau berkembang. "Belajar dari pengalaman tsunami di Aceh dan Nias pada 2004 serta gempa Yogyakarta pada 2006, Indonesia terus mendorong pencapaian ketahanan nasional dan lokal menghadapi bencana," tegasnya. Pemerintah, kata Presiden menempatkan program pencegahan dan penanggulangan bencana secara terintegrasi dengan rencana aksi nasional, sehingga dapat diimplementasikan dalam agenda pembangunan yang baru. Untuk memadukan langkah-langkah penanganan dan pencegahan bencana, kata Presiden, pemerintah mendirikan lembaga penanganan bencana yakni Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sejak 2008. "Melalui lembaga ini, pemerintah membuat indeks risiko bencana atau Indonesia Disaster Risk Index (IDRI)," katanya. Selain memasukkan upaya pencegahan bencana dalam program pemerintah, Presiden juga mengatakan pemerintah bersama legislator merumuskan sebuah undang-undang tentang penanganan bencana alam sebagai payung hukum. Meski telah siap secara domestik dengan beberapa langkah, namun Presiden mengatakan kerja sama dengan kalangan internasional tetap diperlukan untuk menangani bencana

Anda mungkin juga menyukai