Anda di halaman 1dari 10

1

Abu Bakar ash Siddiq, berkata : Kegelapan ada lima dan ada lima pula penerangnya. 1. Dosa adalah kegelapan dan lenteranya adalah taubat. 2. Kuburan itu adalah kegelapan dan lenterannya adalah shalat. 3. Timbangan mizan di hari akhir adalah kegelapan dan lenterannya adalah Laa ilaaha illallaah. 4. Shirat, jembatan di hari akhir itu adalah kegelapan dan lenteranya adalah keyakinan dan iman. 5. Akhirat itu adalah kegelapan dan lenterannya adalah amal shaleh. Imam Muhammad Nawawi Al Bantani dalam bukunya Nashaihul Ibad, mengutip penjelasan Ibnu Hajar Al-Asqalani yang meriwayatkan washiat Abu Bakar Ash-Shidiq ra. Kegelapan itu ada lima dan lampu penerangnya pun ada lima, yaitu: Cinta dunia adalah suatu kegelapan, sedangkan lampu penerangnya adalah ketaqwaan. Berbuat dosa adalah suatu kegelapan, sedangkan lampu penerangnya adalah bertobat. Kubur adalah kegelapan, sedangkan lampu penerangnya adalah bacaan: Laa ilaha illallaah Muhammadur Rosuulullaah. alam akhirat itu penuh kegelapan, sedangkan penerangnya adalah amal shalih. Shirath (jembatan penyeberangan di atas neraka) sangat gelap, sedangkan penerangnya adalah yaqin.

1. Cinta dunia adalah suatu kegelapan, sedangkan lampu penerangnya adalah ketaqwaan. Allah berfirman dalam surah al-Hadid ayat 20

"Ketahuilah, bahwa Sesungguhnya kehidupan dunia Ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah- megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; Kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning Kemudian menjadi hancur. dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. dan kehidupan dunia Ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu."

: )) : .(( .
Rasulullah SAW bersabda: Barangsiapa yang (menjadikan) dunia tujuan utamanya maka Allah akan mencerai-beraikan urusannya dan menjadikan kemiskinan/tidak pernah merasa cukup (selalu ada) di hadapannya, padahal dia tidak akan mendapatkan (harta benda) duniawi melebihi dari apa yang Allah tetapkan baginya. Dan barangsiapa yang (menjadikan) akhirat niat (tujuan utama)nya maka Allah akan menghimpunkan urusannya, menjadikan kekayaan/selalu merasa cukup (ada) dalam hatinya, dan (harta benda) duniawi datang kepadanya dalam keadaan rendah (tidak bernilai di hadapannya)[ HR Ibnu Majah (no. 4105), Ahmad (5/183)]. 2. Berbuat dosa adalah suatu kegelapan, sedangkan lampu penerangnya adalah bertaubat Nabi SAW bersabda : Sesungguhnya bila seorang hamba melakukan dosa satu kali, maka di dalam hatinya timbul satu titik noda hitam. Apabila ia berhenti dari perbuatan dosanya dan memohon ampun

2 serta bertobat, maka bersihkahlah hatinya. Jika ia kembali berbuat dosa, maka bertambah hitamlah titik nodanya itu sampai memenuhi hatinya. Inilah arroon (penutup hati) (HR. Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Majah, Nasai, Ibnu Hibban dan Hakim)

sebagaimana yang disebutkan dalam firman Allah dalam (QS. Al-Muthaffifiin:14)

:Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya dosa yang selalu mereka kerjakan itu telah menutupi hati mereka. Setiap anak adam senantiasa berbuat salah, dan sebaik-baik orang yang berbuat salah adalah yang senantiasa bertaubat. (HR. At-Tirmidzi dan Ibnu Majah, dihasankan Asy-Syaikh Al-Albani dalam Shohihut Targhib, no. 3139)

Syarat taubat: 1. Iklash 2. Menyesali perbuatan dosa yang dilakukannya 3. Berjanji tidak melakukan perbuatan dosa lagi 4. Mengucapkan istighfar (mohon ridlo terhadap seseorang yg telah didzalimi) 5. Pada waktu yg ditentukan (diperkenankan) Hadits Rasul saw: Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla akan menerima taubat seseorang, sebelum nyawanya sampai di tenggorokan (sebelum ia sekaratul maut). [HR. at-Tirmidzi] . Firman Allah SWT surah an-Nisa : 18

Dan tidaklah Taubat itu diterima Allah dari orang-orang yang mengerjakan kejahatan (yang) hingga apabila datang ajal kepada seseorang di antara mereka, (barulah) ia mengatakan : "Sesungguhnya saya bertaubat sekarang". dan tidak (pula diterima taubat) orang-orang yang mati sedang mereka di dalam kekafiran. bagi orang-orang itu Telah kami sediakan siksa yang pedih.

3. Kubur adalah kegelapan, sedangkan lampu penerangnya adalah bacaan: Laa ilaha illallooh Muhammadur Rosuulullaah. Nabi SAW bersabda : Sesungguhnya Allah taala mengharamkan masuk neraka bagi orang yang membaca laa ilaaha illallaah muhammadur Rasuulullaah dengan niat semata-mata karena Allah taala. (HR, Bukhari dan Muslim) Rasulullah SAW juga bersabda: Barang siapa membaca dengan ikhlas kalimat laa ilaaha illallooh, maka ia akan masuk surga. Para shahabat bertanya: Ya Rasulullah, apa wujud keikhlasannya? Beliau menjawab:Kalimat laa ilaaha illallaah tersebut dapat mencegah kalian dari segala sesuatu yang diharamkan Allah kepada kalian. (HR. Al-Khatib) Dikatakan bahwa ada tujuh hal yang dapat menerangi alam kubur, yaitu: 1. ikhlas dalam beribadah;

3 2. berbakti kepada orang tua; 3. senang bersilturrahmi; 4. tidak menyia-nyiakan umur untuk melakukan kemaksiatan; 5. tidak mengikuti kehendak hawa nafsu; 6. bersungguh-sungguh dalam taat kepada Allah; dan 7. memperbanyak dzikir kepada Allah. 4. Alam akhirat itu penuh kegelapan, sedangkan penerangnya adalah amal shalih. 'Shalih' dalam Alquran banyak diulang dalam beberapa ayat dan semuanya menunjukkan pada satu predikat, yaitu indikator keimanan seseorang. Rangkaian ayat dalam Alquran sering digabungkan antaraalladzina aamanuu dengan amilus shalihat. Hal ini mengandung faidah bahwa antara iman dan amal shalih tidak bisa dipisahkan, bagai dua sisi mata uang satu sama lain saling menyempunakan, karena amal shaleh adalah representasi atau perwujudan dari keimanan seseorang. Apa amal shaleh itu? Dalam Kamus al-Munawwir (h.788-789), istilah Shalih mengandung makna al-Jayyid (bagus), alBirru (kebaikan), al-manfaat (kemanfaatan),al-Nimat al-Waafirah (kenimatan yang sempurna), dan lain-lain. Semua istilah tersebut merujuk pada satu kata kebaikan. Kebaikan yang bagaimana? Tentu kebaikan yang menurut ketentuan Allah dan Rasul-Nya. Jadi amal sholeh dan perbuatan baik, adalah beda. Kalau amal shaleh pasti baik, dan berbuat baik belum tentu amal shaleh. Mengapa demikian? Kalau perbuatan baik itu biasanya dilihat dari sisi moral, atau tata nilai yang dibatasi oleh daerah tertentu.

Contoh: di pantai Kute Bali, orang membuka aurat di sana itu perbuatan baik, jelek atau biasa?? Tapi menurut ketentuan Allah dan Rasul-Nya amal shalih itu tidak dibatasi ruang dan waktu. Kapan dan di mana saja, kalau menurut Allah dan Rasul-Nya itu haram, di mana pun juga haram. Kalau menurut Allah dan Rasul-Nya perbuatan itu shalih, baik maka di mana pun dikerjakan akan membawa manfaat dan kebaikan terutama bagi dirinya sendiri akan lebih utama lagi bermanfaat bagi orang lain. Jadi jelas, perbuatan baik belum tentu amal shalih, dan amal shalih pasti baik. Allah berfirman dalam surah Al-Ankabut : 7

Dan orang-orang yang beriman dan beramal saleh, benar-benar akan kami hapuskan dari mereka dosa-dosa mereka dan benar-benar akan kami beri mereka balasan yang lebih baik dari apa yang mereka kerjakan. 5. Shirath (jembatan penyeberangan di atas neraka) sangat gelap, sedangkan penerangnya adalah yaqin. Yaqin adalah membenarkan dengan sepenuh hati segala hal ghaib dengan menghilangkan segala bentuk keraguan. Yaqin atau tasdiqu fi qalbi adalah merupakan salah satu syarat dari Iman. Iman, selain punya rukun juga ada syaratnya; 1. Tasdiqu fi qalbi (yaqin, membenarkan dlam hati) 2. Qoulu bi lisan (diucapkan dengan lisan) 3. Afalu bil arkan (dikerjakan dengan perbuatan) Menurut, imam al-Ghazali, keyaqinan seseorang itu bertingkat sesuai dengan tebal dan tipisnya keimanan kita. 1. Ilmu yaqin, keyakinanya berdasarkan pengetahuannya atau bahkan terkadang sekedar pengetahuan. 2. Ainul yaqin, orang ini yaqin, atau iman selain karena pengetahuannya dia juga bisa menyaksikan kekuasan-kekuasan allah di dalam berbagai hal. Maka dalam Al Quran surah Al-Anfal orang seperti ini bergetar hatinya ketika dibacakan ayat-ayat atau tanda-tanda kekuasan Allah SWT. 3. Haqqul yaqin, yaitu derajat keimanan seseorang yang telah bisa menerapkan ikhsan di dalam gerak-gerik kehidupannya. Senantiasa bisa melihat dan dilihat oleh Allah swt dalam setiap aktivitasnya sehari-hari. Rasanya hanya hanya para Rasul, para Nabi dan orang2 yang sangat dicintai

4 Allah yang mempunyai derajat keimanan seperti ini. Kita hanya berharap dan berdoa: mudah-mudahan Allah swt melimpahkan taufiqnya sehingga kita dimampukan unuk menjadikan dunia ini ladang akhirat, diperbanyak melakukan amal shaleh dan ditetapkan hati kita terhadap keimanan kita. Sehingga dalam kehidupan kita sehari-hari akan terus mendapatkan penerang dalam menghadapi segala kegelapan. Amiin..

Kegelapan itu ada 5 dan penerangnya juga ada 5. Pertama, cinta dunia adalah suatu kegelapan sedangkan penerangnya adalah ketaqwaan. Kedua, berbuat dosa adalah suatu kegelapan, sedangkan penerangnya adalah bertaubat. Ketiga, alam kubur adalah kegelapan sedangkan penerangnya adalah kalimat Laa ilaaha illallah muhammadur rasulullah. Keempat, alam akhirat itu penuh dengan kegelapan sedangkan penerangnya adalah amal shalih. Kelima, jembatan Sirathal Mustaqim adalah kegelapan, sedangkan penerangnya adalah yaqin. Dalam buku Nashaihul Ibad dari Ibnu Hajar, disebutkan sebuah riwayat yang dikatakan oleh Abu Bakar Sidik Ra. bahwa kegelapan ada 5 dan lampunya pun ada 5. Pertama, cinta akan dunia adalah suatu kegelapan dan lampunya adalah takwa. Kedua, dosa adalah suatu kegelapan dan lampu penerangnya adalah taubat. Ketiga, kubur adalah kegelapan dan lampu penerangnya adalah bacaan kalimat laa ilaha illallaah muhammadarrasuulullah. Keempat, akhirat adalah kegelapan dan lampu penerangnya adalah amal shalih. Kelima, Sirathal Mustaqim adalah suatu kegelapan dan lampu penerangnya adalah keyakinan/ Iman Tentang mencintai dunia sesuai dengan sabda Nabi: Cinta kepada dunia adalah sumber kesalahanmu. (HR. al-Baihaqi). Imam al-Ghazali mengomentari hadits tersebut dengan mafhum mukhalafahnya, Sebagaimana dikatakan bahwa mencintai dunia itu adalah sumber segala kesalahan, maka membenci dunia adalah sumber segala kebaikan. Dikemukakan oleh al-Hasan al-Basri bahwa hal itu juga sesuai dengan hadits yang berbunyi: Apabila seorang hamba melakukan dosa satu kali, maka hatinya diberi satu titik noda (hitam). Apabila dia mencabutnya dan memohon ampun serta bertaubat, maka bersihlah hatinya. Apabila ia kembali lagi (berbuat dosa), maka bertambah hitamlah titik noda itu hingga memenuhi hatinya. Sedang dia (dosa itu menutupinya) sesuai dengan apa yang dikatakan Allah dalam ayat, Sekali-kali tidak, bahkan

5 dosa yang telah mereka kerjakan dapat menutupi hati mereka. (HR. Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Majah, Nasai, Ibnu Hibban, dan Hakim). Di antara sekian banyak fadhilah membaca kalimat tayyibah, yaitu lafal laa ilaaha illallaah antara lain: Nabi bersabda: Sesungguhnya, Allah telah mengharamkan untuk masuk neraka kepada orang yang membaca kalimat laa ilaaha illallaah dengan niat mencari keridhaan Allah. (HR. Bukhari dan Muslim). Nabi bersabda di hadapan para sahabat, Barang siapa yang membaca kalimat laa ilaaha illallaah dengan niat ikhlas, tentu ia masuk surga. Lalu, para sahabat bertanya, Wahai Rasulullah, apa keikhlasan bacaan tersebut? Nabi bersabda, Bacaan laa ilaaha illallaah mencegahmu dari sesuatu yang telah diharamkan Allah. (HR. al-Khatib). Dikatakan, ada 7 macam yang dapat menerangi alam kubur. Pertama, ikhlas dalam beribadah. Kedua, berbakti baik kepada ibu dan bapak. Ketiga, silaturahmi. Keempat, tidak menyianyiakan usia dalam kemaksiatan. Kelima, tidak mengikuti kehendak hawa nafsu. Keenam, bersungguh-sungguh dalam taat. Ketujuh, memperbanyak dzikir kepada Allah Swt. Amal shalih meliputi azimah dan rukhsah. Azimah adalah suatu keharusan, sedangkan rukhsah adalah dispensasi. Contohnya, shalat Zhuhur wajib 4 rakaat bagi mereka yang tidak bepergian. Tapi, bagi mereka yang dalam perjalanan jauh, diberi rukhsah untuk meng-qashar shalat Zhuhur tersebut menjadi 2 rakaat. Hal ini berdasarkan hadits Nabi: Sesungguhnya, Allah mencintai orang yang mengambil/melakukan dispensasi darinya, sebagaimana Allah mencintai orang yang melaksanakan keharusan-Nya. Sebab, Allah telah mengutusku dengan ajaran agama yang mudah (elastis) yaitu agama Nabi Ibrahim As. (HR. Ibnu Asakir). Kerjakanlah keharusan-keharusan (azimah) terimalah rukhsah (keringanan-keringanan) dari Allah seperti shalat qashar/jamak. Tinggalkanlah orang-orang yang tidak mengerjakan azimah dan tidak menerima rukhsah. Sesungguhnya, kamu telah diberi kecukupan atas mereka. (HR. al-Khatib). Barang siapa yang tidak menerima rukhsah dari Allah, maka baginya dosa segunung Arafah. (HR. Ahmad). Yang disebut yakin yang berhubungan dengan ash-Shiraath pada nasihat di atas adalah menyatakan apa yang telah dibenarkan oleh hati atas hal yang gaib dengan menghilangkan segala keraguan. Sumber :Nashaihul Ibad (Ibnu Hajar al-Asqalani)

NAMA IBLIS PENGGODA MANUSIA MENURUT ISLAM (Umar bin Khatab r.a.) Jenis Iblis yang menjerumuskan manusia ke dalam jurang kesesatan itu banyak sekali. Bahkan ada ulama yang berpendapat bahwa dalam menyesatkan manusia Iblis itu mempunyai spesifikasi keahlian tersendiri sesuai dengan bidangnya. Yang ahli menggoda orang shalat tugasnya hanya menggoda orang shalat, yang ahli mengkufurkan orang yang beriman tugasnya hanya mengkufurkan dengan berbagai tipu daya dan propaganda yang menyesatkan, begitu seterusnya. Mengenai hal ini ada keterangan yang bersumber dari Umar bin Khatab ra Bahwa Keturunan Iblis yang mempunyai tugas menggoda dan menjerumuskan manusia (ke lembah kesesatan) itu ada sembilan, yaitu: 1.Iblis Zailatun Iblis ini bertugas untuk menjerumuskan para pedagang di pasar agar berdusta, mau mengurangi timbangan, membuat onar diantara para pedagang, dan melakukan bujuk rayu kepada para pedagang agar melakukan pe nyimpangan dan kecurangan dalam aqad jual beli, dengan diiming-imingi agar cepat kaya. Ajakan Iblis diatas itu jelas bertentangan dengan syari'ah, merusak ekonomi umat, menanamkan mental binatang yang segala cara dalam meraih kesuksesan, serta menumbuhkan jiwa egoistisme dan materialisme

6
yang membabi-buta. Kalau ini sudah ditanamkan oleh Iblis, maka dengan sendirinya orang itu akan senangberenang dalam lumpur kemaksiatan dan kedurhakaan. Karena itu, ada ancaman berat bagi siapa saja yang mengikuti ajakan Iblis Zailatun untuk melakukan kecurangan dalam jual beli. Ada keterangan yang bersumber dari Abu Dzar ra., ia berkata: Rasulullah saw pemah bersabda:

Ada tiga orang dimana Allah tidak akan melihat mereka pada hari kiamat (tidak memberikan rahmat), tidak membersihkan dosa mereka, dan mereka (juga) akan mendapat siksaan yang amat pedih. Abu Dzar ra berkata : "Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam mengatakan (hal tersebut) sampai tiga kali "Aku berkata: Mereka akan menyesal dan merugi, siapa mereka itu Ya Rasulullah?. Lalu beliau bersabda: a). Orang yang menurunkan kainnya (hingga menutupi kedua mata kakinya) b). Orang yang suka mengungkit-ungkit pemberiannya. c). Dan orang yang menjual barang dagangannya dengan sumpah palsu. (HR. Muslim) Larangan untuk melakukan kecurangan dalam jual beli juga disebutkan dalam Al-Qur'an

1. Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang[1561]


[1561]. Yang dimaksud dengan orang-orang yang curang di sini ialah orang-orang yang curang dalam menakar dan menimbang. Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa ketika Rasulullah saw. sampai ke Madinah, diketahui bahwa orang-orang Madinah termasuk yang paling curang dalam takaran dan timbangan. Maka Allah menurunkan ayat ini (S.83:1,2,3) sebagai ancaman kepada orang-orang yang curang dalam menimbang. Setelah ayat ini turun orang-orang Madinah termasuk orang yang jujur dalam menimbang dan menakar. (Diriwayatkan oleh an-Nasa'i dan Ibnu Majah dengan sanad yang shahih yang bersumber dari Ibnu Abbas.)

2. (yaitu) orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta dipenuhi, 3. dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi
Itulah diantara ancaman siksa bagi orang yang mengikuti Iblis Zailatun, yang melakukan kecurangan dalam berdagang. Cara Iblis Zailatun menjerumuskan para pedagang adalah dengan menakut-nakuti kebangkrutan jika berbuat jujur dalam berdagang, dan mengiming-imingi akan cepat kaya, cepat berhasil dan sukses jika mau berbuat curang dalam berdagang. jika orang yang berdagang itu lemah imannya, ambisius dan materialistis tentu ia akan mudah terjebak dalam bujuk rayu Iblis Zailatun. Akhimya ia akan menjadi pengikut setia Iblius Zailatun. 2.Iblis Wawatsin Iblis Wawatsin dalah Iblis yang bertugas menggoda dan menjerumuskan orang yang beriman agar selalu menggerutu, tidak sabar dan tidak ikhlas setiap kali menerima musibah, atau cobaan dari Allah Ta'ala. "Sesungguhnya wanita-wanita yang merintih (lantaran menerima musibah) ini akan dijadikan kelak di hari kiamat dua barisan dalam neraka jahannam, satu barisan berada disebelah kanan penduduk neraka dan satu barisan lagi berada disebelah kiri, akhirnya mereka menggonggong kepada penduduk ahli neraka, sebagaimana layaknya anjing-anjing yang menggonggong." (HR. Ath-Thabrani).

Padahal orang yang meratapi musibah dengan menggerutu sampai merobek-robek pakaiannya adalah dosa. Tmdakan seperti ini merupakan cermin dari ketidak-ikhlasan atas takdir Allah, sepertinya ia menyalahkan Allah, yang menghilangkan kesenangan dirinya, padahal semua apa yang ada di alam ini telah ditentukan oleh Allah masanya atau kehancurannya. Oleh karena itu, syari'ah memerintahkan untuk bersabar dan ikhlas setiap kali menerima cobaan dan musibah dari Allah Ta'ala, sebab setiap musibah itu ada hikmah yang terkandung didalamnya. Allah mengancam akan menyiksa terhadap orang yang tidak bersabar dalam menerima musibah. Sebagaimana yang disabdakan oleh Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam dalam hadits yang lain disebutkan, bahwa Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam pernah bersabda: "Tidak termasuk umat kami yang sempurna orang yang menampari pipinya sendiri (ketika menerima musibah), merobek-robek leher bajunya sendiri dan meratapi mayat, sebagaimana kebiasaan orang-orang jahiliyah". (HR. Bukhari dan Muslim)

7
156. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun"[101]. [101]. Artinya: Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepada-Nya-lah kami kembali. Kalimat ini dinamakan kalimat istirjaa (pernyataan kembali kepada Allah). Disunatkan menyebutnya waktu ditimpa marabahaya baik besar maupun kecil. Demikianlah diantara ancaman siksa bagi orang yang mengikuti Iblis Wawatsin. Sehingga ia selalu mengerutu setiap kali menerima musibah. Iblis ini dalam menjerumuskan orang yang beriman ke dalam jurang kemaksiatan dan kekufuran adalah dengan menanamkan rasa ketidak-puasan terhadap takdir Allah, mempengaruhi jiwanya agar memberontak ketika menerima musibah, membakar emosinya dan menghilangkan sifat sabarnya. Jika seseorang sudah tidak mampu mengendalikan emosinya, maka Iblis dengan mudah menjerumuskan dinnya ke dalam perbuatan munkar. Hanya keimanan dan ketakwaan yang kuat serta kesabaran yang tinggi yang dapat menangkalnya dari gangguan dan bujuk rayu Iblis Wawatsin. 3.Iblis Akwan lblis ini bertugas menyesatkan dan mempengaruhi para remaja dan pimpinan umat supaya selalu berbuat dzalim, menjauhi hal-hal yang ma'ruf, menanamkan kesenangan berbuat munkar dan maksiat. Cara yang digunakan oleh Iblis Akwan dalam menjerumuskan remaja yang beriman ke dalam lembah kemaksiatan adalah bermacam-macam. Perbuatan yang jelas munkarnya itu dikemas dengan baik sehingga tidak terkesan sebagai perbuatan maksiat, hal ini dilakukan-oleh Iblis Akwan untuk menarik simpati dari remaja beriman agar mau melakukannya. Termasuk memperhalus istilah-istilah yang berbau maksiat dan munkar, ini dilakukan untuk menghilangkan kesan maksiat, dengan demikian remaja akan mudah dibujuk dan dirayu untuk dijebloskan ke dalam dunia sesat yang jauh dari tuntunan agama. Hal ini telah dijelaskan oleh Allah dalam firman-Nya:

Demi Allah, sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami kepada umat-umat sebelum kamu, tetapi syaitan menjadikan umat-umat itu memandang baik perbuatan mereka (yang buruk), maka syaitan menjadi pemimpin mereka di hari itu dan bagi mereka azab yang sangat pedih.
Dalam menyesatkan para pemimpm umat, Iblis Akwan selalu mendorong para pemimpin itu untuk berbuat dzalim, merampas hak rakyat, bertindak sewenang-wenang, korupsi, manipulasi, serta Iblis Akwan juga mena namkan rasa ketakutan dihati para pemimpin akan kemiskinan jika mereka tidak mau berbuat dzalim, curang dalam bertindak, mumpung masih berkuasa agar kekuasaannya itu digunakan sebaik mungkin untuk berbuat munkar dan maksiat, baik teihadap rakyatnya maupun terhadap Allah. Kalau ini sudah berhasil, maka Iblis Akwan akan lebih mudah lagi menenggelamkan mereka kedalam lumpur kemaksiatan, akhimya jadilah mereka pemimpin yang durhaka. Untuk para pemimpin yang berbuat dzalim seperti diatas itu, Allah mengancam akan menyiksanya dengan siksaan yang amat pedih. Sebagaimana disebutkan dalam FirmanNya: "Sesungguhnya dosa itu atas orang-orang yang berbuat dzalim kepada manusia dan melampaui batas di muka bumi tanpa hak. Mereka itu mendapat adzab yang pedih". (QS. Asy-Syuura 42:42) Itulah diantara ancaman siksa bagi siapa yang berbuat dzalim di muka bumi ini dan mengikuti jejak Iblis Akwan.

4.Iblis Hafaf Iblis ini bertugas menyesatkan dan menjerumuskan kaum muslimin ke lembah nista yang berlumur dosa dengan cara melakukan tipu daya dan bujukan agar kaum muslimin melanggengkan minum khamer. Sebab jika seseorang sudah minum khamer dan mabuk, maka segala bentuk kemungkaran yang lain dengan mudah ia laksanakan. Seperti berzina, membunuh, berbuat aniaya, mencuri dan segala kemungkaran yang lain. Karena tingkah laku orang yang sedang mabuk itu tidak dapat dikendalikan oleh otaknya, jiwanya dan perasaannya sudah dikuasai oleh Iblis. Untuk itu, ia mudah dibimbing oleh Iblis guna dijebloskan ke dalam kemaksiatan dan kekufuran. Banyak sekali orang yang tadinya tidak berani membunuh, merampok dan berzina, akan tetapi setelah ia menenggak khamer dan mabuk, maka segala bentuk kemaksiatan di atas itu dapat dilakukannya dengan mudah, sepertinya tidak ada beban baginya. Agar tidak mudah tertipu oleh bujuk rayu Iblis Hafaf, Allah telah memperingatkan kaum muslimin agar tidak meminum khamer, karena khamer adalah identik dengan setan. Sebagaimana disebutkan dalam firman-Nya:

90. Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah[434], adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam pernah bersabda: "Jauhilah khamer, sesungguhnya khamer itu adalah sumber segala kejahatan (kemaksiatan). Didalam hadits lain yang bersumber dari Anas ra, dikatakan sebagai berikut: Rasulullah sShallallahu 'Alaihi wa Sallam melaknati sepuluh orang karena khamer, yaitu 1. Orang yang memeras bahan khamer. 2. Orang yang minta diperaskan bahan khamer untuk diminumkan kepada orang lain. 3. Orang yang minum khamer 4. Orang yang membawa khamer 5. Orang yang dituju untuk dibawakan khamer kepadanya. 6. Orang yang menuangkan khamer ke gelas atau lainnya. 7, Orang yang menjual khamer. 8. Orang yang memakan harta hasil penjualan khamer. 9. Orang yang membeli khamer. 10. Orang yang dibelikan khamer. (HR. At-Tirmidzi dan Ibnu Majah) Demikianlah ancaman bags orang yang mengikuti Iblis Hafaf, yang mau menenggak khamer dan benda yang memabukkan lainnya. 5.Iblis Wamurah Iblis Wamurah ini bertugas menjerumuskan para penyanyi agar mendendangkan lagu yang penuh maksiat, mengajak berbuat munkar, serta lagu-lagu yang bersyair kebebasan tanpa etika. Juga menjerumuskan para penyanyi agar berpenampilan seronok, yang dapat mengundang luapan nafsu dan maksiat. Dengan demikian orang akan mudah digiring untuk dijebloskan dalam dunia munkar dan maksiat. Nyanyian dan biduanitanya itu termasuk salah satu alat Iblis yang paling ampuh untuk menjerumuskan orang ke dalam jurang kesesatan yang penuh dengan lumuran dosa. Banyak sudah orang yang melakukan kemaksiatan karena terpengaruh oleh syair lagu-lagu maksiat, atau dikarenakan mencontoh tingkah laku artis yang diidolakan yang senang berbuat munkar, bergaul bebas dan akhlaknya yang buruk. Oleh karena itu, untuk menangkal bujuk rayu dan propaganda yang menyesatkan yang ditiupkan oleh Iblis Wamurah adalah dengan menanamkan aqidah yang kuat dan akhlak yang mulia. Sebab dengan berpegang teguh pada kedua faktor diatas Insya Allah diri akan selamat dari godaan Iblis Yang jahat ini. 6.Iblis Laqwas Iblis Laqwas adalah Iblis yang bertugas mempengaruhi manusia agar tetap kafir, tetap musyrik dan tetap menyembah berhala atau sesembahan lainnya selain Allah. Sudah banyak orang yang disesatkan oleh Iblis Laqwas, terkadang ia mengganti bentuknya seperti seorang syekh lalu memberikan pelajaran atau tuntunan

yang mengarah kepada kemusyrikan dan pemurtadan dengan berbagai dalih serta promosi yang mengikat, sehingga banyak orang yang lemah imannya keluar dari jalur Islam karena mengikuti saran Iblis Laqwas, hanya demi mendapatkan sesuap nasi, jabatan, kedudukan, pekerjaan, fasilitas, bahkan ada yang rela melepaskan keimanannya demi sang kekasih. Orang yang menyembah selain Allah, berarti dirinya menjadikan Iblis sebagai pelindungnya, yang harus diikuti tingkah lakunya. Mereka tidak sadar kalau dirinya telah disesatkan oleh Iblis untuk dijerumuskan ke dalam jurang kekufuran. Sebagaimana disebutkan oleh Allah dalam firman-Nya:

9 30. Sebahagian diberi-Nya petunjuk dan sebahagian lagi telah pasti kesesatan bagi mereka. Sesungguhnya mereka menjadikan syaitan-syaitan pelindung (mereka) selain Allah, dan mereka mengira bahwa mereka mendapat petunjuk.
Di dalam ayat yang lain Allah Ta'ala telah memperingatkan kepada umat manusia agar tidak mudah ditipu oleh setan maupun Iblis, sebab makhluk jahat ini dalam menyesatkan dan mengkufurkan manusia menggunakan bujuk rayu dan tipu muslihat yang sangat memikat, maka tidak heran bila banyak orang yang lemah imannya menjadi korban tipu muslihatnya. Mengenai hal ini Allah Ta'ala berfirman: "Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh setan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu-bapakmu dari surga. (QS. Al-A'raf 7:27) Meskipun ada peringatan ayat diatas, masih banyak saja orang yang mengikuti Iblis Laqwas melakukan kekufuran dan kemusyrikan. Mereka mengira bahwa apa yang mereka perbuat itu merupakan jalan yang benar dan dapat memberi petunjuk kepada mereka, padahal jalan yang mereka tempuh itu sesat dan dapat mendatangkan siksa Allah. Itulah gambaran orang yang telah dijerumuskan oleh Iblis Laqwas kedalam kesesatan. 7.Iblis A'war Iblis ini bertugas untuk mempengaruhi dan menggoda laki-laki dan wanita untuk melakukan perbuatan zina, atau melakukan perbuatan maksiat lainnya.

32. Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk. (Al-Isyraa ayat 32)
Iblis A'war menggunakan "Pandangan Mata" sebagai cara yang paling ampuh untuk membakar nafsu kaum lelaki dan wanita untuk berbuat maksiat. Mujahid berkata : Ketika wanita itu menghadap, maka Iblis duduk di kepalanya untuk menghiasi Wajah wanita tersebut agar tampak menarik bagi orang yang melihatnya, dan jika wanita itu berpaling ke belakang, maka Iblis duduk di pantatnya untuk menghiasi pantat tersebut agar tampak menarik bagi orang yang melihatnya. Apa yang dikatakan oleh Mujahid diatas itu memang benar, sebab umumnya lelaki bila melihat wanita ketika berhadapan, maka yang pertama kali diperhatikan adalah wajahnya, sedangkan ketika melihat wanita yang berjalan didepannya, maka yang pertama kali diperhatikan adalah pantatnya, karena itu memang tempatnya Iblis. Nabi Yahya as pernah ditanya: "Apa yang menjadi penyebab perzinaan?". Nabi Yahya as menjawab: "Yang menjadi penyebabnya adalah memandang wanita, lalu timbul dalam hati keinginan untuk berzina dengannya. Zina mata itu termasuk dosa kecil, dan hal ini dapat mendekatkan pada perbuatan dosa besar, yaitu zina farji. Oleh karena itu, barangsiapa yang tidak mampu menundukkan pandangannya, maka niscaya ia tidak akan mampu menjaga farjinya". Demikian jawaban Nabi Yahya as terhadap penanya tadi. Nabi Isa as pernah berkata: 'Takutlah kamu memandang (wanita), karena sesungguhnya memandang itu dapat menumbuhkan syahwat didalam hati, dan ini sudah cukup mendatangkan fitnah". Berkatalah Sa'ad bin Jubair ra: "Sesungguhnya fitnah yang menimpa Nabi Daud as adalah dari memandang (wanita)". Dan masih banyak orang laki-laki maupun wanita yang berbuat zina yang diawali dari kebiasaan memandang lawan jenisnya yang bukan muhrimnya. Karena memandang merupakan panah Iblis yang sangat ampuh untuk menjerumuskan laki-laki dan wanita ke dalam perbuatan nista yang penuh dengan dosa. Sekarang tidak sedikit orang yang menjadi budak Iblis A'war karena ingin melampiaskan nafsunya. Semoga kita dijauhkan oleh Allah dari godaan lblis ini. Iblis ini tugasnya mengencingi orang supaya malas bangun untuk beribadah. Jika orang sudah malas bangun malam untuk beribadah berarti dirinya mementingkan tidurnya, tidak memikirkan tentang kehidupannya nanti di akhirat, tidak mau bermunajat kepada Allah berarti ada hal yang lebih penting selain bermunajat, apakah itu tidur atau kegiatan-kegiatan lain yang berbau duniawiyah. Kalau hal ini sudah menjadi kebiasaan seorang hamba, maka akan mempermudah Iblis menjauhkan dia dari kegiatan agama, lama kelamaan dirinya akan bisa meninggalkan aktivitas ibadah. Kalau sudah begini, Iblis tinggal menggiring dia untuk dijeru muskan ke dalam jurang kemaksiatan dan kekufuran. 8.Iblis Al-Wasnan Banyak orang terjerumus menjadi ahli maksiat, bahkan dirinya sampai rela menanggalkan aqidahnya yang disebabkan oleh malas beribadah. Malas beribadah itu menunjukkan lemah keimanannya, bahkan keimanannya bisa sebagai lipstik belaka, sebagai pemanis bibir saja, buktinya ia mengaku beriman tetapi tidak mau beribadah, bahkan perintah agama ia

10
tentang, larangannya ia terjang. Orang-orang seperti inilah yang setia menjadi pengikut Iblis Al-Wasnan, yang malas beribadah tetapi senang bermaksiat. Al-Qur'an telah memperingatkan kaum muslimin agar tidak mengikuti langkah-langkah Iblis, sebab Iblis itu menyesatkan, menyauhkan orang agar tidak beribadah kepada Allah Sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur'an surat Al-An'am 142: "Dan janganlah kamu mmglkuti langkah-langkah setan. Sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagimu. (QS. Al An'am 6:142)" Dengan demikian, bila ada orang malas beribadah, senang berbuat munkar, maka dia telah menjadi teman Iblis. 9.Iblis Dasim Iblis yang satu ini~bertugas untuk mempengaruhi, menggoda dan mendorong suami istri untuk melakukan penyelewengan. Dengan terjadinya penyelewengan, maka sudah barang tentu rumah tangganya akan menjadi berantakan, tidak harmonis, jauh dari kebahagiaan yang pada akhimya nanti akan terjadi perceraian. Inilah yang diinginkan oleh Iblis Dasim. Dengan terjadinya perceraian, maka orang akan mudah untuk digiring berbuat munkar dan maksiat, meskipun tidak sedikit orang yang tidak menikah juga tenggelam dalam dunia maksiat. Setidak-tidaknya orang yang sudah bercerai itu dapat dimanfaatkan oleh Iblis untuk dijerumuskan dalam perbuatan nista, seperti zina dan perbuatan munkar lainnya, karena ia sudah tidak mempunyai tempat untuk menyalurkan kebutuhan biologisnya secara halal. Karena diantara tujuan pernikahan adalah untuk menundukkan pandangan mata, menyalurkan kebutuhan biologis secara halal, untuk memperoleh keturunan, disamping menjalankan Sunnah Rasulullah saw. Dan masih banyak lagi bahaya atau madlarat yang disebabkan tidak menikah, dan keadaan inilah yang dimanfaatkan oleh Iblis Dasim untuk menjerumuskan kaum muslimin ke lembah nista yang penuh dengan dosa. Oleh karena itu, Iblis sangat membenci terhadap keluarga yang rukun, damai dan sejahtera. Sebab kondisi keluarga seperti ini akan mendapat limpahan rahmat dan berkah dari Allah Ta'ala. Itulah nama-nama Iblis yang dikatakan oleh Umar bin Khathab yang bertugas menyesatkan manusia untuk dijerumuskan ke dalam kefasikan, kemaksiatan, kemusyrikan dan kekufuran, yang nanti menjadi temannya di dalam neraka. Semoga Allah menjauhkan dan menyelamatkan kita dari segala tipu daya Iblis ini.

Anda mungkin juga menyukai