Anda di halaman 1dari 3

LATAR BELAKANG

Konsumsi gizi yang baik dan cukup seringkali tidak bisa dipenuhi oleh seorang anak karena faktor eksternal maupun internal. Faktor eksternal menyangkut keterbatasan ekonomi keluarga sehingga uang yang tersedia tidak cukup untuk membeli makanan. Sedangkan faktor internal adalah faktor yang terdapat didalam diri anak yang secara psikologis muncul sebagai problema makan pada anak. http://cikarang-skull.blogspot.com/2008/08/bab-ipendahuluan.html Masalah gizi muncul akibat masalah ketahanan pangan ditingkat rumah tangga (kemampuan memperoleh makanan untuk semua anggotannya), masalah kesehatan, kemiskinan, dan kesempatan kerja. Indonesia mengalami masalah gizi ganda yang artinya sementara masalah gizi kurang belum dapat diatasi secara menyeluruh sudah muncul masalah baru. Sekarang ini masalah gizi mengalami perkembangan yang sangat pesat, Malnutrisi masih saja melatarbelakangi penyakit dan kematian anak, meskipun sering luput dari perhatian. Keadaan kesehatan gizi tergantung dari tingkat konsumsi yaitu kualitas hidangan yang mengandung semua kebutuhan tubuh. Akibat dari kesehatan gizi yang tidak baik, maka timbul penyakit gizi, umumnya pada anak balita diderita penyakit gizi buruk Hubungan antara kecukupan gizi dan penyakit infeksi yaitu sebab akibat yang timbal balik sangat erat. Berbagai penyakit gangguan gizi dan agizi buruk akibatnya tidak baiknya mutu/jumlah makanan yang tidak sesuaidengan kebutuhan tubuh masing masing orang. Masalah gizi semula dianggap sebagai masalah kesehatan yang hanya dapat ditanggulangi dengan pengobatanmedis/kedokteran. Gizi seseorang dapat dipengaruhi terhadap prestasi kerja dan produktivitas. Pengaruh gizi terhadap perkembangan mental anak

Gizi buruk adalah suatu kondisi di mana seseorang dinyatakan kekurangan nutrisi, atau dengan ungkapan lain status nutrisinya berada di bawah standar rata-rata. Nutrisi yang dimaksud bisa berupa protein, karbohidrat dan kalori. Di Indonesia, kasus KEP (Kurang EnergiProtein) adalah salah satu masalah gizi utama yang banyak dijumpai pada balita drh.Sarmin, MP dan Dr. Fitri Rachmayanti, Gizi Buruk Pada Balita: (online) http://id.scribd.com/doc/51849820/Makalah-GiziBuruk-2. Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), ada 3 faktor penyebab gizi buruk , yaitu:Keluarga miskin;Ketidaktahuan orang tua atas pemberian gizi yang baik bagi anak.Faktor penyakit bawaan pada anak, seperti: jantung, TBC, HIV/AIDS, saluran pernapasan dan diare.

Sedangkan menurut UNICEF (1988), ada 2 faktor penyebab utama, antara lain : Penyebab Langsung : Asupan Makanan, Infeksi Penyakit Penyebab Tidak Langsung : Pola Asuh Anak, Ketersediaan Pangan, Layanan Kesehatan/Sanitasi Putu Sudayasa, www.puksel.com Faktor-faktor Penyebab Kekurangan Gizi Pada Balita Penyebab utama kurang gizi pada balita adalah kemiskinan sehingga akses pangan anak terganggu. Penyebab lain adalah infeksi (diare), ketidaktahuan orang tua karena kurang pendidikansehingga pengetahuan gizi rendah, atau faktor pemberian makanan bergizi yang kurang. Khomsan.A,http://medicastore.com/artikel/247/Mengetahui_Status_ Gizi_Balita_Anda.html Kurang gizi pada balita dapat berdampak terhadap pertumbuhan fisik maupun mentalnya. Anak kelihatan pendek, kurus dibandingkan

teman-teman sebaya yang lebih sehat. Ketika memasuki usia sekolah tidak bias berprestasi menonjol karena kecerdasanya tergangu. Untuk mengatasi kasus kurang gizi, memerlukan peranan dari keluarga, bidang kesehatan maupun pemerintah. Pemerintah harus meningkatkan kualitas posyandu,jangan hanya sekedar vaksinasi, tapi harus di perbaiki dalam hal penyuluhan gizi dan kualitas pemberian makanan tambahan,pemerintah harus dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat. KhomsanA.Dr,http://medicastore.com/artikel/247/Mengetahui_Statu s_Gizi_Balita_Anda.html

Anda mungkin juga menyukai