Anda di halaman 1dari 17

PENDAHULUAN

Hidrotermal merupakan larutan sisa magma yang bersifat aqueous sebagai hasil diferensiasi magma. Hidrotermal kaya akan logam-logam yang relatif ringan dan merupakan sumber terbesar (90%) dari proses pembentukan endapan. Sedang sistem hidrotermal sendiri didefinisikan sebagai sirkulasi fluida panas (50 - > 500 ), secara lateral dan vertikal pada temperatur dan tekanan yang bervariasi di bawah permukaan bumi. Sistem ini mengandung dua komponen utama, yaitu sumber panas dan fase fluida. Sirkulasi fluida hidrotermal menyebabkan himpunan mineral pada batuan dinding menjadi tidak stabil dan cenderung menyesuaikan kesetimbangan baru dengan membentuk himpunan mineral yang sesuai dengan kondisi yang baru, yang dikenal sebagai alterasi hidrotermal. Endapan mineral hidrotermal dapat terbentuk karena sirkulasi fluida hidrotermal melindi (leaching), mentranspor, dan mengendapkan mineral-mineral baru sebagai respon terhadap perubahan fisik maupun kimiawi. Alterasi hidrotermal adalah suatu proses yang sangat kompleks yang melibatkan perubahan mineralogi, kimiawi, dan tekstur yang disebabkan oleh interaksi fluida panas dengan batuan yang dilaluinya, di bawah kondisi evolusi fisio-kimia. Proses alterasi merupakan suatu bentuk metasomatisme, yaitu pertukaran komponen kimiawi antara cairan-cairan dengan batuan dinding. Endapan hidrotermal merupakan pengembangan pegmatik dan terbentuk dari larutan yang lebih dingin dan encer. Ciri khas endapan hidrotermal adalah urat urat (vein) yang mengandung sulfide, yang terbentuk karena pengisian rekan atau celah celah pada batuan semula. Namun banyak juga yang berupa suatu massa tak teratur, yang telah mengganti sebagian atau seluruhnya. Secara luas, endapan hidrotermal dibagi menjadi 3 tipe : 1. 2. 3. Endapan hipotermal terbentuk antara 300 500 Endapan mesotermal terbentuk antara 200 300 Endapan epitermal terbentuk antara 50 200

Salah satu endapan hidrotermal yang menjadi tinjauan khusus pada makalah ini adalah endapan mesotermal. Di mana endapan mesotermal diketahui sebagai kelas deposit mineral hidrotermal dengan pengendapan massa mineral dari larutan mineral panas, berada pada kedalaman sekitar 1.000 m di bawah permukaan bumi dengan tekanan yang besar dan memiliki suhu 200 - 300C. Endapan mesotermal umumnya berbentuk vein, tubuh sheetlike, dan tidak teratur. Himpunan mineral alterasi dan mineralisasi yang tergolong dalam tipe endapan mesotermal, yakni 1. Kuarsa, 2. Mineral karbonat berupa a. Kalsit b. Ankerit c. Dolomit d. Klorit e. Biotit f. Aktinolit g. Muskovit

KOMPOSISI DAN TEKSTUR HIMPUNAN MINERAL ALTERASI


Tekstur didefinisikan sebagai keadaan atau hubungan yang erat antar mineral-mineral sebagai bagian dari batuan dan antara mineral-mineral dengan massa gelas yang membentuk massa dasar dari batuan. Berdasarkan hal di atas tekstur batuan beku dapat dibedakan berdasarkan : 1. Tingkat kristalisasi a. Holokristalin, yaitu batuan beku yang hampir seluruhnya disusun oleh kristal b. Hipokristalin, yaitu batuan beku yang tersusun oleh kristal dan gelas c. Holohyalin, yaitu batuan beku yang hampir seluruhnya tersusun oleh gelas 2. Ukuran butir a. Phaneritic, yaitu batuan beku yang hampir seluruhmya tersusun oleh mineral-mineral yang berukuran kasar. b. Aphanitic, yaitu batuan beku yang hampirseluruhnya tersusun oleh mineral berukuran halus. 3. Bentuk kristal Ketika pembekuan magma, mineral-mineral yang terbentuk pertama kali biasanya berbentuk sempurna sedangkan yang terbentuk terakhir biasanya mengisi ruang yang ada sehingga bentuknya tidak sempurna. Bentuk mineral yang terlihat melalui pengamatan mikroskop yaitu: a. Euhedral, yaitu bentuk kristal yang sempurna b. Subhedral, yaitu bentuk kristal yang kurang sempurna c. Anhedral, yaitu bentuk kristal yang tidak sempurna. 4. Berdasarkan kombinasi bentuk kristalnya a. Unidiomorf (Automorf), yaitu sebagian besar kristalnya dibatasi oleh bidang kristal atau bentuk kristal euhedral (sempurna) b. Hypidiomorf (Hypautomorf), yaitu sebagian besar kristalnya berbentuk euhedral dan subhedral.

c. Allotriomorf (Xenomorf), sebagian besar penyusunnya merupakan kristal yang berbentuk anhedral. 5. Berdasarkan keseragaman antar butirnya a. Equigranular, yaitu ukuran butir penyusun batuannya hampir sama b. Inequigranular, yaitu ukuran butir penyusun batuannya tidak sama 6. Sifat optik mineral a. Nikol Sejajar 1) Warna Warna mineral adalah pencerminan dari data serap atau absorpsi panjang gelombang tertentu dari cahaya atau sinar yang masuk khususnya untuk mineral yang teransparant dan bersifat anisotropik 2) Bentuk Bentuk mineral dalam kondisi dua dimensi, tetapi dengan bantuan struktur dalam mineral yang dapat teramati seperti halnya bidang belah atau cleavage,maka dapat mentafsirkan akan struktur kristal dari mineral tersebut. 3) Pleokroisme Pleokroisme merupakan warna yang terjadi (bila meja mikroskop diputar 360 ), karena adanya perbedaan daya absorpsi dari sumbu-sumbu kristal terhadap kedudukan analisator dan polarisator. 4) Indeks Bias Indeks bias adalah suatu angka (konstanta) yang menunjukan perbandingan antara sinus sudut datanh dan sinus sudut pantul ; (n=sin i/sin r = l/v ). Indeks bias juga merupakan fungsi dari sinar didalam medium yang berbeda. 5) Relief Relief merupakan kenampakan yang timbul akibat perbedaan indeks bias antara suatu media dengan media yang mengitarinya. Dengan kata lain, bahwa cahaya yang keluar dari suatu media kemudian masuk ke media lain yang mempunyai harga indeks bias yang berbeda, maka

akan mengalami pembiasan/pemantulan pada batas sentuhan antara kedua media tersebut.

b. Nikol Silang 1) Bias Rangkap Bias rangkap adalah angka yang menunjukan perbedaan indek bias sinar ordiner dan extraordiner . Faktor yang mempengaruhi, yakni macam sayatan (//c atau hampir // c ), ketebalan sayatan, dan macam sinar yang masuk,dimana setiap sinar yang msuk mempunyai panjang gelombang yang berbeda. 2) Orientasi Orientasi mineral merupakan hubungan antara arah-arah sumbu optik dengan sumbu-sumbu kristallografinya. Tujuannya, yakni untuk penentuan orientasi mineral ini digunakan untuk dapat mengetahui kedudukan sumbu-sumbu indikatriks di dalam suatu mineral. 3) Pemadaman Pemadaman merupakan proses penggelapan yaitu akibat

perulangan pembiasan yang terjasi yang diperoleh dengan merubahrubah posisi mineral terhadap kedudukan analisator dan polarisator. 4) Kembaran Kembaran adalah kenampakan pada mineral akibat adanya atau tumbuhnya 2 kristal bersamaan pada proses pengkristalan.

Komposisi dan Tekstur - Sifat Optik Mineral Alterasi pada Zona Mesotermal 1. Mineral Kuarsa (Quartz), SiO2

Quartz from Le Gardette Mine, Dauphine, France Komposisi : Kandungan dasarnya berupa SiO2, meskipun bekas

kandungan mineral dari Ti, Fe, Mn, Al, kemungkinan dapat ditemukan. Asosiasi : Mineral ini ditemukan hampir di seluruh jenis batuan, baik batuan beku, metamorf, dan sedimen. Sifat Optik Mineral Warna Bentuk : Colorless : Tak beraturan, dalam batuan umumnya anhedral

Warna Interferensi : Putih hingga abu-abu, kuning Relief Belahan Data Optik Orientasi Optik : Rendah : Tidak memiliki belahan : Uniaxial (+) : Sumbu optik terletak pada sumbu c, perpanjangan kristal memotong ujung-ujung sumbu yang berlengan pendek.

Kenampakan Mineral Kuarsa di Bawah Mikoskop

2. Mineral Karbonat berupa : a. Mineral Kalsit (Calcite), CaCO3

Calcite from Mina La Florida, Cantabria, Spain

Komposisi

: Komposisi

dasar

berupa

CaCO3

(karbonat)

dapat

ditemukan dalam keadaan murni dan tidak, tergantung pada kandungan mineral pengotornya. Mineral pengotor ini terbentuk karena adanya subtitusi unsur Ca oleh unsur logam seperti Mg, Fe, Mn. Dalam persentase tertentu mineral pengotor kalsit akan membentuk mineral kapur lain seperti dolomit, ankerit dan kutnakorit. Asosiasi : Mineral hampir ditemukan di setiap tipe batuan dan berasosiasi dengan mineral Olomite, Quartz, Gypsum,

Barite, Fluorite, Pyrite, Sphalerite, Galena, Chalcopyrite, Danburite, Stilbite, Malachite, dan Azurite. Sifat Optik Mineral Warna Bentuk : Colorless : Euhedral

Warna Interferensi : Putih Relief Belahan Orientasi Optik : Tinggi : Rhombohedral : Sulit ditentukan. Hal ini disebabkan tingginya birefringence pada mineral Kalsit. Data Optik Kembaran : Uniaxial (-), e=1.486, w=1.64-1.66, bire=0.1540-0.1740 : Tergantung dari orientasi butiran, paralel

Kenampakan Mineral Kalsit di Bawah Miksroskop

b. Mineral Ankerit (Ankerite), Ca(Fe2+, Mg) (CO3)2

Ankerite from Spruce Claim, King County, Washington Komposisi : Komposisi mineral sangat erat dengan Dolomit, namun mineral ini memiliki komposisi Fe (II) yang tinggi dan Mn yang bervariasi. Asosiasi : Mineral Dolomit, Kalsit, Sphalerit, Pyrrhotitr, Albite, Kuarsa, Rhodochrosite, dan Siderit. Sifat Optik Mineral Warna Bentuk : Cokelat, Kuning, Putih, Colorless pada cahaya terpancar : Suhedral - Anhedral

Warna Interferensi : Orde II Relief Belahan Data Optik Kembaran Dispersi Pleokroisme : Rendah : Sempurna : Uniaxial (-), e=1.51-1.55, w=1.69-1.75, bire=0.1800-0.2000 : Simpel, {0001}, {1010}, atau {1120} sebagai twin plane : Kuat : Tidak ada

Ankerite

Kenampakan Mineral Ankerit di Bawah Miksroskop c. Mineral Dolomit (Dolomite), CaMg (CO3)2

Dolomite from Eugui District, Navarra Province, Spain Komposisi Asosiasi : Alkali tanah, Ca dan Mg : Mineral Kalsit, mineral bijih Sulfida, Fluorit, Barit, Kuarsa dan adakalanya dengan Emas. Sifat Optik Mineral Warna Bentuk : Putih hingga abu-abu : Subhedral - Anhedral

Warna Interferensi : Orde II Relief Belahan : Rendah : Konkoidal

Data Optik

: Uniaxial (-), e=1.5, w=1.679-1.681, bire=0.1790-0.1810

Kenampakan Mineral Dolomit di Bawah Miksroskop d. Mineral Klorit (Chlorite), (Mg,Fe)3(Si,Al)4O10(OH)2.(Mg,Fe)3(OH)6

Chlorite-Magnetite-Amphibole var. Ripidolite pseudomorph after Almandine Garnet from Michigamme Mine, Marquette County, Michigan Komposisi : Memiliki susunan atom yang berbeda dengan mika lainnya dan komposisi kimia yang cukup bervariasi. Asosiasi : Mineral ini berasosiasi dengan mineral Biotit, Garnet, Staurolite, Andalusit, Muskovit, Kloritoid dan Kordierit pada batuan Pelitik. Sedang dalam batuan beku basa biasanya berasosiasi dengan mineral Talk, Serpentin, Aktinolit, Hornblende, Epidot dan Garnet. Sifat Optik Mineral Warna Bentuk : Pleochroic Colorless sampai hijau medium : Anhedral

Warna Interferensi : Biru, Ungu, dan Cokelat

Relief Belahan Data Optik Orientasi Optik

: Rendah : Memiliki satu belahan yang baik : Biaxial (+) : X or Z^a=0-9oY=b optic plane (010)

Kenampakan Mineral Klorit di Bawah Mikroskop

e. Mineral Biotit (Biotite), K(Mg,Fe)3AlSi3O10(F,OH)2

Biotite from Charlotte Uranium Mine, Cranberry Lake, Sussex County, New Jersey Asosiasi : Mineral ini berasosiasi dengan batuan beku asam hingga basa, misalnya batuan Granties, Diorite, Gabbro, dan Peridotit. Sifat Optik Mineral Warna Bentuk : Cokelat, kemerahan, kehitaman : Berlembar

Pleokroisme

: Tinggi

Warna Interferensi : Berada pada Orde II Relief Belahan Data Optik : Tinggi : Sempurna : Biaxial (-), a=1.565-1.625, b=1.605-1.675, g=1.605-1.675, bire=0.0400-0.0500, 2V(Calc)=0, 2V(Meas)=0-25. Dispersion r > v or r < v.

Kenampakan Mineral Biotit di Bawah Mikroskop f. Mineral Aktinolit (Actinolite), Ca2(Mg,Fe)5Si8O22(OH)2

Actinolite from Sears Creek, Lake Wenatchee, Chelan County, Washington Asosiasi Sifat Optik Mineral Warna : Hijau Hijau kehitaman : Batuan Metamorf, Batuan Beku Intermediet

Bentuk

: Subhedral - Anhedral

Warna Interferensi : Orde II Relief Belahan Orientasi Optik : Sedang : Baik : X ^ a = +5 to -6 Y = b, Z ^ c = +10 to +21 optic plane = (010) Data Optik : Biaxial (-), a=1.613-1.628, b=1.627-1.644, g=1.638-1.655, bire=0.0250-0.0270, 2V(Calc)=78-82, 2V(Meas)=84-73. Dispersion r < v

Actinolite

Kenampakan Mineral Aktinolit di Bawah Mikroskop g. Mineral Muskovit (Muscovite), KAI2(AISi3O10)(OH)2

Muscovite from Morefield Mine, Amelia Courthouse, Amelia County, Virginia

Asosiasi

: Mineral ini berasosiasi dengan batuan beku berupa Granit, Granodiorit, Aplit, Pegmatit, dan batuan beku asam lainnya. Namun, batuan ini paling sering ditemukan pada batuan Granit dan Pegmatit Granit.

Sifat Optik Mineral Warna Bentuk Pleokroisme : Colorless : Berlembar : Tinggi

Warna Interferensi : Putih hingga abu-abu, kuning Relief Belahan Data Optik : Rendah : Baik : Biaxial (?), a=1.552-1.574, b=1.582-1.61, g=1.586-1.616, bire=0.0340-0.0420, 2V(Calc)=38-42, 2V(Meas)=30-47. Dispersion weak to distinct, r > v

Kenampakan Mineral Mukovit di Bawah Mikroskop pada Batuan Granite

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pembahasan mengenai sifat optik mineral yang berasosiasi dengan batuan beku intrusi pada zona mesotermal maka dapat disimpulkan bahwa 1. Mineral dengan bentuk yang anhedral dapat diketahui bahwa mineral ini terbentuk paling cepat dan terakhir karena bidang batas mineral dipegaruhi oleh mineral lain sehingga bidang batasnya hampir tidak terlihat. 2. Mineral yang memiliki sedikit pecahan dan belahan yang tidak sempurna menunjukan bahwa mineral ini terbentuk dalam waktu yang cukup singkat oleh karena itu mineral ini mempunyai resistensi yang tinggi. 3. Mineral yang terbentuk pada zona mesotermal umumnya mineral yang mencirikannya adalah mineral Pirit, Markasit, Galena, Sfalerit, Khlakosit, Bornit, Enargit, Tetrahedrit, urat kuarsa mengandung emas yang merupakan endapan penting.

DAFTAR PUSTAKA

Anonymous. 2013. Imperial College London : Ankerite. https://www2.imperial.ac.uk/earthscienceandengineering/rocklibrary/viewm inrecord.php?mID=114. (diakses pada tanggal 29 September 2013, pukul 20:35 WITA). Anonymous. 2013. Minerals. http://webmineral.com /AtoZ/index.php?st=476&init=M#.UkgGKH_TdnM. (diakses pada tanggal 29 September 2013, pukul 19:44 WITA). Anonymous. 2013. Minerals. http://www.minerals.net/mineral.aspx (diakses pada tanggal 29 September 2013, pukul 00:20 WITA). Anonymous. 2013. Optical Mineralogi. http://www.und.nodak.edu /instruct/mineral/320petrology/opticalmin/. (diakses pada tanggal 29 September 2013, pukul 01:40 WITA). Betts, John. 2013. Fine Minerals. http://www.johnbettsfineminerals.com/museum.htm. (diakses pada tanggal 29 September 2013, pukul 02:23 WITA).

Nesse, William D.. 1986. Introduction to Optical Mineralogy. New York : Oxford University Press, 325 p. Pirajno, F.. 1992. Hydrothermal Mineral Deposits. Germany : Springer-Verlag. Ralph, Jolyon. 2013. Mineral Data. http://www.mindat.org/min-1304.html. (diakses pada tanggal 29 September 2013, pukul 00:13 WITA).

Anda mungkin juga menyukai