Anda di halaman 1dari 23

ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR (ISBD)

MATAKULIAH BERKEHIDUPAN BERMASYARAKAT(MBB)

Adi Prabowo, S.T.,M.Si.


Jurusan Teknik Geologi Sekolah Tinggi Teknologi Nasional Yogyakarta

Kuliah sesuai dengan jadual yang dikeluarkan oleh bagian pengajaran Toleransi perkuliahan diberikan 15 menit Jika lebih dari batas waktu toleransi, mahasiswa belum hadir maka tidak diperkenankan masuk ruang perkuliahan Jika lebih dari batas waktu toleransi, dosen belum hadir maka kuliah ditiadakan (mahasiswa boleh meninggalkan ruang perkuliahan) Mahasiswa tidak diperkenankan membuat keributan di ruangan sehingga mengganggu proses perkuliahan Mahasiswa tidak diperkenankan meninggalkan ruangan tanpa seijin dosen Perkuliahan dilaksanakan sebanyak 14 kali tatap muka, 1 kali UTS, dan 1 kali UAS

Kehadiran 10%

UTS 30%

Penugasan 10%

UAS 50%

1. 2. 3. 4. 5.

Nilai A = Nilai B = Nilai C = Nilai D = Nilai E =

> 81 66 - 80 51 - 65 31 - 50 <30

- Pengantar ISBD (Pendahuluan) - Manusia sebagai Makhluk Budaya - Manusia dan Per Peradaban UTS - Manusia sebagai Individu dan Makhluk Sosial - Manusia, Keragaman, dan Kesetaraan - Manusia, Nilai, Moralitas dan Hukum - Manusia, Sains, Teknologi, dan Seni - Manusia dan Lingkungan UAS

1 pertemuan 4 pertemuan 2 pertemuan UTS 2 pertemuan 2 pertemuan 1 pertemuan 1 pertemuan 1 pertemuan UAS

Pengantar ISBD Manusia Sebagai Makhluk Budaya Manusia dan Peradaban Manusia sebagai Individu dan Makhluk Sosial Manusia, Keragaman, dan Kesetaraan Manusia, Nilai, Moralitas dan Hukum Manusia, Sains, Teknologi, dan Seni Manusia dan Lingkungan

Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 232/U/2000 tgl. 20 Desember 2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum PT Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa menetapkan bahwa struktur kurikulum yang menjadi dasar penyelenggaraan prodi di PT terdiri atas : 1. Kurikulum Inti 2. Kurikulum Institusional

1. MPK 2. MKK 3. MKB 4. MPB 5. MBB

Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Mata Kuliah Keilmuan dan Keterampilan Mata Kuliah Keahlian Berkarya Mata Kuliah Perilaku Berkarya Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat

Menjadi sumber nilai, moral, estetika, etika, dan panduan bagi penyelenggaraan pendidikan dalam menghantarkan mahasiswa mengembangkan kemampuan pemahaman serta penguasaan tentang: 1. Keanekaragaman, kesederajatan, dan kemartabatan sebagai individu dan makhluk sosial di dalam kehidupan bermasyarakat dengan berpedoman kepada kebudayaan melalui pranata pendidikan. 2. Tanggung jawab manusia terhadap sumber daya alam dan lingkungannya dalam berkehidupan bermasyarakat baik nasional, global, yang membatasi tindak kekaryaan seseorang sesuai dengan kompetensi keahliannya.

Memberikan landasan pengetahuan dan wawasan luas serta keyakinan kepada mahasiswa sebagai bekal hidup bermasyarakat selaku individu, makhluk sosial yang beradab, bertanggung jawab terhadap sumber daya alam dan lingkungannya.

Mengembangkan kesadaran mahasiswa menguasai pengetahuan tentang keanekaragaman dan kesederajatan manusia sebagai individu & makhluk sosial dalam kehidupan bermasyarakat. Menumbuhkan sikap kritis, peka & arif dalam memahami keragaman dan kesederajatan manusia dengan landasan nilai estetika, etika dan moral dalam kehidupan bermasyarakat. Memberikan landasan pengetahuan dan wawasan yang luas serta keyakinan kepada mahasiswa sebagai bekal bagi hidup bermasyarakat, selaku individu & makhluk sosial yang beradab dalam mempraktikkan pengetahuan akademik dan keahliannya.

Menguasai pengetahuan tentang keanekaragaman, kesederajatan, dan kebermartabatan manusia sebagai individu dan makhluk sosial dalam berkehidupan bermasyarakat. Memahami dan menghormati estetika, etika dan nilai-nilai budaya yang menjadi pedoman bagi keteraturan dan kesejahteraan hidup dalam menata hidup kebersamaan dalam masyarakat.

Pendidikan Umum (GE) di Indonesia: merupakan studi (bidang kajian) yang membekali peserta didik berupa kemampuan dasar tentang pemahaman, penghayatan dan pengamalan nilai-nilai dasar kemanusiaan, sebagai makhluk Tuhan, sebagai pribadi, anggota keluarga, masyarakat, warga negara dan sebagai bagian dari alam.

NENEK MOYANG KITA ORANG BERAGAMA TERBUKTI DENGAN PENINGGALAN SEJARAHNYA MEMILIKI WARISAN BUDAYA DAN PERADABAN TINGGI BANGSA INDONESIA DIKENAL SEBAGAI BANGSA YANG RAMAH, CINTA DAMAI, TOLERAN, BERGOTONG ROYONG

Bangsa Indonesia Memiliki Falsafah Hidup Pancasila Ketuhanan Yang Maha Esa Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab Persatuan Indonesia Kerakyatan Yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/ Perwakilan Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

1. UUD 45 Pasal 30, 31 2. UU No 20 TH 2003 ttg Sisdiknas 3. Kep.Mendiknas No. 232/U/2000 dan No. 045/U/2002) ttg Kurikulum Inti 4. KEP.Dirjen Dikti. No 30/DIKTI/Kep/2003 ttg Rambu-rambu Pelak MPK di PT 5. Surat Edaran Dirjen Dikti : No 1058?D/T/ 2003 ttg PelakKep Dirjen Dikti No 30 6. KEP. Dirjen Dikti : No 29/DIKTI/Kep/2004 ttg Pengangkatan Tim Pembina Kel MPK dan MBB

TUJUAN PENDIDIKAN MEWUJUDKAN MANUSIA INDONESIA SEUTUHNYA MEWUJUDKAN MANUSIA INDONESIA SEUTUHNYA DIPERLUKAN SUATU PROSES SECARA TERENCANA, TERUS MENERUS DAN BERKESINAMBUNGAN, (DISEBUT PROSES PENDIDIKAN) KEHIDUPAN BERBANGSA,BERNEGARA, DAN BERMASYARAKAT PERLU ADANYA PEWARISAN PENGETAHUAN, NILAI RELIGI, DAN SOSIAL BUDAYA DALAM PERGAULAN GLOBAL PERLU MEMPERTAHANKAN JATI DIRI SEBAGAI BANGSA YG BERAGAMA, BERDAULAT DAN BERMARTABAT,

Kemampuan bermasyarakat sangat ditentukan oleh kemampuan memahami dirinya dan orang lain, kemampuan bermasyarakat adalah kemampuan untuk untuk hidup dalam masyarakat dengan berbagai corak kepribadian dan pandangan berbeda.

Merupakan salah satu mata kuliah kelompok bahan kajian dan pelajaran yang diperlukan seseorang untuk memahami kaidah berkehidupan bermasyarakat sesuai dengan pilihan keahlian dalam berkarya

Memberikan landasan pengetahuan dan wawasan luas serta keyakinan kepada mahasiswa sebagai bekal hidup bermasyarakat selaku individu, mahluk sosial yang beradab, bertanggung jawab terhadap sumber daya alam dan lingkugannya.

Mahasiswa sebagai calon intelektual sekaligus calon pemimpin masa depan seyogyanya mempersiapkan diri sedini mungkin dengan kualitas ilmu dan iman, wajib memahami realitas sosial budaya agar tidak terjebak kejemuan dan berpikiran sempit. Menyalah artikan agama, budaya, bahasa, suku bangsa dan ras yang majemuk. Apabila itu terjadi, berdampak negatif bagi kehidupan dan mengancam eksistensi dan integritas nasionalisme

Anda mungkin juga menyukai