Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Tanah longsor merupakan salah satu fenomena alam yang seringkali

terjadi di Indonesia. Kejadian alam ini termasuk ke dalam salah satu bencana yang

paling banyak menimbulkan kerugian harta benda maupun korban jiwa. Tanah

longsor dipelajari secara multidisiplin dan salah satu bidang ilmu yang

mempelajarinya adalah geologi. Oleh karena itu maka geologi merupakan salah

satu ilmu yang memiliki peranan cukup penting dalam menanggulangi bencana

tanah longsor ini.

Gambar 1.1 Kondisi setelah terjadi longsor di Dusun Kedok Ploso (kiri) dan di Dusun
Gagan (kanan), Desa Pengkol, Kecamatan Nglipar, Gunungkidul.

Daerah Pengkol, Kecamatan Nglipar dan sekitarnya merupakan daerah

dimana longsoran sering terjadi di Kabupaten Gunungkidul. Tercatat pada tahun

2013 terjadi tanah longsor (Gambar 1.1) yang mengakibatkan 20 rumah rusak

berat dan 2 orang luka parah di Dusun Kedok Ploso, Pengkol, Nglipar,

Gunungkidul, Kamis (13/6/2013) dan pada tahun 2014 terjadi tanah longsor yang

1
nyaris menimpa satu rumah di Dusun Gagan, Desa Pengkol, Kecamatan Nglipar,

Gunungkidul, Minggu (26/01/2014).

Sebagai salah satu daerah yang sedang berkembang, penelitian yang

bersifat pendahuluan maupun penelitian lanjut tentang tanah longsor dan

investigasi geologi teknik awal sangat diperlukan oleh pengembang daerah ini.

Oleh karena itu kajian tentang tanah longsor dari sudut pandang geologi menarik

untuk dilakukan di daerah ini.

I.2. Rumusan Masalah


Permasalahan yang coba dirumuskan dalam penelitian ini adalah:
- Bagaimana cara melakukan studi zonasi kerawanan longsor dengan metode

yang efektif untuk menghemat waktu, biaya, dan tenaga sebagai langkah

mitigasi bencana tanah longsor?.

I.3. Ruang Lingkup dan Batasan Masalah


Penelitian terhadap longsoran dapat ditinjau dalam berbagai sudut

pandang, yaitu gerakan tanah sebagai suatu kejadian alam dan longsoran sebagai

dimensi spasial. Penelitian ini dititikberatkan pada kajian gerakan tanah dalam

dimensi spasial, yaitu kajian yang berhubungan dengan pengolahan data yang

memiliki informasi keruangan dan diolah melalui perangkat lunak komputer.

Penelitian ini mencakup pengolahan data spasial dengan menggunakan Sistem

Informasi Geografis. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data

mentah sekunder, yaitu data topografi, data geologi dan citra satelit. Selain itu,

metode zonasi kerawanan longsoran yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Metode Anbalagan (1992), yang menggunakan sistem pembobotan (weighting)

dan pengkelasan (rating).

2
I.4. Lokasi dan Kesampaian Daerah Penelitian

Daerah penelitian terletak 30 km sebelah timur Kota Yogyakarta, secara

administratif termasuk dalam wilayah Desa Pengkol, Kecamatan Nglipar,

Kabupaten Gunungkidul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Secara

astronomis terletak pada Zone 49 UTM (Universal Transverse Mercator) posisi

koordinat 451000 460000 dan 9127500 - 9133500 yang tercakup dalam lembar

Wonosari, Karangmojo, Jabung, dan Cawas. Lokasi penelitian dapat dijangkau

dengan transportasi darat yang berjarak 30 km ke arah timur Kota Yogyakarta

dan dapat dicapai dengan kendaraan bermotor roda empat atau roda dua selama

1 jam dari Kota Yogyakarta.

Gambar 1.2. Lokasi daerah penelitian.

I.5. Jadwal Pelaksanaan

Jadwal pelaksanaan kegiatan penelitian dan penulisan laporan seminar


geologi hingga pada tahap akhir dilakukan selama 10 minggu dan bersifat

3
mandiri. Jadwal kegiatan penelitian ini dirancang dalam bentuk tabel chart sebagai
berikut pada (Tabel 3.1).

Tabel 1.1. Jadwal pelaksanaan kegiatan penelitian.

Bulan
Bulan ke-1 Bulan ke-2
No. Kegiatan ke-3
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2
1 Studi pustaka
2 Persiapan
3 Pengumpulan data
4 Pembuatan peta
5 Verifikasi peta
6 Kesimpulan
7 Pembuatan laporan
8 Presentasi
9 Penyerahan laporan

Anda mungkin juga menyukai