Anda di halaman 1dari 23

ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI Ny R USIA 2 JAM DENGAN BAYI BARU LAHIR NORMAL DI PUSKESMAS TLANAKAN - PAMEKASAN

DISUSUN OLEH: WIPKA YULIANA NIM. P. 27824307.075

DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN SURABAYA JURUSAN KEBIDANAN PROGRAM STUDI KEBIDANAN BANGKALAN 2008-2009

LANDASAN TEORI

BAYI BARU LAHIR NORMAL I. PENGERTIAN Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dari kehamilan yang cukup bulan yaitu dari kehamilan 37 minggu sampai dengan berat badan pada saat lahir antara 2500 4000 gram. (Depkes RI, BBL, Jakarta. 1995) II. CIRI-CIRI BAYI BARU LAHIR a. Berat badan 2500-4000 gram. b. Panjang badan saat lahir 48-52 cm. c. Lingkar dada 30-38 cm. d. Lingkar kepala 33-35 cm. e. Denyut nadi 120-140 x/menit. f. Gerak pernafasan 30-50 x/menit. g. Kulit kemerah-merahan dan licin karena jaringan sub cutan diliputi vernic caseosa. h. Rambut lanugo tidak terlihat. i. Kuku telah agak panjang dan lemas. j. Genetalia : Labia mayora menutupi labia minora (perempuan). Testis sudah turun (laki-laki). k. Reflek isap dan menelan sudah terbentuk dengan baik. l. Reflek moro sudah baik apabila bayi dikagetkan dan memperlihatkan seperti gerakan menoleh. Reflek rooting baik, bayi menoleh kearah yang menyentuh pipinya. m. Eliminasi urine mekonium akan keluar pada 24 jam pertama. Mekonium berwarna hitam kecoklatan. Segera setelah melahirkan badan bayi, letakkan bayi denga handuk diatas perut ibu. Lap darah dan lendir tubuh bayi sampai bersih. 1 menit lakukan penilaian Apgar Scor. Skor apgar perlu piula dinilai setelah 5 menit bayi baru lahir, karena hal ini merupkan kolorasi yang erat dengan mordibitas dan mortalitas neonatal. Apgar scor:

Kriteria A Apperance (warna kulit) Pulse (deyut jantung) Grimace (reaksi thd rangsangan Activity (kontraksi oto) Respiration (pernafasan) Skor apgar

0 Pucat

1 2 Badan merah, Seluruh ekstrimitas kebiruan tubuh kemerahan > 100 Batuk bersin Gerakan

Nilai

P G A R

Tidak ada Tidak ada Lumpuh Tidak ada

< 100 Menyeringai Ektrimitas

sedikit fleksi aktif Lemah / tidak Menangis teratur kuat

7-10 = Vigorous baby/bayi sehat. 4-6 = Mild-moderatie asphyxia/asfixia sedang. 0-4 = Asfixia berat. Klem dan potong tali pusat a. Mengklem tali pusat dengan 2 klem tali pusat, pada titik kira-kira 2-3 cm dari pangkal pusat bayi dan klem yang kedua 2 cm dari klem yang pertama. b. Memotong talipusat diantara kedua klem sambil melindungi bayi dari gunting dengan tangan kiri. c. Memperhatikan kebersihan pada saat memotong tali pusat. Mengganti hand scoon apabila sudah kotor. Memotong tali pusat dengan pisau atau gunting steril (DTT). d. Memeriksa tali pusat setiap 15 menit. Apabila masih terjadi perdarahan lakukan pengikatan ulang yang lebih ketat. Perawatan tali pusat Jangan membungkus pusat atau perut ataupun mengoleskan bahan atau ramuan apapun ke puntung talpus dan nasehati keluarga untuk tidak memberikan apapun pada pusat bayi. Pemakaian alcohol maupun betadine masih diperkenankan sepanjang tidak menyebabkan talpus basah atau lembab.

Beri

nasehat

pada

ibu

dan

keluarganya

sebelum

penolong

meninggalkan bayi : Lipat popok di bawah puntung talpus. Jika puntung talpus kotor, cuci secara lembut dengan air matang (DTT) dan sabun, keringkan dengan seksama Jelaskan pada ibu bahwa ia harus mencari bantuan perawatan jika pusat menjadi merah atau mengeluarkan nanah darah. Jika pusar menjadi merah atau mengeluaskan nanah / darah segera rujuk bayi ke fasilitas yang mampu memberikan BBL secara lengkap. (JHPIEGO dan DEPKES RI : 4-7) III. JAGALAH BAYI AGAR TETAP HANGAT a. Memastikan bayi tetap hangat dan terjadi kontak kotak kulit ibu dan bayi. b. Gantilah handuk atau kain yang basah dan bungkus bayi dengan selimut dan jangan lupa memastikan bahwa kepala bayi terlindungi dengan baik untukmencegah keluarnya panas tubuh. c. Pastikan bayi tetap hangat dengan memeriksa telapak bayi setiap 15 menit: Apabila telapak bayi terasa dingin, periksa suhu axila bayi. Apabila suhu bayi kurang dari > 36 8C. IV. KONTAK DINI DENGAN IBU. a. Berikan bayi pada ibunya segera mungkin, kontak dini antara ibu dan bayi penting untuk: Kehangatan, mempertahankan suhu tubuh bayi baru lahir. Ikatan batin dan pemberian ASI. b. Memberitahu ibu untuk menyusui bayinya apabila bayi telah siap (dengan menunjukan reflek rooting), jangan paksakan bayi untuk menyusu. V. PERNAFASAN Sebagian besar bayi akan bernafas secara spontan, pernafasan bayi sebaiknya diperiksa secara teratur untuk mengetahui adanya masalah. a. Periksa pernafasan dna warna kulit bayi setiap 5 menit. b. Jika bayi tidak segera bernafas, lakukan:

Keringkan tubuh bayi, gosok punggung bayi dengan lembut, jika masih belum bernafas setelah 60 detik, mulai resusitasi. VI. PERAWATAN MATA Obat mata eritomisin 0.5 % atau tetrasiklin 1 % dianjurkan untuk mencegah penyakit mata karena clamedia (PMS/penyakit menular sexual). Obat mata perlu diberikan pada jam pertama setelah persalinan yang lazim dipakai adalah larutan perak nitarat atau neorporin dan langsung diteteskan pada mata bayi segera setelah bayi lahir. VII. PEMBERIAN VITAMIN K Untuk mencegah terjadinya perdarahan karena defisiensi vitamin K pada bayi baru lahir. Lakukan hal-hal berikut: Semua bayi baru lahir normal dan cukup bulan perlu diberikan vitamin K peroral 1 mg/hari selama 3 hari. Bayi beresiko tinggi diberi vitamin K parenteral dengan 0.5 1 mg (IM). VIII. IDENTIFIKASI BAYI. Alat pengenal untuk memudahkan identifikasi bayi perlu dipasang segera pasca persalinan. Alat pengenal yang efektif harus diberikan kepada setiap bayi baru lahir normal dan harus tetap ditempatnya sampai waktu dipulangkan. Alat yang digunakan sebaiknya kebal air dengan tepi yang halus, tidak mudah dilukai, tidak mudah sobek dan tidak mudah lepas. Pada alat gelang identifikasi harus tercantum: Nama (bayi dan ibunya) Tanggal lahir. Nomor bayi. Jenis kelamin. Disetiap tempat tidur harus diberi tanda dengan mencantumkan nama, tanggal lahir, dan nomor identifikasi. Sidik ditelapak kaki bayi dan sidik jari harus dicetak dari catatan yang tidak mudah hilang, ukurlah: Berat bayi. Panjang bayi.

Lingkar dada. Catat dalam rekam medis Pertahankan suhu tubuh bayi: Hindari memandikan bayi hingga sedikitnya 6 jam jika tidak terdapat masalah medis dan jika suhu 36 5 C atau lebih. Bungkus bayi dengan kain yang kering dan hangat, kepala bayi harus tertutup. Pemantauan bayi baru lahir Tujuan untuk mengetahui aktifitas bayi normal atau tidak dan identifikasi masalah kesehatan bayi baru lahir yang memerlukan perhatian kluarga dan penolong persalinan serta tindak lanjut petugas kesehatan. Hal-hal yang dinilai saat pemantauan bayi pada jam pertama sesudah lahir meliputi: Kemampuan menghisap kuat atau lemah. Bayi tampak aktif atau lunglai. Kulit bayi memerah atau biru. Yang perlu dipantau Suhu tubuh dan lingkungan. TTV Berat badan bayi. Mandi dan perawatan talipusat. Pakaian. IX. TANDA TANDA BAHAYA Tanda tanda bahaya yang harus diwaspadai pada bayi baru lahir : 1. Pernafasan sulit atau lebih dari 60 x / menit. 2. Kehangatan / terlalu panas (lebih 38oC) atau terlalu dingin < 38oC 3. Warna kuning (terutama pada 24 jam pertama), biru atau pucat, memar. 4. Pemberian makan-hisapan lemah, mengantuk berlebihan, banyak muntah. 5. Tali pusat merah, bengkak, keluar cairan (nanah), bau busuk, pernafasan sulit. 6. Tinja / kemih, tidak berkemih dalam 24 jam, tinja lembek, sering, hijau tua, ada lendir / darah pada tinja.

7. Aktivitas menggigil atau menangis tidak biasa, sangat mudah tersinggung, lemas, terlalu mengantuk, lunglai, kejang, kejang halus, tidak bisa tenang, menangis terus menerus. NB : cari pertolongan medis segera jika timbul hal di atas (Sarwono Prawirohardjo, 2002 : N-38) X. KOMPLIKASI Hipotermi. Hipoglikemia. Perdarahan tali pusat.

BAB II ASKEB TEORI BAYI BARU LAHIR NORMAL

I. PENGKAJIAN Tanggal Pukul 1. Identitas. a) Bayi Tanggal/jam lahir : Ditanyakan untuk mengetahui kapan bayi itu lahir, dan apakah aterm atau tidak. Jenis kelamin b) Orang tua Nama Umur Pendidikan : Untuk lebih mengenal, memanggil ketika akan : Umur mempengaruhi usia ibu, jika terlalau muda : Ditanyakan untuki mengetahui intelektual dan memeriksa bayi agar tidak keliru. beresiko BBLR dan spikis ibu. tingkat pengetahuan orang tua dalam perawatan bayinya, serta memudahkan dalam pemberian HE. Pekerjaan : Untuk mengetahui status sosial ekonomi, serta mempengaruhi asupan gizi (nutrisi) ibu, karena jika mengalami malnutrisi maka bayi juga akan mengalami kurang nutrisi. Alamat : Untuk mengetahui alamat tempat tinggal orang tua. 2. Riwayat Kehamilan Sekarang Ditanyakan untuk mengetahui masalah-masalah yang ada sejak bayi lahir. a) Pemerikasaan ANC HPHT/Usia kehamilan ` Ditanyakan untuk mengetahui apakah bayi matur/tidak saat lahir. Tafsiran partus Ditanyakan untuk mengetahui bayi tepat saat persalinan atau post date. Golongan darah orang tua Ditanyakan untuk memeperkirakan golongan darah bayi saat pemeriksaan. : Ditanyakan untuk mengetahui jenis kelamin bayi serta untuk membedakan laki-laki dan perempuan. : :

A. DATA SUBYEKTIF

b) Kebiasaan ibu waktu hamil Makanan Untuk mengetahui status gizi saat hamil dari ibu, karena akan mempengaruhi kondisi bayi saat lahir. Obat-obatan atau jamu. Ditanyakan untuk mengetahui obat atau jamu apa saja yang dikonsumsi karena akan berpengaruh pada bayi. Merokok. Ditanyakan untuk mengetahui kebiasaan ibu yang tidak sehat, karena juga berpengaruh pada kesehatan bayi. c) Riwayat penyulit kehamilan. Perdarahan. Ditanyakan apakah ada indikasi APB (plasenta previa dan solusio plasenta). Pre eklamsia. Ditanyakan apakah ada tekanan darah tinggi saat kehamilan, karena akan berpengaruh saat proses persalinan sehingga bayi yang lahir akan asfixia karena tekanan darah yang tinggi. Eklamsia. Apakah ibu mengalami kejang saat kehamilan karena kejang dalam kehamilan akan berpengaruh pada bayi, misalnya bayi akan mengalami gangguan mental. Penyakit kelamin. Ditanyakan untuk mengetahui apakah ibu mengalami penyakit kelamin atau tidak. Karena jika benderita kemungkinan untuk tertular sangat besar apalagi dengan bayi yang lahir secara pervaginam. Sehingga antipasi dari para petugas untuk memberikan salep mata saat bayi lahir, atau memberikan HE kepada orang tua untuk lebih baik SC. Anemia. Untuk mngetahui riwayat kurang darah ibu saat hamil, karena akan berpengaruh pada bayi. Misalnya gangguan sirkulasi darah atu prematur serta berat badan bayi yang rendah. d) Riwayat persalinan sekarang.

Jenis persalinan. Untuk mengetahui jenis persalinan ibu. Apakah spontan atau menggunakan vacum sehingga terjadi caput pada bagian kepala bayi. Ditolong oleh siapa. Ditanyakan unuk mengetahui apakah ditolong oleh dukun atau bidan atau dokter. Ini berhubungan dengan teknik septik-aseptik yang digunakan saat persalinan. Lamanya persalinan. Ditanyakan untuk mengetahui apakah ada penyulit dalam persaliana. Kala I............ jam ............. menit, ditanyakan untuk mengetahui kala pembukaan, apabila terjadi kelainan misalnya kala I yang panjang maka kemungkinan yang terjadi pada bayi yaitu asfixia, atau terjadi kelainan HIS. Kala II ......... jam .............. menit, ditanyakan untuk mengetahui kala pengeluaran. Apakah terjadi kelainan atau tidak, apabila terjadi perpanjangan dari kala II misal partus macet, maka akan berpengaruh pada bayi. Keadaan air ketuban. Jika air ketuban keruh, maka kemungkinan bayi mengalami asfixia. Karena bayi hanya bisa mengeluarkan mekonium sebagai proteksinya terhadap kegawatan yang terjadi pada dirinya. Dan apakah air ketuban kering atau masih ada. B. DATA OBYEKTIF 1. Pemeriksaan Fisik Bayi a) Apgar skor. Diperiksa untuk mengetahui keadaan bayi menurut apgar skor agar dapat ditangani dengan segera jika terbukti nilai apgar skor yang kecil. Kriteria A Apperance (warna kulit) Pulse (deyut jantung) 0 Pucat 1 2 Badan merah, Seluruh ekstrimitas kebiruan Tidak ada < 100 tubuh kemerahan > 100 Nilai

G A R

Grimace (reaksi thd rangsangan Activity (kontraksi oto) Respiration (pernafasan) b) Pemeriksaan umum TTV

Tidak ada Lumpuh Tidak ada

Menyeringai Ektrimitas

Batuk bersin Gerakan

sedikit fleksi aktif Lemah / tidak Menangis teratur kuat

Suhu tubuh : Diperiksa untuk mengetahui suhu tubuh bayi apakah hipotermi atau hipertermi. Normal suhu pada bayi 36 37 5 C. Pernafasan : Berapa kali pernafasan dalam 1 menit. Normalnya 40 60 x/menit, jika kurang atu lebih berati ada kelainan. Nadi Antropometri BB : Merupkan indikator yang baik untuk keadaan gizi dan kesehatan, misalnya untuk perhitungan dosis serta pengelolaan nutrisi. BB normal bayi baru lahir 2500 4000 Kg. PB : Indikator yang baik untuk gangguan pertumbuhan fisik yang sudah lewat sebagai perbandingan terhadap perubahanperubahan. PB normal bayi baru lahir adalah 47 50 cm. LILA : Diperiksa untuk mengetahui asupan gizi dan pemenuhan nutrisi pada bayi baru lahir. Lila normal pada bayi baru lahir adalah 10 14 cm. LIDA 38 cm LIKA : Menafsir pertumbuhan otak. : Dari pangkal hidung ketitik yang Macam-macam: Fronto oxipitalis terjauh pada belakang kepala, normalnya 34 cm. Suboxipito bregmatika: Dari foramen magnum kepangkal hidung, normalnya 32 cm. : Untuk mengetahui adanya ketidak normalan atau pembesaran dada. Normalnya lida pada bayi baru lahir adalah 35 : Diperiksa untuk mengetahui denyut nadi bayi dalam 1 menit. Normalnya 120 160 x/menit.

Mento oxipitalis c) Reflek pada bayi

: Dari dagu ketitik yang terjauh pada

belakang kepala, normalnya 35 cm. Diperiksa untuk mengecek kenormalan bayi terhadap reflek setelah lahir. Reflek pada 24 34 jam pertama adalah: Reflek glabelar : Ketuk daerah pangkal hidung secara perlahan dengan jari telunjuk. Bayi akan mengedip mata 4 5 kali ketukan pertama. Reflek hisap kuat. Reflek moro : Timbul gerakan yang simetrris apabila kepala tiba-tiba digerakkan atau dikejutkan dengan tepuk tangan. Reflek mencari : Bayi menoleh kearah benda yang menyentuh pipinya. 3. Pemeriksaan Fisik Khusus a) . Kepala Simetris / tidak, ada / tidak molase, ada / tidak ada caput succedanum, ada/ tidak cephal hematoma b) Mata Simetris / tidak, secret ada / tidak, konjungtiva anemis / tidak, sclera icterus / tidak c) Mulut Simetris / tidak, ada / tidak labiopalatoschizis, sianosis/ tidak d) Hidung Simetris / tidak, ada / tidak secret, septum utuh / tidak, ada tarikan intercostae / tidak e) Telinga Simetris / tidak, ada/ tidak secret yang belebih, ada / tidak cacat bawaan f) Leher Ada/ tidak pembesaran limfe, tiroid maupun vena jugularis, ada / tidak benjolan abnormal lainnya g) Dada Simetris / tidak, putting susu simetris / tidak, abdomen ada tarikan intercostae / tidak. h) Abdomen : Benda menyentuh bibir disertai menelan. Tekanan mulut bayi pada langit-langit bagian dalam gusi atas timbul isapan yang

Ada / tidak pembesaran abnormal, ada / tidak pernafasan dengan diagfragma, ada / tidak perdarahan tali pusat. i) Kulit Warna kulit, turgor, ada/ tidak vernix caseosa, ada/ tidak rambut lanugo j) Genetalia Wanita : labia mayor menutup / tidak, ada / tidak oedema, ada / tidak perdarahan Pria tidak k) Anus Ada / tidak atresia ani l) Ekstrimitas Simetris / tidak, jumlah jari lengkap / tidak, pergerakan aktif / tidak, ada / tidak kelainan atau cacat bawaan yang menyertai II. INTERPRETASI DATA DASAR Diagnosa Data : Bayi baru lahir normal. : : 2500-4000 gram. : 48-52 cm. : 30-38 cm. : 33-35 cm. : 120-140 x/menit. : 30-50 x/menit. : 36 37 5 C : 7 10 : Baik. : Berat badan Panjang badan saat lahir Lingkar dada Lingkar kepala Denyut nadi Gerak pernafasan Suhu Apgar skor Reflek isap dan menelan Pemeriksaan fisik - Kepala - Tali pusat pusat. - Kulit - Genetalian: : Turgor, warna, dan vernix caseosa. caput succedenum. : Pembuluh darah, perdarahan, kelainan tali : ada / tidak rugae pada skrotum, oedema / tidak, testis turun /

: Keadaan sutura atau molase, cephal hematom,

: Labia sudah menutup. : Skrotum sudah turun. Masalah Kebutuhan ::-

III. IDENTUFIKASI DIAGNOSA/MASALAH POTENSIAL 1. Hipotermi. Penanganan : Ganti pakaian yang dingin dengan pakaian yang hangat, memakai topi dan selimuti dengan selimut yang hangat. Anjurkan kontak kulit dengan kulit (perawatan bayi lekat ibu). Untuk menghangatkan tubuh bayi. Anjurkan ibu untuk menyusu lebih sering. Pantau suhu tubuh tiap jam. Jika naik 0.5 berarti berhasil. 2. Hiperbilirubinemia. Penanganan : Anjurkan pada ibu untuk selalu memberikan ASI sebanyak mungkin atau sampai bayi merasa puas dan payudara terasa kosong. Jemur bayi disinar matahari pagi. Jangan menggunakan bedong karena mempengaruhi sinar sulit untuk masuk ketubuh bayi. Apabila tidak memungkinkan dapat digunakan terapi sinar. 3. Infeksi. Penanganan: Infeksi mata karena kemasukan gonacoccus saat anak melalui jalan lahir dengan asetil nitras 2 % segera setelah bayi lahir. Caranya: Teteskan air steril pada sudut mata. Kelopak mata ditarik diberi argetii nitras 2 %. Tunggu 2 menit, siram dengan garam fisiologis. Asetil nitras 2 % dapat diganti denagn larutan penicilin 25.000 S tiap cc atau salep penicilin 100.000 S tiap gram. IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA
0

C/jam, usaha yang dilakukan

Mengidentifikasi kebutuhan segera untuk bayi baru lahir agar menghindari hal-hal yang dapat mengancam jiwa bayi sehingga harus dilakukan tindakan kolaborasi dengan tim medis lain. Pada bayi baru lahir normal tidak dilakukan identifikasi kebutuhan segera. V. INTERVENSI Perencanaan yang akan dilakukan: 1. Jelaskan hasil pemeriksaan. 2. anjurkan suasana yng hangat pada tubuh bayi. 3. jelaskan tentang perawatan tali pusat. 4. motivasi untuk pemberian ASI sedini mungkin. 5. anjurkan untuk kontrol ulang. VI. IMPLEMENTASI Sesuai dengan pengembangan rencana yang telah disusun tindakan (intervensi) yang dilakukan berdasarkan prosedur yang telah dilakukan. VII. EVALUASI Evaluasi adalah langkah terakhir yang digunakan dalam manajemen kebidanan. Didalam evaluasi ini kita dapat menilai evaluasi hasil dan evaluasi proses. Evaluasi hasil dapat ditentukan setelah tindakan dan asuhan dilakukan oleh pasien sehingga kita dapat menilai hasil yang dapat, sedangkan evaluasi proses dapat kita amati pada saat kita memberikan proses asuhan pada Px maupun keluarga. Tujuan evaluasi disini untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan tindakan atau asuhan yang telah dilakukan. Kegiatan asuhan dan tindaka lebih lanjut yang dipergunakan dapat diketahui hasil evaluasi atau sebagai bahan peninjauan langkah-langkah dalam manajeman kebidanan.

DAFTAR PUSTAKA

Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan, Asuhan Kesehatan Anak Dalam Konteks Keluarga. Depkes RI. Jakarta : 1992. Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak, IKA 2. Infomedika. Jakarta : 1984. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, Tridata Printer. Jakarta : 2002.

Obsteri Fisiologi, FK Univ Padjadjaran, Bandung. Elemen Bandung : 1983.

ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR NORMAL Ny R USIA 2 JAM DI PUSKESMAS TLANAKAN PAMEKASAN. I. PENGKAJIAN Tanggal Pukul 1. Identitas bayi Tanggal lahir/umur : 05 Januari 2009 / 2 jam : 05 Januari 2009 : 02.00 WIB

A. DATA SUBYEKTIF

Jenis kelamin 2. Identitas orang tua Nama ibu Umur Pendidikan Pekerjaan Agama Alamat

: Perempuan : Ny R : 40 tahun : Tamat SD : IRT : Islam : Asam Manis Nama suami Umur Pendidikan Pekerjaan Agama Alamat : Tn S : 50 tahun : Tamat SD : Tani : Islam : Asam Manis

3. Riwayat kehamilan sekarang a) Pemeriksaan ANC HPHT HPL : 31 April 2008. : 02 Januari 2009.

Golongan Darah : tidak terkaji b) Kebiasaan ibu waktu hamil Makanan Merokok Perdarahan Pre eklamsia Eklamsia Anemia d) Riwayat persalinan. Jenis persalinan Penolong Lamanya persalinan Kala I 6 jam Kala II 25 menit. Keadaan air ketuban Komplikasi persalinan B. DATA OBYEKTIF 1. Pemeriksaan fisik bayi. : jernih : Tidak ada. : Normal, lahir pervaginam. : Bidan. : Tidak : Tidak : Tidak : makan 3-4 x/hari, porsi cukup. : tidak : Tidak Obat-obatan/jamu : tidak c) Riwayat penyulit kehamilan.

Penyulit kelamin : Tidak

a) Apgar skor 5 M E N I T P E R T A M A 10 M E N I T P E R T A M A b) Pemeriksaan umum TTV Suhu Nadi RR : 36 8 C : 100 x/menit : 40 x/menit Apperance (warna kulit) Pulse (deyut jantung) Grimace (reaksi thd rangsangan) Activity (kontraksi oto) Respiration (pernafasan) () Pucat Kriteria 0 1 () merah, ekstrimitas kebiruan () Tidak ada () Tidak ada () Lumpuh () < 100 () () > 100 () Batuk Apperance (warna kulit) Pulse (deyut jantung) Grimace (reaksi thd rangsangan) Activity (kontraksi oto) Respiration (pernafasan) () Pucat Kriteria 0 1 () merah, ekstrimitas kebiruan () Tidak ada () Tidak ada () Lumpuh () < 100 () () > 100 () Batuk 2 Badan () Nilai Seluruh 8

tubuh kemerahan

Menyeringai bersin () Ektrimitas () Gerakan sedikit fleksi aktif () Lemah / () tidak teratur Menangis kuat

() Tidak ada

2 Badan ()

Nilai Seluruh 9

tubuh kemerahan

Menyeringai bersin () Ektrimitas () Gerakan sedikit fleksi aktif () Lemah / () tidak teratur Menangis kuat

() Tidak ada

Antropometri BB PB Lila Lida Lika : 3000 gram : 46 cm : 11 cm : 35 cm : fronto oxipito : 34 cm : 35 cm : 32 cm

Mento oxipito Suboxipito bregmatika c) Reflek Glabelar Hisap Moro Mencari d) Eliminasi BAB +, BAK +. 2. Pemeriksaan secara khusus. a) Kepala : Baik : Baik : Baik : Baik

Menggenggam : Baik

Simetris, tidak ada molase, tidak ada caput succedanum, tidak ada cephal hematoma b) Mata Simetris, tidak ada secret, konjungtiva tidak anemis, sclera tidak icterus c) Mulut Simetris, tidak ada labiopalatoschizis, tidak sianosis d) Hidung Simetris, tidak ada secret, septum utuh e) Helinga Simetris, tidak ada secret, tidak ada cacat bawaan f) Leher Tidak ada pembesaran limfe, tiroid maupun vena jugularis, tidak ada benjolan abnormal g) Dada Simetris, putting susu simetris h) Abdomen

Tidak ada pembesaran abnormal, tidak ada pernafasan dengan diagfragma, tidak ada perdarahan tali pusat. i) Kulit Kemerahan, tidak ada vernik caseosa, tidak ada rambut lanugo, turgor baik. j) Genetalia Labia mayora menutupi labia minora, terdapat lubang vagina. k) Anus Tidak ada atresia ani l) Ekstriminitas Simetris, jumlah jari lengkap, pergerakan aktif, tidak ada kelainan atau cacat bawaan. II. INTERPRETASI DATA DASAR Diagnosa Data : Pemeriksaan fisik - kepala - tali pusat - genetalian TTV Suhu Nadi RR Antropometri BB PB Lila Lida Lika : 3000 gram : 46 cm : 11 cm : 38 cm : fronto oxipito : 34 cm : 35 cm : 32 cm : 36 8 C : 100 x/menit : 40 x/menit Apgar Skor : 8-9 caput succedenum. : tidak ada perdarahan :skrotum sudah turun. : : Tidak ada molase, tidak ada cephal hematom, tidak ada : Bayi baru lahir normal

Mento oxipito Suboxipito bregmatika Reflek

Glabelar : Baik Hisap Moro : Baik : Baik

Mencari : Baik Menggenggam : Baik Masalah :Kebutuhan : IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA V. INTERVENSI 1. Jelaskan hasil pemeriksaan. 2. Anjurkan bayi dalam keadaan hangat, bersih dan kering. 3. Jelaskan tentang perawatan tali pusat. 4. Mtivasi untuk pemberian ASI sedini mungkin. 5. Anjurkan kontrol ulang. VI. IMPLEMENTASI Tanggal Pukul : 05 Januari 2009 : 02.00 WIB Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan bayinya, bahwa bayinya dalam keadaan sehat dengan berat badan 3000 Kg, dan panjang 46 cm dan tidak ditemukan suatu kelainan. 2. Mnganjurkan suasana hangat pada tubuh bayi. Memastikan bayi tetap hangat dengan cara mengganti kain yang basah dan membungkus bayi denagn kain yang kering kepala sampai kaki kecuali wajah, untuk mencegah keluarnya panas tubuh. 3. Mlakukan perawatan tali pusat dan menjelaskan pada keluarga, bahwa perawatan talipusat diganti dengan kasa steril tanpa ditambah dengan ramuanramuan apapun. 4. Memberikan motivasi kepada ibu untuk selalu memberikan ASI sedini mungin serta sering selama 6 bulan.

1. Menjelaskan hasil pemeriksaan.

5. Menganjurkan untuk kontrol ulang untuk mengetahui perkembangan bayinya serta memberikan imunisasi yang sesuai dengan umur bayi. VII. EVALUASI Tanggal Pukul S O :: TTV Suhu Nadi RR Apgar Skor Antropometri BB PB Lila Lida Lika : 3000 gram : 46 cm : 11 cm : 38 cm : fronto oxipito Mento oxipito A P : Bayi baru lahir normal : Anjurkan slalu memberikan ASI Usahakan tubuh bayi dalam keadaan hangat Anjurkan datang keposyandu terdekat. : 34 cm : 35 cm : 36 8 C : 100 x/menit : 40 x/menit : 8-9 : 05 Januari 2009 : 02.00 WIB

Suboxipito bregmatika: 32 cm

Anda mungkin juga menyukai