Anda di halaman 1dari 2

Lingkungan hidup beserta sumber daya alam yang terkandung didalamnya seyogyanya merupakan factor utama yang memberikan

pengaruh yang signifikan terhadap proses dinamika bermasyarakat. Namun Ketika kekayaan alam tersebut dikelolah dengan cara yang tidak benar, maka bukan sesuatu yang tidak mungkin terjadi, hal tersebut dapat memberikan dampak yang negative bagi ekosistem alam yang terempletasikan pada masyarat lokal. Fakta dilapangan menunjukkan betapa tanah air yang berhutan rimba digundulkan hingga mengakibatkan banjir dan tanah longsor, yang melakukan penambangan untuk berbagai mineral bumi yang dikeruk habis tanpa memperhitungkan persediyaan untuk generasi senjutnya dan dampak lingkungan yang akan ditimbulkan sepeti folusi udara dan air dari libah industry tersebut, begitu pula dengan yang berpantai dan berlaut luas kandungannya dirampok dengan serakah tampa mempertimbangkan kondisi ekosistem dan kelangsungan hidup biotanya (fajar 2012). Jika memang seluruh kandungan alam ditanah air ini yang diambil dengan rakus tersebut digunakan untuk kepentingan bernegara dalam usahanya mensejahterahkan masayarakatnya seperti yang terterai dalam UUD 45 pasal 33: bumi air dan langit adalah milik Negara dan dipergunakan untuk kesejahteraan rakyat, tapi mengapa keuntungan yang besar dari hasil kekayaan alam itu dinikmati oleh hanya sekelompok atau segelintir anak negri dan bangsa asing saja sebagai infestor dimana masyarakat lokal hanya dijadikan sebagai karyawan atau buruh dengan upah penghasilan yang pas-pasan, dalam artian belum bisa membawa masyarakat local kekehidupan yang lebih layak sebagai putra dan putri daerah.
Fakta dari beberapa penelitian yang telah dilakukan di beberapa daerah di Indonesia, sebagaimana penelitian Antoro (2010) di Kabupaten Kulon Progo Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sebagai daerah yang potensial dengan penambangan pasir, sama halnya dengan penelitian Qomariah (2002) di Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan menyatakan bahwa mayoritas posisi marjinal di sekitar wilayah pertambangan ditempati oleh masyarakat lokal. Hal ini dikarenakan masyarakat lokal merupakan pihak yang tidak memiliki kuasa dan tidak memiliki akses atas sumberdaya alam. Selain itu, masyarakat lokal sebagai pihak termarjinalkan menjadi pihak penerima berbagai dampak negatif yang ditimbulkan oleh adanya aktivitas pertambangan. Dampak negatif yang ditimbulkan pun tidak hanya terjadi pada tataran sosial dan ekonomi saja melainkan juga pada tataran ekologi. Sehingga perubahan sosial, ekonomi dan ekologi yang ada mendorong terjadinya perubahan kualitas hidup masyarakat lokal dan ketidakadilan pada kualitas lingkungan hidup.

Selain itu masalah yang ditimbulkan dari namun pada kenyataanya beberapa daerah dengan kekayaan alamnya yang melimpah sama sekali tidak memberikan andil kepada para penduduknya, malah akan memberikan dampak

yang negative terhadap kelangsungan bermasyarakat jika dikeleloah oleh para .. yang tdak betanggung jawab

. tapi mengapa dewasa ini masih saja ada anak bangsa hidup dibawah garis kemiskinan yang penuh kemelaratan, apakah ini belum cuk

Anda mungkin juga menyukai