Anda di halaman 1dari 3

Nama : Almira Fathin Nabila (08700148) Lukas Anjar K. (07700180) Putu Shine Amanda M.

(08700298)

Bone graft

Definisi bone graft: Graft adalah suatu bagian jaringan yang diambil dari satu tempat dan ditransplantasikan ke tempat lain, baik pada individu yang sama maupun yang berlainan. Tujuannya adalah untuk memperbaiki suatu cacat yang disebabkan oleh penyakit, kecelakaan, atau anomali pertumbuhan dan perkembangan. Fungsi Bone graft: Secara garis besar terdapat dua fungsi utama graft terhadap tulang resipien yaitu mendorong terjadinya osteogenesis (pembentukan tulang) dan memberi dukungan mekanis pada kerangka resipien (mechanical support). Fungsi graft dan tulang untuk mendorong osteogenesis dapat melalui 3 cara, yaitu : 1. Membelah diri, yaitu sel dipermukaan graft dan tulang yang masih hidup pada saat dipindahkan, kemudian membelah diri dan membentuk tulang baru. Hal ini dapat terjadi pada cancelous autograft dan fresh cortical graft. 2. Osteoinduksi, yaitu merupakan proses menarik sel pluripotensial dari resipien yang terdapat disekitar graft dan tulang. Hal ini terjadi karena graft dan tulang mengandung mediator osteoinduksi, seperti BMP (Bone Morphogenic Protein), merupakan matrik tulang sehingga aktifitasnya tidak dipengaruhi oleh ada tidaknya sel tulang yang hidup, tidak dirusak oleh freezing tetapi rusak oleh oktoklaf. BMP terdapat pada autograft, allograft, dan fresh bone dan osteogenins, merupakan glikoprotein, dimana protein ini aktif pada demineralized bone matriks. 3. Osteokonduksi, yaitu merupakan proses resorpsi graft, kemudian diganti oleh tulang baru dari respien secara bertahap. Konstribusi graft dimulai dengan proses osteokonduksi yaitu membuat kerangka sebagai matrik tulang di jaringan resipien. Kemudian dilanjutkan dengan stimulasi pembentukan tulang sebagai proses osteoinduksi

Dikenal tiga sumber jaringan tulang yang dapat dipakai dalam bone graft, yaitu: Autograft Disebut autograft bila sumber tulang berasal dari penderita sendiri (dari Krista iliaka, kosta, femur, distal, tibia proksimal atau fibula). Daerah sumber disebut daerah donor sedangkan daerah penerima disebut resipien. Allograft (Homograft) Disebut allograft bila sumber tulang berasal dari orang lain yang biasanya disimpan dalam bank tulang atau, misalnya setelah operasi sendi panggul atau operasi-operasi tulang yang besar, selain itu, allograft juga bisa berasal dari tulang mayat. Xenograft (Heterograft) Disebut heterograft bila sumber tulang bukan berasal dari tulang manusia, tetapi dari spesies yang lain.

Bone graft dapat dilakukan dengan dua macam cara, yaitu: Bone graft tanpa vaskularisasi dimana tulang donor diambil tanpa memindahkan pembuluh darahnya. Bone graft dengan vaskularisasi dimana tulang donor dipindahkan dengan mengikutsertakan pembuluh darahnya misalnya dari Krista illiaka, fibula, kosta.

Indikasi bone graft: 1. Fraktur dengan gangguan penyembuhan (malunion/nonunion), baik dengan infeksi maupun tanpa infeksi atau akibat bawaan misalnya pada pseudoartrosis congenital. 2. Pada operasi-operasi artrodesis sendi atau operasi tuberculosis tulang belakang dimana jaringan dan tulang yang nekrotik dibuang sehingga gap yang terjadi diisi dengan graft tulang dari Krista iliaka atau kosta untuk mempercepat pertumbuhan tulang. 3. Mengisi defek pada tulang akibat trauma, tumor atau infeksi.

4. Mengisis atau mengganti bagian tulang yang nekrotik oleh karena nekrosis avaskuler misalnya pada daerah kaput femur Pada saat ini untuk mengisi defek tulang tersedia substansi tulang buatan yang mempunyai sifat-sifat seperti tulang dan dapat dipergunakan sebagai pengganti sementara.

Anda mungkin juga menyukai