Anda di halaman 1dari 22

EDI PURNOMO LUH DINA ROSSITA I GEDE MARTHA WIBAWA

TINEA KRURIS ET CORPORIS

PENDAHULUAN

Dermatofitosis adalah infeksi jamur yang disebabkan oleh jamur Dermatofit yang terdiri dari 3 spesies yaitu Microsporum, Trichophyton dan Epidermophyton.

Bentuk klinis Dermatofitosis/Tinea :

Penularannya melalui kontak langsung dan tidak langsung (handuk, kamar mandi, dll) Tinea sering menyerang manusia dengan higiene yang kurang baik , pada daerah yang lembab. Gejala : gatal pada saat berkeringat.

Kami mengangkat kasus ini karena masih banyak kesalahan dalam mendiagnosa penyakit ini sehingga pengobatan yang diberikan tidak memberikan hasil yang baik, serta penyakit ini banyak ditemukan di Indonesia.

IDENTITAS

Nama Penderita : Tn. Miskan No. R.M. : 142460 Umur : 63 Tahun Jenis Kelamin : Laki-laki Pekerjaan : Tidak bekerja Bangsa : Indonesia Agama : Islam Alamat : Sumber Taman Indah Tanggal Pemeriksaan : 11 Februari 2013

KELUHAN UTAMA
Bercak kemerahan dan gatal di punggung, pantat dan selangkangan

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


Bercak kemerahan dan gatal di punggung, selangkangan, pantat dan ketiak sejak 1 bulan yang lalu. Awalnya timbul merintis-merintis kecilkecil, keluar air sedikit yang terasa sakit dan gatal. Merintis-merintis semakin lama semakin lebar dan terasa sangat gatal. Merintis-merintis pertama kali muncul di daerah selangkangan kemudian menyebar ke pantat kemudian ke ketiak dan ke punggung. Merintis-merintis semakin lama semakin melebar sehingga menjadi bercak berwarna kemerahan. Bercak kemerahan dirasakan sangat gatal saat malam hari dan saat berkeringat. Keadaan pasien sehari-hari sering berolahraga sehingga sering berkeringat.

Riwayat Penyakit Dahulu Tidak pernah seperti ini sebelumnnya Diabetes Melitus (-) Penyakit Jantung (+) Riwayat Keluarga Istri pasien juga menderita seperti ini sejak 3 bulan yang lalu tetapi hanya di kaki.

Riwayat Pengobatan Pernah berobat ke Puskesmas dan diberi pil tetapi pasien tidak ingat namanya, gatal berkurang tetapi setelah obat habis kembali gatal. Riwayat Sosial Sering minum jamu. Sering minum pil hijau untuk gatal. Sering berolahraga sendiri sehingga sering berkeringat dan tidak langsung di bersihkan.

PEMERIKSAAN KLINIS

GAMBARAN KLINIS

DIAGNOSA BANDING

Tinea kruris et corporis Candidiasis intertriginosa

PEMERIKSAAN LAB

Tidak Dilakukan

DIAGNOSA

TINEA CRURIS et CORPORIS

PENATALAKSANAAN
UMUM 1. Menjaga hygiene 2. Bercak jangan digaruk dengan kuku 3. Menggunakan pakaian dan celana yang menyerap keringat 4. Kalau berkeringat langsung dibersihkan dan langsung mengganti pakaian KHUSUS 1. Terbinafin 1x250 mg (po) selama 2 minggu 2. Cream Ketoconazole 2 % (s.u.e) pagi dan malam

PEMBAHASAN

TEORI Bentuk lesi : plak eritematosa, berbatas tegas, tepinya lebih aktif dan meninggi, terdapat central healing serta tepi polisiklik.

PASIEN punggung, selangkangan dan lipatan ketiak : plak eritematosa, ukuran bervariasi, batas tegas, bentuk polisiklik, tepi aktif, central healing, skuama berwarna putih, tebal dan kasar pantat : plak eritematosa ukuran 15x10 cm, batas tegas, bentuk erosi, tepi aktif, central healing, erosi, skuama berwarna putih tebal dan kasar. Pada pasien lesi di punggung, lipatan ketiak, selangkangan, dan pantat.

Predileksi : Tinea Kruris : lipat paha (selangkangan), perineum, pantat dan sektar anus. Tinea Corporis : kulit tubuh tidak berambut (badan, ketiak, paha)

TEORI Terapi : Oral : 1. Griseofulvin 2. Ketokonasol 3. Itrakonasol 4. Terbinafin Topikal : salep 2-4 salep whitfield cream ketokonazole

PASIEN Terapi : Oral : Terbinafin 1x250 mg selama 14 hari Topikal : Cream Ketokonazole 2 % s.u.e (pagi dan malam) dioleskan pada lesi dan dilenihkan 1-2 cm di tepi lesi.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai