Anda di halaman 1dari 1

Arthritis rheumatoid Komplikasi pleuropneumonia pada arthritis rheumatoid umumnya terjadi pada kasus yang lanjut atau berat.

PPI muncul pada 5-40 % pasien arthritis rheumatoid. Gejala klinisnya adalah sesak dan batuk. Pada pemeriksaan fisik didapatkan ronki pada ke-2 basal paru dan jari tubuh. Bila terdapat hipertensi pulmonar akibat vasokonstriksi hipoksik bisa terjadi korpulmonal. Foto toraks dan CT scan toraks menunjukkan infiltrate interstisialis terutama di basal dan tepi paru-paru. Pada kasus lanjut dapat terlihat gambaran sarang tawon. BOOP dapat muncul dengan gejala klinis yang mirip dengan UIP dan dapat muncul bahkan sebelum gejala arthritis muncul. Apabila arthritis rheumatoid berkomplikasi dengan sindrom Sjogren dapat pula ditemukan gambaran LIP. Pasien dengan BOOP atau LIP umumnya lebih responsif terhadap terapi daripada yang berganbaran UIP. Akan tetapi walaupun gambaran histopatologinya BOOP atau LIP, kekambuhan sering terjadi dan pada akhirnya bisa berkembang menjadi UIP. Demikian pula pasien dengan BOOP dengan penyebab yang idiopatik sering kali memiliki respon terapi yang lebih baik lagidibanding dengan yang diakibatkan oleh penyakit vaskuler kolagen. Terapi yang deberikan adalah steroid dan bila tidak berespons dapat dikombinasi dengan sitotoksik. Garam emas sering dipakai sebagai terapi pada arthritis rheumatoid dan sering pula menyebabkan pneumonitis. Gambaran histopatologi pada PPI akibat rheumatoid sering kali serupa dengan yang diakibatkan oleh emas, sehingga membedakannya harus dilakukan secara klinis. Sesak dan batuk timbul 4 sampai 6 minggu setelah pemberian terapi emas. Pada beberapa kasus bisa terdapat eosinofilia di hitung jenis lekosit darah tepi. Walaupun bisa bermanifestasi di basal, namun pneumonitis karena emas cenderung lebih atas dari pada infiltrat paru akibat langsung arthritis rheumatoid. Sepertii akibat langsung arthritis rheumatoid, pneumonitis karena emas kadang kala juga membaik dengan steroid, namun yang khas adalah perbaikan langsung terjadi dengan dihentikannay terapi emas. Selain emas, terapi metotreksat ( yang bisa deberikan karena arthritis reumatoidnya atau karena PPI reumatoidnya ) juga bisa menyebabkan pneumonitis. Kejadian pneumonitis karena metotreksat adalah jarang (1-11 %) namun bila terdapat pneumonitis/PPI saat metroteksat diberiakn, maka obat ini harus dihentikan.

Anda mungkin juga menyukai