-Pewarnaan
kuning pada sklera dan kulit yang disebabkan oleh penumpukan bilirubin -Terlihat pada kulit bila kadar >5 mg/dl -Terlihat pada >50% neonatus - Pada bayi prematur > bayi cukup bulan
Metabolisme bilirubin
HemoglobinGlobinHemeBilirubin indirek 1 gram HB 34 mg bilirubin Bil.ind terikat Albumin diangkut ke hati Diambil oleh ligandin masuk kehati Dikonyugasi oleh enzim glucoronil transferase bilirubin direk
Metabolisme bilirubin
Bilirubin direk (empedu) disalurkan melalui duktus biliaris ke usus Di dalam usus oleh bakteriasterkobilin dikeluarkan dengan sisa makanan sebagai feses Sebagian diuraikan oleh enzim B-glucoronidase Bilirubin indirek diserap kembali ke darah terikat albumin hati (sirkulasi enterohepatik)
Bilirubin indirek mudah larut dalam lemak bila kadar tinggi, tidak terikat albumin, sawar darah otak rusak melalui sawar darah otak terikat sel otak kernikterus Bilirubin direk larut dalam air. Bila ada atresia atau obstruksi duktus biliaris ber tumpuk di dalam hati merusak sel hati sirosis hepatis
Ikterus fisiologik
Timbul setelah 24 jam Kadar tertinggi pada hari ke 5 pada BCB; pada hari ke 7 pada BKB Kadar bilirubin < 15 mg/dl Hilang dalam 14 hari Hilang tanpa perlu pengobatan
Ikterus patologik
Timbul dalam 24 jam pertama Kenaikan kadar bilirubin > 5 mg / dl / hari Bilirubin serum >15 mg / dl Ikterus berlangsung lebih dari 14 hari Warna feses dempul dan urin kuning tua Bilirubin direk > 2 mg / dl
Penyebab ikterus
Timbul dalam 24 jam pertama * Penyakit hemolitik pada BBL: Inkompatibilitas Rh,ABO * Infeksi ; TORCH, malaria, bakteri * Defisiensi enzim G6PD
Penyebab ikterus
Timbul antara 24-72 jam * Fisiologik * Sepsis * Polisitemia * Perdarahan tertutup * Perdarahan intraventrikular * Peningkatan sirkulasi entero-hepatik
Penyebab ikterus
Timbul setelah 72 jam * Sepsis * Hematoma sefal * Hepatitis neonatal * Atresia biliaris * Breastmilk jaundice * Kelainan metabolik
Perlu diketahui * Berat lahir * Masa gestasi * Usia dalam jam * Apakah ikterus fisiologik atau patologik * Bila ikterus adalah fisiologik dan keadaan bayi baik hanya perlu diobservasi * Bila ikterus berat periksa kemungkinan telah terjadi kernikterus
Pemeriksaan fisik
* Prematuritas * KMK : polisitemia * Trauma lahir * Pucat : hemolisis * Petekhie * Hepatosplenomegali Iso-imunisasi, sepsis
Pemeriksaan laboratorium
* Bilirubin serum total dan direk * Golongan darah dan Rhesus ibu dan bayi * Uji Coombs * Hematokrit * Hapusan darah tepi * Skrining sepsis * Fungsi hati dan tiroid untuk ikterus lanjut
Tujuan : Mencegah keracunan oleh bilirubin Cara 1. Pencegahan hiperbilirubinemia - Pemberian makan dini - Hidrasi adekwat 2. Penurunan kadar bilirubin - Terapi sinar - Transfusi tukar
Terapi Sinar
Prinsip : Bilirubin oleh cahaya dengan gelombang 450-460 nanometer photoisomer yang larut dalam air Perlengkapan lampu neon 6-8 buah tempat tidur atau inkubator alat penutup mata
15-19
< 2500 g >24 jam > 2500 g (observasi) > 2500 g >48 jam
Terapi sinar
Letakkan bayi dalam keadaan telanjang dibawah lampu dengan jarak 45 cm Tutup mata Setiap 2 jam bayi disusui Ubah posisi bayi setiap selesai menyusui Ukur suhu setiap 4 jam Timbang bayi setiap hari Periksa kadar bilirubin setiap 12 jam Hentikan terapi sinar bila kadar < 10 mg/dl
Meningkatkan kehilangan cairan insensibel Defekasi encer Warna kemerahan pada kulit Bronze baby syndrome Hipertermia
Transfusi tukar
Indikasi :
kadar bil 10-14 mg/dl 15- 19 >20 Berat lahir <2500 g semua semua Usia <24 jam <48 jam 0 - >72 jam
Transfusi tukar
Sindrom Crigler Najjar Breastmilk jaundice Hipothiroidism Stenosis pilorus Hemolisis yang berlangsung terus Malaria
Hepatitis neonatal idiopatik Inspissated bile syndrome Infeksi Malformasi- atresia biliaris, kista kholedokus Penyakit metabolisme- galaktosemia Nutrisi parenteral total yang lama