Anda di halaman 1dari 24

KELOMPOK 7

1. 2. 3. 4. BELLA MARTELLA SELFI SAFIRAYANTI MIFTAHUDIN ALIAS REMON KOKOS MUCHRIANDI 05121401005 05121401001 05121407033 05121407031

Dasar Pemikiran : Meningkatkan wewenang pemerintah daerah untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintah menurut asas otonomi dan tugas perbantuan. Setiap daerah mampu meningkatkan daya saing dengan memperhatikan: - prinsip demokrasi - pemerataan - keadilan - keistimewaan dan kekhususan - potensi dan keanekaragaman daerah dalam sistem NKRI

SALTY FISH GROUP/ B10/2007

Dasar Hukum dan Pengertian Otonomi Daerah

UUD 1945 : Indonesia memiliki pemerintah pusat yang disebut Pemerintah dan Presiden memegang kekuasaan pemerintah dalam wilayah NKRI yang terbagi atas daerah-daerah provinsi dan daerah provinsi terbagi atas kabupaten dan kota yang masingmasing mempunyai pemerintahan daerah . Dasar Hukum
Prinsip-prinsip dasar : Bab VI, pasal 18, 18 A, 18 B UUD 1945 Sejarah Perundang-undangan : UU No. 1 tahun 1945 UU No. 22 tahun 1948 UU No. 1 tahun 1957 UU No. 18 tahun 1965 UU No. 5 tahun 1974 UU No. 22 tahun 1999 UU No. 25 tahun 1999 Pertimbangan lain: o TAP MPR No. IV/MPR/2000 o TAP MPR No. VI/MPR/2002 o Keputusan MPR No. 5/MPR/2003

APA OTONOMI DAERAH ?


OTONOMI DAERAH ADALAH HAK DAN KEWAJIBAN DAERAH OTONOM UNTUK MENGATUR DAN MENGURUS SENDIRI URUSAN PEMERINTAHAN DAN KEPENTINGAN MASYARAKATNYA SESUAI DENGAN PERATURAN PERUNDANG UNDANGAN (Ps. 1 AYAT 5 DAN 6 UU No. 32 TH.2004).

APA ITU DAERAH OTONOM ?


DAERAH OTONOM ADALAH KESATUAN MASYARAKAT HUKUM YANG MEMPUNYAI BATAS BATAS WILAYAH YANG BERWEWENANG MENGATUR DAN MENGURUS URUSAN PEMERINTAHAN DAN KEPENTINGAN MASYARAKAT SETEMPAT MENURUT PRAKARSA SENDIRI BERDASARKAN ASPIRASI MASYARAKAT DALAM SISTEM NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA.

Beberapa Istilah Terkait Otonomi Daerah


1) Pemerintahan Daerah, penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas perbantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip NKRI berdasarkan UUD 1945 Pemerintah Daerah, adalah Gubernur, Bupati atau Walikota, dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggaraan pemerintah daerah Daerah otonom, adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi dalam NKRI.

2)

3)

KEWARGANEGARAAN

4) Otonomi daerah, adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan perundang-undangan 5) Desentralisasi, adalah penyerahan wewenang pemerintahan oleh pemerintah kepada daerah otonom untuk mengatur dan mengurus pemerintahan dalam sistem NKRI 6) Dekonsentrasi, adalah pelimpahan wewenang pemerintahan oleh pemerintah kepada Gubernur sebagai wakil pemerintahan oleh pemerintah kepada Gubernur sebagai wakil pemerintah dan/atau kepada instansi vertikal di wilayah tertentu
KEWARGANEGARAAN

Pokok-Pokok Urusan Otonomi Daerah


Otonomi Daerah adalah urusan pemerintahan daerah berdasarkan kriteria eksternalitas, akuntabilitas, dan efisiensi yang dilaksanakan dengan memperhatikan keserasian hubungan antar susunan pemerintahan.

Pembentukan Daerah dan Kawasan Khusus Pembentukan daerah dalam wilayah NKRI ditetapkan dengan UU antara lain mencakup : > nama, > wilayah, > batas ibukota, > kewenangan menyelenggarakan urusan pemerintahan, > penunjukan pejabat kepala daerah, > pengisisan keanggotaan DPRD, > pengalihan kepegawaian, > pendanaan, > peralatan, > dokumen, serta > perangkat daerah.
Kewarganegaraan

Pembentukan daerah provinsi harus memenuhi syarat, yaitu syarat administratif, teknis dan fisik kewilayahan. Syarat administratif meliputi persetujuan dari DPRD Kabupaten/Kota dan Bupati/Walikota, DPRD Provinsi induk dan Gubernur serta rekomendasi Menteri Dalam Negara Sedangkan pemekaran daerah dilakukan melalui mekanisme demokrasi, berdasarkan aspirasi, sumberdaya, serta pertimbangan dalam aspek politik, ekonomi, sosial-budaya, dan pertahanan keamanan.
KEWARGANEGARAAN

Syarat Teknis dan fisik diperlukan untuk pembentukan Kabupaten/Kota, meliputi :


Kemampuan ekonomi Potensi daerah Sosial budaya Sosial politik Kependudukan Luas daerah Pertahanan keamanan

KEWARGANEGARAAN

2) KEBIJAKAN OTONOMI DAERAH Penyelenggaraan otonomi daerah berdasarkan Kebijakan Pemerintah pada UU No. 32 Tahun 2004, tentang Pemerintahan Daerah Tiap provinsi, kabupaten dan kota masing-masing dikepalai oleh Gubernur, Bupati dan Walikota dan mempunyai wewenang dalam menjalankan otonomi daerah seluasluasnya, kecuali urusan pemerintah pusat. DPRD adalah suatu lembaga sebagai unsur penyelenggaraan pemerintahan daerah.

SALTY FISH GROUP/ B10/2007

Menurut UU Otonomi Daerah No. 32 Tahun 2004, DPRD memiliki fungsi legislatif, anggaran dan pengawasan meliputi :
1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) 8) 9) 10) Membuat PERDA bersama Kepala Daerah. Membahas dan menyetujui rancangan PERDA tentang APBD bersama Kepala Daerah. Mengawasi pelaksanaan PERDA dan Peraturan Perundangan. Mengangkat dan memberhentikan Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah. Memilih Wakil Kepala Daerah untuk mengisi kekosongan jabatan Kepala Daerah. Memberi pendapat dan pertimbangan kepada pemerintah daerah. Menyetujui rencana kerjasama internasional dari pemerintah daerah. Meminta laporan pertanggungjawaban Kepala Daerah. Membentuk Panitia Pengawas Pemilihan Kepala Daerah Mengawasi dan meminta laporan KPUD dalam penyelenggaraan Kepala Daerah
KEWARGANEGARAAN

terdapat sediktinya 3 asas pelaksanaan otonomi daerah, yaitu:


1. Asas Desentralisasi yaitu penyerahan wewenang pemerintah dari pemerintah pusat kepada pemerinta daerah. Wewenang ini diberikan terkait dengan sifat khas dari masing-masing daerah seperti agama,adat istiadat dan lain-lain. 2. Asas Dekonsentrasi yaitu pelimpahan wewenang dari pemerintah kepada gubernur sebagai wakil pemerintah. pelaksanaannyadapat berupa pembentukkan Kantor Wilayah. 3. Asas Pembantuan penugasan dari pemerintah kepada daerah untuk membantu tugastertentu dan wajib bertanggung jawab kepada yang menugaskannya.

Hakekat, Tujuan dan Prinsip Otonomi Daerah


a. Hakekat Otonomi Daerah Pelaksanaan otonomi daerah pada hakekatnya adalah upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan melaksanakan kegiatan-kegiatan pembangunan sesuai dengan kehendak dan kepentingan masyarakat. Berkaiatan dengan hakekat otonomi daerah tersebut yang berkenaan dengan pelimpahan wewenang pengambilan keputusan kebijakan, pengelolaan dana publik dan pengaturan kegiatan dalam penyelenggaraan pemerintah dan pelayanan masyarakat maka peranan data keuangan daerah sangat dibututuhkan untuk mengidentifikasi sumber-sumber pembiayaan daerah serta jenis dan besar belanja yang harus dikeluarkan agar perencanaan keuangan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.

b. Tujuan Otonomi Daerah

Menurut Mardiasmo (Otonomi dan Manajemen Keuangan Daerah) adalah: Untuk meningkatkan pelayanan publik (public service) dam memajukan perekonomian daerah. Pada dasarnya terkandung tiga misi utama pelaksanaan otonomi daerah dan desentralisasi fiskal, yaitu:
Meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan publik dan kesejahteraan masyarakat. Menciptakan efisiensi dan efektivitas pengelolaan sumber daya daerah. Memberdayakan dan menciptakan ruang bagi masyarakat (publik) untuk berpartisipasi dalam proses pembangunan.

c.

Prinsip Otonomi Daerah Menurut penjelasan Undang-Undang No. 32 tahun 2004, prinsip penyelenggaraan otonomi daerah adalah : penyelenggaraan otonomi daerah dilaksanakan dengan aspek demokrasi, keadilan, pemerataan serta potensi dan keaneka ragaman daerah. Pelaksanaan otonomi daerah didasarkan pada otonomi luas, nyata dan bertanggung jawab. pelaksanaan otonomi daerah yang luas dan utuh diletakkan pada daerah dan daerah kota, sedangkan otonomi provinsi adalah otonomi yang terbatas. Pelaksanaan otonomi harus sesuai dengan konstitusi negara sehingga tetap terjamin hubungan yang serasi antara pusat dan daerah.

Pelaksanaan otonomi daerah harus lebih meningkatkan kemandirian daerah kabupaten dan derah kota tidak lagi wilayah administrasi. Demikian pula di kawasan-kawasan khusus yang dibina oleh pemerintah. Pelaksanaan otonomi daerah harus lebih meningkatkan peranan dan fungsi badan legislatif daerah baik sebagai fungsi legislatif, fungsi pengawasan, mempunyai fungsi anggaran atas penyelenggaraan otonomi daerah Pelaksanaan dekonsentrasi diletakkan pada daerah propinsi dalam kedudukan sebagai wilayah administrasi untuk melaksanakan kewenangan pemerintah tertentu dilimpahkan kepada gubernur sebagai wakil pemerintah. Pelaksanaan asas tugas pembantuan dimungkinkan tidak hanya di pemerintah daerah dan daerah kepada desa yang disertai pembiayaan, sarana dan pra sarana serta sumber daya manusia dengan kewajiban melaporkan pelaksanaan dan mempertanggung jawabkan kepada yang menugaskan.

1. Tugas dan Wewenang Kepala Daerah


Gubernur dalam kedudukannya sebagai wakil pemerintah memiliki tugas dan wewenang untuk melakukan pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan pemerintahan daerah Kabupaten/Kota, koordinasi penyelenggaraan urusan, pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan tugas pembantuan di daerah provinsi dan kabupaten/Kota Kepala daerah memiliki tugas dan wewenang yakni: Mengajukan rencana PERDA Menetapkan PERDA yang telah mendapat persetujuan bersama DPRD Menyusun dan mengajukan rancangan PERDA tentang APBD kepada DPRD untuk dibahas dan ditetapkan bersama. Mengupayakan terlaksananya kewajiban daerah Mewakilidaerahnya di dalam dan di luar pengadilan. Wakil kepala daerah mempunyai tugas membantu kepala daerah dalam menyelenggarakan pemerintahan daerah dan membantu kepala daerah.
KEWARGANEGARAAN

Hak setiap daerah dalam menyelenggarakan otonomi daerah:

Mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahannya Memilih pimpinan daerah Mengelola aparatur daerah Mengelola kekayaan daerah Memungut pajak daerah dan retribusi daerah Mendapat bagihasil SDA Mendapat sumber pendapatan dan hak lainnya
KEWARGANEGARAAN

Dalam menyelenggarakan otonomi, daerah mempunyai kewajiban yakni:


Melindungi masyarakat, menjaga persatuan dan kerukunan nasional serta keutuhan NKRI. Meningkatkan kualitas nehidupan masyarakat Mengembangkan kehidupan demokrasi Mewujudkan keadilan dan pemerataan Meningkatkan pelayanan dasar pendidikan, dll

KEWARGANEGARAAN

2) Partisipasi Rakyat dalam Pambangunan


Untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan daerah, pemerintah perlu merencanakan gerakan membangun desa dengan memperhatikan beberapa faktor: (1) Menempatkan pedesaan sebagai basis pembangunan nasional (2) Menjadikan pertanian sebagai platform pembangunan ekonomi nasional (3) Mengembangkan kembali nilai-nilai sosial kultural lokal dan kelembagaan sebagai basis peradaban modern. (4) Membangun jaringan kerja antar pedesaan dengan pusat-pusat bisnis (5) Meningkatkan pembangunan infrastruktur untuk percepatan dinamika ekonomi kerakyatan di pedesaan

KEWARGANEGARAAN

1. Urusan Pemerintah Pusat


(1) (2) (3) Menyelenggarakan sendiri sebagian urusan pemerintahan Melimpahkan sebagian urusan pemerintahan kepada Gubernur Menugaskan sebagian urusan kepada pemerintah daerah/pemerintahan desa berdasarkan asas tugas pembantuan

Urusan Pemerintah yang menjadi urusan pemerintah pusat adalah: Politik Luar negeri Yustisi Pertahanan Moneter dan fiskal nasional Keamanan Agama

KEWARGANEGARAAN

2. Urusan Pemerintah Daerah


Urusan wajib yang menjadi kewenangan pemerintah daerah provinsi merupakan urusan dalam skala provinsi yang meliputi: 1. Perencanaan dan pengendalian pembangunan 2. Perencanaan, pemanfaatan dan pengawasan tata ruang 3. Penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat 4. Penyediaan sarana dan prasarana umum 5. Penanganan bidang kesehatan, dsb. Hubungan dalam bidan pemanfaatan SDA dan sumber daya lainnya antara pemerintah dan pemerintah daerah meliputi: Kewenangan Pemanfaatan Pengendalian dampak Tanggung jawab Pemelihraan Budidaya lainnya
KEWARGANEGARAAN

3. Pembangunan Urusan Pemerintahan


Pemerintah daerah menyelenggarakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangannya, kecuali urusan pemerintahan yang oleh UU ditentukan menjadi urusan pemerintah pusat.

KEWARGANEGARAAN

Anda mungkin juga menyukai