1. 2. 3. 4. BELLA MARTELLA SELFI SAFIRAYANTI MIFTAHUDIN ALIAS REMON KOKOS MUCHRIANDI 05121401005 05121401001 05121407033 05121407031
Dasar Pemikiran : Meningkatkan wewenang pemerintah daerah untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintah menurut asas otonomi dan tugas perbantuan. Setiap daerah mampu meningkatkan daya saing dengan memperhatikan: - prinsip demokrasi - pemerataan - keadilan - keistimewaan dan kekhususan - potensi dan keanekaragaman daerah dalam sistem NKRI
UUD 1945 : Indonesia memiliki pemerintah pusat yang disebut Pemerintah dan Presiden memegang kekuasaan pemerintah dalam wilayah NKRI yang terbagi atas daerah-daerah provinsi dan daerah provinsi terbagi atas kabupaten dan kota yang masingmasing mempunyai pemerintahan daerah . Dasar Hukum
Prinsip-prinsip dasar : Bab VI, pasal 18, 18 A, 18 B UUD 1945 Sejarah Perundang-undangan : UU No. 1 tahun 1945 UU No. 22 tahun 1948 UU No. 1 tahun 1957 UU No. 18 tahun 1965 UU No. 5 tahun 1974 UU No. 22 tahun 1999 UU No. 25 tahun 1999 Pertimbangan lain: o TAP MPR No. IV/MPR/2000 o TAP MPR No. VI/MPR/2002 o Keputusan MPR No. 5/MPR/2003
2)
3)
KEWARGANEGARAAN
4) Otonomi daerah, adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan perundang-undangan 5) Desentralisasi, adalah penyerahan wewenang pemerintahan oleh pemerintah kepada daerah otonom untuk mengatur dan mengurus pemerintahan dalam sistem NKRI 6) Dekonsentrasi, adalah pelimpahan wewenang pemerintahan oleh pemerintah kepada Gubernur sebagai wakil pemerintahan oleh pemerintah kepada Gubernur sebagai wakil pemerintah dan/atau kepada instansi vertikal di wilayah tertentu
KEWARGANEGARAAN
Pembentukan Daerah dan Kawasan Khusus Pembentukan daerah dalam wilayah NKRI ditetapkan dengan UU antara lain mencakup : > nama, > wilayah, > batas ibukota, > kewenangan menyelenggarakan urusan pemerintahan, > penunjukan pejabat kepala daerah, > pengisisan keanggotaan DPRD, > pengalihan kepegawaian, > pendanaan, > peralatan, > dokumen, serta > perangkat daerah.
Kewarganegaraan
Pembentukan daerah provinsi harus memenuhi syarat, yaitu syarat administratif, teknis dan fisik kewilayahan. Syarat administratif meliputi persetujuan dari DPRD Kabupaten/Kota dan Bupati/Walikota, DPRD Provinsi induk dan Gubernur serta rekomendasi Menteri Dalam Negara Sedangkan pemekaran daerah dilakukan melalui mekanisme demokrasi, berdasarkan aspirasi, sumberdaya, serta pertimbangan dalam aspek politik, ekonomi, sosial-budaya, dan pertahanan keamanan.
KEWARGANEGARAAN
KEWARGANEGARAAN
2) KEBIJAKAN OTONOMI DAERAH Penyelenggaraan otonomi daerah berdasarkan Kebijakan Pemerintah pada UU No. 32 Tahun 2004, tentang Pemerintahan Daerah Tiap provinsi, kabupaten dan kota masing-masing dikepalai oleh Gubernur, Bupati dan Walikota dan mempunyai wewenang dalam menjalankan otonomi daerah seluasluasnya, kecuali urusan pemerintah pusat. DPRD adalah suatu lembaga sebagai unsur penyelenggaraan pemerintahan daerah.
Menurut UU Otonomi Daerah No. 32 Tahun 2004, DPRD memiliki fungsi legislatif, anggaran dan pengawasan meliputi :
1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) 8) 9) 10) Membuat PERDA bersama Kepala Daerah. Membahas dan menyetujui rancangan PERDA tentang APBD bersama Kepala Daerah. Mengawasi pelaksanaan PERDA dan Peraturan Perundangan. Mengangkat dan memberhentikan Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah. Memilih Wakil Kepala Daerah untuk mengisi kekosongan jabatan Kepala Daerah. Memberi pendapat dan pertimbangan kepada pemerintah daerah. Menyetujui rencana kerjasama internasional dari pemerintah daerah. Meminta laporan pertanggungjawaban Kepala Daerah. Membentuk Panitia Pengawas Pemilihan Kepala Daerah Mengawasi dan meminta laporan KPUD dalam penyelenggaraan Kepala Daerah
KEWARGANEGARAAN
Menurut Mardiasmo (Otonomi dan Manajemen Keuangan Daerah) adalah: Untuk meningkatkan pelayanan publik (public service) dam memajukan perekonomian daerah. Pada dasarnya terkandung tiga misi utama pelaksanaan otonomi daerah dan desentralisasi fiskal, yaitu:
Meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan publik dan kesejahteraan masyarakat. Menciptakan efisiensi dan efektivitas pengelolaan sumber daya daerah. Memberdayakan dan menciptakan ruang bagi masyarakat (publik) untuk berpartisipasi dalam proses pembangunan.
c.
Prinsip Otonomi Daerah Menurut penjelasan Undang-Undang No. 32 tahun 2004, prinsip penyelenggaraan otonomi daerah adalah : penyelenggaraan otonomi daerah dilaksanakan dengan aspek demokrasi, keadilan, pemerataan serta potensi dan keaneka ragaman daerah. Pelaksanaan otonomi daerah didasarkan pada otonomi luas, nyata dan bertanggung jawab. pelaksanaan otonomi daerah yang luas dan utuh diletakkan pada daerah dan daerah kota, sedangkan otonomi provinsi adalah otonomi yang terbatas. Pelaksanaan otonomi harus sesuai dengan konstitusi negara sehingga tetap terjamin hubungan yang serasi antara pusat dan daerah.
Pelaksanaan otonomi daerah harus lebih meningkatkan kemandirian daerah kabupaten dan derah kota tidak lagi wilayah administrasi. Demikian pula di kawasan-kawasan khusus yang dibina oleh pemerintah. Pelaksanaan otonomi daerah harus lebih meningkatkan peranan dan fungsi badan legislatif daerah baik sebagai fungsi legislatif, fungsi pengawasan, mempunyai fungsi anggaran atas penyelenggaraan otonomi daerah Pelaksanaan dekonsentrasi diletakkan pada daerah propinsi dalam kedudukan sebagai wilayah administrasi untuk melaksanakan kewenangan pemerintah tertentu dilimpahkan kepada gubernur sebagai wakil pemerintah. Pelaksanaan asas tugas pembantuan dimungkinkan tidak hanya di pemerintah daerah dan daerah kepada desa yang disertai pembiayaan, sarana dan pra sarana serta sumber daya manusia dengan kewajiban melaporkan pelaksanaan dan mempertanggung jawabkan kepada yang menugaskan.
Mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahannya Memilih pimpinan daerah Mengelola aparatur daerah Mengelola kekayaan daerah Memungut pajak daerah dan retribusi daerah Mendapat bagihasil SDA Mendapat sumber pendapatan dan hak lainnya
KEWARGANEGARAAN
KEWARGANEGARAAN
KEWARGANEGARAAN
Urusan Pemerintah yang menjadi urusan pemerintah pusat adalah: Politik Luar negeri Yustisi Pertahanan Moneter dan fiskal nasional Keamanan Agama
KEWARGANEGARAAN
KEWARGANEGARAAN