SINDRMOMA RAMSAY HUNT

PENDAHULUAN Sindroma Ramsay Hunt adalah infeksi herpes zoster otikus yang disertai dengan paresis perifer akut nervus fasialis. Sindroma Ramsay Hunt juga dapat terjadi tanpa disertai lesi kulit, kondisi ini disebut dengan zoster sine herpete. Beberapa literatur menyebutkan bahwa selain nervus fasialis juga dapat menyebabkan paresis nervus kranialis lainnya. Sindroma ini ditandai dengan otalgia, erupsi vesikel disekitar aurikula, CAE dan / atau mukosa mulut serta paresis nervus fasialis. Pertama kali dikenalkan oleh James Ramsay Hunt, MD pada tahun 1907 dan kadang disebut dengan geniculate ganglionitis atau aural shingles. Di seluruh dunia angka kejadian Sindroma Ramsay Hunt sebesar 16% pada anak dan 18% pada dewasa dengan paresis nervus fasialis unilateral. Sindroma ini jarang ditemukan pada anak usia kurang dari 6 tahun, namun meningkat pada usia lebih dari 60 tahun dan pasien dengan imunokompromise seperti pada HIV. Sindroma Ramsay Hunt sering kali tidak terdiagnosis, karena tidak semua gejalanya muncul saat onset sakit. Diperkirakan sebanyak 20% kasus dengan diagnosis Bells palsy sebenarnya adalah Sindroma Ramsay Hunt karena dari pemerikasaan PCR ditemukan virus Varicella-Zoster (VZV) di air mata pasien tersebut. Angka kejadian pada laki-laki dan perempuan adalah sama. Etiologi dari Sindroma Ramsay Hunt adalah reaktivasi infeksi laten virus varicellazoster di ganglion genikulatum. Virus ini menetap dalam kondisi dorman didalam ganglion genikulatum dan akan reaktif bilamana status imunitas seluler menurun seperti pada karsinoma, terapi radiasi, kemoterapi, dan HIV. Faktor stres fisik dan emosi diduga ikut berperan dalam reaktivasi virus. Untuk menegakkan diagnosis kasus ini berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang untuk evaluasi paresis fasialis. penatalaksanaan dapat dengan medikamentosa, fisioterapi dan bahkan terapi bedah. Maksud dari penyusunan laporan kasus adalah untuk mengingat kembali tentang sindroma Ramsay Hunt karena kasus ini jarang kita jumpai. Diharapkan dengan kasus ini kita dapat mengelola secara baik dengan komplikasi yang seminimal mungkin.