ANALISIS DIMENSIONAL
Kemampuan serta sumber daya yang dapat dicurahkan untuk melaksanakan percobaan dalam mengamati dan mempelajari suatu peristiwa mekanika fluida umumnya sangat terbatas. Bayangkanlah seperti gambaran berikut ini. Sebuah bola yang terendam di dalam suatu cairan. Semula dia ditahan, kemudian dilepaskan. Tergantung pada sifat fisika yang terlibat dalam sistem itu, kemudian bola itu mungkin akan tenggelam ( sink) ke kedalaman, melayang (suspended) di dalam cairan itu, atau mengapung (float). Kita dapat memperkirakan, mungkin akan terdapat enam buah besaran yang dapat dianggap berpengaruh pada gejala itu, yaitu: diameter bola, kerapatan bahan bola, kerapatan cairan, kecepatan sesaat bola dalam gerakannya, kekentalan cairan, dan graviti. m kg/m3 kg/m3 m/det kg/(m.det) m/det2 Diameter bola Kerapatan bahan padatan bola Kerapatan fluida Kecepatan sesaat Kekentalan cairan Percepatan graviti
Pengamatan direncanakan berlangsung sebagai berikut: Setiap besaran perlu divariasikan 10 kali, serta dikombinasikan dengan variasi setiap besaran lainnya. Setiap kombinasi variasi memerlukan waktu untuk system menjadi tunak (steady) sekitar 15 menit sebelum pengukuran dibaca dan dicatat. Setiap kombinasi memerlukan biaya operasi peralatan maupun upah sekitar Rp 2000,-. Berapa lama dan berapa rupiah waktu dan anggaran harus disediakan?
Dengan enam besaran dan setiap besaran divariasikan sebanyak sepuluh kali, maka perlu percobaan sebanyak N = 10 6 kali, atau sejuta pengamatan. Sejuta pengamatan masing-masing 15 menit akan memerlukan waktu selama = N x 15 mnt = 106 x 15 mnt = 1.5 x 107 mnt = 250 000 jam = 10416.7 hr = 28.5 th. Anggaran biaya yang harus disediakan adalah sebesar B = N x Rp 2000,- = 106 x Rp 2000,- = 2 M rupiah. Komentar: Program percobaan itu menjadi sangat tidak layak dilaksanakan, karena waktu pelaksanaannya terlalu lama dan anggarannya akan sulit dipenuhi. Bila sistem tersebut di atas ditinjau kembali, maka mungkin saja besaran-besaran yang terlibat digabung-gabungkan sehingga sistemnya menjadi lebih sederhana, seperti tiga besaran berikut ini.
, dan
Jika ketiga besaran baru ini masing-masing dibuat 10 buah variasinya, maka program percobaan hanya memerlukan sebanyak 10 3 kombinasi. Dalam batasan waktu dan anggaran di atas maka hanya perlu disediakan masa selama 250 jam, serta anggaran sebanyak 2 juta rupiah. Jauh lebih sederhana serta layak dikerjakan. Perhatikan: Ketiga buah besaran gabungan yang baru itu ternyata tidak mempunyai dimensi. Sedemikian sehingga kombinasi beberapa besaran yang seperti itu dinamakan sebagai grup tanpa-dimensi.
Bilangan atau grup tanpa-dimensi berguna untuk menyederhanakan masalah percobaan, serta membuka jalan untuk membuat pengamatan kinerja sistem dalam model skala kecil ( scale model) sebelum mencoba dalam ukuran prototip. Setelah hasil dari percobaan skala kecil dianggap memuaskan barulah kemudian diterapkan pada prototip. Beberapa buah grup tanpa-dimensi ditunjukkan oleh Tabel AD.2.
Tabel AD.2. Grup tanpa-dimensi yang umum digunakan. Nama Bilangan Reynolds, Bilangan Froude, Bilangan Weber, Rumusan Arti fisika
C. Teorema
Buckingham
Teorema ini menyatakan, bahwa: untuk suatu masalah di mana di dalamnya terdapat besaran yang melibatkan buah dimensi,
buah dapat
digambarkan oleh buah grup tanpa-dimensi yang saling independen satu sama lain. Secara matematikal teorema ini dirumuskan sebagai: (1) di mana : grup tanpa-dimensi