Anda di halaman 1dari 17

REFERAT Tuberkulosis Paru Pada Anak

Pembimbing dr. H. Ahmad Martadjaja,Sp.A Penyusun : Dedek Rahmat Pratama Arman

Definisi
Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh Mycobakterum tuberculosis. Umumnya TB menyerang paru paru, sehingga disebut TB paru

Chandra Kusuma, Diagnosis Tuberkulosis Baru. Sari Pediatri, Vol. 8, No. 4 , Mei 2007: 143 151

Epidemiologi
WHO 1999 indonesia menempati urutan ketiga TB di Indonesia 580.000. Kematian 14.000. 12-60 bulan 42% dan untuk <12 bulan 16,5%.
1. Diagnosis tdk tepat 2. Pengobatan tidak adekuat 3. Program tidak terlaksana tepat 4. Infeksi endemik HIV 5. Migrasi penduduk 6. Mengobati sendiri 7. Meningkatnya kemiskinan 8. Pelayanan kesehatan yg kurang memadai

Tb anak merupakan faktor penting pada anak berkembang dikarenakan jumlah anak <15 thn 40-50% dari populasi

Cissy B. Kartasasmit. Epidemiologi Tuberkulosis. Sari Pediatri, Vol. 11, No. 2, Agustus 2009; 124-9

Etiologi
Mycobacterium tuberculosis adalah suatu jenis kuman yang berbentuk batang dengan ukuran panjang 1-4/um dan tebal 0,3-0,6/um, mempunyai sifat khusus yaitu tahan terhadap asam pada pewarnaan.

Faktor Resiko
Resiko infeksi TB Anak memiliki kontak dengan orang dewasa TB Daerah endemis Kemiskinan Lingkungan Resiko penyakit TB Usia Malnutrisi Imunokompromais

Rahajoe NN, Basir D, MS Makmurim, Kartasasmita CB. Pedoman Nasional Tuberkulosis Anak. UKK Pulmonologi PP IDAI. Jakarta, juni 2005. hal 1-45

PATOFISIOLOGI

Infeksi Mycobacterium tuiberkulosis Di fagosis oleh magrofak alfeolus paru Kuman hidup & berkembang biak

Kuman mati.

Uji tuberkulin + Sakit TB

Kuman membentuk fokul primer dan menyerang limfogen komplek primer imunitas seluler spefeifik

Masa inkubasi 2 12 minggu

Infeksi TB
Imunitas sekunder

Komplikasi komplek primer komplikasi penyebaran hematogen

Imunitas turun Reaktifsi / reinfeksi

Meninggal

Sembuh

Sakit TB

Manifestasi Klinis
1. 2. 3. Berat badan turun tanpa sebab yang jelas atau tidak naik dalam 1 bulan dengan penanganan gizi Nafsu makan tidak ada (anoreksia) dengan gagal tumbuh kembang dan berat badan tidak naik denan adekuat failure thrive) Demam lama (>2minggu)dan/berulang tanpa sebab yang jelas, yang dapat disertai dengan keringat malam. Demam pada umumnya tidak tinggi Pembesaran kelenjar limfe superfisialis yang tidak sakit dan biasanya multiple Batuk lama lebih dari 3 minggu, dan sebab lain yang telah disingkirkan Diare persisten yang tidak sembuh dengan pengobatan diare

4. 5. 6.

Rahajoe NN, Basir D, MS Makmurim, Kartasasmita CB. Pedoman Nasional Tuberkulosis Anak. UKK Pulmonologi PP IDAI. Jakarta, juni 2005. hal 1-45

Manifestasi organ spesifik


Kelenjar limfe
Otak dan Saraf Tulang
Multiple, Unilateral Tidak nyeri tekan. Tidak panas pada perabaan Dapat salin melekat (confluence) Gangguan saraf kranial Nyeri kepala, penuruna kesadaran Kaku kuduk, kejang Tulang punggu : Spondilitis (gibbus) , Tulang panggul : koksitis (pincang), Tulang lutut : gonitis (pincang/bengkak)

Kulit

skrofuloderma

Algoritma Detiksi Tuberkulosis IDAI


Hal-hal yang mencurigakan TUBERKULOSIS : 1. Riwayat kontak TB sputum BTA (+) 2. Reaksi cepat BCG, timbul kemerahan sutikaan dalam 3-7 hari. 3. Berat badan turun tdk jelas atau berat badan tidak naik - naik. 4. Demam lama dan berulang tdk jelas. 5. Batuk lama lebih dari 3 minggu 6. Pembesaran kelenjar limfe superfisialis yang spesifik 7. Kulit Skrofuloderma 8. Konjungtivitis fliktenularis 9. Uji tuberkulin positif (>10 mm) 10.Gambaran foto Rongten sugestif TB

Bila + 3

Diagnosi TB
Beri OAT Onserfasi 2 bulan

Membaik
Tb teruskan PERHATIAN Bila ada tanda bahaya seperti : 1. Kejang, 2. Kesadaran menurun, 3. Kaku kuduk. Atau tanda lain seperti; 4. Benjolan di punggung, 5. Pincang, 6. Fenomena papan catur.

Memburuk / Tetap Bukan TB TB kebal obat

Rujuk ke RS Evaluasi ulang di RS rujukan: 1. Gejala klinis. 2. Uji tuberkulin. 3. Foto rongten thorax. 4. Pemeriksaan mikrobiologi dan serologi. 5. Pemeriksaan PA.

Pemeriksaan Penunjang

Uji tuberkulin

Uji interferon

radiologis

Mikrobiologis

Patologi anatomi

Parameter

Kontak Tb Uji Tuberkulin

Tidak Jelas Negatif

Laporan Keluarga, Bta (-) Atau Tidak Tau

Kavitas (+), Bta Tdk Jelas

Bta(+)
Positif ( 10mm, Atau 5mm Pada Keadaan Imunosupresi)

Berat Badan/ Gizi

Dibawah Garis Merah (Kms) Atau Bb/U< 80% 2 Minggu

Klinis Gizi Buruk (Bu<60%)

Demam Tanpa Sebab Jelas Batuk


Pembesaran Kelemjar Limfe Koli, Aksila, Inguinal

3 Minggu 1 Cm, Jumlah > 1 Tidak Nyeri

Pembengkakan Tulang/ Sendi Panggul, Lutut, Falang Ro Thorax

Ada Pembengkakan
Normal/ 1. Tidak Jelas 2. 3. 4. Infiltrat Pembesaran Kel Konsolidasi Segmental/ Lobular Atelektasis 1. 2. Kalsifikasi + Infiltrat Pembesaran Kel + Infiltrat

Penatalaksanaan
Tablet kombipak

Berat badan (kg)

2 bulan/ tiap hari


RHZ (75/50/150)

4 bulan tiap hari


RH (75/50) 1 tablet 2 tablet 3 tablet 4 tablet BB 20-32 kg 200 mg 300 mg

5-9 10-14 15-19 20-32 Jenis Obat Isoniazid Rifampisin BB< 10 kg 50 mg 75 mg

1 tablet 2 tablet 3 tablet 4 tablet BB 10-19 kg 100 mg 150 mg

Pirazinamid

150 mg

350 mg

600 mg

Evaluasi
Hasil pengobatan o Gejala klinis hilang o Penambahan berat badan o Jika tidak terjadi : konsul ke sarana yg lebih tinggi Efek samping pengobatan Gangguan gastrointestinal Hepatotoksisitas Ruam dan gatal

Pendekatan DOTs

Pencegahan

Sumber penularan

Aspek sosioekonomi

Daftar Pustaka
Behrman, Kliegman, Arvinka. Nelson. Ilmu Kesehatan Anak. Vol 3. Edisi 15. EGC. Jakarta: 2000 ;1028-42 Cissy B. Kartasasmit. Epidemiologi Tuberkulosis. Sari Pediatri, Vol. 11, No. 2, Agustus 2009; 124-9 Rahajoe NN, Basir D, MS Makmurim, Kartasasmita CB. Pedoman Nasional Tuberkulosis Anak. UKK Pulmonologi PP IDAI. Jakarta, juni 2005. hal 1-45 Rahajoe NN, Bambang S, Darmawan B, CB: Respirologi Anak. Pulmonologi PP IDAI. Jakarta,juni 2008. Hal 162-267 Chandra Kusuma, Diagnosis Tuberkulosis Baru. Sari Pediatri, Vol. 8, No. 4 (Suplemen), Mei 2007: 143 151 Pudjiaji Antonius H, Hegar Badriul. Pedoman Pelayanan Medis. Edisi pertama. Jakarta : Ikatan Dokter Anak Indonesia;2010; 323-7 Nastiti Kaswandani dkk. Akurasi PCR dibandingkan dengan uji Tuberkulin untuk diagnosis TB pada anak. Sari Pediatri, Vol. 12, No. 1, Juni 2010; 42-6

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai