Anda di halaman 1dari 3

Nama : Dwi Handayani Nim : 1020025059

ISU DAN TANTANGAN TERKAIT SITUASI KESEHATAN LANSIA DI INDONESIA

Berdasarkan hasil sensus penduduk tahun 2010, negara kita masuk dalam 5 besar negara yang memiliki jumlah penduduk golongan lanjut usia terbanyak di dunia. Angka tersebut mencapai 18,1 juta jiwa atau 9,6 persen dari jumlah penduduk di tahun 2010. Banyaknya jumlah penduduk lansia disebabkan oleh meningkatnya usia harapan hidup manusia di Indonesia. Upaya peningkatan usia harapan hidup memang merupakan strategi yang terus dilakukan, dimana pada RPJMN Depkes RI, tahun 2014 diharapkan terjadi peningkatan usia harapan hidup dari 70,6 tahun pada 2010 menjadi 72 tahun pada 2014 mendatang. Sejalan dengan meningkatnya usia harapan hidup maka secara otomatis akan terjadi perubahan struktur usia penduduk dengan bertambahnya jumlah penduduk lanjut usia. Dan Bappenas memproyeksikan jumlah penduduk lansia usia 60 tahun atau lebih diperkirakan akan terus meningkat sehingga pada tahun 2025 jumlah lansia di Indonesia atau mencapai 62,4 juta jiwa. Jika usia harapan hidup bertambah, hal tersebut mengindikasikan bahwa tingkat kesehatan lansia semakin bertambah. Namun hal tersebut belum tercermin pada lansia di Indonesia, yang terjadi justru semakin tinggi usia harapan hidup, semakin banyak permasalahan, terutama kesehatan yang ditimbulkan. Menurut Kemenkes RI (2013), tantangan yang dihadapi dalam upaya peningkatan kesehatan dan kesejahteraan lanjut usia ini adalah masih terbatasnya sarana dan prasarana pelayanan kesehatan yang memberikan layanan kesehatan yang ramah dan mudah diakses oleh lanjut usia. Sehingga banyak diantara para lansia yang tidak dapat mengakses pelayanan kesehatan di puskesmas karena tidak tersedianya layanan kesehatan untuk golongan lansia. Jika ditinjau dari aspek ekonomi, penduduk lansia secara umum dipandang lebih sebagai beban daripada potensi sumber daya bagi pembangunan. Warga tua dianggap sebagai warga yang tidak produktif dan hidupnya perlu ditopang oleh generasi yang lebih muda. Bagi penduduk lansia

yang masih memasuki lapangan pekerjaan, dianggap produktifitasnya sudah menurun, sehingga pada umumnya pendapatannya lebih rendah dibandingkan yang diterima oleh penduduk usia muda (BKKBN, 1998). Sehingga mayoritas lansia di Indonesia berada di garis kemiskinan dan banyak juga dari golongan mereka yang ditelantarkan oleh keluarganya. Isu sentral lainnya mengenai masalah kependudukan yaitu masih rendahnya kualitas sumberdaya manusia usia lanjut yang dipengaruhi langsung oleh beberapa faktor, antara lain konsumsi makanan dan gizi, tingkat kesehatan, tingkat pendidikan serta pengakuan masyarakat bahwa mereka masih mempunyai kemampuan kerja dan pendapatan dari pensiunan yang masih rendah. Konsumsi makanan dan gizi kurang (malnutrisi) masih dialami oleh beberapa lansia di Indonesia yang tersebar pada beberapa desa dan daerah pinggiran kota. Kondisi yang demikian mengakibatkan masih rendahnya derajat kesehatan masyarakat lansia. Tantangan-tantangan yang sering ditemui pada lansia memang tidak terlepas dari masalah kesehatan ataupun sosial ekonomi. Karena menurut Direktur Keperawatan dan Keteknisian Medik, Suhartati, S.Kp, M.Kes. Workshop Kesehatan Lanjut Usia dengan Tema Menuju Lansia Sehat dan Aktif Melalui Pendekatan Siklus Hidup, pada usia lanjut terjadi kemunduran sel-sel yang disebabkan oleh proses penuaan yang dapat berakibat pada kelemahan organ, kemunduran fisik, timbulnya berbagai macam penyakit terutama penyakit degeneratif, seperti jantung koroner, stroke, patah tulang akibat osteoporosis, demensia dan lain-lain. Melalui Deklarasi Yogyakarta tentang Penuaan dan Kesehatan yang disepakati oleh Menteri Kesehatan dari 11 negara, Menteri Kesehatan RI juga mengakui bahwa penuaan yang sehat adalah tantangan kesehatan. Mengingat lansia banyak yang menghadapi penyakit kronis dan menurunnya kemampuan beraktivitas (disabilitas). Laporan hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2007 menunjukkan pola penyakit pada lansia yang terbanyak adalah gangguan sendi kemudian diikuti oleh hipertensi, katarak, stroke, gangguan mental emosional, penyakit jantung dan diabetes mellitus. Riskesdas 2007 juga menunjukkan penyebab kematian pada umur 65 tahun ke atas pada laki-laki adalah stroke (20,6 %), penyakit saluran nafas bawah kronik (10,5 %), Tuberkulosis Paru (TB) (8,9 %), hipertensi (7,7 %), penyakit jantung iskemik (6,9 %), penyakit jantung lain (5,9 %), diabetes mellitus (4,9 %), penyakit hati (4,4 %) dan pnemonia (3,8 %).

Maka periode lansia ini sering dianggap menakutkan banyak orang, baik mereka yang akan memasuki periode tersebut maupun kelompok lain yang mempersepsikan tahap tersebut. Namun keadaan ini diharapkan tidak dianggap sebagai beban bagi negara, melainkan bagaimana mengupayakan strategi untuk menjadikan lansia sebagai asset pembangunan nasional. dampak ekonomi dari penuaan menentukan arah upaya kesehatan dan sistem pendukung. Melihat situasi tersebut maka dampak dari pertambahan penduduk lansia ini perlu segera diantisipasi dan mendapat perhatian serta penanganan, mengingat secara umum kondisi lansia berbeda dengan kondisi penduduk lainnya. Berbagai upaya pemecahan masalah sudah harus segera dipikirkan dan dipertimbangkan agar penduduk lansia tidak menjadi kendala pembangunan, tetapi tetap dapat dipertahankan sebagai modal pembangunan. Oleh karena itu, topik ini sangat perlu untuk mendapatkan fokus dari para penentu kebijakan, masyarakat, serta sektor swasta.

Daftar Pustaka :

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI. 2008. Laporan Riset Kesehatan Dasar 2007. Jakarta BAPPENAS (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional). 2007. Jumlah Lansia 2025 Diproyeksikan 62,4 Juta Jiwa : Forum Jakarta untuk Perlindungan Lansia. Jakarta BPS (Badan Pusat Statistik. 2010. Hasil Sensus Penduduk Tahun 2010. Jakarta Humas Ditjen Bina Upaya Kesehatan. 2013. Workshop Kesehatan Lanjut Usia Menuju Lansia Sehat Dan Aktif Melalui Pendekatan Siklus Hidup. Available at :

http://buk.depkes.go.id. Akses : 24 September 2013 Kantor Menteri Negara Kependudukan / BKKBN, 1998. Demografi Multiregional. Jakarta Kementerian Kesehatan RI. 2013. Jumlah Lansia Indonesia, Lima Besar Terbanyak di Dunia. Available at : http://kliping.depkes.go.id. Tanggal akses : 24 September 2013

Anda mungkin juga menyukai