Anda di halaman 1dari 17

A.

JUDUL Optimalisasi Bioethanol Fuel Grade Dari Buah Afkir Dengan Variasi Jenis Molekular Sieve Dan Jumlah Adsorben Yang Ditambahkan B. LATAR BELAKANG MASALAH Konsumsi energi di Indonesia terus meningkat sejalan dengan meningkatnya kegiatan perekonomian, hal ini ditandai oleh semakin meningkatnnya volume impor bahan bakar minyak (BBM) dan terjadinya krisis minyak bumi pada awal tahun tujuh puluhan. Peluang inovasi dan uji coba sumber energi baru harus dimulai, sebab akan terjadi pergeseran konsumsi energi di masa depan. Penelitian dan pengembangan akan sumber energi baru harus mendapat dukungan karena akan menyelamatkan ketahanan nasional di masa depan. Saat ini cadangan minyak Indonesia diperkirakan hanya cukup untuk 10-15 tahun ke depan. Mengingat cadangan sumber daya energi fosil yang kita miliki semakin menipis maka diperlukan suatu upaya pencarian sumber energi baru (new energy) yang keberadaannya selalu dapat diperbarui (renewable energy). Dengan memperhatikan aspek ekonomi, lingkungan hidup, dan kesinambungan suplai energi jangka panjang, maka salah satu sumber daya energi baru dan terbarukan (EBT=new and renewable energy) yang tepat untuk dikembangkan adalah energi biomassa. Beberapa upaya telah dilakukan untuk mengembangkan energi biomassa sebagai bahan-bahan bakar alternatif yang diharapkan bisa mensubstitusi BBM. Minyak lemak (fatty-oil) atau minyak nabati yang berasal dari tumbuh-tumbuhan menjadi fokus upaya penelitian dan pengembangan bidang EBT. Beberapa bahan baku penghasil minyak nabati mulai diteliti dan dikembangkan secara komersial, sebagai penghasil bioetanol sebagai bahan bakar di sektor industri (genset) dan transportasi (kendaraan). Bioethanol merupakan bahan pembentuk gasohol yaitu campuran alkohol dan bensin. Yang umum digunakan dalam pemisahan dan pemurnian ethanol 96% adalah dengan destilasi. Sampai saat ini sudah banyak peneliti yang melakukan penelitian mengenai ethanol sebagai energi terbarukan, Dewi Novitasari dan Djati Kusumaningrum, (2012) melukukan penelitian dengan judul Pemurnian Bioetanol Menggunakan Proses Adsobsi Dan Destilasi Dengan Adsorben Zeolit menggunakan zeolit alam dan zeolit sintesis 4A. Zeolit alam diaktivasi dengan cara direndam larutan H2SO4 1M selama 3 jam kemudian direndam aquadest selama 2 jam dan dioven pada suhu 200C selama 2,5 jam. Zeolit sintesis 4A diaktivasi dengan dioven pada suhu 240300C selama 2,5 jam setelah itu proses adsorbsi dengan zeolit dengan optimasi waktu pendiaman masing-masing 8,24,32,48,56 jam menghasilkan kadar etanol tertinggi pada waktu pendiaman 8 jam dengan zeolit 4A sebesar 86,36%. Pada optimasi berat zeolit masing-masing 10, 15, 20, 25, 30 gram menghasilkanberat optimum yaitu 30 gram pada zeolit 4A dengan waktu pengadukan 0,5 jam dan waktu pendiaman 8 jam dengan kadar etanol sebesar 83,23%.

Priyo Utomo dan Ragil Priyanto, (2010) menggunakan adsorben tepung jagung sebagai bahan pemurnian etanol teknis menjadi etanol absolute secara batch dan kontinyu dengan variasi berat adsorbent masing-masing 10 dan 20 gram, diameter adsorbent 0,425 dan 1 mm menghasilkan kadar etanol tertinggi pada berat 10 gram, diameter 0,425 mm, waktu 60 menit secara batch sebesar 99,8% dan pada saat kontinyu dengan berat 10 gram, diameter 0,45 mm, waktu 60 menit diperoleh hasil 98%. Dari beberapa penelitian diatas, maka penelitian ini kami akan melakukan penelitian dengan metode dehidrasi adsorbsi dari hasil fermentasi penelitian terdahulu, hal ini dikarenakan peneliti ingin mendapatkan hasil bioetanol fuel grade yang ramah lingkungan dan mengurangi polusi. C. PERUMUSAN MASALAH Bioetanol yang dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif harus bebas dari kandungan air dengan kemurnian bioetanol yang tinggi sebsar 99,95 100 % sedangkan umumnya hasil destilasi bioetanol mempunyai kemurnian 95-96 % maka dilanjutkan pada proses pemurnian menggunakan molekular sieve dengan fase uap atau gas. D. TUJUAN Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu: 1. Memanfaatkan buah afkir sebagai bahan baku bioetanaol. 2. Mendapatkan jumlah absorben optimum pada proses. 3. Mendapatkan jenis molekuler sieve yang optimum pada proses. 4. Mendapatkan kadar etanol terbaik dari kombinasi variabel penelitian. E. LUARAN YANG DIHARAPKAN Luaran dari penelitian ini adalah dapat ditemukan teknologi tepat guna produksi bioetanol dari buah afkir, sehingga dapat mengurangi polusi lingkungan serta dapat diaplikasikan bagi kelompok usaha tani dan paguyuban petani buah. Lebih jauh dapat berpeluang untuk dapat diproduksi secara masal pada masa sekarang dan di masa yang akan datang. Sehingga dapat berpengaruh pada aspek ekonomi dan lingkungan dan dapat dipublikasikan sebagai artikel ilmiah. F. KEGUNAAN 1. Menambah wawasan tentang proses destilasi hasil fermentasi buah afkir menjadi bioetanol fuel grade beserta beberapa variabel yang mempengaruhi optimalisasi kemurnian etanolnya. 2. Menjadi bioetanol sebagai bahan bakar alternatif bahan bakar yang dapat membantu masyarakat. 3. Menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat.

G. TINJAUAN PUSTAKA Buah Afkir Buah afkir atau tidak layak konsumsi dari petani buah didaerah tumpang kabupaten malang, yang mana masih banyak kandungan karbohidrat maupun selulosa didalamnya didaerah tumpang bnayak petani penghasil buah-buahan. Buahh yang ada diantaranya apel, jeruk, buah naga, kelengkeng dll. Dalam beberapa tahun ini karena cuaca yang tidak menentu dan banyak buah yang terserang penyakit atau hama, serta produksi buah yang tidak seimbang dengan harga jualnya, menjadikan bnyak sekali buah yang mengalami pembusukan. Tabel 1. Kandungan gizi buah apel tiap 100 gr (http://www.Buzlzle.com/articles) Gizi Kandungan per 100 gr Protein 0,7 Karbohidrat 9,42 Lemak 0,28 Gula 9,92 Air 79,68 Molecular Sieve Molecular sieve adalah material sintetis yang memiliki pori-pori dengan ukuran yang sama persis dan seragam yang digunakan sebagai adsorben gas dan cairan. Molekul-molekul yang cukup kecil akan diadsorpsi melewati pori-pori, sedangkan molekul-molekul yang lebih besar akan ditolak. Penyaring molekular berbeda dengan penyaring secara umum yang digunakan untuk menyaring molekul pada tingkatan tertentu. Sebagai contoh, adalah molekul air yang mungkin cukup kecil sehingga dapat melewatinya. Oleh karena itu, penyaring molekular sering berfungsi sebagai pengering (dessicant). Penyaring molekular dapat mengadsorpsi air sampai 22% dari berat yang dimilikinya (Gubta & Demirbas 2010). Penyaring molekular biasanya terdiri dari mineral- mineral aluminosilikat, tanah liat, kaca berpori, arang mikroporous, zeolit, karbon aktif, atau senyawasenyawa sintetis yang memiliki struktur terbuka yang dapat dilaluioleh molekulmolekul kecil, seperti nitrogen dan air. Penyaring molekular sering digunakan dalam industri petroleum, terutama untuk purifikasi aliran gas. Di laboratorium kimia, digunakan untuk pemisahan senyawa- senyawa dan pengeringan bahan- bahan dasar reaksi. Metode untuk regenerasi penyaring molekular meliputi perubahan tekanan (seperti pemekatoksigen), pemanasan dan pembersihan dengan menggunakan gas pembawa (seperti ketika digunakan dalam dehidrasi etanol), atau pemanasan dengan vakum tinggi.

Gambar 1. Molecular sieve Batu Kapur Batu kapur merupakan salah satu mineral industri yang banyak digunakan oleh sektor industri. Batu kapur adalah sebuah benda putih dan halus terbuat dari batu sedimen, membentuk bebatuan yang terdiri dari mineral kalsium. Biasanya kapur relatif terbentuk di laut dalam dengan kondisi bebatuan yang mengandung lempengan kalsium plates (coccoliths) yang dibentuk oleh mikroorganisme coccolithophores. Istilah umumnya yaitu bahan yang mengandung kalsium anorganik, dimana karbonat, oksida dan hidroksida mendominasi. Tepatnya, kapur adalah kalsium oksidaatau hidroksida kalsium. Batu kapur atau limestone (CaCO3) adalah sebuah batuan sedimen terdiri dari mineral calcite (kalsium carbonate). Sumber utama dari calciteini adalah organisme laut. Batu kapur membentuk 10% dari seluruh volume batuan sedimen. Zeolit 3A Zeolit 3A diproduksi ketika beberapa ion natrium diganti oleh ion kalium. Karena kalium ion lebih besar dari ion natrium, yang ukuran pori secara efektif dikurangi menjadi sekitar 3,2 angstrom. umumnya mengadsorpsi NH3, H2O, (tidak C2H6). Baik untuk pengeringan cairan polar.

Gambar 2. Zeolite 3A

Tahap Dehidrasi Etanol Bioetanol adalah etanol yang dihasilkan dari fermentasi glukosa (gula) yang dilanjutkan dengan proses destilasi. Pemurnian bioetanol menjadi berkadar 95%harus melewati proses destilasi untuk memisahkan alkohol dengan air dengan memperhitungkan perbedaan titik didih kedua bahan tersebut. Unit destilasi berfungsi untuk memisahkan etanol dari cairan lain khususnya air. Unit ini juga terdiri dari beberapa kolom destilasi. Etanol yang dihasilkan biasanya memiliki kemurnian sekitar 95-96%. Bioetanol yang mengandung etanol 95% volume lebih dikenal dengan campuran azeotropik etanol- air. Proses pemurnian lebih lanjut akan menghasilkan etanol dengan tingkat kemurnian lebih tinggi (99% etanol anhidrat), yang biasanya digunakan sebagai campuran unleaded gasoline menjadi gasohol (Kurniawan et al. 2005). Proses pemurnian bioetanol menjadi bioetanol dengan kadar 99 100 % dinamakan dehidrasi. Hal terpenting pada dehidrasi bioetanol adalah mengeluarkan air yang masih bercampur dengan bioetanol yang dihasilkan dari proses destilasi. Proses destilasi hanya mampu menghasilkan etanol dengan persentase 95% atau secara teoritis < 97,2% (Onuki 2006). Jika bioetanol ingin digunakan sebagai bahan bakar (biofuel) perlu dimurnikan hingga mencapai 99% yang lazim disebut fuelgrade ethanol (FGE). Bioetanol Bioetanol adalah cairan biokomia yang diperoleh dari proses fermentasi gula dan karbohidrat dengan menggunakan bantuan mikroorganisme dilanjutkan dengan proses destilasi. Bioetanol dapat digunakan sebagai pengganti bahan bakar minyak tergantung dari kemurniannya. Menurut (Hardiyoso, 2009) bioetanol dengan kadar 95-99% dapat dipakai sebagai bahan substitusi minyak tanah. Bioetanol yang dimanfaatkan sebagai campuran bahan bakar untuk kendaraan harus betul-betul kering dan anhydrous supaya tidak korosif, sehingga bioetanol harus mempunyai kadar sebesar 99,5-100% volume (Nurdyastuti 2005). Etanol memiliki angka oktan lebih tinggi daripada bensin (gasolin), yang dapat mendorong peningkatan bilangan oktan pada saat dicampur, sehingga dapat mengurangi kebutuhan akan bahan aditif beracun seperti benzena. Lebih jauh lagi, etanol menyediakan oksigen, sehingga pembakaran lebih sempurna dan dapat mengurangi emisi CO dan hidrokarbon yang tidak terbakar, yang dapat mencemari udara. Bioetanol dapat direaksikan dengan isobutilen untuk membentuk ethyl tertiarybutyl ether (ETBE) yang memberikan sifat-sifat yang menguntungkan dibanding penambahan langsung bioetanol karena menghasilkan tekanan uap campuran yang lebih rendah. Di samping itu, ETBE lebih mudah diintegrasikan ke dalam sistem distribusi gasolin karena memiliki sifat yang sangat mirip dengan gasolin (Wyman 1996).

Beberapa keuntungan dari penggunaan bioetanol sebagai bahan bakar antara lain, mengurangi pengikisan lapisan ozon melalui penurunan emisi oksida karbon di udara, sepenuhnya dapat diperbaharui, menekan laju peningkatan CO2 di udara melalui fotosintesis oleh tumbuhan; sementara jika menggunakan bahan bakar fosil akan terjadi penambahan jumlah karbon di udara akibat pengeluaran sumber karbon yang selama ini ada di dalam perut bumi.

H. METODE PELAKSANAAN Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Teknik Kimia ITN Malang. Tahap penelitian adalah studi literatur, perancangan penelitian, persiapan penelitian, pelaksanaan penelitian, pengumpulan data dan terakhir analisa data. Untuk mendapatkan etanol fuel grade diperlukan variabel penelitian sebagai berikut: Variable berubahantara lain: Jenis absorbent : zeolit sintetis 3A dan batu kapur Jumlah absorbent yang ditambahkan : 50, 100, 150, 200, dan 250 gram Variable tetapantara lain: Volume etanol hasil fermentsi : 100 ml Suhu operasi : 780 C Alat dan Bahan- bahan yang dipergunkan: Absorben Bekerglass Kondensor Labulehertiga Waterbat Statif Klam Bahan- bahan yang dipergunkan: Zeolit sintetis 3A dan batu kapur 2 kg Etanol hasil fermentsi 2 liter Etanol p.a 2,5 liter (sebagai bahan tambahan) Prosedur Penelitian A. Persiapan Bahan Menyiapkan etanol hasil fermentasi sebayak 200 ml kedalam labu leher tiga Menseting waterbat 780 C menseting absorbent dan kondensor B. destilasi dan absorpsi memasukkan zeolit sebanyak yang telah ditentukan kedalam alat absorbent mengambil sampel etanol dari hasil proses C. analisa hasil sampel dari hasil proses destilasi dan absorbs di analisa kadar etanolnya

JADWAL KEGIATAN Mingguke No 1 2 3 4 5 6 Kegiatan Studi literature Persiapan bahan Tahap pelaksanaan Analisa data Evaluasi Penyusunan laporan 1 2 3 4 5 6 7 8

RENCANA BIAYA Bahan Habis Pakai Tabel 2. Bahan Habis Pakai No 1. 2. 3. 4. 5. Nama Bahan Buah afkir Zeolit 3A Batu kapur Etanol teknis 70% HNO3 Jumlah 10 kg 2 kg 2 kg 1L 1L TOTAL Harga Satuan (Rp) 10.000 250.000 200.000 100.000 100.000 Biaya (Rp) 100.000 500.000 400.000 100.000 100.000 1.200.000

Peralatan Penunjang Penilitan Tabel 3. Peralatan Penunjang Penelitian No 1. 2. 3. Nama alat Sewa alat lap Analisa sampel Biaya perjalanan Jumlah 1 unit 15 sampel 20x TOTAL Harga Satuan (Rp) 2.500.000 150.000 20.000 Biaya (Rp) 2.500.000 2.250.000 400.000 5.150.000

Biaya Tak Terduga Tabel 4. Biaya Tak Terduga No 1. Keterangan Biaya tak terduga Total Rekapitulasi RancanganBiaya Tabel 5. Rekapitulasi RancanganBiaya No 1. 2. 3. Keterangan Biaya bahan habis pakai Biaya peralatan penunjang penelitian Biaya tak terduga Total Biaya (Rp) 1.200.000 5.150.000 500.000 6.850.000 Biaya (Rp) 500.000 500.000

DIAGRAM ALIR PENELITIAN

Persiapan bahan baku

Analisa bahan Penambahan HNO3 Hidrolisis Analisa kadar glukosa Penambahan ragi tape Fermentasi Analisa ethanol Absorbs dan distilasi

Analisa kadar etanol Analisa nilai oktan

GAMBAR ALAT

Gambar 3. Alat Dehidrasi Bioetanol

DAFTAR PUSTAKA 1. Handiyoso, A., & Murdianti, Sari W.,Inovasi Rancangan Teknologi Produksi Bioetanol Eceng Gondok Menggunakan Metode Sakarifikasi Dan Fermentasi Secara Simultan", Bogor: Institut Pertanian Bogor,2009. 2. Gubta RB, & Dermibas A.,Gasoline, Diesel and Ethanol Biofuels from Grasses and Plants, Cambridge: Cambridge Univ Pr, 2010. 3. Kurniawan, Y., Susmiadi A.,& Toharismen A. 2005. Potensi Pengembangan Industri Gula Sebagai Pengasil Energi di Indonesia, http//p3gi.net/imeges/opini/Bioenergi.pdf., diakses tanggal 28 Juli 2013. 4. Nurdyastuti I.2005. Teknologi Proses Produksi Bio-Ethanol, Prospek Pengembangan Biofuel sebagai Subtitusi bahan bakar minyak; www.geocities.com/markal-bppt/publish/biofbbm/biindt.pdf., diakses tanggal 25 Agustus 2013 5. Onuski S. 2006. Bioethanol:Industrial production process and recent studies, www.public.iastate.edu/~tge/courses/ce521/Sonuki.pdf., diakses tanggal 25 Agustus 2013. 6. Wyman CE.1996.Handbook on Bioethanol: production Ultilizatio. USA: Taylor and Francis.

LAMPIRAN Biodata Peneliti I Nama : Novi Ayu Rahmawati NIM : 10.14.009 Jenis Kelamin : Perempuan Agama : Islam Tempat/Tanggal Lahir : Mataram/24November 1992 Perguruan Tinggi : Institut Teknologi Nasional Malang Alamat : Jalan Bendungan Sigura-gura 2 Malang Telp/Fax : (0341)551431/(0341)553015 Alamat Rumah :Jalan Puncak Himawan no 26 Tidar - Malang Telp/Fax : 081 945 150 121 E-Mail : novihardyanto@yahoo.com Demikianlah biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi persyaratan sebagai salah satu syarat pengajuan proposal penelitian. Malang, September 2013

Novi Ayu Rahmawati Biodata Peneliti II Nama : Rahmat Yuliantoko NIM : 10.14.026 Jenis Kelamin : Laki-laki Agama :Islam Tempat/Tanggal Lahir : Malang/01Juli 1990 Perguruan Tinggi : Institut Teknologi Nasional Malang Alamat : Jalan Bendungan Sigura-gura 2 Malang Telp/Fax : (0341)551431/(0341)553015 Alamat Rumah :Jalan Bendungan Wadas Lintang no 16 Malang Telp :085785532911 E-Mail : rahmat yulian45@gmail.com Demikianlah biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi persyaratan sebagai salah satu syarat pengajuan proposal penelitian. Malang, September 2013

Rahmat Yuliantoko

Biodata Peneliti III Nama : Elisabeth Kunti Sulistyaningtyas NIM : 11.14.007 Jenis Kelamin : perampuan Agama : Katholik Tempat/Tanggal Lahir : 22 April 1993 Perguruan Tinggi : Institut Teknologi Nasional Malang Alamat : Jalan Bendungan Sigura-gura 2 Malang Telp/Fax : (0341)551431/(0341)553015 Alamat Rumah : Jalan Bendungan Wadas Lintang no 16 Malang Telp :082334955252 E-Mail : elisabethkunti@rocketmail.com Demikianlah biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi persyaratan sebagai salah satu syarat pengajuan proposal penelitian. Malang, September 2013

Elisabeth Kunti S. Biodata Peneliti IV Nama : Drajat zilfikri NIM : 11.14.034 Jenis Kelamin : laki-laki Agama : islam Tempat/Tanggal Lahir : pasuruan/ 10-10-1992 Perguruan Tinggi : Institut Teknologi Nasional Malang Alamat : Jalan Bendungan Sigura-gura 2 Malang Telp/Fax : (0341)551431/(0341)553015 Alamat Rumah :Jalan Bendungan Wadas Lintang no 16 Malang Telp : E-Mail : Demikianlah biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi persyaratan sebagai salah satu syarat pengajuan proposal penelitian. Malang, September 2013

(Rahmat Yuliantoko)

Biodata Dosen Pembimbing Nama NIP.Y Tempat Tanggal Lahir Jenis Kelamin Agama Golongan / Pangkat Jabatan Fungsional Perguruan Tinggi Alamat Telp/Fax Alamat rumah Telpon / Fax Alamat e-mail Kompetensi profesional/ Keahlian yang dimiliki : Rini kartika Dewi, ST,MT : 1030100370 : Malang, 13 Mei 1971 : Perempuan : Islam : Penata Muda Tingkat 1/IIIb : Lektor : Institut Teknologi Nasional Malang : Jalan Bendungan Sigura-gura 2 Malang : (0341)551431/(0341)553015 : Jalan Salatiga No.11 Malang : 085855359998 : rinikd@yahoo.co.id : Teknik Kimia / Teknologi Proses

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggung jawabkan secara hukum. Dan apabila dikemudian hari ternyata dijumpai ketidak sesuaian ddengan kenyataan, saya sanggup menerima resikonya. Malang, September 2013

Rini Kartika Dewi, ST, MT

PROPOSAL PENELITIAN

OPTIMALISASI BIOETHANOL FUEL GRADE DARI BUAH AFKIR DENGAN VARIASI JENIS MOLECULAR SIEVE DAN JUMLAH ADSORBEN YANG DITAMBAHKAN

Disusun Oleh: Novi Ayu Rahmawati Rahmat Yuliantoko 10.14.009 10.14.026

JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL MALANG 2013

LEMBAR PERSETUJUAN

PROPOSAL PENELITIAN

OPTIMALISASI BIOETHANOL FUEL GRADE DARI BUAH AFKIR DENGAN VARIASI JENIS MOLECULAR SIEVE DAN JUMLAH ADSORBEN YANG DITAMBAHKAN

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Kimia Jenjang Strata Satu (S-1) Di Institut Teknologi Nasional Malang

Disusun Oleh: Novi Ayu Rahmawati Rahmat Yuliantoko 10.14.009 10.14.026

Malang, September 2013 Mengetahui, Ketua Jurusan Teknik Kimia Menyetujui, Dosen Pembimbing

Jimmy, ST. MT NIP. Y 1039900330

Rini Kartika Dewi, ST. MT NIP. Y 1030100370

Anda mungkin juga menyukai