Anda di halaman 1dari 3

Berdasarkan harga tetapan kesetimbangan tersebut, jelas hanya 2 proton yang bersifat asam kuat ( K1 dan K2).

Bila rumus EDTA dinyatakan sebagai H4Y. maka PH larutan berkisar panda PH 5. Nama lain garam ini adalah trillion 3 atau complekson III. Na2h2y.2H2o (mr=372,74) Bukan merupakan zat baku primer, pembakuab dapat dilakukan dengan menggunakan larutan zncL2 atau MgSO4. Dalam air Na2H2Y mengalami ionisasi sebagai berikut : Na2H2Y 2Na+H2Y2-

Apabila ion H2Y2- beraksi dengan ion logam. Akan selalu di hasilkan dua buah ion hydrogen, reaksi secara umum berlangsung sebagai berikut: Mn++H2Y2MY(n-4)+2H+

Prinsip Penetapan Titrasi komplesometri dapat dilakukan melalui dua cara yaitu Titrasi langsung dan tdak langsung (titrasi kembali) a. Titrasi Langsung. Panda titrasi langsung zat uji yang telah di beri indicator di titrasi lansung dengan EDTA yang TAT dicapai saat terjadi perubahan warna panda zat uji. Dasar Perhitungan mol zat uji = Contoh: Larutan uji dengan PH 10 larutan dapur ammonia, ditritasi langsung dengan larutan baku EDTA menggunakan EDTA menggunakan indicator EBT. Titik akhir titrasi ditandai dengan perubahan warna larutan dari merah menjadi biru. Untuk mencegah endapan hidroksida dari logam bersangkutan , dapat ditambah zat yang berfungsi sebagi pembentuk komplek seperti : titrasi, sitrat, atau trietanilamin. mol NaEDTA.

b. titrasi tidak langsung ( titrasi kembali ) Banyak ion logam yang tidak dapat langsung ditritasi begitu saja, misalnya ion logam tersebut membentuk endapan pada daerah pH dimana titasi dilakukan atau reaksi pembentukan komplek terlalun lambat , selain itu juga dapat dikarenakan indicator metal yang digunakan tidak cocok panda pengamatan TAT. Pada titrasi tidak langsung , zat uji direaksikan dengan NaEDTA secara berlebihan. Kemudian NaEDTA sisa ditritasi dengan ZnCL2sampai terjadi perubahan warna pad a larutan yang telah diberi indicator. Dasar perhitungan : mol zat uji = c. tritasi subtitusi tritasi iniditetapkan untuk ion logam yang tidak bereaksi atau bereaksi kurang memuaskan dengan indicator netral. Dengan teknik ini , maka ion logam mula mula direaksikan dengan metal EDTA yang kurang setabil, misal nya mg-EDTA lalu Mg2+ yang dilepaskan ditritasi dengan EDTA dengan indicator yang cocok salah satu contoh menarik adalah penetapan Ca+ dengan indicator hitam eriokrom T. pada titrasi langsung ion Ca2+, hitam eriokrom T tidak meberikan titik akhir yang jelas . tetapi bila ada magnesium yang biasanya ditambahkan sebagai komplek mg-EDTA , maka Mg2+ dari kompleks tersebut akan diusir Oleh Ca2+,Sehingga Mg2+ akan membentuk kompleks MgEriokrom yang panda titik akhir titrasi memberikan perubahan warna yang jelas. Disni kompleks Dari CaIn,MgIn,MgY2-. Indikator yang umum digunakan untuk menyatakan titik akhir titrasi komplekso metri adalah cara visual menggunakan indicator pembentuk kompleks yaitu indicator metocromik atau indicator metal (PM Indikator). Indikator membentuk kompleks dengan Ion Metal,Dan warna dari komplek ini berbeda dengan warna indicator bebas. 1.Pembuatan EDTA tersedia sebagai asam Tetraprotik atau garam dinatrium dihidrat dengan kemurnian baku primer . Oleh kraena itu larutan titernya dapat langsung dibuat dengan menimbang zat seksama yang sudah dikeringkan. mol NaEDTA mol ZnCL2

Larutan Titer Dinatrium Edetat

Konsentrasi dari larutan titer EDTA dinyatakan dalam molar menurut farmakopi Indonesia, larutan titer EDTA 0,05 M dibuat dengan melarutkan sejumlah Denatrium Edetat P dalam air secukupnya hingga setiap 1000,0 ml larutan mengandung 18,16 mg C10H14N2Na2O8.2H2O.

2.Pembakuan Menurut farmakope Indonesia, Larutan dinatrium edetat 0,05 M Dibakukan sebagai berikut: 200 mg Kalsium Karbonap P Disuspensikan dengan 10 ml air dengan gelas kimia 400 ml dan ditutup dengan kaca arloji. Kemudian ditambahkan 2 ml Asam Klorida encer P dengan pipet yang disisipkan antara mulut gelas kimia dan tepi kaca arloji,lalu digoyang agar kalsium karbonat larut. Dinding gelas kimia,Lalu larutan diencerkan dengan air hingga 100,00 ml tambahkan 30 ml larutan dinatrium edetat dri buret sambil diaduk, Sebaiknya dengan pengaduk magnetic. Tambahkan 15 ml Larutan ntarium hidroksida encer P. Titrasi dengan larutan dinatrium edetat menggunakan indicator 300 mg Biru Hidroksida P hingga terjadi warna biru.

Anda mungkin juga menyukai