Anda di halaman 1dari 15

A. 1. a.

b.

2. 3.

4. a.

b.

c.

ASUHAN KEBIDANAN IBU BERSALIN Pada Ny. W G II PI A0 hamil 39 minggu dengan Persalinan Normal Di Ruang VK Bersalin RSUD ULIN Banjarmasin PENGKAJIAN Tanggal pengkajian : 8 Agustus 2012 Nama Mahasiswa : Silvia Astuty Jam : 20.50 WITA NIM : 712403S10567 No RMK : 1-00-50-94 SUBYEKTIF Identitas Identitas Pasien Nama : Ny. W Umur : 37 tahun Agama : Islam Suku/ Bangsa : Banjar/Indonesia Pendidikan : Perguruan Tinggi Pekerjaan : Guru Alamat : Kelayan A Identitas Penanggung Jawab/ Suami Nama : Tn. A Umur : 38 tahun Agama : Islam Suku/ Bangsa : Banjar/Indonesia Pendidikan : SMA Pekerjaan : Swasta Alamat : Kelayan A Alasan Datang Kerumah sakit Ibu mengatakan ingin melahirkan. Keluhan Utama Ibu mengatakan hamil anak ke dua, hamil cukup bulan (9 bulan ), mengeluh merasakan mulesmules dari pagi tadi jam 10.00 WITA, serta keluar lender bercampur darah sejak tanggal 6 agustus 2012 Riwayat Kesehatan Riwayat kesehatan dahulu Ibu mengatakan sebelumnya tidak pernah menderita penyakit menular, menurun, menahun seperti jantung, asma, TBC, ginjal, DM, malaria, HIV/AIDS. Riwayat kesehatan sekarang Ibu mengatakan sekarang tidak menderita penyakit menular, menurun, menahun seperti jantung, asma, TBC, hipertensi, ginjal, DM, malaria, HIV/AIDS, cacat fisik psikologis. Riwayat kesehatan keluarga

Ibu mengatakan dalam keluarga baik dari pihak ibu maupun suami, tidak ada menderita penyakit menular, menurun, menahun seperti jantung, asma, hipertensi, TBC, ginjal, DM, malaria, HIV/AIDS, cacat fisik psikologis, kembar. 5. Riwayat Obstetri a. Riwayat menstruasi Menarche : 13 tahun Siklus : 28 hari Lama : 7 hari Banyaknya darah : 2-3x ganti pembalut Bau : amis Warna : merah pekat Konsistensi : cair Dismenorhoe : tidak ada Flour Albus : tidak ada HPHT : 06-11-2011 TP : 13-08-2012 b. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
Anak keTh. Lahir Umur Kehamilan Jenis Persalinan Penolong Tempat Penyulit Nifas JK/PB/BB Kead. Skrg

1 2 c. 1) 2) 3)

2005 Ini

40 minggu

Spt BK

Bidan

BPS

Tidak ada

Perempuan Hidup / 52cm/ 3200gram

4)

5) 6) 7)

Riwayat kehamilan sekarang Hamil yang kedua dengan usia kehamilan 39 minggu. HPL : 13-08-2012 Periksa sebelumnya di BPS TM I : 1 kali keluhan mual muntah terapi B6, B12 TM II : 2 kali Keluhan pusing terapi calk, etabion, caviplex. TM III : 1 kali tidak ada keluhan terapi calk, verfital Status TT TT I : 24 minggu TT II : 28 minggu Gerakan janin pertama terasa UK 20 minggu, gerakan sekarang kuat. Tidak ada kebiasaan Ibu/keluarga yang berpengaruh negative terhadap kehamilannya seperti merokok, narkoba, alcohol, minum jamu, dll. Rencana persalinan di Bidan

8) Penyuluhan yang pernah didapat yaitu pemenuhan nutrisi dan cara mengkonsumsi tablet tambah darah, tanda-tanda persalinan. 6. Riwayat KB Ibu mengatakan pernah menggunakan Pil KB selama 6 tahun dan berhenti sejak 1 tahun yang lalu karena ingin hamil. 7. Riwayat Perkawinan Nikah 1 kali, umur 27 tahun, dengan suami umur 28 tahun, lama pernikahan 10 tahun. 8. Pola Kebutuhan Sehari-hari (sebelum hamil/sekarang) a. Pola Nutrisi 1) Sebelum hamil : Ibu makan nasi, ikan, tempe dan sayur 1 porsi 3 kali sehari. Dan minum 7 8 gelas sehari 2) Sekarang : Ibu makan nasi, ikan, tahu tempe dan sayur 1 porsi 2 kali sehari. Dengan lebih banyak sayur dan ditambah susu. Minum 7 8 gelas sehari. b. Pola Eliminasi 1) Sebelum hamil : Ibu BAK : 3 4 kali sehari, dengan warna urin kuning jernih, bau pesing dan tidak ada masalah. BAB : 1 kali sehari dengan feses yang lembek dan warna kecoklatan. 2) Sekarang : Ibu BAK 4-6 kali sehari dengan warna urin kuning jernih, bau pesing dan tidak ada masalah. BAB : kali sehari denan feses yang lembek dan warna agak kehitaman. c. Pola Aktivitas 1) Sebelum Hamil : Ibu melakukan aktivitas guru 2) Sekarang : Ibu melakukan aktivitas seperti biasa tetapi banyak dibantu oleh orang lain d. Pola Istirahat 1) Sebelum hamil : Ibu tidur siang jarang paling 1 jam sehari. Dan tidur malam 5 6 jam sehari. 2) Sekarang : Ibu tidur siang 1 2 jam sehari. Dan tidur malam 6 7 jam sehari. e. Personal Hygiene 1) Sebelum Hamil : Ibu mandi 2 kali sehari dan mengganti pakaian dalam setiap selesai mandi. 2) Sekarang : Ibu mandi 2 3 kali sehari dan mengganti pakaian dalam jika merasa basah atau tidak nyaman. f. Pola seksual 1) Sebelum hamil : 2x/ minggu 2) Sekarang : 1x/ minggu 9. Psikososial Spiritual a. Tanggapan dan Dukungan keluarga terhadap kehamilannya sangat baik. b. Pengambilan keputusan dalam keluarga dilakukan secara bersama-sama. c. Ibu mengatakan selalu sholat 5 waktu. d. Lingkungan yang berpengaruh 1) Ibu mengatakan dalam kehamilan ini mengadakan selamatan. 2) Ibu mengatakan tinggal dengan suami.

) ) ) )

) ) )

0) 1) 2) 3)

Ibu mengatakan tidak memiliki hewan peliharaan. Ibu mengatakan memasak sayur/daging dengan benar OBJEKTIF Pemeriksaan Umum keadaan umum : Baik kesadaran : Compos mentis Cara berjalan : Normal tanda-tanda Vital : TD : 110/70mmHg Nadi : 80x/mnt RR : 20x/mnt Suhu : 36 C e. TB : 155cm f. BB sebelum/skrg : 48 kg / 55 kg g. LILA : 23,5 cm 2. Pemeriksaan Khusus/ Status Obstetri a. Inspeksi Kepala : Persebaran rambut merata, tidak ada ketombe, rambut rontok, kepala tidak ada lesi, tidak ada odema Muka : Tampak simetris, tidak ada oedema, tidak ada cloasma gravidarum, tidak pucat. Mata : sclera tidak ikterus, konjungtiva tidak anemis. Hidung : Tampak simetris, tidak ada sekret, tidak ada polip, tidak ada pernafasan cuping hidung. Mulut : Tampak simetris, tidak pucat, bibir lembab, lidah bersih, ada caries pada gigi, gusi tidak berdarah. Telinga : simetris, tidak ada serumen, tidak ada gangguan pendengaran. Leher : tampak simetris, tidak tampak pembesaran kelenjar tiroid dan vena jugularis Dada : Tampak simetris, tidak ada retraksi dinding dada, payudara simetris, puting susu menonjol, tampak hiperpigmentasi aerola mammae. Perut : Tampak membesar ke depan, tidak tampak striae, tampak linea nigra, tidak ada bekas luka operasi. Ekstremitas atas : Tampak terpasang infus, tidak oedema, tidak cianosis. Ekstremitas bawah : Tidak terpasang infus, tidak ada oedema, tidak cianosis Genitalia : Tidak ada varises, tampak lendir bercampur darah, Anus : Tidak ada hemoroid b. Palpasi 1) Leher : tidak teraba pembesaran kelenjar tiroid 2) Mammae : tidak teraba benjolan, ASI belum Keluar 3) Abdomen : a) Leopold I : Tinggi Fundus Uteri 3 jari dibawah Prx (31cm)

3) 4) B. 1. a. b. c. d.

b)

c) d)

c.

d.

3. a.

b. C.

D. a. b. c. d.

(teraba bulat, lunak dan tidak melenting (bokong)). Leopold II : Punggung kanan (bagian kanan ibu teraba bagian memenjang dan keras (punggung) dan bagian kiri ibu teraba bagian terkecil janin (ekstrimitas).) Leopold III : presentasi kepala (teraba bagian bawah perut ibu teraba bulat, keras dan sulit digerakkan). Leopold IV : 3/5 (kepala sudah masuk PAP (divergen). TFU : 3 jari di bawah xypodeus (31 cm) TBJ : 3100 gram His : 2 x 10 menit / 25-30 Auskultasi DJJ : 140 x/menit Puntum maximum : terdengar jelas dan teratur pada perut ibu di bawah pusat bagian kanan Perkusi Cek Ginjal : normal, kiri kanan negative (-/-) Reflek patella : normal, kiri kana positif (+/+) Pemeriksaan Penunjang Hb : 12,3 gr% Reduksi : Albumin : Pemeriksaan dalam VT ( pukul 22.40 WITA ) : Portio lunak tipis, pembukaan 4 cm, ketuban (+), Kepala H I ASSESMENT G II PI A0 , hamil 39 minggu, in partu kala I fase aktif, Janin Tunggal Hidup Intra Uteri, punggung kanan, presentasi kepala PLANNING Beritahu ibu hasil pemeriksaan, agar ibu mengetahui kondisi dirinya dan bayinya Berikan asuhan sayang ibu Memantau kemajuan persalinan dengan partograf Lakukan 58 langkah APN TINDAKAN RASIONALISASI EVALUASI

1. memberitahukan hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarganya 2. memberikan

Hak hak pasien Informasi telah disampaikan, ibu dan keluarga telah memahami apa yang untuk memperoleh 1. Keadaan umum: baik informasi untuk 2. Tanda-tanda vital: kondisi dan keadaan apa yang TD :110/70 mmHg dia alami

asuhan sayang ibu pada pasien, yaitu: a. memberikan makanan dan minman untuk menambah tenaga ibu. b. memberikan dukungan moril & motivasi pada ibu dalam menghadapi persalinan 3. Mengobservasi kemajuan persalinan dengan menggunakan partograf

(Sarwono, 2008) Makanan dan asupan cairan yang cukup selama persalinan akan memberikan lebih banyak a. energy dan b. mencegah c. dehidrasi. Dehidrasi d. mempelambat e. kontraksi dan membuat f. kontraksi menjadi tidak teratur sehingga kurang efektif. Banyak hasil menunjukan apabila ibu diperhatikan & diberikan dukungan selama proses persalinan, ibu akan merasa aman, nyaman, & persalinan dapat berlangsung lebih baik (Enkin, et all, 2000) Mengobservasi dengan menggunakan partograf bertujuan untuk: mencatat hasil observasi& kemajuan

N :80x/menit R :20x/menit T :36,5C Ibu sudah minum air teh hangat dan air putih Ibu nampak tenang Pasien sedang dalam observasi, meliputi: Denyut jantung janin setiap jam Frekuensi dan lamanya kontraksi uterus setiap jam Nadi setiap jam Pembukaan servix setiap 4 jam Penurunan bagian terbawah janin 4 jam TD dan Suhu setiap 4 jam.

1. 2. 3. 4.

persalinan, mendeteksi apakah proses persalinan berjalan normal, data pelengkap (APN, 2007) CATATAN PERKEMBANGAN Hari/tanggal : Rabu, 8 agustus 2012 Jam : 22.40 S : ibu mengatakan merasakan mules yang lebih sering O : TTV: TD : 110/70 mmHg Nadi : 88 x/menit 36 5 c RR : 23 x/menit His : 4x10 lamanya 38-40 DJJ : 140 x/menit VT : Portio lunak tipis, pembukaan 8 cm, ketuban (+), kepala H1 A : GIIPIA0 Hamil 39 minggu Kala I Fase Aktif Janin Tunggal Hidup Intra Uteri P : Bantu ibu mengatur posisi yang nyaman Anjurkan ibu agar istirahat Observasi tanda-tanda inpartu Siapkan alat-alat dan obat-obatan yang diperlukan dalam proses persalinan No Tindakan Rasionalisasi Evaluasi

1. 2 3. 4.

a.

b. c. d.

membantu ibu untuk mengatur posisi yang nyaman menganjurkan ibu untuk istirahat mengobservasi tandatanda inpartu, meliputi: rasa sakit karena adanya his yang datang lebih kuat, sering, dan teratur keluar lendir bercampur darah kadang ketuban pecah sendiri pada pemeriksaan dalam servix mendatar& ada pembukaan Menyiapkan peralatan persalinan, yakni : Partus set Hetting set Karet tali pusat Betadine Oxytosin Lidocain Spuit 3cc dan 5cc

Ibu dianjurkan untuk tidur miring kiri untuk mencegah tertekannya vena cava inferior & pembulug darah lain sehingga janin tidak mengalami hipoksia (APN, 2008) Istirahat bertujuan untuk menjaga keseimbanagn mental, emosional, kesehatan, & menurunkan aktivitas kerja sistem organ tubuh sehingga dapat segar kembali (KDPK untuk kebidanan, 2008) Tanda tanda inpartu diawasi untuk meningkatkan kesiagaan penolong bahwa ibu sedang mendekati waktu bersalin. Dengan mengingat tanda tanda inpartu ini seorang penolong dapat memberikan konseling& bimbingan antisispasi yang tepat (Varney, 2008) Pastikan bahwa semua peralatan dan bahan-bahan tersedia dan berfungsi dengan baik, semua peralatan dalam partus set harus steril. (APN, 2008)

Ibu mengambil posisi tidur miring kiri Ibu bersedia untuk istirahat meski perutnya terasa semakin m Ibu berada dalam observasi Peralatan persalinansudah disiapkan

CATATAN PERKEMBANGAN Hari/Tanggal : Rabu, 8 agustus 2012 Jam : 23.20 WITA S : ibu mengatakan mulasnya bertambah sering O : Keadaan umum : Baik Kesadaran : Composmentis TTV : TD : 120/70 mmHg Nadi : 90 x/menit

36 7 c RR : 23 x/menit His : 5 x 10 menit lamanya 40-45 DJJ : 138 x/menit VT : pembukaan 10 cm, ketuban (-), kepala H3 (1/5) A : GIIPIA0 Hamil 39 minggu, Inpartu Kala II Janin Tunggal Hidup Intra Uterin P : 1. Lakukan 58 langkah APN 2. Ajarkan ibu cara mengedan yang baik TINDAKAN RASIONALISASI EVALUASI 1. memberitahukan hasil hak-hak pasien untuk Ibu dalam keadaan sehat, pemeriksaan pada ibu dan memperoleh informasi untuk pembukaan sudah lengkap maka keluarganya kondisi dan keadaan apa yang waktunya ibu untuk melahirkan 2. mendengar dan melihat adanya di alami. Dor-an, tek-nus, per-jol, vul-ka tanda persalinan kala II Untuk memastikan bahwa ibu sudah ada 3. pastikan perlengkapan sudah saatnya melahirkan Semua perlengkapan sudah peralatan, bahan dan obatPastikan bahwa semua lengkap obatan . peralatan bahan dan obat- - Menggelar kain diperut ibu 4. pakai celemek obatan berfungsi dengan baik, - Menyiapkan oksitosin dan alat 5. melepas dan menyimpan semua peralatan dalam partus suntik steril sekali pakai dalam semua perhiasan yang dipakai, set harus steril partus set. cuci tangan dengan sabun dan Untuk menghindari Celemek sudah terpasang air bersih mengalir kemudian terkontaminasi dengan darah Jam tangan sudah terlepas, sudah keringkan dengan handuk yang dan untuk perlindungan diri cuci tangan dan mengeringkan bersih dan kering Untuk mencegah terjadinya dengan handuk bersih 6. pakai sarung tangan DTT pada perlukaan pada pasien, cuci Pemeriksaan : tangan yang akan digunakan tangan untuk membersihkan 10 cm ( lengkap ), ketuban (+) untuk periksa dalam dan menghilangkan kuman Oksitosin sudah dimasukkan 7. masukkan oksitosin kedalam Untuk menghindari langsung dalam partus set tabung suntik kontak darah dan DJJ baik 138 x/m 8. periksa DJJ setelah kontrkasi perlindungan diri, Ibu mengerti dan nurut apa yang 9. membimbing dan mengajarkan menggunakan sarung tangan disuruh bidan. ibu cara mengedan yang baik : DTT untuk mencegah Ibu mengambil posisi miring kiri a. membantu ibu mencari posisi terjadinya infeksi yang selama belum ada dorongan yang nyaman diakibatkan oleh kuman meneran b. menganjurkan ibu untuk Mempermudah pekerjaan kita Ibu mengedan dengan baik meneran mengikuti dorongan Untuk menilai dan dengan posisi litotomi dan ilmiah mengambil tindakan yang beristirahat diantara his c. waktu meneran pandangan sesuai, jika DJJ tidak normal, Ibu mengedan sesuai yang

keperut tangan dipaha kemudian tarik nafas terus ejankan seperti orang BAB (kearah pantat) 10. Ketika kepala berada didiameter 5-6 cm didepan vulva, lindungi perineum dengan tangan kanan dilapisi kain dan satu tangan menahan defleksi kepala. Anjurkan ibu meneran hingga lahirlah berturut-turut kepala, dahi, hidung, mulut, dagu - Cek lilitan tali pusat dan tunggu kepala melakukan putaran paksi luar - Memegang kepala bayi secara biparental untuk melahirkan bahu, menarik lembut kearah bawah dan luar untuk melahirkan bahu - Setelah bahu lahir, melakukan sangga susur melahirkan badan dan tungkai 11. Melakukan penilaian segera BBL yaitu : apakah bayi segera menangis, bergerak aktif dan warna kulit kemerahan 12. Melakukan palpasi abdomen - Menyuntikkan oxitosin secara IM 1/3paha luar - Menjepit tali pusat dengan klem minimal 2-3 cm dari pusat bayi - Memotong tali pusat - Mengganti handuk bayi yang basah dengan yang kering - Segera menyusukan bayi kepada ibu

periksa DJJ dilakukan pada saat relaksasi supaya hasilnya dalam batas normal (120160 x/m) Untuk memperlancar persalinan Ibu dapat melahirkan bayinya pada posisi apapun kecuali pada posisi terlentang Pembukaan lengkap beritahukan pada ibu hanya dorongan ilmiah yang mengisyaratkan ia untuk meneran dan istirahat diantara his Untuk mempermudah dan mempercepat kelahiran bayi Pada saat melakukan manajemen aktif kala II tujuan tangan kanan diletakkan diperinium adalah untuk menahan agar tidak terjadi rupture yang spontan pada perineum, dan tangan kiri menahan defleksi kepala terlalu cepat Mencek lilitan tali pusat sangat penting dilakukan karena pada bayi yang terdapat lilitan tali pusat sulit untuk dilahirkan, sebab dapat mempengaruhi penurunan janin dan kemungkinan terjadi asfiksia karena lilitan tali pusat yang erat pada leher bayi dapat mempengaruhi pernafasan bayi. Melahirkan bahu bayi secara berhati-hati secara biparental

diajarkan Ibu mengedan dengan baik hingga lahirlah kepala Tidak ada lilitan tali pusat Bahu depan, bahu belakang lahir dan tidak ada distosia bahu Badan lahir dengan terkendali Segera menangis pukul 23.35 WITA dengan apgar score 8,9,10 .Jenis kelamin perempuan, BB 3000 gr, PB 51 cm, anus (+) Palpasi telah dilakukan, Janin tunggal dan Tidak ada janin ke-2 Oxytosin sudah diberikan 1 menit sesudah bayi lahir Tali pusat telah dijepit, dipotong dan di ikat Bayi telah diberikan selimut yang baru dan kering Bayi segera di dekatkan pada ibu dan bayi dapat menyusu Tali pusat ditegangkan sambil tangan yang satunya dorso kranial Plasenta lahir lengkap beserta selaputnya pada pukul 23.45 wita Kontraksi uterus baik, fundus teraba keras

13. Pindahkan klem penjepit pada tali pusat sekitar 5-10 cm dari vulva - Diletakkan satu tangan diatas perut ibu, ditepi ujung sympisis untuk mendeteksi, tangan lain menegangkan tali pusat - Setelah uterus berkontraksi tegangkan tali pusat kearah bawah sambil tangan lain dorso cranial secara hati-hati - Lihat tanda-tanda plasenta lepas seperti semburan darah, tali pusat memanjang, uterus membundar. Tunggu timbul kontraksi lakukan peregangan tali pusat 14. Setelah plasenta lahir berada didepan vulva, melahirkan plasenta dengan kedua tangan mencekap plasenta kemudian putar plasenta searah jarum jam hingga selaput ketuban terpilin (simpun) 15. Melakukan masasse uterus dengan cara mengelus perut

untuk dapat memudahkan penolong untuk melahirkan bahu bayi Melahirkan badan dan tungkai dengan cara sanggah susur bertujuan untuk mengendalikan kelahiran siku, tangan, badan dan tungkai bayi saat melewati perineum agar tidak terjadi rupture yang berlebihan Bertujuan untuk mengetahui apakah terjadi kelainan dan dapat mengetahui tindakan segera yang harus dilakukan untuk menyelamatkan bayi Palpasi abdominal segera setelah bayi lahir Untuk memastikan janin tunggal, tidak ada bayi lain dalam uterus ( APN, 2008). Oksitosin merangsang fundus uteri untuk berkontraksi denagn kuat dan efektif sehingga dapat memantu pelepasan plasenta dan mengurangi kehilangan darah (APN, 2008) Menjepit dan memotongkan tali pusat agar memutuskan hubungan bayi dengan plasenta kemudian mengganti handuk bayi yang basah dengan yang kering dan baru agar dapat menjaga kehangatan tubuh bayi Melakukan IND agar dapat memberikan sentuhan kulit dari ibu kebayi yang dapat

menambah ikatan batin antara ibu kebayi yang dapat mengurangi rasa kesakitan ibu serta dapat mencegah hipotermi pada bayi Memegang tali pusat lebih dekat ke vulva akan mencegah avulsi (APN, 2008) Peregangan tali pusat secara perlahan untuk mebantu lahirnya plasenta, dan satu tangan mendorong uterus ke arah dorso kranial untuk mencegah terjadinya inversio uteri Tanda plasenta lepas : - Abdomen membundar - Tali pusat memanjang - Keluar semburan darah Melahirkan plasenta dengan cara memutar searah bertujuan agar plasenta beserta selaput ketuban lahir lengkap, sebab selaput ketuban mudah rapuh, yang dapat menyebabkan perdarahan, karena sisa plasenta atau selaput ketuban yang tertinggal diuterus Massase uterus untuk memastikan uterus tetap berkontraksi sehingga tidak terjadi perdarahan CATATAN PERKEMBANGAN Hari/Tanggal : Rabu, 8 Agustus 2012 Jam : 23.50 S : Ibu telah melahirkan 15 menit yang lalu dan masih merasakan mules. O :

1. 2. 3. 4. 5. a. b.

c.

d.

Keadaan Umum : Baik Kesadaran :composmentis TTV : TD : 110/80 mmHg Nadi : 84 x/menit RR : 24 x/menit 36 5 TFU : 2 jari dibawah pusat Kontraksi : Baik dan teraba keras Blass : kosong A : PIIA0 kala IV P : Awasi keadaan umum ibu Awasi kontraksi uterus Awasi perdarahan Awasi luka perinium Menganjurkan ibu melakukan massase TINDAKAN RASIONALISASI Melakukan penjahitan pada Agar dapat mempersatukan luka bekas rupture jaringan yang luka sehingga Membersihkan ibu dan proses penyembuhan luka tempat persalinan serta cepat dan menhindari peralatan bekas pakai terjadinya infeksi (dikontaminasi) dan Untuk menjaga kebersihan memberikan rasa nyaman dan kenyamanan ibu adalah Menganjurkan ibu cara - Membersihkan ibu pada masase yaitu dengan telapak bagian yang terkena kotor tangan pada perut ibu dengan - Membantu ibu mengenakan gerakan melingkar hingga popok dan gurita serta baju uterus berkontraksi(fundus ibu menjadi keras) - Membersihkan tempat Melakukan pemantauan bersalin dengan larutan selama 2 jam post partum klorin 50 o/o dan air bersih yaitu tiap 15 menit dalam 1 - Memberikan rasa nyaman jam tiap 30 menit dalam 1 pada ibu untuk mobilisasi jam kedua pasca persalinan bertahap - Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI Ekslusif 6 bulan tanpa makanan

PLANNING Heacting sudah dilakukan pada mukosa vagina dengan jahitan jelujur Ibu sudah bersih dan rapi Peralatan sudah di dekontaminasi Ibu mengerti cara masase uterus dan fundus teraba keras Hasil pemantauan dimasukkan dalam tabel pemantauan kala IV

tamabahan Masase uterus untuk memastikan uterus tetap berkontraksi sehingga tidak terjadi perdarahan Pemantauan 2 jam pasca persalinan sangat penting sebab sebagian besar kesakitan dan kematian disebabkan oleh perdarahan dan eklamsia serta infeksi sehingga perlu dipantau ketat Tabel pemantauan kala IV Jam Waktu Tekanan Nadi Suhu Tinggi Kontraksi Kandung Ke darah Fundus Uteri uterus kemih 1 23.55 00.10 00.25 00.40 2 01.10 01.40 e. 110/80 110/80 110/80 110/80 100/80 100/80 88 88 88 88 84 84 36,5 36,5 2 jari dibawah pusat 2 jari dibawah pusat 2 jari dibawah pusat 2 jari dibawah pusat 2 jari dibawah pusat 2 jari dibawah pusat Baik Baik Baik Baik Baik Baik Kosong Kosong Kosong Kosong Kosong Kosong Darah yang keluar Normal Normal Normal Normal Normal Normal

Memberikan penyuluhan sekitar tentang hal-hal yang bisa dilakukan ibu terhadap dirinya dan bayinya Perawatan luka bekas melahirkan. Agar ibu selalu menjaga personal hygine, cebok dengan air bersih dan mengalir, mengganti celana dalam sesering mungkin

Memberikan pendidikan kesehatan pada ibu agar dapat menjadi pedoman ibu ketika ibu sudah keluar dari rumah sakit Mencegah terjadinya infeksi Mengumpulkan informasi tentang kemajuan persalinan dengan mendeteksi adanya masalah dalam persalinan

Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan bidan dan bersedia melakukannya Semua alat telah disterilkan Partograf telah dilengkapi

Selalu mengkonsumsi makanan yang bergizi dan bervariasi setiap hari, agar dapat menjaga kualitas ASI f. Merendam alat bekas pakai dalam larutan klorin 0,5 o/o selama 10 menit lalu dengan air sabun bilas dengan air bersih dan mengalir, setelah itu sterilkan alat partus dalam aotuclap selama 20 menit Melengkapi partograf
Diposkan oleh adhi suartha di 5:16 PM

Anda mungkin juga menyukai