Anda di halaman 1dari 18

Masalah dugaan pelanggaran KODEKI

Dr Siti Moetmainnah Prihadi SpOG (K), MARS

Pembekalan Mahasiswa FK UNIMUS Semestar I / Oktober 2010

PENDAHULUAN Rambu-rambu profesi kedokteran


Dasar : Sumpah Dokter Etik Kedokteran

: komitmen peri laku dokter : pedoman batin (conscience), dari dalam hati nurani dokter Hukum Kedokteran : pedoman lahir, mengatur dokter dari luar nurani

Lafal Sumpah Dokter Indonesia (SDI) (Peraturan Pemerintah no.26/1960)


Kode Etik Kedokteran Indonesia (KODEKI) resmi berlaku bagi semua dokter di Ind (SK Menkes no 434/Menkes/SK/X/1983) Undang Undang RI no 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran (disahkan Pres RI 6 Oktober 2004)

ETIK KEDOKTERAN dan HUKUM KEDOKTERAN


Etik Kedokteran
Norma profesi kedokteran Dari dalam nurani profesi kedokteran Hukum Kedokteran Peraturan yang dibuat oleh Penguasa

Mengatur dari luar nurani dokter


Diharuskan untuk ditaati oleh semua masyarakat termasuk dokter

Kesepakatan profesi kedokteran untuk ditaati dan diamalkan

Pelanggaran Etik dan Pelanggaran Hukum


Pelanggaran Etik (Kedokteran) :
- tuntunan - pembinaan - sanksi Pelanggaran Hukum (Kedokteran) : - tuntutan - hukuman

Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) dan Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia (MKDKI)

KODE ETIK KEDOKTERAN INDONESIA (KODEKI) Etik / Norma Disepakati & digariskan IDI Dihayati & diamalkan semua dokter Kendali dari dalam nurani dokter Dugaan pelanggaran Etik Sidang MKEK Pembuktian pelanggaran KODEKI Sanksi Ringan: peringatan, pembinaan Berat : usulan pencabutan ijin praktik

UNDANG UNDANG PRAKTIK KEDOKTERAN (UUPK)

MKDKI lembaga yg berwenang menentukan ada tidaknya kesalahan Dr/Drg dlm penerapan disiplin ilmu kedokt/kedokgi dan menentukan sanksi (Ps 1 ayat 14)

MKDKI memeriksa dan memberikan keputusan terhadap pengaduan yang berkaitan dengan disiplin Dr/Drg (Ps 67) bila ditemukan pelanggaran Etik, MKDKI meneruskan pengaduan pada organisasi profesi (IDI cq MKEK) (Ps 68)

Persidangan Pelanggaran
Etik Kedokteran
Pelanggaran Etik Kedokteran

Disiplin Kedokteran
Pelanggaran Disiplin Kedokteran Majelis Kehormatan Disiplin Ked Indonesia (MKDKI) Undang Undang Praktik Kedokteran (UUPK)

Majelis Kehormatan Etik Ked (MKEK)

Ikatan Dokter Indonesia (IDI)

Persidangan Pelanggaran
(lanjutan)

Hukum
Hukum Perdata Hukum Pidana

Pengadilan Perdata

Pengadilan Pidana

Penyelesaian Konflik Medik


Pencetus konflik/sengketa * komunikasi kurang baik, ada salah paham * tidak puas atas tindakan medik dokter * kecewa atas outcome yang tidak sesuai harapan * tidak senang terhadap perilaku dokter * penjelasan dokter/perawat lain yang tidak tepat * ada pihak ketiga yang mencari peluang * perbedaan persepsi tentang hubungan dokter - pasien inspanningsverbintenis : upaya max resultaatsverbintenis : hasil * biaya pelayananmahal, hasil tidak memuaskan

Penyebab salah paham 1. bahasa dokter tidak dimengerti awam, 2. dokter tergesa-gesa sehingga tidak dimengerti, 3. bahasa dokter sederhana, daya tangkap kurang, 4. dokter menjelaskan, dimengerti tapi disepelekan 5. dokter menjelaskan, dimengerti, ada fihak ketiga yang tidak mendengar penjelasan, menghasut atau mengemukakan pendapat yang berbeda
Maka sesudah pemberian penjelasan tanda tangan keluarga pada informed consent sebagai bukti penjelasan telah dimengerti

Pencegahan konflik perbaiki komunikasi dokter-pasien/keluarga penjelasan dengan bahasa yang dimengerti pasien perlakuan secara manusiawi samakan persepsi tentang hubungan dokter-pasien

Kasus Pasien langganan, 70 th, ke km praktik, sesak napas Setelah diperiksa, dikirim ke RSU untuk rawat intensif * Si Anak minta agar si ayah tidak dirawat di RS Pasien pulang, mendadak lemas di mobil, kembali ke km. praktik dan meninggal * Keluarga minta pertanggungjawaban dokter Keluarga merasa Dr cuwek terhadap kematian pasien, tidak melayat/perhatian, pada hal sekampung Sidang MKEK memutuskan : Tidak ada pelanggaran Etik Kedokteran Komunikasi & kepedulian lingkungan dokter kurang Keputusan : Dr agar bersikap lebih etis terhadap lingkungan (etika umum bermasyarakat), termasuk takziah dan silaturahmi pada keluarga pasien saat ada musibah.

Kasus Pasien pria masih dalam karir puncak, ke Dr SpB, Setelah diperiksa, advis operasi, dikatakan hasil akan baik, boleh melihat hasil operasi pasien terdahulu Pasien mantap. Hasil operasi tidak seperti yang diharapkan/ dijanjikan, tidak sembuh, bahkan lebih buruk. Pasien menuntut melalui IDI, menganggap dokter merasa paling pandai/berhasil, memuji diri sendiri, merendahkan seniornya. Sidang MKEK memutuskan: 1. SOP dipenuhi, tidak ada pelanggaran disiplin 2. Ada pelanggaran KODEKI pembinaan dari IDI Faktor pencetus: - tidak puas akan hasil operasi - komunikasi: penjelasan operasi kurang atau tidak dipahami

Ringkasan
1. Masalah dugaan pelanggaran Etik Kedokteran diselesaikan melalui sidang MKEK 2. Masalah dugaan pelanggaran Disiplin Kedokteran diselesaikan melalui sidang MKDKI 3. Masalah dugaan pelanggaran Hukum diselesaikan melalui sidang institusi Peradilan yang terkait

Terima kasih Semoga bermanfaat bagi kita semua Selamat belajar

Anda mungkin juga menyukai