HASIL EVALUASI
A.
Identifikasi Masalah
Suatu ditetapkan jika terdapat kesenjangan antara keluaran dengan tolak ukurnya, sedangkan penyebab masalah ditentukan bila ada kesenjangan antara unsur sistem lainnya dengan tolak ukur. Proses identifikasi masalah dilakukan secara bertahap, dimulai dari keluaran (output) program kerja puskesmas, kemudian apabila ditemukan adanya kesenjangan antara tolak ukur dengan data keluaran tersebut maka harus dicari kemungkinan penyebab masalah pada unsur masukan (input, proses, atau lingkungan)
LINGKUNGAN
INPUT
PROSES
OUTPUT
DAMPAK
UMPAN BALIK
37
Tabel 1. Variabel Keluaran Variabel Keluaran Angka bebas diare meningkat Tolak Ukur 100% kelurahan rajabasa bebas diare Pencapaian Jumlah kasus diare pada data laporan periode Januari 2013Agustus2013 Jumlah kasus diare dari bulan Januari 2013-Maret 2013 31 % angka kejadian diare 552 kasus Jumlah kasus diare dari bulan April 2013-Juni 2013 33,8 % angka kejadian 596 kasus Jumlah kasus diare dari bulan Juli 2013 angka kejadian 300 kasus. Masalah
(+)
(+)
(+)
Masalah yang ditemukan pada program pemberantasan penyakit diare di wilayah kerja Puskesmas Rajabasa Indah pada bulan Januari 2013-Juli 2013 adalah tidak berkurangnya angka bebas diare bahkan semakin meningkat pada wilayah kerja Puskesmas Rajabasa. Masalah ini ditegakkan karena adanya perbedaan antara hasil yang diharapkan pada tolak ukur, dimana angka bebas diare harus mencapai 100 % sementara rata-rata kasus diare pada periode Januari 2013- Juli2013 adalah 33,2 %. Berdasarkan tolak ukur yang digunakan oleh Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung, maka angka bebas diare yang dicapai oleh Puskesmas Rajabasa Indah belum mencapai target.
38
B.
Identifikasi Faktor Penyebab Masalah Sesuai dengan pendekatan sistem, angka bebas diare yang kurang di Puskesmas Rajabasa Indah merupakan suatu output atau hasil yang tidak sesuai dengan target. Untuk mengatasinya, dengan pendekatan sistem harus diperhatikan kemungkinan adanya masalah pada
komponen lain pada sistem, mengingat suatu sistem merupakan keadaan yang berkesinambungan dan saling mempengaruhi. Dalam mengidentifikasi diagram fishbone . faktor penyebab masalah, kami menggunakan
PromKes
mencapai target 100% Kurang dana untuk Jumlah kader membayar kader tidak sesuai upah yang tidak dengan jumlah sesuai rumah Dana Kurang SDM Kurang Kurang sikap,perilaku masyarakat tentang pencegahan Diare
Lingkungan
39
(+)
(+)
Dana
Tersedianya dana untuk biaya operasional termasuk biaya jasa kesehatan dan kadar kader yang berasal dari APBN atau APBD
Dana yang tersedia tidak mencukupi untuk biaya operasional termasuk biaya jasa tenaga kesehatan dan kader
(+)
Tenaga
(+)
Pada input ditemukan masalah jumlah dana dan kader yang tersedia. Pada promosi kesehatan terdapat hambatan yaitu kurang digalakkannya promosi kesehatan tentang pentingnya pencegahan penyakit Diare pada seluruh lapisan masyarakat, selama ini promosi kesehatan hanya berjalan pada puskesmas ataupun posyandu setempat. Hal ini dapat dilihat dengan
40
adanya kasus diare yang semakin meningkat setiap bulannya. Pada lingkungan didapatkan masalah non fisik berupa , sikap, dan perilaku (PSP) sebagian masyarakat yang cukup rendah sehingga dapat mempengaruhi keberhasilan program pemberantasan dan pencegahan penyakit Diare. Sebagian keluarga kurang memiliki Perilaku dan sikap tentang pentingnya pencegahan penyakit Diare.
41