Anda di halaman 1dari 1

ts yth Ada beberapa catatan untuk mengatur haid selama ibadah haji, antara lain tergantung lama tinggalnya

selama di Saudi Arabia, yaitu ada yang kelompok 20-25 hari atau kelompok 40-45 hari. Dapat diatur dengan baik apabila konsultasi minimal 3 bulan sebelum berangkat haji. Untuk kelompok I. harapannya tidak haid selama di Saudi Arabia. Pertama yaitu dapat diatur agar haid terjadi sebelum berangkat ke tanah suci. Yang kedua harus diketahui panjang pendeknya siklus haid. Artinya kalau pasien datang berkonsultasi sudah melewati masa haid , menunda haid dengan progestagen saja, tapi bila datang konsultasi sebelum haid , bisa dipakai progestagen atau pil kombinasi. Untuk kelompok II. Harapannya : 1. tidak haid selama perjalanan haji. Kelompok ini haid diatur sebelumnya agar haid terjadi sesaat sebelum keberangkatan (min konsultasi 3 sebelumnya), pada hari ke-5 haid terakhir mulai minum Pil KB (21 tablet), hari ke 22 tetap munum Pil KB ditambah estrogen (conjugated estrogen 0,625 mg atau oestradiol valerat 2 mg) sampai pulang. 2. Dapat mengikuti sholat arbain sebelum ibadah haji. Ini tergantung konsultasi pertama, bila haid diduga akan terjadi saat akan berangkat, haid ditunda dengan progestagen dan dibiarkan haid setelah arbain. Tapi bila saat konsultasi belum haid dan haid diduga akan terjadi sebelum berangkat, haid dapat dipercepat dengan progestagen dan hari ke-5 haid mulai konsumsi pil KB sampai pulang + ditambah estrogen pada hari ke-22. Dan harapan ke-3. Dapat mengikuti sholat arbain setela ibadah haji, bila konsultasi sebelum haid dapat diberikan Pil KB, dan ditambah estrogen sampai pulang. Untuk pemberian hormone ada 2 pilihan yaitu progestagen atau Pil KB ( estrogen progestagen), dalam memilih Pil Kombinasi sebaiknya memilih jenis kombinasi kontinyu yang mengandung estrogen dan progestagen dengan dosis yang sama. Jadi sebagai kesimpulan bahwa untuk mengatur atau menunda haid, apakah memakai progestagen saja atau Pil KB, sangat tergantung kapan calon haji tersebut melakukan konsultasi pertama kali. Dan yang kedua sangat tergantung jadwal keberangkatan dan lamanya tinggal di tanah suci, jadi berarti dalam mengatur dan menunda haid tidak bisa sama untuk semua calon jamaah haji. (sumber : pemakaian Pil kombinasi sebagai obat pengatur haid oleh dr Soehartono DS SpOG, KFER) terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai