Anda di halaman 1dari 7

BAB II PEMBAHASAN

1.Pembuatan antibody monoclonal


Proses pembuatan antibody monoclonal menggunakan teknik hibridoma.Teknik hibridoma adalah penggabungan dua sel dari organism yang sama ataupun dari sel organism yang berbeda sehingga menghasilkan sel tunggal berupa sel hybrid (hibridoma) yang memiliki kombinasi sifat dari kedua sel tersebut.Teknik hibridoma ini penting untuk menghasilkan antibody dan hormone dalam jumlah besar.Antibodi monoclonal adalah antibody yang diperoleh dari suatu sumber tunggal atau sel klona yang hanya mengenal satu jenis antigen.Pembentukkan antibody monoclonal dilakukan dengan mengunakan kelinci atau tikus.Perhatikan gambar berikut

Langkah pertama adalah menginjeksikan antigen ke tubuh tikus percobaan,kemudian limpanya dipisahkan.Selanjutnya,dilakukan peleburan sel-sel

limpa dengan sel myeloma (sel-sel kanker).Sekitar 1% dari sel limpa adalah sel plasma yang menghasilkan antibody.Sedangkan 10% sel hibridoma akhir terdiri dari sel yang menghasilkan antibody.Setiap sel hibridoma hanya menghasilkan satu antibody. Disini,teknik seleksi dikembangkan untuk mengidentifikasi sel tersebut,kemudian dilakukan pengembangan atau pengklonaan berikutnya.Klona yang diperoleh dari hibridoma berupa antibody monoclonal.Antibodi monoclonal dapat disimpan beku,kemudian dapat diinjeksikan kedalam tubuh hewan atau dibiakkan dalam suatu kultur untuk menghasilkan antibody dalam jumlah besar. Kegunaan antibody monoclonal beragam.Para ilmuan berharap dapat menggunakan antibody monoclonal dalam pengobatan kanker.Beberapa jenis sel kanker membuat antigen yang berbeda dengan protein yang dibuat oleh sel-sel sehat.Dengan teknologi yang ada,dapat dibuat antibody monoclonal yang hanya menyerang protein dan menyerang sel-sel tanpa mempengaruhi sel-sel yang sehat. Kegunaan antibody monoclonal lainnya adalah sebagai berikut: a.untuk mendeteksi kandungan hormone korionik gonadotropin (HCG) dalam urin wanita hamil b.untuk mengikat racun dan menonaktifkannya,contohnya racun tetanus dan kelebihan obat digoxin dapat dinonaktifkan oleh antibody ini c.mencegah penolakan jaringan terhadap sel hasil transplantasi jaringan lain.

2. pembuatan vaksin
Belum lama ini, para ilmuan telah berhasil mengkultur berbagai sel vertebrta.prosesnya diminduai dengan memberi perlakuan terhadap jaringan yang sesuai dengan enzim proteolitik,misalnya tripsin,untuk memisahkan sel-sel.sel-sel kemudian dipindah ke nutrient tertentu untuk melekatkan sel-sel ke dasar wadah.sel-sel tersebut akan membelah secara mitosis membentuk satu lapis sel.sel ini kemudian dapat diguakan untuk membentuk kultur sekunder.supaya sel-sel

kultur ini terus membelah,maka ditambahkan bahan kimia atau virus yang mendorong pembentukan sel-sel kanker.sel-sel tersebut disebut Neoplastik. Diantara penerapan kultur sel,produksi vaksin virus merupakan metode tertua.prosesnya adalah virus ditumbuhkan dalam kultur sel,misalnya sel dari embrio ayam dan ginjal monyet.virus-virus tersebut diekstraksi dengan penyaringan .Hasil ektaksi digunakan untuk mematikan virus tersebut .vaksi tersebut dapat dilemahkan dan disimpan dalam suhu rendah untuk digunakan jika diperlukan.contoh vaksin yang dibuat dengan cara ini adalah vaksin poliomyelitis,gondong,cacar air,rubella,dan rabies.Pemberian vaksin memungkinkan tubuh membangun kekebalan dengan membentuk antibody . Vaksin yang digunakan untuk melindungi atau mencegah tubuh terserang penyakit dapat berasal dari mikroorganisme (virus,bakteri) yang dilemahkan atau toksin yang dihasilkan oleh mikroorganisme tersebut.Namun ,vaksin yang diproduksi secara konfensional tersebut dapat menimbulkan efek samping yang merugikan misalnya: a. Mikroorganisme yang digunakan untuk membuat vaksin mungkin masih melanjutkan proses reproduksi b. Mikroorganisme yang digunakan untuk membuat vaksin mungkin masih dapat menyebabkan penyakit c. Ada orang yang alergi terhadap sisa sisa dari produksi vaksin meskipun sudah dilakukan proses pemurnian d. Orang yang bekerja dalam pembuatan vaksin mungkin bersentuhan dengan organism berbahaya yang digunakan sebagai bahan pembuat vaksin meskipun sudah dicegah dengan menggunakan pengaman (masker,sarung tangan)

Dengan berkembangnya teknik rekayasa genetika,sebagai resiko yang tidak diinginkan seperti diatas dapat dikurangi.Prinsip prinsip rekayasa genetika dalam pembuatan vaksin sebagai berikut: a. Mengisolasi (memisahkan) gen gen dari organism penyebab penyakit yang berperang menghasilkan antigen yang merangsang limfosit untuk menghasilkan antibody

b. Menyisipkan gen gen yang telah diisolasi tersebut ketubuh organism yang kurang fatogen c. Mengkulturkan organism hasil rekayasa sehingga menghasilkan anti gen dalam jumlah banyak d. Mengektraksi antigen yang kemudian digunakan sebagai vaksin Lperhatikan gambar berikut

3. pembuatan antibiotic
Mikroorganisme tertentu dapat menghasilkan obat untuk menyembuhkan penyakit yeng disebabkan mikroorganisme lain produk metabolism yang dihasilkan oleh mikroorganisme tertentu yang bersifat menghambat pertumbuhan atau merusak mikroorganisme lain ,disebut antibiotic. Penelitian tentang antibiotic pertama dilakukan oleh A.Gratia dan S. Dath (1924). Penelitian itu menghasilkan aktinomicetin dari galur Actinomicetes (bakteri mirip kapang). Actiomicetes tidak dipakai untuk mengobati pasien, tetapi untuk melisis kultur bakteri dalam pembuatan vaksin. Antibiotik pertama yang dipakai untuk mengobati penyakit pada manusia adalah tirotricin. Antibiotik ini diperoleh dari Bacilus Brevis, suatu bakteri tanah dan

diisolasi oleh Rene Dubos dari Rockefeller institute Of Medical Research (sekarang Universitas Rokefeller) Newyork. Pembuatan antibiotic: a.Kimia mikro organisime penghasil antibiotic dikembang biakan. b.Mikroorganisme dipindahkan kedalam bejana fermentasi yang menyerupai tangki besar. Ditempat ini, mikroorganisme dipacu dengan lingkungan yang cocok agar berkembang biak secara cepat. c.Dari cairan biakan itu, anti biotic di ekstraksi dan dimurnikan, selanjutnya diuji dengan urutan sebagai berikut: 1) Zat diuji dalam tabung reaksi, apakah dapat mematikan kuman atau tidak 2) Kemudian zat diujikan pada hewan percobaan, termasuk diteliti efek sampingnya 3) Jika ternyata aman, obat ini dapat diujikan pada sekelompok orang dengan pengawasan ketat para ahli. 4) Jika berhasil barulah diujikan pada orang sakit dan selanjutnya dipasarkan Zat antibiotic mulai diproduksi mulai diproduksi secara besar-besaran pada perang dunia II oleh tim peneliti dari Inggris dan Amerika Serikat. Timbulnya kekebalan mikroorganisme terhadap antibiotic tertentu mendorong para ilmuan untuk membentuk antibotik jenis baru. Antibiotik ini dikembangkan dari mikroorganisme galur baru yang diperoleh dari rekayasa genetika. Namun hal ini tidak mudah karena antibiotic adalah metabolit sekunder yang dihasilkan lewat jalur metabolisme sekunder yang panjang dan melibatkan sejumlah gen. manipulasi untuk proses tersebut sangat kompleks dan sulit. Sampai saat ini, masih dilakukan penelitian dari hal tersebut.

4. Pembuatan Insulin

Salah satu teknik rekayasa genetika dalam bidang kedokteran yang telah berhasil dan giat dikembangkan adalah pembuatan insulin manusia oleh bakteri. Insulin adalah protein yang bertugas mengontrol metabolism gula dalam tubuh manusia. Gen insulin terletak pada daerah dalam DNA manusia yang memiliki informasi untuk menghasilkan insulin. Penderita diabetes tidak mampu membentuk insulin dalam jumlah yang dibutuhkan. Untuk menyediakan insulin secara cepat dapat dilakukan pemanfaatan sel bakteri melalui teknik pencakokan gen (rekombinasi gen). teknik pencangkokan gen untuk menghasilkan insulin manusia berlangsung sebagai berikut. Insulin tersusun atas dua rantai protein, yaitu rantai A dan B. Urutan basa yang mengode masingmasing rantai itu dibuat dalam tabung reaksi. Tiap DNA (A dan B) ini kemudian dihubungkan dengan gen bakteri yang mengode enzim -galaktosidase sehingga membentuk gen hybrid. Gen-gen hybrid ini secara terpisah dimasukan kedalam sel-sel bakteri. Tiap gen-gen hybrid menunjukan ekspresinya dan bakteri membuat suatu hybrid protein -galaktosidase A (atau B). Protein Hybrid dipisahkan dari protein bakteri lainnya dan rantai insulin dibebaskan dengan perlakuan kimia. Dua rantai peptide itu kemudian bersatu dan terbentuklah insulin manusia yang aktif.

Anda mungkin juga menyukai