Anda di halaman 1dari 4

DEMAM TIFOID

PENDAHULUAN Penyakit infeksi akut yang biasanya terdapat pada saluran pencernaan. EPIDEMIOLOGI Demam tifoid muncul di seluruh dunia, khusunya di Negara berkembang dengan sanitasi buruk. Demam tifoid endemic di Asia, Africa, Amerika Latin, Kep. Carribean, dan Oceania, tapi 80% kasus berasal dari Bangladesh, Cina, Indonesia, Laos, Nepal, Pakistan, dan Vietnam. Kasus terbanyak meliputi usia sekolah dan dewasa muda. ETIOLOGI Salmonella typhi atau Salmonella paratyphi. Dapat hidup sampai beberapa minggu di alam bebas seperti di dalam air, es, sampah dan debu. Mati dengan pemanasan (suhu 60 OC) selama 15-20 menit, pasteurisasi, pendidihan, dan khlorinisasi. Salmonella typhi mempunyai 3 macam antigen: Ag O (somatic), Ag H(flagel), Ag Vi (kapsul). MANIFESTASI KLINIS Masa inkubasi demam tifoid berlangsung antara 10-14 hari. Pada minggu pertama gejala klinis penyakit ini ditemukan keluhan dan gejala serupa dengan penyakit infeksi akut pada umumnya yaitu demam, nyeri kepala, pusing, nyeri otot, anoreksia, mual, muntah, obstipasi atau diare, perasaan tidak enak di perut, batuk dan epistaksis. Pada pemeriksaan fisik hanya di dapatkan suhu meningkat. Sifat demam adalah meningkat perlahan-lahan dan terutama pada sore hingga malam. Pada minggu kedua gejala-gejala menjadi lebih jelas berupa demam, bradikardia relative (peningkatan suhu 1OC tidak diikuti peningkatan denyut nadi 8 kali per menit), lidah berselaput (kotor di tengah, tepi dan ujung merah serta tremor), hepatomegaly, splenomegaly, meteroismus, gangguan mental berupa somnolen, stupor, koma, delirium, atau psikosis. PEMERIKSAAN LABORATORIUM Uji Widal

Reaksi aglutinasi antara antigen kuman S. typhi dengan antibody yang disebut agglutinin. Tujuannya adalah untuk menentukan adanya agglutinin dalam serum pasien tersangka demam tifoid. Hanya agglutinin O dan H yang digunakan untuk diagnosis demam tifoid. Mendeteksi antibody anti-S.typhi O9 pada serum pasien, dengan cara menghambat ikatan antara IgM anti-O9 yang terkonjugasi pada partikel latex yang berwarna dengan lipopolisakarida.

Uji TUBEX -

Hasil positif uji Tubex ini menunjukkan terdapat infeksi Salmonellae serogroup D walau tidak secara spesifik menunjuk pada S. typhi.

Uji Typhidot Dapat mendeteksi antibody IgM dan IgG yang terdapat pada protein membrane luar Salmonella typhi. Hasil positif pada uji typhidot didapatkan 2-3 hari setelah infeksi dan dapat mengindetifikasi secara spesifik antibody IgM dan IgG terhadap antigen S. typhi.

Uji IgM Dipstick Mendeteksi secara khusus antibody IgM spesifik terhadap S. typhi pada specimen serum atau whole blood.

Kultur Darah Hasil biakan darah yang positif memastikan demam tifoid. Kultur darah masih menjadi standar baku dalam penegakkan diagnostic.

KOMPLIKASI Intestinal Perdarahan Intestinal Perforasi Usus

Ekstraintestinal Komplikasi hematologi Hepatitis tifosa Pankreatitis tifosa

Miokarditis Manifestasi neuropsikiatrik/Tifoid Toksik

PENATALAKSANAAN Istirahat dan perawatan Tirah baring dan perawatan professional bertujuan untuk mencegah komplikasi.

Diet dan terapi penunjang Pemberian antimikroba Kloramfenikol. Dosis 4x500 mg/hari diberikan secara per oral atau intravena selama 7 hari bebas panas. Tiamfenikol. Dosis dan efektivitas tiamfenikol pada demam tifoid hampir sama dengan kloramfenikol, akan tetapi komplikasi anemia aplastic lebih rendah dibandingkan dengan kloramfenikol. Klotrimoksazol. Efektivitas obat ini hamper sama dengan kloramfenikol. Dosis untuk orang dewasa adalah 2x2 tablet (1 tab mengandung sulfametoksazol 400 mg dan 80 mg trimethoprim) diberikan selama 2 minggu. Ampisilin dan amoksisilin. Dosis 50-150 mg/kgBB selama 2 minggu. Sefalosporin Generasi Ketiga. Dosis 3-4 gram dalam dekstrosa 100 cc diberikan selama jam perinfus sekali sehari, diberikan selam 3-5 hari. Azitromisin . Dosis 2x500 mg

Kombinasi Obat Antimikroba Lebih diindikasikan hanya pada keadaan tertentu saja antara lain toksik tifoid, peritonitis atau perforasi, serta syok septik. Kortikosteroid hanya diindikasikan pada toksik tifoid atau demam tifoid yang mengalami syok septik. Dosis 3x5 mg.

Pengobatan Demam Tifoid pada Wanita Hamil Obat yang dianjurkan adalah ampisilin, amoksisilin, dan seftriakson.

PENCEGAHAN DEMAM TIFOID Preventif dan control penularan

Identifikasi dan eradikasi S. typhi pada pasien tifoid asimtomatik, karies, dan akut. Pencegahan transmisi langsung dari penderita terinfeksi S. typhi akut maupun karier. Proteksi pada orang yang berisiko tinggi tertular dan terinfeksi.

Vaksinasi

Anda mungkin juga menyukai