Anda di halaman 1dari 12

diperlukan. Sebagai contoh, seorang pasien mungkin berkata ya atas pertanyaan Dapatkah anda makan sendiri?

Untuk pertanyaan lebih jauh, hal tersebut mungkin dipahami bahwa ia tidak dapat menyiapkan makanan sendiri atau memotong makanan secara mandiri. Penilaian paling akurat terhadap D! dan de"isit mobilitas sering bersumber dari penilaian terapis dan perawat dalam suatu tim rehabilitasi. Kognisi #ognisi merupakan proses mental pengetahuan $lihat %ab & dan '(. )eskipun penilaian objekti" dari kognisi berasal dari pemeriksaan "isik $memori, orientasi, dan kemampuan mencerna dan memanipulasi in"ormasi(, gangguan kognisi dapat juga menjadi jelas terlihat selama pengumpulan riwayat dilakukan. *leh karena seseorang dengan gangguan kogniti" sering tidak dapat mengenali gangguan yang mereka alami sendiri $anagnosia(, maka penting untuk mendapatkan in"ormasi dari anggota keluarga dan kerabat terdekat pasien. De"isit kogniti" dan terbatasnya kesadaran akibat de"isit ini mengganggu program rehabilitasi pasien kecuali bila secara spesi"ik ditangani. De"isit ini juga dapat menimbulkan risiko terhadap keselamatan. Sebagai contoh, seorang laki+laki penderita stroke yang terjatuh, untuk menopang "raktur panggul yang dialaminya memerlukan alat bantu, bila tidak dapat berhati+ hati, maka dapat menyebabkan re"raktur atau dislokasi panggul. ,ungsi eksekuti" merupakan aspek kognisi lain, termasuk "ungsi mental yang diperlukan untuk perencanaan, penyelesaian masalah, dan kesadaran diri. ,ungsi eksekuti" berkaitan dengan man"aat yang bersi"at "ungsional karena dapat diperlukan pada banyak keadaan nyata di dunia.'Komunikasi #emampuan komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan in"ormasi meliputi pikiran, kebutuhan, dan emosi. De"isit ekspresi .erbal dapat sangat tersamar dan tidak dapat terdeteksi pada pertemuan pertama. %ila terdapat alasan untuk berpikir bahwa percakapan atau komunikasi telah dipengaruhi oleh kejadian tertentu yang terjadi sebelumnya, maka sebaiknya bertanya pada keluarga jika keluarga tersebut mengetahui perubahan+perubahan yang dialami pasien. Pasien yang tidak dapat berkomunikasi melalui cara lain, dikenal sebagai komunikasi augmentati", bergantung pada jenis dis"ungsi komunikasi dan keterbatasan "isik dan kogniti" lain. /al ini dapat meliputi tulisan dan "isikalitas $seperti bahasa, sikap, dan bahasa tubuh(. )ereka dapat menggunakan .ariasi komunikasi augmentati" yang bermula dari gambar, tulisan, dan kata+kata sederhana melalui papan elektronik.

Riwayat Medis dan Operasi Psikiater sebaiknya memahami riwayat medis dan operasi yang pernah dilakukan oleh pasien sebelumnya. Pengetahuan akan hal ini memungkinkan psikiater mengerti bagaimana penyakit yang pernah dialami pasien tersebut mempengaruhi status pasien, dan bagaimana menyesuaikan program rehabilitasi untuk mencegah dan membatasi. 0iwayat medis pasien yang telah lalu dapat juga memiliki pengaruh yang besar terhadap hasil rehabilitasi yang dilakukan. Kardiopulmonari )obilitas, D!, 1+ D!, pekerjaan, waktu luang dapat sangat berkurang2tergangguakibat de"isit kardiopulmoner. Pasien sebaiknya ditanya tentang beberapa riwayat gagal jantung kongesti", in"ark miokard, aritmia, dan oenyakit arteri koroner. Prosedur operasi yang telah lalu seperti operasi bypass, transplantasi hati, pemasangan stent, dan uji diagnostik lain $seperti tes stress atau ekokardiogram( yang sebelumnya dilakukan, sebaiknya dipastkan. 1n"ormasi ini penting untuk meyakinkan bahwa akit.itas keseharian yang direkomendasikan tidak melebihi keterbatasan akti.itas kardio.askuler. Pasien sebaiknya juga bertanya mengenai toleransi berakti.itas mereka, mengenai operasi seperti penurunan .olum atau transplantasi paru, dan mengenai apakah mereka memerlukan oksigen di rumah. Dispnea dari penyakit paru obstrukti" kronik dapat menjadi penyebab yang signi"ikan yang menyebabkan terbatasnya akti.itas. Seringkali obat untuk memaksimalkan "ungsi jantung dan paru diberikan seiring dengan mobilisasi. /al ini juga penting untuk mengidenti"ikasi "aktor risiko apa yang dapat dimodi"ikasi dari penyakit jantung seperti merokok, hipertensi, dan obesitas. Muskuloskeletal 3erdapat rentang yang luas dari gangguan muskuloskeletal yakni mulai dari cedera akibat trauma akut hingga penurunan "ungsi yang terjadi secara bertahap akibat artritis kronik. Pasien sebaiknya ditanyai mengenai riwayat trauma, artritis, amputasi, kontraktur sendi, nyeri muskuloskeletal, masalah otot kongenital ataupun didapat, kelemahan, ataupun instabilitas. Penting untuk memahami dampak "ungsional seperti perburukan dan disabilitas. Pasien dengan disabilitas "isik kronis sering mengalami sindrom muskuloskeletal yang berlebihan, seperti terjadinya nyeri bahu yang diakibatkan penggunaan kursi roda secara kronik.&&

Gangguan Neurologi 4angguan neurologi kongenital atau didapat sebelumnya dapat sangat berpengaruh terhadap "ungsi dan penyembuhan pasien dari penyakit neurologis ataupun non+neurologis sebelumnya. /al ini dapat membantu mengatahui apakah gangguan neurologis merupakan gangguan kongenital atau didapat, progresi" atau tidak progresi", sentral atau peri"er, proses demielasi atau aksonal, serta sensorik atau motorik. 1n"ormasi ini dapat sangat berguna untuk memahami pato"isiologi, lokasi, dan penanya harus menilai keperluan premorbid untuk alat bantu, ortosis, dan derajat wicara, "ungsi menelan, dan gangguan kogniti". Rematologi 0iwayat sebaiknya berisi tentang jenis gangguan rematologis, waktu onset, jumlah sendi yang terkena, derajat nyeri, akti.itas penyakit, dan prosedur ortopedik sebelumnya. Diskusi dengan ahli rematologi dapat menimbulkan pertanyaan apakah perubahan medikasi dapat memperbaiki toleransi berakti.itas dalam program rehabilitasi $lihat %ab &5(. Medikasi Semua medikasi sebaiknya dicatat seperti resep dan obat+obatan o.er+the+counter, seperti suplemen, neutraceutical, herbal, dan .itamin. )edikasi sebaiknya didokumentasikan dari dua institusi $pelayanan kejadian akut, program perawatan rumah( dan dari rumah sebelum institusionalisasi. Penurunan kesalahan medikasi melalui rekonsiliasi medikasi merupakan tujuan utama 6ational Patient Sa"ety.'7 Pasien secara umum tidak menyebutkan medikasi yang tidak mereka pikirkan rele.an untuk masalah mereka. #ecuali bila ditanya tentangnya secara detail. lergi obat dan makanan sebaiknya juga dicatat. /al ini secara khusus untuk memperoleh list pengobatan yang digunakan oleh pasien yang berobat ke banyak dokter. Perhatian khusus sebaiknya ditujukan pada agen antiin"lamasi nonsteroid karena obat ini biasanya diresepkan oleh psikiater sebagai obat gangguan muskuloskeletal, dan perawatan harus diberikan tidak untuk pasien dengan dengan dosis ganda. 89,&8 1ndikasi, tindakan pencegahan, dan e"ek samping semua obat yang diresepkan sebaiknya dijelaskan kepada pasien.

Riwayat Sosial Lingkukan Rumah dan Keadaan Sekitar )emahami lingkungan rumah dan keadaan sekitar pasien di antaranya bertanya bila pasien tinggal di rumah atau apartemen, bila ada akses li"t, apakah penggunaan korsi roda dapat dapat diaplikasikan, bila ada tangga, apakah kamar mandi dapat diakses dari tempat tidur, dan apakah di kamar mandi terdapat rekstok atau pegangan $dan pada sisi yang mana(. #unjungan rumah dapat diperlukan untuk memperoleh penilaian terbaik. %ila tidak ada yang melayani di rumah, pasien dapat memerlukan perawat kesehatan di rumah. ,aktor+"aktor ini dapat berguna dalam menentukan banyak aspek dalam pelaksanaan rencana. Dukungan Keluarga dan Teman Pasien yang kehilangan "ungsi sangat memerlukan super.isi, dukunguan emosional, atau asisten "isik yang selalu berada di sisinya. #eluarga, teman, dan tetangga yang dapat menyediakan kebutuhan ini sebaiknya diidenti"ikasi. 3enaga medis sebaiknya berdiskusi dengan keluarga $asisten( pasien apakah mereka mau dan dapat merawat pasien. mereka yang tidak mau membantu2merawat higienitas usus dan kandung kemih. Substansi Obat Pasien sebaiknya ditanya mengenai riwayat merokok, penggunaan atau penyalahgunaan alkohol dan obat. #arena pasien sering menyangkal telah melakukan penyalahgunaan obat, maka hal+hal mengenai topik ini sebaiknya didiskusikan pada suasana tidak resmi. Pasien sering merasa resah dan kesal mengakui bahwa ia telah melakukan penyalahgunaan obat, dan juga takut atas konsekuensi hukum yang akan ditanggung. Penyalahgunaan obat dapat secara langsung atau tidak langsung menyebabkan disabilitas, dan sering menjadi "aktor yang berkontribusi pada cedera otak traumatik.:; /al ini juga memiliki dampak pada reintehrasinya dalam komunitas, karena pasien dengan nyeri dan2atau depresi lebih berisiko untuk melakukan penyalahgunaan lebih jauh. Pasien yang memiliki risiko sebaiknya diberi seorang pekerja sosial untuk mengeksplorasi pilihan+pilihan bantuan lebih lanjut, baik selama proses rehabilitasi maupun nantinya di masyarakat. Riwayat Seksual %aik pasien maupun dokter sama+sama tidak nyaman bila membahas soal seksualitas, jadi membina rapport yang baikn selama anamnesis dapat sangat membantu. Diskusi mengenai sisten dapat dibatasi bila mereka berusia tua, memiliki berbabagi jenis gangguan, pekerjaan, atau

topik ini akan berjalan lebih mudah bila dokter memiliki

kemampuan dasar mengenai

bagaimana "ungsi seksual dapat diubah oleh penyakit ataupun cedera $lihat %ab &:(. Seksualitas secara khusus penting bagi pasien pada usia reprodukti"nya, tetapi dokter sebaiknya hanya bertanya mengenai seksualitas pada remaja atau dewasa, begitupun orang yang lebih tua. *rientasi seksual dan perilaku seks yang aman sebaiknya disampaikan bila perlu. Akti itas Ker!a Pekerjaan tidak hanya merupakan sumber "inansial, tetapi juga secara signi"ikan berkaitan dengan kepercayaan diri dan bahkan identitas. namnesis sebaiknya meliputi tingkat pendidikan pasien, riwayat pekerjaan, dan kemampuan memenuhi kebutuhan kerja, lalu riwayat cedera dan penyakit yang pernah diderita. %ila seorang indi.idu tidak dapat secara penuh memperoleh tingkat "ungsi sebelumya, pilihan kerja yang ada sebaiknya diekspolasi kembali. /al yang mungkin ialah bahwa lingkungan kerja dapat dimodi"ikasi untuk mengkompensasi hilangnya "ungsi atau meminimalisasi gejala nyeri muskuloskeletal. Sebagai contoh, pada instalasi disiapkan jalan kursi roda untuk pekerja akuntan yang mengalami paraplegia. "emeliharaan Keuangan dan "enghasilan Pasien dapat mempunyai kepentingan "inansial yang mempengaruhi atau dipengaruhi oleh penyakit atau cedera yang dialaminya. #epentingan ini dapat juga ditangani oleh tim pekerja sosial rehabilitasi. pakah pasien memiliki sumber "inansial atau asuransi untuk membayar peralatan adapti" seperti kursi roda atau peralatan mobilitas dapat secara signi"ikan mempengaruhi rencana keuangan. Rekreasi #emampuan menyalurkan hobi dan akti.itas rekreasional penting bagi kebanyakan orang, dan hilang atau terbatasnya kemampuan melakukan akti.itas ini dapat menyebabkan stres. akti.itas rekreasional mempengaruhi latihan "isik, seperti akti.itas olahraga, atau akti.itas yang dapat dilakukan sambil duduk, seperti bermain kartu. 3im terapis rekreasional dapat sangat membantu memulihkan rekreasi "a"orit pasien dan bahkan menambah kehobian yang lain.

Riwayat "sikososial Penganamnesis harus mengenali dampak psikososial akibat gangguan yang terjadi. Selain hilangnya "ungsi, pasien juga dapat merasa kehilangan seluruh kesehatan, gambaran diri, dan bahkan pemasukan, yang dapat memberikan stres yang besar pada keluarga dan tenaga medis. Pengobatan sebaiknya mempertimbangkan konteks psikososial pasien dan menyediakan bantuan dalam mengembangkan teknik coping, khususnya untuk depresi dan ansietas. /al ini dapat membantu mempercepat proses penyesuaian diri pasien terhadap disabilitas yang baru. Agama dan Keper#ayaan gama merupakan bagian penting kehidupan pada kebanyakan pasien, dan beberapa salah satu studi mengindikasikan bahwa agama dapat memberikan pengaruh positi" terhadap rehabilitasi, kegembiraan, dan kualitas hidup.:& Penyedia pelayanan kesehatan sebaiknya sensiti" terhadap kebutuhan spiritual pasien. 1ndi.idu yang sesuai ataupun konseling sebaiknya disiapkan.:9 Litigasi Tertunda Pasien sebaiknya ditanya pada suasana yang santai apakah mereka terlibat dalam litigasi yang berkaitan dengan penyakit, cedera, atau gangguan fungsional mereka. Jawaban dari pasien tidak semestinya mengubah rencana pengobatan, tetapi litigasi dapat menjadi sumber ansietas, depresi, atau rasa bersalah. Pada beberapa kasus penasihat hukum pasien dapat memainkan peran penting dalam memperoleh kebutuhan akan pelayanan dan peralatan. Riwayat Keluarga Pasien sebaiknya ditanya mengenai kesehatan, atau penyebab dan usia kematian orang tua atau saudaranya. Penting untuk mengetahui apakah anggota keluarga mempunyai penyakit yang sama. Mereka sebaiknya juga ditanya mengenai riwayat penyakit keluarga seperti penyakit jantung, diabetes, kanker, stroke, artritis, hipertensi, penyakit neurologis. Hal ini akan membantu mengidentifikasi gangguan genetik dalam keluarga. Pengetahuan tentang kesehatan umum anggota keluarga dapat juga menyediakan wawasan yang dalam terhadap kemampuan mereka menyediakan bantuan fungsional kepada pasien.

"enilaian $lang terhadap Sistem Organ Penilaian Ulang terhadap sistem organ sebaiknya dilakukan untuk menemukan berbagai masalah atau penyakit yang sebelumnya tidak teridenti"ikasi selama anamnesis. 3abel :+memperlihatkan beberapa pertanyaan yang dapat ditanyakan mengenai setiap sistem. 24 apat dicatat bahwa list pada tabel tersebut tidak komrehensif, dan oleh karena itu pertanyaan lebih detail diperlukan. "emeriksaan %isik "sikiatri "emeriksaan Neurologis )asalah neurologis merupakan masalah yang biasa pada pasien rehabilitasi rawat inap atau rawat jalan, termasuk de"isit "ungsional pada indi.idu dengan kondisi seperti stroke, sklerosis multipel, neuropati peri"er, cedera medula spinalis, cedera otak, dan kanker neurologis. Pemeriksaan neurologis sebaiknya dilakukan dalam suatu mode yang terorganisasi untuk mengkon"irmasi atau kon"irmasi ulang gangguan neurologis, dan kemudian untuk mengidenti"ikasi komponen mana pada sistem sara" yang paling banyak dipengaruhi. !okasi lesi yang tepat sebaiknya diidentifikasi, bila mungkin, dan pengaruh defisit neurologis pada semua fungsi dan mobilitas pasien sebaiknya juga dicatat. "ila penyebab kondisi pasien belum teridentifikasi pada saat pelayanan rehabilitasi, list diagnosis banding sebaiknya dibuat, pemeriksaan neurologis disesuaikan dengan tepat, konsultasi dijalankan, bila diindikasikan. Pemeriksaan fisik neurologis yang akurat dan efisien memerlukan pemeriksa yang memiliki pengetahuan neuroanatomi sentral ataupun perifer sebelum pemeriksaan dilakukan. #elemahan merupakan tanda gangguan neurologis dan dapat tarjadi pada gangguan upper motor neuron $U)6( maupun lower motor neuron $!)6(. !esi U)6 mengenai sistem sara" pusat yang secara khas ditandai dengan hipertonia, kelemahan, dan hipere"leksia tanpa atro"i otot, "asikulasi, atau "ibrilasi yang signi"ikan $pada elektromiogra"i(. /al tersebut cenderung terjadi pada pola hemiparetik, paraparetik, dan tetraparetik. Penyebab gangguan U)6 meliputi stroke, sklerosis multipel, cedera otak atau medula spinalis traumatik atau nontraumatik, dak kanker neurologis. efek pada !M# ditandai dengan hipotonia, kelemahan, hiporefleksia, atrofi otot signifikian, fasikulasi, dan perubahan elektromiografik. Hal tersebut terjadi pada area distribusi dari akar serabut saraf, saraf perifer, atau bagian otot yang dipengaruhi. !esi $M# dan !M# dapat berdampingan% namun demikian, sistem !M# merupakan jalur akhir dari sistem saraf. &ebagai contoh, cedera pada pleksus brakialis

trunkus bagian atas pada sisi yang sama didapati sebagai hemiparesis spastik pada seorang penderita cedera otak traumatik.'( 3abel ()'. Pemeriksaan sederhana untuk sistem organ Sistem Sistemik #ulit )ata 3elinga Pertanyaan dakah gejala umum seperti demam. penurunan berat badan, lelah, mual, muntah, dan nafsu makan menurun* dakah masalah pada kulit? nyeri? ruam? seperti tumbuh sesuatu? gatal? perubahan pada rambut dan kuku? kering? pakah ada masalah pada penglihatan? nyeri pada mata? merah? penglihatan ganda? mata berair? pusing? %agaimana telinga dan pendengaran anda? adakah telinga berair? pendengaran berkurang? berdenging? atau bahkan bernanah? %agaimana keadaan hidung dan sinus? tersumbat* cairan* darah* bau yang tidak biasa* pakah ada masalah pada mulut anda? nyeri? rasa yang tidak enak? nyeri lidah? nyeri gusi? pakah ada masalah pada tenggorok dan leher anda? suara parau? bengkak? nyeri menelan? pakah ada masalah pada payudara? benjolan? cairan dari puting susu? perdarahan? bengkak? nyeri tekan? pakah ada masalah pada paru atau pernapasan anda? batuk? dahak? dahak berdarah? nyeri dada saat bernapas dalam? sesak napas* pakah ada masalah pada jantung anda? nyeri dada? sesak napas? berdebar* batuk* Pembengkakan sendi* masalah saat tidur terlentang saat malam hari* lelah* %agaimana dengan sistem pencernaan anda? apakah ada perubahan pada na"su makan? mual? muntah? diare? konstipasi? perubahan pada pola buang air besar? perdarahan dari rektum? hemoroid? !aki+laki< pakah ada masalah pada ginjal atau pada saat berkemih $% #(? nyeri buang air kecil? "rekuensi? urgensi? % # saat malam hari? % # berwarna putih atau merah? masalah saat ingin memulai atau

/idung )ulut 3enggorok dan leher Payudara Paru

#ardio.askuler

4astrointestinal

4enitourinaria

>ndokrin

)uskuloskeletal

menyudahi % #? Perempuan< =umlah kehamilan? aborsi? apakah pernah keguguran? apakah ada masalah pada menstruasi? kapan menstruasi terakhir? apakah ada perdarahan per .aginam? keluar cairan $bernanah( dari .agina? periode amenorea? hot flashes? gatal pada area kemaluan? disfungsi seksual* pakah ada masalah pada kelenjar endokrin? merasa panas atau dingin? lelah? perubahan pada kulit dan rambut? "rekuensi % #? pakah anda mempunyai masalah dengan tulang atau sendi anda? nyeri sendi atau otot? kaku? gerak terbatas? #aku? lemah? sensasi tertusuk jarum?

Serupa dengan pemeriksaan "isik pada sistem organ lain, pemeriksaan terhadap satu sistem neurologis sering dihubungkan dengan fungsi normal pada sistem organ lain. &ebagai contoh, ganggua penglihatan yang berat dapat dibingungkan oleh disfungsi serebral, sehingga banyak uji serebral mempunyai komponen +isual. ,ungsi terintegrasi dari semua sistem organ sebaiknya dipertimbangkan untuk menyediakan penilian klinis akurat, "emeriksaan Status Mental Pemeriksaan status mental $mental status e?amination2)S>( sebaiknya dilakukan dalam suasana yang nyaman dimana pasien tidak terganggu oleh stimulus eksternal seperti tele.isi, telpon, percakapan, atau alarm medis. 0anjang pemeriksaan )S> sering terlindung dari gangguan dari dalam ruangan sendiri. Menyertakan orang terdekat pasien seperti istri ataupun kerabat dapat membantu menenangkan pasien. -empat periksa M&. perlu dilengkapi dengan e+aluasi yang lebih detail dan tersandarisasi yang dilakukan oleh neuropsikologis, khususnya pada kasus reintegrasi pekerjaan dan pendidikan /lihat "ab 4 dan 0'1. "ahasa merupakan pintu gerbang untuk menilai kognisi dan terganggunya bahasa dapat terjadi pada penderita afasia. Dera!at Kesadaran& #esadaran merupakan derajat kewaspadaan terhadap lingkungan sekitar. 2kti+asi sistem retikuler pontin diperlukan untuk fungsi kesadaran normal. Pasien yang sadar ialah pasien yang bangun dan berespons secara langsung dan sesuai terhadap

sejumlah stimulus. Penurunan kesadaran dapat secara signifikan menghambat M&. dan pemeriksaan fisik umum. Pemeriksa sebaiknya mengerti beberapa tingkat dari kesadara. !etargi merupakan perlambatan umum dari proses motorik /seperti bicara danbergerak1 yang mana pasien dengan mudah jatuh tertidur bila tidak distimulasi, tetapi dengan mudah dapat disadarkan kembali. 3btundasi merupakann sensiti+itas yang tumpuln dimana pasien sulit berespons, dan sekali diberi stimuli, pasien tetap saja dalam keadaan kurang sadar /confused(. Stupor merupakan tahap semisadar yang ditandai dengan respons yang terjadi bila diberi stimuli kuat seperti tekanan yang tajam terhadap tulang prominens /seperti sternum1, dan pasien memiliki sedikit atau bahkan tidak ada respons motorik +olunter. '4 5onferensi 2spen #eurobeha+ioral mengusulkan, dan beberapa organisasi medis telah mendukung tiga istilah untuk menjelaskan beberapa perubahan dari kesadaran.26 Pada koma, mata tertutup dengan tidak adanya siklus tidur)bangun dan tidak ada pula bukti hubungan antara perilaku pasien dan lingkungan sekitar.26 -ahap +egetatif /+egetati+e state( ditandai dengan adanya siklus tidur+bangun tetapi tidak ada bukti hubungan antara perilaku pasien dan lingkungan sekitar. 3ahap kesadaran minimal mengindikasikan pasien yang masih dalam keadaan yang berat tetapi menunjukkan siklus tidur+bangun dan bahkan tidak konsisten, tidak re"lekti", dengan disertai respons terhadap stimulus lingkungan spesi"ik. Pada keadaan akut, 4lasgow @oma Scale paling sering digunakan sebagai pengukuran objekti" untuk menentukan tingkat kesadaran, yakni dengan menilai pembukaan mata, respons motorik, dan respons .erbal $3abel :+5(.&; "erhatian& Perhatian merupakan kemampuan untuk fokus terhadap stimulus tertentu selama periode singkat tertentu tanpa mudah terganggu oleh stimulus internal ataupun eksternal.4' 7igil merupakan kemampuan untuk tetap perhatian dalam jangka waktu yang lebih lama. &ebagai contoh, dengan +igil yang adekuat seorang pasien dapat memulai ujian kompleks tetapi tidak dapat mempertahankan kinerja hingga usai. Perhatian dapat diuji dengan mengulangi beberapa digit angka, dimana pemeriksa membacakan list angka secara acak dan pasien diminta untuk mengulangi nomor)nomor acak tersebut. Pasien seharusnya diminta pula mengulangi angka tersebut dari depan ke belakang. #ormalnya pasien mampu mengulangi tujuh angka, sedangkan bila hanya mampu mengulangi kurang dari lima angka berarti pasien mengalami defisit perhatian.'2,4'

Orientasi& 3rientasi diperlukan untuk kognisi dasar. 3rientasi terdiri dari empat bagian8 personal, tempat, waktu, dan keadaan. &etelah menanyakan nama pasien, alamat dapat ditentukan dengan menanyakan lokasi pasien saat ini atau dimana tempat tinggalnya. 9aktu dinilai dengan menanyakan pasien tentang hari, tanggal, hari pada minggu, atau tahun. 3rientasi keadaan diperoleh dengan menanyakan mengapa pasien berada di rumah sakit atau klinik ini. 9aktu biasanya merupakan komponen yang pertama hilang. dan personal biasanya yang terakhir. &tres yang bersifat sementara dapat menyebabkan disorientasi minor% namun, disorientasi mayor dapat terjadi pada sindroma otak organik.46 Memori& 5omponen memori meliputi belajar, retensi, dan mengingat kembali. &elama pemeriksaan, pasien diminta untuk mengingat tiga atau empat objek atau kata. !alu pasien diminta untuk mengulang kata tersebut segera untuk menilai perolehan sementara /encoding1 dari informasi yang disampaikan. :etensi dinilai dengan kembali mengulang kata tersebut setelah waktu jeda beberapa saat, biasanya ' sampai (; menit. "ila pasien tidak mampu mengingat kembali kata)kata tersebut, maka pemeriksa dapat memberikan kesempatan /mengubah kata <tulip= menjadi kalimat <ini merupakan salah satu jenis bunga=1. "ila pasien tidak dapat mengingat kembali kalimat tersebut, maka pemeriksa dapat menyediakan list dimana pasien dapat memilih /<2pakah ini bunga mawar, tulip, atau aster*=1. Meskipun skor abnormal harus tetap diinterpretasikan dalam konteks pemeriksaan neurologis, indi+idu normal kurang dari 4; tahun sebaiknya hanya diuji dengan menggunakan 0 atau 4 kata.4' 3abel :+5 4lasgow @oma Scale
,ungsi Pembukaan mata spontan terhadap suara terhadap nyeri tidak berespon 0espon motorik terbaik menuruti perintah melokalisasi nyeri melawan nyeri "leksi abnormal respons ekstensor tidak berespon 0espon .erbal terorientasi bingung kalimat tidak sesuai Skor > ' & 8 : ) 5 ' & 8 : A ' &

merintih tidak berespon #oma $> B ) B A(

8 : &+:-

:ecent memory dapat pula diuji dengan bertanya mengenai kejadian 8' jam belakangan, seperti %agaimana cara anda pergi kesini*= atau <2pa yang anda makan pagi ini*= dengan asumsi bahwa informasi dapat dikonfirmasi, remote memory dapat diuji dengan menanyai dimana pasien lahir atau sekolah

Anda mungkin juga menyukai